Tag: Cairan

Cara Membuat Oralit untuk Kembalikan Cairan yang Hilang saat Diare

Jakarta

Ion sangatlah dibutuhkan oleh tubuh. Menurut Buku Seri IPA Kimia 2 SMP Kelas VII, ketika tubuh kekurangan ion, maka tubuh akan menjadi lemah. Bahkan, kekurangan ion yang parah bisa menyebabkan kematian.

Oralit merupakan larutan elektrolit yang terdiri dari ion-ion. Larutan ini biasanya diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit yang keluar dari tubuh ketika seseorang menderita diare. Bagaimana cara membuatnya?

Cara Membuat Oralit

Oralit tersedia dalam bentuk kemasan, namun kamu juga bisa membuat sendiri di rumah. Berikut kedua caranya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Membuat Oralit dari Kemasan

Oralit yang kini beredar di pasaran merupakan oralit dengan osmolaritas rendah yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah. Mengutip buku Keperawatan Penyakit Tropis oleh M. Khalid Fredy Saputra dkk, berikut cara membuat oralit yang tersedia dalam kemasan:

  1. Cuci tangan dengan air dan sabun
  2. Sediakan 1 gelas air minum yang sudah dimasak (200 cc)
  3. Masukkan satu bungkus oralit
  4. Aduk sampai larut

Cara Membuat Oralit Sendiri

Menurut Ahli Gizi dan Edukator Kesehatan PB IDI dr Tan Shot Yen M.Hum yang dikutip dari detikHealth, seseorang yang terkena diare dapat membuat oralit sendiri di rumah.

Meski begitu, perlu diketahui bahwa oralit bukanlah obat diare. Larutan ini hanya berfungsi untuk mengembalikan cairan yang hilang. Oralit juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh orang yang sehat. dr Tan juga menyarankan, jika diare tidak berat maka cukup lebih baik makan sup, buah dan berbagai makanan sehat lainnya. Berikut ideas membuat oralit sendiri:

  1. Siapkan gelas atau botol yang benar-benar bersih
  2. Masukkan setengah sendok teh garam
  3. Masukkan dua sendok makan gula
  4. Masukkan satu liter air ke dalam gelas atau botol
  5. Aduk semua campuran hingga isinya larut

Dosis Pemberian Oralit

Dosis oralit tergantung kondisi dari dehidrasi yang dirasakan. Mengutip bahan ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi/ Balita dan Anak Prasekolah untuk para Bidan oleh Octa Dwienda R, SKM., M. Kes, dkk, adapun dosis oralit bagi penderita diare adalah sebagai berikut:

Diare tanpa Dehidrasi

  1. Umur
  2. Umur 1-4 tahun: Minum 1/2-1 gelas setiap kali anak mencret
  3. Umur >5 tahun: 1-11/2 gelas setiap kali mencret

Diare dengan Dehidrasi Ringan Sedang

Dosis oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama yaitu 75/ml /kg bb. Selanjutnya diteruskan dengan pemberian oralit seperti diare tanpa dehidrasi.

Diare dengan Dehidrasi Berat

Penderita diare dengan dehidrasi yang berat harus dirujuk ke puskesmas untuk diinfus.

Adapun kebutuhan oralit per mil jika dilihat dari kelompok umur yaitu:

Jumlah oralit yang diberikan setiap BAB adalah 50-100 ml, semenara jumlah oralit yang disediakan di rumah adalah 400 ml/ hari (2 bungkus).

Jumlah oralit yang diberikan setiap BAB yaitu 100-200 ml, sedangkan jumlah oralit yang disediakan di rumah adalah 600-800 ml/hari (3-4 bungkus)

Jumlah oralit yang diberikan setiap BAB yaitu 200-300 ml, sementara jumlah oralit yang disediakan di rumah adalah 800-1.000 ml/ hari. (4-5 bungkus)

Jumlah oralit yang diberikan setiap BAB yaitu 300-400 ml, sedangkan jumlah oralit yang disediakan di rumah adalah 1.200-2.800 ml/ hari.

Cara Meminum Larutan Oralit

Setelah mengetahui dosis yang diberikan, ketahui cara meminum larutan oralit. Simak dengan baik ya.

  1. Minum dengan sendok atau gelas
  2. Minum sedikit-sedikit hingga habis
  3. Jika muntah, hentikan sekitar 10 menit, lalu lanjutkan sesendok setiap 2-3 menit
  4. Meski diare berlanjut, oralit tetap diteruskan
  5. Jika larutan oralit pertama habis, buat satu gelas larutan oralit berikutnya

Itulah cara membuat oralit untuk membantu mengatasi dehidrasi akibat diare. Semoga artikel ini membantumu ya

Simak Video “Berapa Takaran Minum yang Pas untuk Jaga Hidrasi saat Puasa?
[Gambas:Video 20detik]
(elk/row)

Cairan Sperma Keluar dari Miss V Setelah Bercinta, Masih Bisa Hamil?

Jakarta

Pasangan yang baru menikah mungkin masih bingung mengenai apa yang terjadi dengan sperma setelah ejakulasi di dalam vagina. Pertanyaan umum yang muncul mungkin terkait kekhawatiran jika sperma keluar lagi setelah masuk di dalam vagina, apakah masih mungkin untuk hamil?

Perlu diketahui, keluarnya sperma dari vagina setelah hubungan intim sepenuhnya regular. Jika mencoba untuk hamil, sperma yang dikeluarkan ini hampir tidak mengandung ejakulasi dan tidak akan menghalangi kemungkinan kehamilan.

Saat sperma keluar beberapa jam kemudian pun masih ada sejumlah sperma yang tertampung di dalam vagina. Oleh karena itu, wanita masih memiliki beberapa kemungkinan untuk tetap bisa hamil.

Studi tahun 2019 berjudul The Science of Sperm mengemukakan bahwa saat ejakulasi, seorang pria dapat menghasilkan air mani berkisar antara 2 ml hingga 5 ml.

“1 ml air mani mengandung sekitar 20 juta sperma. Namun, hanya dibutuhkan satu sperma untuk membuahi sel telur dan hamil.” tulis studi tersebut.

Mengapa Sperma Keluar Beberapa Jam Kemudian?

Jawaban singkatnya adalah karena kebocoran sperma, jika jumlahnya cukup banyak, dapat terjadi kebocoran bahkan beberapa jam setelah berhubungan. Sperma bahkan bisa keluar keesokan harinya.

Oleh retensi sementara setelah ejakulasi, sebagian sperma dapat bertahan dalam kanal serviks atau dalam rongga vagina. Kemudian, sperma ini bisa keluar secara perlahan keesokan harinya, terutama saat wanita berdiri atau berjalan.

Simak Video “Mengenal Teknologi Chip ‘Vagina’: Fungsi hingga Cara Kerja
[Gambas:Video 20detik]
(kna/avk)