Jakarta

Kesibukan harian dan godaan minuman instan dan manis kerap membuat banyak orang seakan lupa untuk mengkonsumsi air putih. Padahal kebiasaan mengkonsumsi air putih merupakan hal yang perlu untuk dilakukan agar terhindar dari sejumlah penyakit, salah satunya batu ginjal.

Dokter Spesialis Urologi dari RS Royal Progress dr. Johannes Aritonang, B.MedSc, SpU, FICS mengakui air putih memiliki peran yang penting dalam menjaga kesehatan. Apalagi untuk mencegah diri dari penyakit seperti batu ginjal.

Penyakit batu ginjal sendiri merupakan salah satu gangguan kesehatan yang disebabkan oleh terbentuknya batu atau materials kristal di dalam ginjal. Ia mengatakan penyakit tersebut dapat disebabkan oleh sejumlah faktor seperti kebiasaan kurangnya konsumsi air putih, pola makanan yang kurang baik hingga kebiasaan menahan buang air kecil.

“Batu ginjal terbentuk salah satunya karena adanya senyawa kimia pembentuk kristal yang tidak dapat larut, sehingga menyebabkan terjadinya kristalisasi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor risiko, seperti kurangnya minum air putih atau pola konsumsi berlebih makanan yang tinggi asam urat dan protein hewani, atau dapat pula karena faktor genetik,” kata dr. Johannes saat diwawancara oleh detikcom beberapa waktu lalu, dikutip Jumat (18/8/2023).

Tak hanya menjelaskan mengenai faktor pencetus, ia pun mengatakan berbagai gejala penyakit batu ginjal yang perlu diketahui oleh setiap orang. Adapun gejalanya yakni berupa nyeri pinggang yang dirasakan tumpul seperti pegal-pegal atau tajam seperti ditusuk-tusuk, yang dapat diikuti oleh demam, mual, muntah, anyang-anyangan, hingga kencing berdarah atau BAK keruh.

“Gejalanya itu biasanya seperti nyeri pinggang. Nyeri pinggang ini kadang bisa bersifat tumpul jadi rasanya tuh kaya pegal-pegal saja atau kadang bisa rasanya seperti tajam seperti ditusuk-tusuk itu ketika batu ginjal tersebut turun ke saluran ureter,” ungkapnya.

Menurutnya, angka persentase kesembuhan dari penyakit tersebut pun beragam karena ditentukan oleh beberapa faktor yakni ukuran, tingkat kekerasan, dan lokasi batu itu sendiri.

“Jadi kalau kita mau bicara tingkat keberhasilan terhadap terapi atau kesembuhan dari penyakit ini, kembali lagi kita harus mengetahui dan dapat menentukan ukuran batu, seberapa keras batu tersebut, dan di mana lokasi batunya,” jelasnya.

Biasanya, jika batu yang ditemukan besar atau lebih dari 2 cm dengan tingkat kekerasan batu yang tinggi, maka langkah pengobatan yang dilakukan yakni melalui operasi baik secara terbuka maupun minimal invasive. Langkah itu dilakukan agar batu ginjal yang terdapat dalam tubuh mampu dikeluarkan.

Namun, jika batu ginjal ukurannya tidak terlalu besar (ESWL merupakan tindakan pemecahan batu ginjal dengan menggunakan gelombang kejut tanpa luka operasi. Jika batu ginjal sudah pecah, maka partikel kecilnya akan keluar secara alami melewati urine.

Menurutnya, tindakan tersebut tergolong aman. Pasalnya, penanganan penyakit batu ginjal dengan ESWL memiliki risiko komplikasi yang cukup kecil karena dilakukan tanpa sayatan dan pasien dapat langsung beraktivitas pasca tindakan dan pasien tidak perlu dirawat.

“Penanganan ESWL itu aman. Jadi tindakan di bidang urologi untuk batu saluran kemih saat ini yang paling memiliki risiko rendah atau paling sedikit angka komplikasinya yaitu ESWL,” katanya.

Ia mengatakan tindakan tersebut juga tidak terlepas dari sejumlah komplikasi seperti infeksi, perdarahan, dan memar atau cedera ginjal. Meskipun begitu tindakan tersebut masih menjadi salah cara yang cukup efektif dalam menangani penyakit batu ginjal.

Meskipun begitu terdapat beberapa kriteria yang memungkinkan angka keberhasilan ESWL menjadi besar.

“Kriterianya, ada beberapa seperti ukuran batunya di bawah 2 cm, batunya berada di kamar atas atau kamar tengah dengan pintu keluar dari masing-masing ruangan tidak panjang dan cukup lebar, sehingga pecahan batu lebih mudah untuk keluar bersamaan dengan urin,” ungkapnya.

RS Royal ProgressGambar bagian ginjal (kamar atas, kamar tengah, kamar bawah)

Untuk pasien yang ingin mengatasi penyakit tersebut dapat memanfaatkan layanan tindakan ESWL di RS Royal Progress. RS Royal Progress memiliki sejumlah fasilitas yang lengkap dengan teknologi terkini untuk memberikan pengobatan bagi pasien batu ginjal. Adapun teknologi yang digunakan cukup fashionable dan terkini.

Jika Anda mengalami masalah seputar kesehatan ginjal dan membutuhkan konsultasi lebih lanjut, konsultasikan segera bersama dr. Johannes Aritonang, B.MedSc, SpU, FICS dengan klik di sini.

Simak Video “Idap Batu Ginjal, Jeremy Teti Ingin Berobat ke Ida Dayak
[Gambas:Video 20detik]
(ncm/ega)