Tag: Kadar

Berapakah Kadar HB Regular dalam Tubuh? Begini Penjelasannya!

Jakarta

Hemoglobin atau disingkat HB adalah salah satu komponen protein yang terdapat dalam sel darah merah. Hemoglobin memiliki peranan penting dalam tubuh, salah satunya yakni melakukan pengangkutan dan pendistribusian oksigen ke seluruh tubuh.

Apabila jumlah eritrosit rendah, maka kemampuan untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh akan menurun. Oleh karena itu, perlu untuk menjaga kadar HB pada tubuh agar tetap regular.

Kadar hemoglobin yang terlalu tinggi tidak baik bagi tubuh, begitu pula sebaliknya. Kadar hemoglobin yang rendah dapat menyebabkan anemia. Kira-kira berapa ya kadar HB regular? Apa saja faktor yang mempengaruhi kadar HB dalam tubuh? Lalu, bagaimana caranya untuk menjaga agar kadar HB tetap regular? Untuk mengetahui jawabannya, simak pembahasan di bawah ini.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fungsi HB dalam Tubuh

Sebelum membahas mengenai berapa kadar HB regular, ada baiknya untuk mengetahui fungsi-fungsi dari hemoglobin. HB memiliki beberapa fungsi penting bagi tubuh. Berikut ini fungsinya yang dikutip melalui buku berjudul Meningkatkan Kadar Hemoglobin Melalui Es Krim Susu Kedelai (2022).

  1. Transporter oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2).
  2. Menjaga bentuk sel darah merah.
  3. Hemoglobin mengambil oksigen dari paru-paru lalu dibawa ke seluruh sel tubuh. Kemudian, oksigen ini akan digunakan untuk bahan bakar sel.
  4. Membawa karbondioksida yang merupakan hasil dari metabolisme tubuh ke paru-paru, untuk kemudian, dibuang melalui hembusan napas.

Kadar HB Regular

Kadar HB dalam tubuh dapat diketahui dengan cara melakukan tes hemoglobin atau tes darah. Melalui tes ini, dapat diketahui regular atau tidaknya kadar HB dalam tubuh seseorang. Pada dasarnya, kadar HB regular pada setiap orang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada jenis kelamin, usia, dan kondisi tertentu yang tengah dialami.

Berikut ini kadar HB regular yang dikutip melalui laman Repository Poltekkes Denpasar.

  1. Kadar HB regular untuk bayi baru lahir: 16-23 g/dL
  2. Kadar HB regular untuk anak-anak: 10-14 g/dL
  3. Kadar HB regular untuk laki-laki dewasa: 13-17 g/dL
  4. Kadar HB regular untuk wanita dewasa tidak hamil: 12-16 g/dL
  5. Kadar HB regular untuk wanita dewasa yang hamil: 11-13 g/dL

Faktor yang Mempengaruhi Kadar HB

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kadar HB dalam tubuh. Berikut ini faktor-faktornya.

1. Usia

Kadar HB biasanya akan menurun saat mengalami peningkatan usia. Kadar HB terlihat menurun saat mendekati usia 50 tahun ke atas. Kadar HB pada anak-anak dapat menurun drastis saat kebutuhan zat besi tidak terpenuhi.

2. Jenis Kelamin

Laki-laki mempunyai kadar HB yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Hal ini dapat terjadi karena, fungsi fisiologis dan metabolisme yang terjadi pada laki-laki lebih aktif dibandingkan perempuan. Kadar HB pada perempuan lebih mudah turun karena setiap bulannya mengalami menstruasi, yang menyebabkan kehilangan zat besi.

3. Logam Berat

Logam berat yang masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan, dapat berinteraksi langsung dengan darah. Contoh dari logam berat ini adalah timbal. Timbal yang masuk ke tubuh biasanya berasal dari rokok atau pencemaran udara. Timbal memiliki efek untuk menghambat sebagian besar enzim yang memiliki peran dalam pembentukan heme.

4. Merokok

Merokok adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi kadar HB dalam tubuh. Rokok banyak mengandung zat berbahaya seperti nikotin, karbonmonoksida, dan radikal bebas. Karbonmonoksida akan 245 kali lebih mudah berikatan dengan HB dibandingkan dengan oksigen. Karbonmonoksida dan hemoglobin akan membentuk karboksihemoglobin yang nantinya dapat menyebabkan rendahnya penyerapan oksigen dalam tubuh.

