Tag: Drastis

Riset Sebut Kasus Stroke Bakal Naik Drastis Beberapa Tahun ke Depan, Ini Gegaranya

Jakarta

Serangan stroke tak hanya menghantui orang-orang berusia lanjut, melainkan juga orang-orang muda dengan kisaran usia 20 hingga 30 tahun. Lebih lagi baru-baru ini, Organisasi Stroke Dunia-Komisi Neurologi Lancet melaporkan bahwa dalam beberapa tahun mendatang, jumlah pasien stroke akan meningkat pesat di seluruh dunia. Mengapa demikian?

Tak hanya gegara kedatangannya yang seringkali mendadak tanpa ‘aba-aba’ beruba gejala tertentu lebih dulu, penyakit stroke juga ditakutkan lantaran berisiko menimbulkan kecacatan permanen.

Kemudian laporan dari Lancet baru-baru ini menyebut, jumlah orang yang meninggal dunia akibat stroke di seluruh dunia kemungkinan akan meningkat sebanyak 50 persen pada 2050, dengan 10 juta orang meninggal karena stroke setiap tahunnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Medical Information At present, saat ini, tercatat ada 15 juta orang di seluruh dunia menderita stroke setiap tahunnya. 5 juta dari orang-orang ini meninggal, sementara 5 juta lainnya masih hidup dengan kecacatan. Diketahui, stroke adalah penyebab kematian kedua terbesar dunia, setelah penyakit jantung iskemik.

Selain itu, laporan tersebut juga mencatat bahwa kasus stroke meningkat pesat di kalangan orang dewasa berusia kurang dari 55 tahun. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pada kebanyakan kasus, stroke dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup berupa:

  • Makan Sehat
  • Aktif secara fisik
  • Tidak merokok
  • Membatasi asupan alkohol

Apa Penyebabnya?

Ahli saraf dari Universitas Columbia, dr Joshua Z. Willey, menyebut salah satu penyebab stroke paling signifikan adalah kondisi hipertensi, yang seringkali tidak diobati dengan baik dan tidak terdeteksi.

Kemudian kepala penelitian dan pengembangan di VA St. Louis Well being Care System, Ziyad Al-Aly, menyebut epidemi obesitas world adalah penyebab utama kasus stroke. Ditambah, kasus diabetes sebagai faktor stroke lainnya juga meningkat di dunia.

Sedangkan Profesor Madya Monash College, Monique Kilkenny, mencatat bahwa masalah lingkungan dan kualitas udara, termasuk masalah polusi, berkontribusi terhadap peningkatan prevalensi stroke saat ini.

Simak Video “Seberapa Penting Menyederhanakan Istilah Medis ke Masyarakat Awam?
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Kabar Terbaru Panji Petualang yang Idap Diabetes hingga BB Turun Drastis

Jakarta

Panji Petualang buka-bukaan soal kondisi kesehatannya. Beberapa waktu lalu perubahan tubuh Panji yang semakin kurus menjadi sorotan masyarakat.

Dalam sebuah kesempatan ia mengaku bahwa beberapa bulan terakhir ia mengidap penyakit diabetes. Panji mengatakan bahwa ia mendapatkan genetik diabetes dari ayahnya. Tidak hanya itu saja pola makan buruk yang sempat ia jalani juga membuat tubuhnya lebih drop.

“Jadi memang badan saya sekarang makin kurus awalnya gejala diabetes ada historical past dari bapak diabetes. Jadi nurun ke saya, dan pola makan saya sempat nggak bener akhirnya gula darah saya naik dan bikin badan drop,” ucap Panji dalam salah satu video di kanal Youtube-nya.

“Akhirnya sering lemas, berat badan drastis turun, sekarang lagi juga mulai terapi,” sambungnya.

Tubuh Makin Drop ketika Digigit Ular

Selain diabetes, Panji mengatakan bahwa kondisinya juga makin buruk usai digigit ular king kobra. Menurutnya racun dari ular tersebut membuat imunnya menurun.

“Cuman kemarin imun drop pas kena gigitan ular itu. Langsung di situ, drastis banget karena kena diabetes, imun saya rontok juga karena bisa king kobra sampai tangan melepuh tapi alhamdulillah Allah jaga saya,” ucapnya.

Berkaitan dengan kondisi yang dialami Panji, dokter spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD buka suara. Ia mengatakan bahwa secara umum racun ular tidak dapat menyebabkan diabetes dan penurunan berat badan.

“Dari jurnal yg saya baca tidak saya temukan hubungan racun ular dan penyebab diabetes. Diabetes sendiri sebagian besar dipengaruhi oleh faktor genetik. Jadi pada kasus Panji saya pikir berat badan turun bukan karena racun ular tetap karena diabetes melitus yang dialaminya,” ucap dr Aru ketika dihubungi.

Berkaitan dengan imun yang drop, dr Aru mengatakan bahwa kondisi tersebut juga tidak dapat mempengaruhi berat badan pasien diabetes. dr Aru mengatakan imunitas rendah menyebabkan lebih kepada infeksi bakteri, virus, dan jamur.

“Apakah racun ular memperburuk diabetes? Secara literatur tidak disebutkan. Racun ular hanya bertahan sebentar di dalam tubuh, setelah diberikan antinya, maka akan dibuang oleh tubuh,” ujarnya.

NEXT: Kenapa Diabetes Bisa Bikin Kurus?

