Tag: Cedera

Mark Zuckerberg Cedera ACL saat Latihan MMA, Berujung Operasi


Jakarta

CEO Meta Mark Zuckerberg mengabarkan dirinya mengalami cedera ACL atau cedera di bagian ligamen saat latihan MMA. Dia membagikan beberapa foto menjalani perawatan di rumah sakit.

“Sparring ACL saya robek dan baru saja keluar dari operasi untuk menggantinya. Berterima kasih kepada para dokter dan tim yang merawat saya,” tulis Zuckerberg di Instagram dilihat detikcom Senin (6/11/2023).

“Saya sedang berlatih untuk pertarungan kompetitif MMA awal tahun depan, tetapi sekarang hal itu sedikit tertunda. Masih menantikan untuk melakukannya itu setelah saya pulih. Terima kasih kepada semua orang atas cinta dan dukungannya,” tambahnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Mayo Clinic, cedera ACL seperti yang dialami Mark Zuckerberg merupakan sobekan atau cedera pada ligamen krusiatum anterior (ACL). Orang yang mengalami cedera ACL umumnya akan mendengar suara seperti ‘pop’ ketika ligamen tersebut robek.

Cedera ini terjadi dikarenakan adanya perubahan gerakan dengan tiba-tiba pada lutut kaki, misalnya pada saat berhenti secara tiba-tiba atau di saat lutut dan kaki terbentur benda keras.

Sekitar 70 persen orang dengan robekan ACL akan mengalami cedera pada salah satu atau kedua menisci (bantalan di lutut yang membantu melindungi tulang rawan).

Simak Video “High 5: Polemik Ceramah Oki Setiana Dewi, Gelombang Ketiga Covid-19
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)

Latah Ikut Viral Tren Kaki Jinjit Ala Barbie? Dokter Ingatkan Risiko Cedera


Jakarta

Salah satu adegan movie ‘Barbie’ yang kini marak ditiru oleh para pengguna media sosial yakni momen sosok Barbie, yang diperankan oleh Margot Robbie, mencopot heels-nya dan berdiri sambil berjinjit layaknya kaki boneka barbie. Namun hati-hati. Rupanya menurut dokter, gerakan tak aman ditiru sembarangan. Kenapa?

Di Tiktok misalnya, orang-orang marak meniru adegan tersebut dengan tren ‘Barbie Foot Problem’. Namun menyusul itu, seorang dokter yang berspesialisasi dalam penanganan masalah kaki, pergelangan kaki, dan tungkai bawah menyoroti risiko cedera dari tren tersebut.

“Meski Barbie Arch membuat kaki wanita tampak lebih panjang dan kencang, bukan tanpa risiko. Jika seseorang mencoba berpose sekali atau dua kali, kemungkinan besar mereka akan baik-baik saja dan menghasilkan video TikTok yang hebat,” ungkap ahli penyakit kaki bersertifikat di Foot, Ankle & Leg Vein Heart, dr Jodi R Schoenhaus, dikutip dari New York Publish, Kamis (27/7/2023).

“Namun, jika mencoba pose dan melangkah dalam waktu lama, ada beberapa risiko yang terlibat. Pergelangan kaki tidak stabil, yang dapat menyebabkan keseleo dan cedera ligamen, biasanya terlihat dengan penggunaan hak tinggi.”

“Namun, jika mencoba pose dan melangkah dalam waktu lama, ada beberapa risiko yang terlibat. Pergelangan kaki tidak stabil, yang dapat menyebabkan keseleo dan cedera ligamen, biasanya terlihat dengan penggunaan hak tinggi,” jelasnya lebih lanjut.

Menurut dr Schoenhaus, posisi kaki Barbie sebagaimana yang kini tren di Tiktok, dengan bentuk telapak yang melengkung, dapat menyebabkan masalah otot dan tulang belakang. Pasalnya pada posisi ini, punggung bagian bawah direnggangkan.

Selain itu, gadis-gadis muda yang masih dalam masa pertumbuhan juga berisiko mengalami gangguan pertumbuhan jika kerap kali meniru posisi kaki seperti Barbie tersebut.

Banyak orang mengira, posisi kaki tersebut aman-aman saja dilakukan lantaran posisi kaki sama saja layaknya tengah menggunakan heels tinggi. Namun dr Schoenhaus menegaskan, kedua posisi kaki tersebut tak bisa disamakan. Pasalnya pada penggunaan heels, telapak kaki memiliki dukungan tumpuan.

Dengan begitu, tumit dan bagian belakang kaki ditopang oleh penyangga. Sementara pada tren Barbie Foot, tidak terdapat penyangga sama sekali sehingga berisiko memicu cedera.

“Kita tidak terlatih seperti balerina en pointe. Mari kita ingat, mode untuk bintang movie memiliki alat peraga dan banyak hal untuk membuatnya terlihat sempurna,” pungkas dr Schoenhaus.

Simak Video “Menakuti Bocah Pakai Suara ‘Cekikikan’ Hantu Bisa Timbulkan Trauma
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)

Lebam ‘Misterius’ Usai Olahraga, Cedera atau Asam Urat?


Jakarta

Pertanyaan:

Saya memiliki keluhan di tulang bagian paha dan lutut yang terasa ngilu setiap selesai olahraga, disertai dengan munculnya biru keunguan seperti luka lebam terkena pukulan. Padahal, tidak ada benturan apa pun sebelumnya.

Kira-kira kenapa ya Dok?

Saya juga memiliki asam urat yang tinggi, apakah berkaitan?

