Tag: Bukan

Curhat Warga Kosel Alasan Ogah Punya Anak, Bukan Cuma soal Duit

Jakarta

Korea Selatan dilanda penurunan angka kelahiran saking banyaknya warga memilih untuk tidak memiliki anak. Sebenarnya, apa sih alasan di balik keogahan warga di sana untuk membesarkan anak? Ternyata bukan cuma masalah tak punya cukup uang, ada hal-hal lain yang berhasil terungkap oleh pemerintah Korsel.

Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan mengundang enam pasangan muda yang berencana untuk tidak memiliki anak, dalam pertemuan di Seocho-gu, Seoul Selatan. Di sana, para pasangan mengakui bahwa alasan utama mereka untuk tidak memiliki anak adalah persaingan ketat di dunia pendidikan dan masalah keuangan.

“(Orang tua) terus-menerus membandingkan anak-anak dari pesta ulang tahun pertama mereka, bahkan anak mana yang mulai berjalan. Saya rasa saya tidak bisa mengikuti kompetisi yang tiada habisnya ini,” kata salah satu peserta dikutip dari The Straits Instances, Selasa (19/12/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat pertemuan tersebut, Kementerian berupaya mencari ide-ide kebijakan dengan harapan, ke depannya bisa mengatasi masalah anjloknya angka kelahiran di Korea Selatan.

Beberapa peserta juga buka-bukaan perihal sulitnya masuk perguruan tinggi yang dimulai sejak usia amat muda. Menurut mereka, di mata para orang tua, segala sesuatu menjadi bahan untuk dibanding-bandingkan dengan keluarga lain.

Salah satu peserta di pertemuan tersebut menyebut, dirinya pernah menemukan pasutri yang secara membeli mobil mahal dengan harga melebihi batas kemampuan finansial mereka. Dengan tujuan, anak-anak mereka tidak ‘kehilangan muka’ di lingkungan pergaulannya.

“Ada sebagian orang yang menyebut siswa dengan kehadiran sempurna sebagai ‘kemiskinan sempurna’, artinya mereka tidak bolos sekolah satu hari pun karena keluarganya tidak punya uang untuk jalan-jalan,” kata peserta lainnya.

“Harus ada sesuatu yang dilakukan mengenai budaya perbandingan di kalangan anak-anak,” tuturnya lebih lanjut.

Simak Video “Singgung soal Penurunan Angka Kelahiran di Korut, Kim Jong Un Nangis
[Gambas:Video 20detik]

Bukan Cuma Varian Baru, Ternyata Ini Alasan Kasus COVID-19 di RI Ikut Melonjak

Jakarta

Susul Singapura dan Malaysia, tren kasus COVID-19 di Indonesia dilaporkan meningkat signifikan. Dari semula berkisar 30 sampai 40 kasus dalam sepekan, saat ini kasus mingguan mencapai 267 pasien di periode 28 November hingga 2 Desember 2023.

Bukan tanpa alasan, peningkatan kasus COVID-19 dibarengi dengan kenaikan jumlah testing. Di sisi lain, ada dugaan varian baru yang memicu tingkat transmisi atau penularan lebih cepat dan lebih mudah menginfeksi.

“Ada beberapa faktor penyebab kenaikan kasus COVID-19, pertama adanya peningkatan kewaspadaan gejala pneumonia seperti yang merebak di China, salah satu yang juga diperiksa jika ada keluhan batuk, pilek, kan tes COVID-19, ini gejala awalnya sama, otomatis pasti terjadi peningkatan deteksi,” tutur dr Nadia saat dihubungi detikcom Selasa (4/12/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Meningkatnya juga kewaspadaan di masyarakat, tetapi peningkatan ini bukan suatu hal yang harus dikhawatirkan karena kasus kematian, pasien yang dirawat atau sakit berat tidak ada perubahan, di bawah 5 kasus per minggu.”

Bahkan, dr Nadia menyebut beberapa kali Indonesia mencatat nihil kasus kematian pasca standing kegawatdaruratan COVID-19 dicabut beberapa bulan lalu. Sebagai kehati-hatian, masyarakat diminta untuk menunda terlebih dulu bepergian ke negara dengan catatan kasus COVID-19 tinggi.

Namun, bila keperluan pergi ke luar negeri dalam kebutuhan mendesak, sebaiknya tetap menjaga protokol kesehatan COVID-19. Pemerintah juga disebutnya memilih tidak menutup masuk kedatangan warga negara asing dari negara dengan lonjakan kasus COVID-19, lantaran statusnya tidak lagi berada di fase pandemi.

