Tag: Golongan

Jadi Golongan Darah Terlangka di Dunia, Apa Itu ‘Darah Emas’?


Jakarta

Selama ini, golongan darah yang diketahui banyak orang ada empat jenis. Golongan darah tersebut yakni A, B, O, dan AB.

Dari keempatnya, golongan darah AB menjadi menjadi yang paling langka dari yang lainnya. Namun, ada jenis golongan darah yang jauh lebih langka, sampai disebut dengan istilah ‘darah emas’.

Golongan darah emas adalah golongan darah Rh-null yang tidak mengandung antigen Rh (protein) dalam sel darah merah (RBC). Sekedar informasi, golongan darah dikelompokkan berdasarkan antigen A atau B yang ada dalam sel darah merah dan Rh pada darah.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah pemilik golongan darah emas di dunia tidak lebih dari 43 orang. Dikutip dari Science Museum Group, jumlah ini lebih sedikit dari golongan darah AB negatif, yang juga dikenal sebagai golongan darah terlangka.

Keistimewaan dari golongan darah emas ini bisa menjadi pendonor common, bahkan untuk golongan darah yang langka, sekalipun dalam sistem Rh. Ini karena golongan darah emas tidak memiliki antigen dalam sel darah merah, sehingga tidak memiliki risiko menimbulkan reaksi penolakan saat transfusi darah.

Dikutip dari laman Medicinenet, ‘darah emas’ terjadi karena mutasi genetik. Beberapa kondisi yang bisa memicu seseorang memiliki ‘darah emas’ yakni:

  • Perkawinan sedarah, baik antara sepupu, saudara kandung, atau perkawinan dengan kerabat dekat/jauh
  • Gen autosomal, yakni gen irregular yang membawa sifat penyakit dan diturunkan melalui keluarga
  • Perubahan atau penghapusan complete gen tertentu, seperti RHD dan RHCE/RHAG

Namun, golongan darah emas ini memiliki risiko, salah satunya sulit mendapatkan donor saat membutuhkan transfusi darah. Sebab, mereka hanya bisa menerima transfusi dari golongan darah emas juga.

Jika pemilik golongan darah emas menerima transfusi dari golongan darah yang memiliki antigen Rh, maka dapat menyebabkan reaksi transfusi.

Selain itu, orang dengan golongan darah Rh-null juga berisiko mengalami sejumlah gangguan kesehatan. Salah satunya gangguan anemia hemolitik, kondisi yang membuat sel darah merah hancur dengan cepat, sehingga kadar hemoglobin menurun drastis dan membuat pengidapnya mengalami kelelahan luar biasa.

Pemilik golongan darah emas juga berisiko mengalami masalah saat kehamilan. Jika seorang ibu yang memiliki golongan darah Rh-null mengandung janin dengan Rh-positif, maka tubuh si ibu akan membentuk antibodi yang dapat menyerang antigen Rh yang ada dalam darah si anak.

Simak Video “Penyebab Golongan Darah A Lebih Rentan Kena Stroke di Usia Muda
[Gambas:Video 20detik]
(sao/vyp)

Risiko di Balik Pemilik ‘Darah Emas’, Golongan Darah Terlangka di Dunia


Jakarta

Berbicara tentang golongan darah terlangka, mungkin AB menjadi yang pertama muncul di benak pikiran. Akan tetapi, nyatanya ada golongan darah yang jauh lebih langka, disebut golongan darah ’emas’ atau Rh-null

Dikutip dari laman Medicinenet, golongan darah umumnya dikategorikan menurut antigen A atau B yang ada dalam sel darah merah (RBC) dan Rh (protein) pada darah.

Namun, golongan darah emas sama sekali tidak memiliki antigen Rh dalam sel darah merahnya. Kondisi ini sangatlah langka. Bahkan, pemilik golongan darah Rh-null disebut jumlahnya tidak sampai 50 orang di seluruh dunia.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski punya golongan darah langka terkesan sebagai sesuatu yang istimewa, pemilik golongan darah Rh-null harus hidup dengan dihantui berbagai risiko.

Pertama, pemilik golongan darah Rh-null harus menjaga keamanan diri sehingga tidak sampai membutuhkan transfusi darah. Karena sangat langka, pendonor aktif untuk golongan darah ini konon hanya ada 9 orang di seluruh dunia. Meski begitu sampai saat ini belum ditemukan information jelas terkait berapa banyak pemilik golongan darah tersebut.

Golongan darah Rh-null juga tidak bisa menerima transfusi darah dari golongan darah yang memiliki antigen Rh, karena bisa memicu reaksi transfusi. Itulah salah satu alasan mengapa golongan darah Rh-null memiliki nilai yang setara dengan ’emas’.

Pemilik golongan darah Rh-null juga memiliki risiko lebih tinggi mengidap anemia hemolitik ringan hingga berat. Anemia hemolitik adalah kondisi yang membuat sel darah merah hancur dengan cepat, sehingga memengaruhi kadar hemoglobin di dalam darah. Penyakit ini membuat pengidapnya merasa kelelahan yang luar biasa hampir setiap saat.

Pada ibu hamil yang memiliki golongan darah emas, kehamilan menjadi masa yang sangat mengkhawatirkan. Jika wanita dengan golongan darah Rh-null memiliki keturunan dengan pria yang memiliki golongan darah biasa, maka besar kemungkinan bayi yang dikandung memiliki golongan darah Rh positif.