5. Lama Bekerja

Seseorang yang sudah bekerja di tempat dengan pajanan logam berat seperti timbal, dapat menimbulkan dampak kesehatan. Hal ini bisa terjadi karena, adanya penumpukan logam berat dalam darah. Semakin lama seseorang itu bekerja, maka akan semakin bertambah pula jumlah pajanan yang akan diterima.

6. Penggunaan APD

Alat Pelindung Diri (APD) digunakan untuk mengurangi risiko akibat kecelakaan. Dengan menggunakan APD, pekerja dapat terlindungi dari paparan logam berat.

Cara Menjaga HB Tetap Regular

Untuk menjaga agar HB tetap regular, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Mengutip melalui laman Medical Information At present, berikut ini cara menjaga HB tetap regular.

1. Konsumsi Makanan Mengandung Zat Besi

Zat besi dapat berfungsi dalam meningkatkan kadar HB dalam tubuh. Kadar zat besi yang rendah, dapat menyebabkan rendahnya kadar sel darah merah dalam tubuh. Ini berarti, tidak ada cukup oksigen untuk diangkut ke seluruh tubuh. Maka dari itu, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, antara lain:

  • Daging
  • Ikan
  • Kacang-kacangan
  • Telur
  • Kangkung
  • Brokoli
  • Tahu.

2. Konsumsi Makanan Mengandung Asam Folat

Asam folat adalah salah satu jenis vitamin B yang memiliki peranan penting dalam memproduksi hemoglobin. Tubuh akan menggunakan asam folat untuk memproduksi heme. Heme adalah komponen hemoglobin yang membantu membawa oksigen. Makanan yang kaya akan asam folat antara lain:

  • Bayam
  • Kacang-kacangan
  • Alpukat
  • Nasi
  • Selada
  • Buah-buahan
  • Biji bunga matahari.

3. Meningkatkan Kemampuan Penyerapan Zat Besi

Mengonsumsi vitamin dan makanan tertentu, dapat membantu tubuh dalam menyerap zat besi dengan lebih baik.

  • Makanan yang mengandung vitamin A: ikan, kentang, wortel
  • Makanan yang mengandung vitamin C: jeruk, stroberi, pepaya, jambu biji
  • Makanan yang mengandung beta karoten: wortel dan mangga.

4. Konsumsi Suplemen Mengandung Zat Besi

Apabila kamu memiliki kadar HB yang rendah, biasanya dokter akan menyarankan untuk mengonsumsi suplemen zat besi. Suplemen ini berfungsi untuk meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh secara bertahap.

Demikian yang dapat detikHealth rangkum mengenai hemoglobin regular. Semoga bermanfaat!

Simak Video “Kasus Omicron Melonjak, Akankah Tabung Oksigen Langka Seperti Saat Delta?
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)

Kadar Asam Urat Tinggi, Begini Cara Minum Obat yang Tepat dari Dokter


Jakarta

Kadar asam urat yang tinggi seringkali menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Misalnya muncul rasa nyeri di space persendian kaki, sendi di tangan, hingga mudah lelah.

Penyakit asam urat atau gout ini merupakan radang sendi yang dipicu tingginya kadar asam urat di dalam darah. Penumpukkan kristal di persendian itu akan memicu rasa nyeri dan pembengkakan.

Kondisi ini umumnya menyerang orang lanjut usia (lansia). Tetapi, kelompok usia muda dan anak-anak juga bisa mengalami penyakit ini.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah meningkatnya kadar asam urat. Misalnya dengan mengkonsumsi makanan yang dan minuman rendah purin, seperti buah-buahan, telur, kacang-kacangan, susu rendah lemak, hingga teh hijau.

Selain itu, orang dengan kadar asam urat yang tinggi atau hiperurisemia juga dianjurkan untuk mengkonsumsi obat. Tapi, bagaimana aturan yang tepat?

Menurut dokter spesialis penyakit dalam dr Kiki Maharani, SpPD, orang yang kadar asam uratnya > (lebih dari) 8 dianjurkan mengkonsumsi obat.