“Kita tidak perlu khawatir kemudian menutup pintu masuk, karena pandemi COVID-19 sudah dicabut dan setiap saat negara harus berdampingan dengan peningkatan kasus COVID-19 yang terus bisa bermutasi, tetapi dia lama-lama melemah,” terang dr Nadia menegaskan mutasi tidak selalu membuat virus menjadi ‘ganas’.

Meski begitu, pihaknya menekankan Indonesia tetap memantau kondisi WNA di Tanah Air, memastikan beraktivitas dengan aman tanpa berisiko memicu penularan COVID-19 meluas.

NEXT: Varian Apa yang Dominan di RI?

Simak Video “Kasus COVID-19 di Singapura Naik 2 Kali Lipat dalam Sepekan
[Gambas:Video 20detik]

Bukan Cuma Singapura, Kasus COVID-19 di Malaysia Naik 57,3 Persen!


Jakarta

Tidak hanya Singapura, Malaysia juga melaporkan peningkatan signifikan kasus COVID-19, mencapai 57,3 persen. Namun, angkanya masih jauh lebih rendah ketimbang laporan di Negeri Singa, yakni dalam periode 19 hingga 25 November tercatat sebanyak 3.626 kasus, meningkat dari periode 12 hingga 18 November yakni 2.305 pasien.

“Kasus mingguan yang terdeteksi telah melampaui 1.000 setiap minggunya sejak pekan lalu, dengan tingkat peningkatan antara 7,1 persen hingga 57,3 persen,” tutur Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan, dikutip dari media lokal Malaysia, The Star, Senin (4/12/2023).

“Telah dilaporkan delapan klaster aktif COVID-19 dengan whole 121 kasus,” sambungnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian besar kasus ditemukan menyerang usia 20 hingga 40 tahun. Kabar baiknya, 98 persen dari whole keseluruhan pasien COVID-19, hanya mengeluhkan gejala ringan.

“Jumlah kumulatif klaster yang dilaporkan hingga kini 7.248 klaster. Mayoritas adalah klaster yang melibatkan sektor pendidikan,” kata Dr Muhammad Radzi dalam keterangannya kemarin.

Ia menambahkan, tingkat perawatan pasien COVID-19 ke fasilitas kesehatan meningkat menjadi 2,9 persen per 100.000 penduduk pada Juli, dibandingkan 2 persen pada Juni.

“Angka ini sudah termasuk kasus suspek dan infeksi terkonfirmasi,” katanya.

Pemerintah Malaysia mendeteksi empat varian Omicron baru.

“Ini semua terdiri dari varian of concern (VOC),” kata Dr Muhammad Radzi.

“Kasus kumulatif yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 yang dikategorikan VOC dan varian of curiosity (VOI) sebanyak 28.102 kasus.”

Organisasi Kesehatan Dunia telah melaporkan peningkatan varian Omicron baru, dengan BA.2.86 pertama kali dilaporkan pada 24 Juli.

“Namun, tidak ada perubahan klinis dan tingkat keparahan yang diakibatkannya,” tutur Radzi.

Varian yang mendominasi kasus di Malaysia saat ini adalah BA.2.86.

“Kasus-kasus tersebut terdeteksi melalui skrining gejala dan tidak memiliki riwayat pergi ke luar negeri dalam waktu 14 hari setelah gejala muncul.”

“Mereka telah dirawat sebagai pasien rawat jalan dan kondisinya stabil. Meski terjadi peningkatan kasus COVID-19, situasi terkendali. Kementerian akan terus memantau situasi dan variannya,” sorotnya.

Petugas kesehatan di fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta diimbau untuk waspada dengan meningkatnya jumlah kasus, terutama pada pasien dengan gejala pernapasan akut dan kelompok risiko tinggi. Ia mengingatkan masyarakat Malaysia untuk melakukan tindakan pencegahan, termasuk menjaga kebersihan diri.

Simak Video “Kasus COVID-19 di Singapura Naik 2 Kali Lipat dalam Sepekan
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)

Bukan Mistis, Ini Penjelasan Medis di Balik Fenomena ‘Sunat Jin’


Jakarta

‘Sunat jin’ merupakan salah satu fenomena yang kerap terdengar di kalangan masyarakat. Sunat jin sendiri merujuk pada kondisi saat alat very important anak terlihat seperti sudah disunat meski belum pernah melakukan sirkumsisi.

