Tag: Boyke

Siskaeee Ngaku Bercinta dengan 216 Pria, Dokter Boyke Singgung soal Hiperseksual

Jakarta

Baru-baru ini heboh pengakuan content material creator Siskaeee soal bercinta dengan 216 pria. Dirinya bahkan mengaku mencatat setiap nama pria yang sudah berhubungan intim dengannya. Hal ini diungkapkan olehnya saat sesi perbincangan bersama Nikita Mirzani.

“Itu 200 itu kamu ingat betul siapa-siapa?” tanya Nikita.

“Ada catatannya Bu soalnya,” beber perempuan kelahiran Sidoarjo itu.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siskaeee juga mengaku kalau catatan tersebut dibuat sebagai kenang-kenangan.

Spesialis obgyn sekaligus pakar seks dr Boyke Dian Nugraha menjelaskan, kecenderungan seseorang berhubungan seks dengan banyak pasangan bisa dipicu oleh sejumlah faktor, termasuk kelainan seksual. Pasalnya, orang tersebut tak kunjung mendapat kepuasan dari berhubungan intim dengan hanya satu pasangan.

“Orang-orang seperti itu kita harus tahu, mungkin ada keuntungan secara sosial ekonomi, kalau tidak ada ya mungkin saja kan kelainan hiperseksualitas,” sebutnya saat dihubungi detikcom Jumat (10/11/2023).

Adapun ciri-ciri kelainan hiperseksual menurut dr Boyke yakni adiksi terhadap seks hingga ketergantungan terhadap seks yang mengganggu keseharian. Apabila ada masalah, mereka biasanya mencari ‘solusi’ atau jalan keluar dengan melakukan aktivitas seksual.

Kondisi seperti ini tentu memerlukan pendampingan psikolog juga psikiater karena masalah yang dihadapi tak kunjung teratasi, hingga menumpuk.

Apa Penyebab Hiperseks?

dr Boyke mengatakan, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang mengidap hiperseks, termasuk faktor biologis dan perjalanan semasa berada di kandungan.

“Penyebabnya bisa macam-macam, wanita-wanita tersebut mengalami hiperseks, dengan dulunya, kecilnya di-bully, trauma, dibesarkan di lingkungan prostitusi di daerah-daerah, sehingga ada tuh pasien saya yang sampai besarnya terbayang, terekam, setiap aktivitas seks, karena dulu ibunya ya mencari sumber uangnya di situ,” beber dia.

“Mungkin ada faktor obat-obat mengandung hormon, melahirkan ada trauma kepada kepala misalnya vakum afiksia, kekurangan oksigen, tapi 70 persen itu disebabkan karena faktor lingkungan,” sambungnya.

Di samping itu, dr Boyke juga mengingatkan risiko di balik kebiasaan bergonta ganti pasangan. Salah satunya tertular penyakit menular seksual (IMS).

Simak Video “Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Seks Oral
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Ramai Pembalut ‘Reject’ Dijual Kiloan di Lapak On-line, Ini Wanti-wanti dr Boyke


Jakarta

Heboh pembalut ‘reject’ dijual kiloan. Banyak peminat lantaran harganya terbilang jauh lebih murah, yakni berkisar Rp 35-50 ribu untuk 100 lembar. Beberapa dari pembalut yang dijual di lapak on-line terlihat memiliki emblem yang jauh berbeda dengan yang dijual pasaran.

Deskripsi di beberapa market juga menunjukkan kualitas pembalut ini memiliki sejumlah kerusakan. Spesialis obgyn dr Boyke Dian Nugraha ikut berkomentar. Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan jika terpaksa banget harus membeli pembalut ‘reject’ dan ‘repack’-an.

“Sepanjang pembalut itu sudah ada izin alat kesehatannya dari Kemenkes RI, itu pertama aman, hanya mungkin kalau expirednya sudah lebih dari 3 bulan hati-hati pemutihnya, kemudian zat-zat di dalamnya seperti pewanginya, kan biasanya mint atau bahan-bahan aktif di situ,” terang dia saat dihubungi detikcom Selasa (17/10/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reaksi yang mungkin dialami dari pemakaian pembalut reject adalah alergi pada vagina.

