Jakarta

Jepang diterpa krisis populasi gegara banyak warganya tidak mau punya anak. Imbasnya, populasi Jepang turun sebanyak 801 ribu pada 2022 dari tahun sebelumnya, dengan whole menjadi 122.423.038. Hal itu menandai penurunan terbesar untuk pertama kalinya di seluruh 47 prefektur Jepang.

Hal itu diungkapkan melalui information pemerintah pada Rabu (26/7/2023). Mereka mencatat, untuk pertama kalinya, seluruh prefektur di Jepang mencatat penurunan populasi secara bersamaan sejak survei dimulai pada 1968.

Dikutip dari The Mainichi, per 1 Januari 2023, populasi Jepang, termasuk penduduk asing, mencapai 125.416.877, turun sekitar 511.000 dari tahun sebelumnya. Hal itu tercatat dalam survei demografi oleh Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi.

Berangkat dari kondisi tersebut, pemerintah Jepang kini terdesak untuk mengembangkan langkah-langkah mengatasi penurunan angka kelahiran. Sembari itu, mereka juga harus meningkatkan kesempatan kerja bagi kaum muda dan para perempuan.

Perdana Menteri Fumio Kishida menyoroti, negaranya memerlukan upaya yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Tak lain, demi mendongkrak angka kelahiran dan sebagai upaya terakhir untuk menahan penurunan populasi hingga 2030. Pasalnya sempat muncul prediksi, warga berusia muda di Jepang akan punah pada tahun tersebut.

Warga negara Jepang menurun selama 14 tahun berturut-turut pada tahun 2022, dengan rekor terendah 772.000 kelahiran di Jepang secara signifikan dilampaui oleh rekor tertinggi 1,57 juta kematian.

Menurut prefektur, hanya Tokyo yang mengalami peningkatan populasi secara keseluruhan. Itu pun berkat banyaknya orang asing yang masuk ke ibu kota Jepang. Sementara Prefektur Akita di timur laut Jepang mengalami penurunan populasi terbesar sebesar 1,65 persen.

Di antara kotamadya, sebanyak 92,4 persen mengalami penurunan populasi warga negara Jepang. Sementara yang mengalami peningkatan tercatat ada hanya sebanyak 7,6 persen.

Warga berusia 14 tahun ke bawah menyumbang 11,82 persen dari populasi Jepang, turun 0,18 poin persentase dari tahun sebelumnya. Sementara itu, orang berusia 65 tahun ke atas meningkat 0,15 poin menjadi 29,15 persen.

Penduduk yang bekerja atau terhitung dalam rentang usia antara 15 dan 64 tahun, naik sebesar 0,03 poin menjadi 59,03 persen dari keseluruhan penduduk.

Simak Video “Kehadiran WNA Bantu Menutupi Krisis Populasi di Jepang
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/kna)