Lantas, benar nggak sih ‘sunat jin’ itu hasil perbuatan makhluk halus?

Spesialis bedah urologi dr Budi Himawan, SpU, membantah hal tersebut. Ia menjelaskan sunat jin sebenarnya adalah sebuah kondisi medis yang disebut dengan parafimosis.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Parafimosis adalah suatu keadaan medis, kelainan yang terjadi akibat manipulasi preputium penis. Jadi sebelum kita sunat kan ada kulupnya, ada kulit yang menutupi dari ujung penisnya. Itu teretraksi ke arah cranial, ke arah atas, melewati sulcus coronarius glans penis. Jadi ada semacam garis melintang di kepala penis,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Senin (25/9/2023).

“Ketika preputium melewati kepala penis atau glans penis, itu tidak bisa dikembalikan ke arah depan. Jadi seakan-akan seperti sudah sunat. Padahal itu adalah kondisi yang berbahaya,” sambungnya.

Lebih lanjut, dr Budi mengungkapkan istilah sunat jin menjadi populer lantaran masih banyak orang yang melahirkan menggunakan jasa dukun. Selain itu, kurangnya keilmuan dari tenaga kesehatan yang menangani membuat masyarakat tidak awam dengan kondisi tersebut.

“Sehingga ketika lahir, ada kelainan bawaan, disebutnya ‘Oh iya ini sudah sunat jin ketika dalam rahimnya’,” imbuhnya.

Apa Akibatnya Jika Dibiarkan?

Banyak orang yang menganggap parafimosis sebagai kondisi sudah disunat. Alhasil, mereka tidak memeriksakan sang anak ke dokter untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

dr Budi mengatakan hal ini bisa berakibat deadly. Sebab, parafimosis yang dibiarkan terlalu lama bisa menimbulkan nyeri dan berpotensi merusak saraf yang ada di sekitar glans atau kepala penis.

“Yang pertama, dia akan memberikan keluhan nyeri. Nyeri adalah tanda pertama kalau ada kondisi emergency karena jepitan itu. Kalau dibiarkan, lama-lama dia akan bengkak, semakin menyebabkan nyerinya semakin hebat. Kalau itu terus dibiarkan, lama-lama nyerinya akan hilang karena saraf yang ada di glans penis akan mulai menurun fungsinya karena kejepit. Kalau dibiarkan semakin lama, lebih dari satu hari dua hari, maka akan terjadi nekrosis atau kerusakan pada kepala penis tersebut,” paparnya.

“Akibatnya apa? Secara estetik penisnya akan menurun karena mungkin ada sebagian kepala penisnya mengalami kerusakan sehingga harus kita restore, sehingga bentuknya tidak lagi regular,” lanjutnya.

Tak hanya itu, pada tingkat yang lebih parah nekrosis atau kerusakan tersebut bisa membuat penis bak termutilasi sendiri.

“Kemungkinan terjelek adalah munculnya luka karena nekrosis pada pasien tersebut, yang nanti akan terjadi auto mutilasi atau penisnya akan hilang dengan sendiri kalau dibiarkan saja. Itu tentu akan memengaruhi kualitas hidup dari pasien tersebut, baik itu secara estetik maupun nanti ketika dia sudah menikah,” pungkasnya.

Simak Video “Klinik Pengobatan Mak Erot Juga Bisa Tangani Keluhan Mr P Patah
[Gambas:Video 20detik]
(ath/naf)

Bukan gegara Terlalu ‘Semangat’, Ini Sederet Penyebab Miss V Sakit Habis Bercinta

Jakarta

Beberapa wanita mengeluh sakit di space Miss V setelah berhubungan seksual. Sebenarnya, apa sih penyebabnya? Benarkah ada kaitannya dengan ukuran Mr P yang terbilang terlalu besar?

Ada banyak alasan mengapa seseorang mengalami rasa sakit pada vagina atau vulva setelah berhubungan seks. Tentu saja, alasan yang snangat jelas adalah aktivitas seksual yang terlalu intens. Namun perlu diingat, rasa sakit pada vagina setelah melakukan hubungan seksual tak boleh diabaikan.

Alasan yang paling umum terkait vagina sakit setelah berhubungan seksual adalah terjadinya gesekan. Hubungan seks yang menyakitkan dapat dikenal sebagai dipareunia. Penting untuk memahami kapan dan di posisi mana seseorang merasakan sakit, pada saat berhubungan seks atau setelah berhubungan seks.

