Jakarta

Perkara stunting dibahas dalam debat calon wakil presiden malam ini. Disinggung oleh calon wakil presiden nomor 2, Gibran Rakabuming Raka, upaya penyelesaian stunting ini berkaitan dengan pencapaian Indonesia Emas. Di antaranya, dengan menyediakan program makan siang free of charge.

“Kita punya program makan siang free of charge. Banyak yang nyinyir, tapi sekali lagi, program makan siang free of charge ini investasi menuju Indonesia emas. Program makan siang ini 400 T, ini adalah stimulan untuk ibu-ibu, warteg-warteg, warung-warung, catering yang ada di daerah,” tuturnya dalam debat cawapres, Jumat (22/12/2023) dalam bahasan seputar penyediaan sanitasi dan air bersih dalam infrastruktur.

“Bayangkan. 400 T ke daerah-daerah, semua ibu-ibu ikut memasak makan siang untuk anak-anak kita. Itu yang saya maksud dengan infrastruktur sosial. Program makan siang free of charge investasi ke depan untuk menuju Indonesia Emas,” sambung Gibran.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sefatal Apa Efek Stunting?

Dalam kesempatan sebelumnya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo, SpOG sempat menjelaskan, stunting bukan hanya perihal badan pendek karena kurang gizi, melainkan juga berimbas pada keterbatasan intelektual dan kondisi fisik buruk saat dewasa.

“Anak yang pendek tapi cerdas, itu jelas tidak stunting. 3 dampak tidak menguntungkan pada anak stunting, pertama pendek. Kedua, kemampuan intelektualnya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan lebih rendah daripada orang rata-rata,” terangnya saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.

Simak Video “Berkat Aplikasi SIMPATI Angka Stunting Sumedang Turun Drastis
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/kna)