“Kemudian kalau dia di-rejectnya karena kesalahan atau kerusakan pembuatan kaya misalnya kapasnya kurang, lapisannya yang harusnya berapa lapis menjadi lebih sedikit, itu tentu terkait efektivitas,” sambung dia.

Artinya, efektivitas penyerapan darah menstruasi otomatis berkurang. Misalnya, dari yang seharusnya bisa menampung 50 cc, menjadi hanya 38 cc.

Di sisi lain, dr Boyke tetap menyarankan alternatif lain, alih-alih membeli pembalut repack atau reject. Misalnya, pemakaian kain seperti handuk kecil. Selain terbilang lebih nyaman, juga aman dipakai.

Meski tidak praktis, selama dicuci dengan detergen natural minim allergen, diyakini tidak memicu reaksi sensitif di space vagina.

“Saya sedih juga sampai lihat pada beli pembalut yang reject ya, sekarang kan ada handuk kecil yang tipis itu, bisa menyerap, nggak masalah juga, sebelum ada pembalut, dulu kan begitu. Handuk kecil dilipat, setelahnya dicuci bersih, itu juga kan jauh lebih aman,” terangnya.

“Dipakai oleh dia, dicuci oleh dia, sudah kering baru dipakai lagi, tetap bisa menyerap meskipun tidak praktis,” pungkasnya.

Simak Video “ Pedagang Bakso di Jembrana Viral karena Pelayanan Buruk Ternyata ‘Bercyandya’
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)

dr Boyke Ungkap Bahaya Gonore, Awalnya Tak Disadari hingga Berujung Deadly

Jakarta

Ramai jadi pembahasan di media sosial, gonore (gonorrhea) atau kencing nanah merupakan infeksi menular seksual yang dipicu bakteri. Pakar seks dr Boyke Dian Nugraha menyebut penyakit gonore bisa saja muncul kembali pasca pengidapnya dinyatakan sembuh.

Hal ini dikarenakan kemungkinan awal mula penyebaran gonore tanpa disadari tak kunjung diatasi, yakni dari pasangan yang bisa saja tidak mengeluhkan gejala apapun.

Pada pria, gejala gonore yang timbul adalah rasa terbakar ketika buang air kecil, keluar cairan kekuningan atau kehijauan dari penis, dan terkadang disertai testikel yang sakit serta bengkak. Namun, ada sebagian pria yang tidak merasakan gejala apapun.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dengan wanita, justru sebagian besar wanita tidak bergejala atau bergejala ringan. Jika bergejala, penyakit ini sering salah prognosis menjadi infeksi saluran kemih atau infeksi vagina.

“Gonore itu bertempat tinggal di saluran kencing pria maupun saluran kencing wanita. Kalau salah satu terkena kemudian berhubungan seks dengan pasangan yang tidak ada gonore, ya jadi kena,” beber dr Boyke.

Hal itu yang kemudian menyebabkan pasangan tetap berisiko terkena gonore meskipun tidak melalui kontak urine. Pasalnya, sperma maupun cairan dari vagina berpotensi membawa gonore.

“Hubungan seks ketika sperma disemoprotkan, atau ketika keluar cairan dari pembasahan vagina, itu sudah mulai keluar gonorenya. Gejala mereka ada yang sakit, ada yang tidak saat kencing,” sambungnya.

Karenanya, dalam beberapa kasus, dr Boyke selalu meminta pengobatan gonore dilakukan pada kedua pasangan agar infeksi tidak terus menerus dilaporkan, meskipun penularan melalui media lain tidak bisa dihindari.

“Kalau pun tidak dari pasangan, bisa saja dari air, bisa jadi dari bathroom, tapi kalau pasangannya tidak diobati yang bisa jadi percuma semua pengobatannya,” tegasnya.

NEXT: Bahaya Gonore

Simak Video “Bukan Mitos! Sering Menahan Kencing Bisa Sebabkan Batu Ginjal
[Gambas:Video 20detik]