Jakarta

Salah satu mitos yang diyakini banyak orang adalah semakin lama durasi bercinta, maka semakin tinggi pula ‘kepuasan’ yang didapat. Tak hanya itu, banyak yang mengira orang yang mampu berhubungan intim untuk waktu yang lama memiliki performa dan teknik seks yang andal.

Tapi apakah benar demikian?

Dikutip dari Males’s Well being, lama bercinta ternyata tidak selalu memberikan kepuasan maksimal. Sebuah studi yang dilakukan pada 500 pasangan heteroseksual menemukan durasi dan kepuasan bercinta bagi setiap orang berbeda-beda.

“Durasi bercinta yang superb tergantung pada berbagai faktor yang berlaku saat itu, misalnya tingkat energi, waktu yang dimiliki untuk berhubungan seks, tujuan seks, dan tingkat kepuasan seksual dalam hubungan yang dijalin,” ungkap seksolog klinis Lucy Rowett, dikutip dari Males’s Well being, Jumat (21/7/2023).

Lantas, berapa lama durasi bercinta yang superb?

Dalam studi yang dilakukan pada 2008, terapis seks mengkategorikan durasi bercinta, berdasarkan lama hubungan vaginal, sebagai berikut:

1. 1-2 menit: ‘Terlalu sebentar’

2. 3-7 menit: ‘Regular’

3. 7-13 menit: ‘Very best’

4. 10-30 menit: ‘Terlalu lama’

Di sisi lain, terapis seks sekaligus psikoterapis dr Lee Phillips, EdD, menuturkan durasi bercinta yang superb setiap orang bisa saja berubah tergantung situasi.

“Jika hubungan singkat, itu bisa saja berlangsung selama 15 menit. Tapi jika itu adalah malam yang romantis bersama pasangan, kamu mungkin akan melakukannya secara perlahan, membuka botol anggur, kemudian melakukan foreplay, lalu baru penetrasi,” ujarnya.

Dia juga mengatakan seks tidak harus diukur dari durasinya. Selama pria dan wanita mendapat kepuasan, maka seks yang dilakukan sudah bisa dibilang ‘superb’.

“Seks itu tentang fleksibilitas dan kepuasan, bukan soal seberapa lama kamu bisa bertahan,” pungkasnya.

Simak Video “Populasi Menurun dalam 60 Tahun, Generasi Muda China Enggan Berkeluarga
[Gambas:Video 20detik]
(ath/kna)