Jakarta

Media sosial tengah dibuat ramai oleh sebuah video di TikTok yang memperlihatkan kamar kos berantakan dan penuh dengan sampah. Awalnya, video itu memperlihatkan koridor kos-kosan yang sedang banjir.

Setelah dicari tahu, banjir itu ternyata berasal dari salah satu kamar kos. Saat pintu dibuka, terlihat kamar dalam keadaan sangat berantakan dan penuh dengan tumpukan sampah serta barang tidak berguna. Melihat penampakan tersebut, netizen menduga kalau penghuni kamar mengidap hoarding dysfunction.

Dokter spesialis kejiwaan, dr Lahargo Kembaren, SpKJ, menjelaskan hoarding dysfunction adalah sebuah gangguan kejiwaan yang ditandai dengan kecenderungan untuk menyimpan atau menimbun benda. Pengidap hoarding dysfunction biasanya memiliki kesulitan untuk membuang benda yang sudah tidak terpakai.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain menimbun barang, dr Lahargo mengatakan ada beberapa kebiasaan lain yang bisa menjadi indikasi hoarding dysfunction. Misalnya, memungut barang yang ditemukan di jalan.

“Selain menimbun barang, ada juga (mengumpulkan) benda-benda di jalan. Ada beberapa kasus yang demikian,” ungkapnya saat dihubungi detikcom, Jumat (6/10/2023).

“Tetapi kembali lagi, pada hoarding itu hanya menimbun dan mengumpulkan tapi tidak mengurusnya dengan benar, tidak menata dan merapikan,” sambungnya.

Sementara itu, psikolog klinis Anastasia Sari Dewi menuturkan pengidap hoarding dysfunction juga memiliki kecenderungan untuk berpikir kalau barang yang ia kumpulkan suatu saat nanti bisa berguna atau memiliki nilai.

“Biasanya ciri khas dia mengumpulkan sesuatu yang sebenarnya tidak dia butuhkan saat itu, dengan pemikiran suatu saat dia membutuhkannya dan itu memiliki nilai di matanya. Sedangkan, di mata orang lain itu tidak ada nilainya atau dalam tanda kutip barang itu sampah,” terangnya.

Sari menambahkan dalam beberapa kasus, pengidap hoarding dysfunction juga ada yang menunjukkan kecenderungan mengumpulkan hewan-hewan terlantar.

“Bisa pada hewan. Ada keinginan untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya, entah untuk apa. Tapi di sisi lain, dia tidak bisa bertanggung jawab untuk mengurus apa yang sudah dia kumpulkan,” pungkasnya.

Simak Video “Penjelasan Psikolog soal Hoarding Dysfunction
[Gambas:Video 20detik]
(ath/naf)