Sistem kekebalan si ibu akan menganggap hal tersebut sebagai ancaman. Akibatnya, tubuh si ibu akan membentuk antibodi yang dapat menyerang antigen Rh dalam darah anak dan membahayakan kondisi janin.

Simak Video “Penyebab Golongan Darah A Lebih Rentan Kena Stroke di Usia Muda
[Gambas:Video 20detik]
(ath/suc)

Kata Ahli, Ini Golongan Darah yang Rentan Terkena Stroke Dini

Jakarta

Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak (cerebrovascular) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang disebabkan berkurangnya aliran darah dan oksigen di otak.

Mengutip laman American Stroke Affiliation, berkurangnya aliran darah dan oksigen dapat terjadi karena adanya sumbatan, penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah, sehingga mengakibatkan serangkaian reaksi biokimia yang dapat merusak atau mematikan sel-sel otak.

Sebagian orang menganggap bahwa penyakit stroke dapat menyerang ketika memasuki usia tua. Namun ternyata, dalam sejumlah kasus pasien stroke ada yang masih berusia muda, lho.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, sebuah riset menunjukkan kalau golongan darah tertentu berisiko terkena stroke di usia muda. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.

Golongan Darah yang Rentan Terserang Stroke

Dalam sebuah riset yang diterbitkan oleh College of Maryland di tahun 2022, ditemukan bahwa sejumlah golongan darah berisiko terserang stroke sejak usia dini. Hal ini berdasarkan penelitian dengan mengumpulkan knowledge dari 48 studi genetik mencakup sekitar 17.000 orang dengan stroke dan hampir 600.000 kontrol non-stroke. Semua peserta berusia antara 18 hingga 59 tahun.

Pencarian di seluruh genom mengungkapkan ada dua lokasi yang sangat terkait dengan risiko stroke sebelumnya. Satu bertepatan dengan tempat gen untuk golongan darah berada.

Dari analisis tersebut, terungkap bahwa mereka yang punya golongan darah A 16% lebih tinggi berisiko terkena stroke sebelum usia 60 tahun jika dibandingkan dengan populasi golongan darah lain. Sedangkan kelompok golongan darah O memiliki risiko lebih rendah sebesar 12%.

Steven Kittner selaku penulis senior dan ahli saraf vaskular di College of Maryland mengatakan, ia masih belum mengetahui kenapa golongan darah A punya risiko tinggi terserang stroke. Namun, Steven menduga ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah.

“Tapi itu mungkin ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah seperti trombosit dan sel yang melapisi pembuluh darah serta protein sirkulasi lainnya, yang semuanya berperan dalam perkembangan pembekuan darah,” kata Steven.

Temuan kunci lain dari penelitian itu berasal dari membandingkan orang yang mengalami stroke sebelum usia 60 tahun dengan mereka yang terserang stroke setelah berusia 60 tahun. Penelitian tersebut melibatkan orang yang berusia di atas 60 tahun dengan rincian 9.300 orang pengidap stroke dan 25.000 orang yang tidak mengidap stroke.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa peningkatan risiko stroke pada golongan darah A menjadi tidak signifikan pada kelompok stroke late-onset (berusia di atas 60 tahun). Hal ini menunjukkan bahwa stroke yang terjadi di usia muda (early-onset) mungkin memiliki mekanisme yang berbeda dengan yang terjadi ketika sudah lanjut usia.

Gejala Stroke

Perlu diketahui bahwa gejala awal stroke sering tidak diketahui oleh penderitanya. Stroke sering muncul secara mendadak dan berlangsung cepat, sehingga menyebabkan penderitanya tak sadarkan diri (koma).

Lantas, apa saja gejala umum penyakit stroke? Simak di bawah ini yang dikutip e-jurnal milik poltekkes-denpasar.ac.id:

  • Nyeri kepala disertai penurunan kesadaran bahkan mengalami koma (pendarahan otak)
  • Kelemahan atau kelumpuhan pada lengan, tungkai, atau salah satu sisi tubuh
  • Seluruh badan mendadak lemas dan terkulai tanpa hilang kesadaran (drop assault) atau disertai hilang kesadaran sejenak (sinkop)
  • Gangguan penglihatan (mata kabur) pada satu atau kedua mata
  • Gangguan keseimbangan berupa vertigo dan sempoyongan (ataksia)
  • Rasa baal pada wajah atau anggota badan di satu maupun kedua sisi
  • Kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan bicara (afasia)

Penyebab Stroke di Usia Muda

Bagi detikers yang masih berusia muda, jangan anggap remeh stroke dan berpikir kalau penyakit ini hanya menyerang saat tua. Soalnya, stroke juga dapat menyerang sejak usia dini.

Stroke di usia muda cenderung disebabkan oleh penumpukan timbunan lemak di arteri (suatu proses yang disebut aterosklerosis). Selain itu, stroke di usia dini juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan pembentukan gumpalan.

Nah, itu dia pembahasan mengenai stroke yang dapat menyerang di usia muda. Jadi, tetap jaga kesehatan dengan menjaga pola makan dan rutin olahraga ya.

Simak Video “Penyakit Jantung Penyakit Orang Tua?
[Gambas:Video 20detik]
(ilf/fds)