Nafilah (27 Tahun)

Jawaban:

Ketika melakukan olahraga, terutama yang vigorous (intensitas tinggi), terjadi semacam tarikan dan regangan. Pada beberapa orang yang memiliki kekuatan pembuluh darahnya rendah, itu bisa pecah. Makanya terus timbul biru, biru ini kan tandanya ada pendarahan.

Harus dievaluasi, apakah kebiruan itu primer karena olahraga, atau memang ada kelainan yang lain? Memang ada beberapa kelainan pembuluh darah yang bisa cirinya seperti itu.

Kemudian apa berhubungan dengan asam urat?

Harusnya dicari tahu dulu ya, bisa disebut asam urat tinggi itu memangnya tingginya seberapa? Diperiksa dulu secara objektif. Siapa tau cuma rasa-rasa doang kan, setelah dicek ternyata masih regular. Jadi harus dicek dulu.

Tetapi balik lagi, asam urat bukan itu gejalanya. Tapi lebih ke sakit sendi kecil di jari-jari kaki kemudian di tangan.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar Skoliosis dan gangguan tulang belakang, segera buat temu janji dengan KLIK DI SINI.

dr Heka Priyamurti, SpOT (Ok) Backbone

Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi – Konsultan Backbone (Subspesialis Tulang Belakang) di Royal Backbone & Ache Intervention Centre, RS Royal Progress, Jakarta Utara.

Simak Video “Pentingnya Konsultasi Pra Pernikahan untuk Cegah Risiko KDRT
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

Liliyana Natsir Ungkap Pemicu Cedera Ligamen sampai Harus Operasi

Jakarta

Legenda badminton Tanah Air, Liliyana Natsir atau Butet menjalani operasi imbas cedera anterior cruciate ligament (ACL) dan medial cruciate ligament (MCL) pada lututnya. Ia tidak menyangka kalau dirinya harus mengalami hal tersebut.

“Risiko terbesar menjadi seorang atlet itu adalah cidera, ga disangka kemaren gw jalan masih regular, masih bisa principal badminton dan tiba-tiba harus menjalani operasi ACL dan MCL gw yg putus dan miniskus robek,” curhat Butet, di Instagram pribadinya dikutip Minggu (4/6/2023).

Dituturkan Butet, kejadian ini menimpanya saat ia bermain badminton untuk bersenang-senang. Namun dia sedikit lega karena cedera tersebut terjadi setelah ia gantung raket.

“Menyesal pastinya kenapa harus maksa principal bukannya pleased pleased aja hangout dengan teman,” tulisnya.

Apa Itu Cedera ACL dan MCL?

Dikutip dari Mayo Clinic, Dikutip dari Mayo Clinic, cedera ACL merupakan sobekan atau cedera pada ligamen krusiatum anterior (ACL). Ligamen adalah pita jaringan keras yang menghubungkan satu tulang ke tulang lain atau menahan organ pada tempatnya. Orang yang mengalami cedera ACL umumnya akan mendengar suara seperti ‘pop’ ketika ligamen tersebut robek.

Sementara itu dikutip dari Cleveland Clinic, cedera MCL adalah kerusakan ligamen kolateral medial, yang merupakan ligamen utama yang terletak di sisi dalam lutut. Robekan bisa sebagian (beberapa serat pada ligamen robek) atau seluruhnya (ligamen robek menjadi dua bagian).

Cedera ACL dan MCL berbeda dalam cara terjadinya. Namun, mereka didiagnosis dengan cara yang sama yang terdiri dari tiga fase, di antaranya:

  • Tingkat satu dianggap sebagai keseleo, saat ligamen meregang, tetapi tidak robek.
  • Tingkat dua, terlihat kelonggaran di lutut dengan rasa sakit dan bengkak. Kondisi tersebut dapat digambarkan sebagai robekan sebagian pada salah satu ligamen di lutut.
  • Tingkat tiga jelas merupakan jenis yang terburuk, yang merupakan robekan whole baik di ACL atau MCL. Pada cedera tingkat tiga, lutut tidak lagi terasa stabil dan akan timbul rasa sakit yang luar biasa dan membutuhkan operasi.

Faktor Risiko Cedera ACL dan MCL

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut adalah faktor risiko cedera ACL dan MCL:

  • Wanita, biasanya disebabkan karena perbedaan anatomi, kekuatan otot dan pengaruh hormonal
  • Berpartisipasi dalam olahraga tertentu, seperti sepak bola, sepak bola, bola basket, senam, dan ski
  • Menggunakan pola gerakan yang salah, seperti menggerakkan lutut ke dalam saat berjongkok
  • Mengenakan alas kaki yang tidak pas
  • Menggunakan peralatan olahraga yang kurang terawat, seperti ikatan ski yang tidak diatur dengan benar
  • Bermain di rumput sintetis

Gejala Cedera ACL dan MCL

Meskipun penyebabnya berbeda, cedera ACL dan MCL memiliki gejala yang serupa. Gejala cedera ACL dan MCL antara lain:

  • Letupan atau sensasi ‘pop’ di lutut
  • Nyeri hebat dan ketidakmampuan untuk melanjutkan aktivitas
  • Nyeri tekan (tenderness)
  • Pembengkakan yang cepat
  • Kehilangan kemampuan bergerak
  • Merasa seperti lutut akan ‘menyerah’ jika ada beban
  • Merasa sendi lutut terkunci atau tersangkut ketika digunakan.

NEXT: Pengobatan Cedera ACL dan MCL