Selain itu penyebab lainnya adalah kurangnya pelumas hingga fluktasi hormon dan alergi lateks. Namun, ada faktor lain yang dapat menyebabkan vagina sakit setelah berhubungan seksual, meliputi:

1. Mengalami infeksi

Rasa sakit di sekitar vagina dapat disebabkan oleh infeksi, seperti infeksi menular seksual (IMS). Jika seseorang menglami rasa sakit setelah berhubungan seks, kunjungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

2. Hormon yang berubah

Perubahan kadar hormon dapat disebabkan oleh kondisi menopause, perimenopause atau kehamilan. Karena pada kondisi tersebut biasanya vagina sedang dalam tahap kering, dalam artian tidak menghasilkan pelumas yang cukup pada saat berhubungan seksual.

Untuk mengatasi hal ini, solusinya adalah gunakan pelumas. Jika seseorang membutuhkan bantuan untuk mengatasi gejala primenopause dapat mengunjungi dokter setempat.

3. Tidak terangsang

Jika seorang wanita tidak merasakan gairan seksual saat berhubungan, tidak akan menghasilkan pelumas yang cukup untuk menunjang aktivitasnya. Hal ini dapat membuat vagina seseorang kering dan menyebabkan rasa sakit ketika berhubungan seksual.

Jangan memaksa berhubungan seksual, jika tidak merasakan adanya dorongan. Karena kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri pada vagina setelah atau pada saat berhubungan.

4. Infeksi saluran kemih

Kondisi nyeri setelah seks, khususnya pada daerah punggung dapat disebabkan oleh penetrasi yang terlalu dalam atau infrksi saluran kemih. Hal ini dapat menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman setelah berhubungan seksual.

jika kondisi tersebut disertai dengan rasa tidak sehat, demam, nyeri saat buang air kecil, mengandung darah pada urine atau frekuensi buang air kecil meningkat, sebaiknya segera mendatangi dokter untuk diberikan penanganan segera.

5. Alergi terhadap lateks

Jika seseorang merasakan gatal setelah berhubungan seksual, itu dapat disebabkan oleh alergi lateks, seperti alat kontrasepsi atau pelumas yang digunakan. Untuk mengetahui lebih lanjut bahwa seseorang mengalami alergi lateks atau tidak, sebaiknya lakukan tes alergi dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

6. Kondisi medis lainnya

Nyeri yang dirasakan dalam panggul dapat disebabkan oelh berbagai kondisi medis, seperti penyakit radang panggul dan endometriosis atau miom. Jika seseorang merasakan nyeri setelah berhubungan seksual atau pendarahan setelah berhubungan seksual, segeralah melakukan pengobatan ke dokter, agar dapat ditangani.

7.Berhubungan seksual secara berlebihan

Ternyata berhubungan seksual secara berlebihan dapat memberikan efek rasa nyeri pada space miss V setelahnya. Hal tersebut merupakan kondisi yang tidak nyaman dirasakan oleh seorang wanita dan dapat berlangsung setelah melakukan hubungan seksual.

Bukan Predominant, Kakek Ini Ngaku Tak Pernah Tidur Selama 60 Tahun


Jakarta

Seorang kakek 80 tahun mengklaim tidak pernah tidur selama 60 tahun lamanya. Kakek di Vietnam bernama Thai Ngoc ini menceritakan kejadiannya berawal dari demam yang dialami semasa kecil hingga membuatnya tidak bisa tidur.

Ia mengaku terakhir kali ‘menutup matanya’ pada 1962. Keluarga hingga teman Ngoc mengatakan mereka belum pernah melihat Ngoc tidur sama sekali.

Meskipun banyak profesional medis yang diduga sudah menguji kondisinya, tidak ada satu pun petugas medis yang dapat membuktikan Ngoc pernah tidur sama sekali.

Walaupun tampak tengah menghadapi masalah insomnia permanen, kakek tersebut tidak menderita masalah kesehatan apa pun imbas dari kurangnya tidur.

Seorang YouTuber yang mengangkat kisahnya bernama Drew Binsky dan berbicara langsung dengan Ngoc mengatakan sudah lama mengetahui sosok kakek tersebut.

“Pertama kali saya mendengar Pak Thai itu sudah bertahun-tahun lalu dan saya tidak pernah tahu bisa bertemu dengannya karena lokasi ia tinggal tak pernah diungkapkan,” ucap Binsky dikutip dari Instances Now, Jumat (30/6/2023).

