Jakarta

Jika berbicara tentang diabetes, mungkin yang terlintas adalah orang yang mengidap obesitas atau kegemukan. Tapi ternyata, penyakit ini ternyata juga bisa menyerang orang yang badannya kurus.

Hal itu diungkapkan oleh pakar endkrin, metabolik, dan diabetes dari Universitas Indonesia, Prof Dr dr Rr Dyah Purnamasari Sulistianingsih, SpPD-KEM, FINASIM. Menurutnya, kegemukan atau obesitas hanya salah satu faktor risiko yang dapat memicu diabetes.

“Jadi sebenarnya indeks masa tubuh hanya salah satu faktor risiko. Faktor lain adalah aktivitas fisik, kemudian ada riwayat keluarga, dan kebiasaan-kebiasaan seperti merokok,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2023).

“Artinya, meskipun dia kurus, paling tidak satu faktor risiko dia tidak ada. Tapi sebisa mungkin faktor risiko lain dihindari. Dia tetap aktif, dia menghindari merokok, dan menghindari alkohol, agar betul-betul pencegahannnya itu multi-disiplin dan bisa menyeluruh,” sambungnya.

Sementara dikutip dari Time, orang kurur yang mengidap diabetes memiliki risiko kematian lebih tinggi daripada pasien yang gemuk. Studi pada Journal of the Amercan Medical Affiliation (JAMA) menunjukkan pasien diabetes yang bertubuh kurus memiliki tingkat kematian dua kali lebih tinggi daripada yang obesitas.

Studi tersebut juga menemukan orang dengan masa indeks tubuh (BMI) yang kecil belum tentu memiliki komponen lemak yang sedikit pula di dalam tubuhnya. Riset menunjukkan orang dengan BMI yang perfect bisa saja memiliki timbunan lemak visceral yang tersembunyi di sekitar rongga perut, yang dapat memengaruhi kinerja hormon insulin untuk memecah kadar gula dalam tubuh.

Simak Video “Waspada Diabetes pada Anak
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)