Awal Mula Panji Petualang Alami Turun Berat Badan Drastis gegara Diabetes


Jakarta

Beberapa waktu lalu, Panji Petualang buka-bukaan soal kondisi kesehatannya. Panji mengaku selama beberapa bulan terakhir ini mengidap diabetes.

Kondisi tersebut akhirnya membuat perubahan yang signifikan pada tubuhnya. Berat badannya mengalami penurunan yang begitu drastis.

Hal tersebut terungkap ketika Dedi Mulyadi mengunjungi rumah Panji. Ia dibuat pangling oleh penampilan Panji yang semakin kurus dan sedikit pucat.

“Sudah lima bulan pak sakit gula. Kemarin itu sih dicek 200, kadang-kadang sampai 300,” ucap Panji dalam tayangan di kanal Youtube Dedi Mulyadi.

Dalam kesempatan berbeda, Panji sempat menceritakan awal mula penyebab penurunan berat badannya yang signifikan. Panji mengatakan ada banyak orang yang penasaran mengapa berat badannya turun dengan cepat.

Panji menjelaskan bahwa memang keluarganya memiliki riwayat diabetes dari ayahnya. Selain itu pola makan yang tidak baik menurutnya juga menjadi penyebab ia mengalami diabetes.

“Jadi memang badan saya sekarang makin kurus awalnya gejala diabetes ada historical past dari bapak diabetes. Jadi nurun ke saya, dan pola makan saya sempat nggak bener akhirnya gula darah saya naik dan bikin badan drop,” ucap Panji dalam salah satu video di kanal Youtube-nya.

“Akhirnya sering lemas, berat badan drastis turun, sekarang lagi juga mulai terapi,” sambungnya.

Selain itu, Panji mengatakan bahwa ia sempat digigit ular berbisa king kobra. Menurunya, racun dari ular tersebut membuat kondisinya menjadi lebih parah.

“Kemarin itu yang bikin parah itu sebenarnya bukan soal diabetesnya, karena sebenarnya sudah lama saya sadar bahwa gula darah saya itu suka naik. Cuman kemarin imun drop pas kena gigitan ular kemarin itu,” jelasnya.

“Langsung di situ, drastis banget karena kena diabetes, imun saya rontok juga karena bisa king kobra sampai tangan melepuh tapi Alhamdulillah Allah jaga saya,” pungkasnya.

Simak Video “Waspada Diabetes pada Anak
[Gambas:Video 20detik]
(avk/kna)

Aktor Ray Sahetapy Sakit, Berat Badannya Turun Drastis


Jakarta

Aktor senior Ray Sahetapy dikabarkan tengah sakit. Melalui instagram menantunya, Medianti Octavia menunjukkan foto Ray yang tengah terbaring di atas tempat tidur.

Dalam unggahan tersebut, terlihat Ray Sahetapy yang tampak lebih kurus dari sebelumnya. Dari penampilannya saat ini, aktor 66 tahun itu mengalami penurunan berat badan yang cukup drastis.

“Halo semuanya! Mohon doa untuk Ayah kami @raysahetapy yang lagi sakit, semoga bisa sehat seperti sedia kala, semangat ya Ayah ❤️,” tulis Medianti dalam postingan satu hari yang lalu.

Dari postingan tersebut, warganet juga terkejut dengan penampilan baru Ray Sahetapy. Tak jarang banyak yang berkomentar bahwa wajah Ray Sahetapy terlihat sangat berbeda.

“Mukanya beda 360derajat pak @raysahetapy, sampe ga ngenalin, sampe zoom berkali2, sehat2 selalu om…,” tulis salah satu warganet.

“Wajahnya berubah sekali ya,” kata yang lainnya.

[Gambas:Instagram]

Sebelumnya, pada 2021 Ray Sahetapy mengungkapkan sempat mengalami asam urat. Kondisi ini membuat kedua kakinya sulit untuk berjalan seperti biasanya.

Ray mengaku sudah menjalani pengobatan untuk mengobati kondisi yang sudah dialaminya selama bertahun-tahun. Tapi, ia merasa penyakit itu bisa sembuh dengan sendirinya jika dirinya terus berpikir positif.

“Udah tahunan, tapi dia lambat-lambat menggigit terus,” ujar Ray yang dikutip dari Insert Dwell.

“Memang udah umur juga sih, ya, kalau kerjaan terlalu berat. Jadi, agak membantu lebih tenang, kalau nggak kan kerja terus,” sambungnya.

Dikutip dari Mayo Clinic, asam urat adalah kondisi peradangan sendi yang umum dan kompleks, yang bisa menyerang siapa saja. Ini ditandai dengan serangan rasa sakit yang tiba-tiba dan parah, pembengkakan, kemerahan, dan nyeri pada satu atau lebih persendian, paling sering di jempol kaki.

Serangan asam urat bisa terjadi secara tiba-tiba, seringkali membangunkan di tengah malam dengan sensasi jempol kaki terbakar. Sendi yang terkena terasa panas, bengkak, dan sangat lunak sehingga berat sprei di atasnya pun tampak tidak tertahankan.

Asam urat terjadi ketika kristal urat menumpuk di persendian Anda, menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang hebat akibat serangan asam urat. Adapun beberapa faktor penyebab asam urat, yakni:

  • Weight loss program
  • Berat badan
  • Kondisi kesehatan
  • Pengobatan
  • Riwayat asam urat di keluarga
  • Usia
  • Operasi atau trauma baru-baru ini

Simak Video “4 Hal yang Harus Dihindari Penderita Penyakit Magazine agar Puasa Lancar
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)