“Setelah sekitar satu bulan mengkonsumsi obat, perlu dievaluasi kembali kadar asam uratnya. Ini untuk memastikan adanya perubahan pada kadar asam urat setelah mengkonsumsi obat,” jelas dr Kiki pada detikcom, Senin (9/10/2023).

Kondisi Orang Harus Konsumsi Obat Asam Urat

Sebelumnya, dokter umum dr Vanyield Fridt Merdika Simanjuntak mengatakan seseorang dikatakan hiperurisemia jika kadar asam uratnya mencapai 6,8 mg/dl. Namun, ada batasan lain bagi mereka yang memang diharuskan mengkonsumsi obat.

“Obat atau terapi penurunan asam urat akan diberikan jika kadar asam urat mencapai di atas 9,0 mg/dl,” kata dr Vanyield.

“Selain itu, obat juga akan diberikan jika kadar asam urat lebih dari 8,0 mg/dl. Terlebih pada penderita tanpa gejala, serta yang berisiko mengalami sakit jantung dan pembuluh darah,” jelasnya.

dr Vanyield mengatakan jika pasien memiliki gejala, terapi penurun asam urat harus diberikan meski kadarnya berada di bawah 6,0 mg/dl. Gejala yang dimaksud seperti nyeri dan bengkak pada sendi, yang lebih sering terjadi di ibu jari kaki.

Simak Video “Eks Ratu Kecantikan Argentina Jacqueline Carrieri Meninggal Dunia
[Gambas:Video 20detik]
(sao/vyp)

Bisa Cegah Kadar Gula Melonjak, Nih Waktu Terbaik Jalan Kaki Setelah Makan


Jakarta

Peneliti dari Universitas Limerick Irlandia menemukan fakta baru manfaat dari berjalan kaki selama minimal 2 menit setelah makan. Hal ini diyakini bisa membantu pencernaan, juga menurunkan kadar gula darah.

Otomatis, mencegah risiko terkena diabetes khususnya tipe dua. Meta analisis baru dari tujuh studi yang dilakukan pada ilmuwan Irlandia juga menunjukkan hasil overview waktu terbaik berjalan kaki setelah makan.

Waktu Terbaik Jalan Kaki

Mereka menyarankan setidaknya menunggu 60 sampai 90 menit sesudah makan. Hal ini dikarenakan kadar gula darah biasanya mencapai puncaknya di waktu-waktu tersebut.

Para peneliti mengatakan berjalan lambat dengan intensitas ringan hanya beberapa menit saja sudah cukup untuk menurunkan kadar gula darah signifikan peserta penelitian.

Dalam lima dari tujuh penelitian, peserta penelitian tidak memiliki riwayat pradiabetes atau diabetes tipe 2 sebelumnya. Dua penelitian lainnya meneliti orang dengan dan tanpa diabetes.

Orang dengan obesitas dalam penelitian ini mengalami hasil yang signifikan dalam penurunan gula darah saat berdiri setelah makan dibandingkan dengan duduk. Namun, tidak ada efek penting pada insulin atau tingkat tekanan darah.

Para peneliti juga menyarankan berjalan kaki dalam jangka waktu yang lebih lama setelah makan dapat memberikan manfaat tambahan.

Bye-bye Darah Tinggi

Bukan hanya bermanfaat untuk pengidap diabetes, jalan kaki singkat juga mencegah risiko tekanan darah tinggi.

Haley Perlus, PhD, seorang atlet, pelatih, profesional kebugaran, dan pakar psikologi olahraga menyebut alasan di balik berjalan kaki memiliki segudang manfaat.

“Dengan aktifnya otot saat berjalan, otot Anda akan menyerap kelebihan glukosa yang terdapat dalam aliran darah,” jelasnya. “Aliran darah yang lebih baik sangat penting untuk otot, anggota tubuh, dan organ Anda, sehingga menghasilkan sistem pembuluh darah yang lebih sehat,” lanjut dr Harley.

“Jalan-jalan setelah makan malam juga melepaskan serotonin, yang membantu tidur lebih nyenyak, nafsu makan lebih teratur, meningkatkan pola pikir positif, dan meningkatkan daya ingat,” kata sambungnya.

Simak Video “Jalan Kaki dan Efek Baiknya untuk Kesehatan
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)