Kerabat Ngoc juga menceritakan bagaimana pengalaman kakek 80 tahun tersebut dalam Perang Vietnam. Kerabat menjelaskan Ngoc sebenarnya sangat berharap bisa tidur.

“Dia selalu mencoba karena ia ingin tidur. Seperti orang regular, mencoba menutup mata, tapi tidak bisa. Dia masih berpikir di kepalanya,” ujar salah satu kerabat.

Binsky mengatakan kondisi yang dialami oleh Ngoc juga bisa berkaitan dengan post-traumatic stress dysfunction (PTSD) yang didapatkan dari Perang Vietnam. Perang Vietnam terjadi pada 1955 sampai 1975.

“Sebagian orang berpikir ini mungkin terjadi karena PTSD dari perang. Sebagian juga percaya bahwa ini adalah kondisi medis yang sangat langka,” ucap Binsky.

Vlogger dari Arizona itu menghabiskan waktu bersama Ngoc untuk melihat secara langsung apakah kakek tersebut memang tidak pernah tidur. Setiap malam, Ngoc berusaha tidur tapi tidak pernah bisa.

Simak Video “Cara Memastikan Perasaan saat Jatuh Hati dengan Sepupu di Momen Lebaran
[Gambas:Video 20detik]
(avk/suc)

Bukan Cuma Pemuas Diri, Masturbasi Ternyata Bisa Tingkatkan Kesuburan


Jakarta

Selama ini, masyarakat mengaggap masturbasi sebagai bentuk memuaskan diri sendiri. Meskipun ada benarnya, penelitian mengungkap fakta lain bahwa masturbasi juga dilakukan untuk meningkatkan kesuburan.

Fakta tersebut diungkap oleh ahli biologi evolusi di College Faculty London (UCL). Mereka meyakini bahwa masturbasi adalah hobi yang telah dilakukan manusia beberapa puluh juta tahun yang lalu, dengan asal-usul dari primata purba jantan.

Penelitian ini juga menyebutkan bahwa primata jantan berevolusi untuk melakukan masturbasi untuk meningkatkan peluang mereka untuk kawin.

Studi ini mengacu pada ‘hipotesis seleksi publish copulatory’ yang menyatakan bahwa masturbasi tanpa ejakulasi dapat meningkatkan gairah sebelum berhubungan seks. Di sisi lain, masturbasi dengan ejakulasi dapat meningkatkan kemungkinan laki-laki untuk mengeluarkan air mani dengan kualitas tidak baik, sehingga meninggalkan sperma segar berkualitas tinggi yang tersedia untuk kawin.

Masturbasi juga dianggap membantu pria menghindari tertular infeksi menular seksual (IMS).

“Masturbasi pria mengurangi kemungkinan tertular IMS setelah sanggama, dengan membersihkan uretra (tempat infeksi utama untuk banyak IMS) dengan ejakulasi yang dicapai melalui masturbasi,” tulis penelitian tersebut, dikutip dari Males’s Well being.

Dr Matilda Brindle, peneliti utama studi tersebut, mengatakan bahwa studi ini membawa kemajuan yang signifikan dalam pemahaman tentang fungsi masturbasi.

“Fakta bahwa perilaku auto seksual dapat melayani fungsi adaptif, ada di mana-mana di seluruh ordo primata, dan dipraktikkan oleh anggota kedua jenis kelamin yang hidup di penangkaran dan liar, menunjukkan bahwa masturbasi adalah bagian dari repertoar perilaku seksual yang sehat,” tulisnya.

Simak Video “Aman Nggak Kalau Masturbasi Keseringan?
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Bukan Cuma dari Hidung, Ukuran Mr P Juga Bisa Ditebak dari Bagian Tubuh Ini


Jakarta

Beragam mitos seputar ukuran penis kerap bertebaran di masyarakat. Beberapa orang percaya, ukuran penis seseorang bisa ditebak dari dari besar-kecil hidungmya. Lalu ada juga yang menyebut bahwa semakin besar ukuran kaki seseorang, besar kemungkinan ukuran penisnya pun besar.

Lantas, adakah kebenaran di balik anggapan ini?

Ternyata mitos seputar tebak-tebakan ukuran Mr P ini ada benarnya. Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa pria dengan hidung mancung dan besar cenderung memiliki penis yang juga besar. Para ilmuwan berpikir bahwa ini ada hubungannya dengan tingkat testosteron yang lebih tinggi di dalam rahim. Hormon tersebut diketahui berperan penting dalam pembentukan hidung dan alat kelamin bayi laki-laki.

Bukan hanya hidung, penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Translational Andrology and Urology ini juga menunjukkan bahwa pria dengan kaki besar cenderung memiliki penis dengan lingkar yang lebih lebar. Pasalnya, testosteron juga berpengaruh terhadap pembentukan anggota tubuh di dalam rahim.

Penelitian yang dilakukan oleh tim di RS Universitas Ulsan, Korea Selatan ini mendukung penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan oleh ilmuwan Jepang pada tahun 2021. Penelitian tersebut menemukan bahwa pria dengan panjang hidung 4,5 cm memiliki ukuran penis tidak ereksi rata-rata 10 cm. Sementara itu, mereka dengan hidung berukuran 5,5 cm memiliki ukuran penis rata-rata 13,4 cm.

Dalam penelitian terbaru ini, peneliti merekrut 1.160 pria berusia 30-an dan mengukur ukuran hidung mereka dibandingkan dengan ukuran penis mereka saat tidak ereksi. Ukuran hidung ditentukan oleh panjang dari sudut mata ke dasar setiap lubang hidung.

Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang memiliki ukuran penis rata-rata 5,08 cm hingga 10,16 cm dengan lingkar 6,53 cm. Akan tetapi, kejantanan mereka cenderung lebih besar jika memiliki hidung yang cukup besar.

“Ukuran hidung merupakan indikator penting dari ukuran penis. Dan lingkar penis bertambah dengan ukuran kaki. Beberapa penelitian menunjukkan paparan hormon pada periode prenatal mempengaruhi pertumbuhan organ reproduksi,” tulis Dr Sungwoo Hong, ilmuwan dalam penelitian tersebut, dikutip dari Every day Mail, Jumat (23/6/2023).

Simak Video “Klinik Pengobatan Mak Erot Juga Bisa Tangani Keluhan Mr P Patah
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Menstrual Disc Bukan Buat Seks saat Haid! Risiko Mengintai Jika Tetap Nekat Pakai

Jakarta

Flex menstrual disc baru-baru ini menjadi buah bibir netizen di Twitter. Berawal dari salah satu pengguna yang membagikan pengalamannya menggunakan alat ini untuk berhubungan seksual saat menstruasi. Kolom komentar pun dibanjiri beragam tanggapan, tak sedikit yang mempertanyakan risiko penggunaan alat ini.

Menanggapi hal ini, dokter spesialis kandungan dan ginekologi, dr Julita Nainggolan SpoG, buka suara.

“Alat ini menyerupai kondom wanita dan vaginal cup untuk menstruasi. Hanya saja, vaginal cup itu cukup tebal sehingga memang tidak bisa digunakan, jika tujuannya memang untuk hubungan seksual saat menstruasi,” ungkapnya ketika dihubungi detikcom, Sabtu (3/6/2023).

Alat ini bekerja sebagai penghalang dengan menutup sementara space vagina atas sehingga darah tertampung sementara. Ketika digunakan saat berhubungan badan, alat ini dapat menghalangi sperma agar tidak masuk ke space tersebut.

Meski begitu, terdapat plus minus menggunakan alat ini. Memang, menggunakan flex menstrual disc membuat penggunanya tetap bisa berhubungan seksual saat menstruasi, tetapi ada beberapa hal yang mesti diperhatikan.

“Hubungan seksual saat sedang haid memang tidak disarankan, selain karena kotor sehingga dapat memicu infeksi juga dapat menyebabkan regurgitasi atau aliran balik darah ke rongga panggul, hal ini merupakan salah satu teori yang cukup kuat pada terjadinya kista endometriosis atau kista coklat yang saat ini kasusnya cukup banyak. Retrograde mens salah satu yang bisa memicu pertumbuhan endometriosis bukan pasti,” jelasnya.

Selain itu, penggunaan alat ini masih memiliki risiko tumpah atau keluarnya darah dari vagina sehingga bisa menimbulkan infeksi. Pasalnya, alat ini datang dengan berbagai ukuran sehingga harus disesuaikan dengan vagina masing-masing. Jika tidak sesuai, alat ini tidak akan efektif untuk menampung darah.

“Kalaupun memang mau pakai sebaiknya tunda sampai mensnya memang tinggal sedikit, ini jauh lebih aman,” pungkas dr Julita.

Simak Video “11 dari 31 Ribu Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Meninggal
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)