Tag: Keseringan

5 Hal yang Bikin Perut Buncit, Mulai dari Keseringan Mager-Banyak Stres

Jakarta

Berbagai faktor mulai dari gaya hidup hingga makanan yang dikonsumsi sehari-hari dapat menyebabkan penumpukan lemak berlebih di space perut. Tak hanya mengganggu penampilan, lemak perut juga berisiko memicu masalah kesehatan.

Sebelum mencoba langkah-langkah untuk memangkas lemak di perut, sebaiknya pahami dulu sejumlah kebiasaan yang bisa mengakibatkan peningkatan lemak di perut. Dengan begitu, seseorang bisa mengerem kebiasaan atau asupan makanan dan minuman tertentu yang rupanya selama ini, bikin perut buncit.

Lantas apa saja sih kebiasaan yang paling sering menjadi penyebab perut buncit? Dikutip dari Healthline, berikut penjelasannya:


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Kebanyakan makan dan minum manis

Siapa di sini doyan sekali camilan manis? Ada baiknya, perhatikan setiap asupan manis yang masuk ke tubuh, baik dalam bentuk makanan atau minuman. Misalnya berupa makanan kemasan, minuman bersoda, atau makanan olahan.

Alih-alih minum minuman manis, sebaiknya perbanyak asupan air putih. Pun ingin minum minuman selain air putih, cobalah kopi atau teh tanpa pemanis.

2. Minum minuman beralkohol

Selain meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, konsumsi alkohol juga berkontribusi terhadap peningkatan lemak di bagian perut. Bahkan penelitian lainnya menunjukkan asupan alkohol yang tinggi dikaitkan dengan penambahan berat badan termasuk obesitas perut.

Alkohol juga dapat meningkatkan nafsu makan dan menyebabkan kualitas tidur menjadi lebih buruk.

3. Lemak trans

Bukan hanya menyebabkan berbagai masalah kesehatan, tumpukan lemak trans juga mengakibatkan peningkatan lemak di space perut sehingga perut menjadi buncit. Banyak negara pun telah mengambil langkah untuk membatasi atau melarang penggunaan lemak trans buatan dalam persediaan makanan.’

Miss V Jadi Kendur gegara Keseringan Bercinta, Mitos atau Fakta Sih?


Jakarta

Banyak wanita, bahkan pria, percaya bahwa semakin sering seorang wanita melakukan hubungan seksual, vagina wanita tersebut akan menjadi kendur dan melebar. Padahal sebenarnya, anggapan ini tidak didukung oleh bukti medis yang kuat.

“Vagina bersifat elastis dan memiliki kemampuan untuk meregang selama berhubungan seks. Namun, ukurannya kembali regular setelah berhubungan. Berhubungan seks secara teratur, tidak peduli seberapa sering Anda melakukannya, tidak akan membuat vagina menjadi kendur,” jelas salah satu dokter kandungan terkemuka di Mumbai.

Ketika wanita merasa bergairah, tubuh biasanya secara alami menghasilkan pelumas untuk memudahkan penetrasi dan menjaga kenyamanan selama berhubungan seksual. Selesai aktivitas penetrasi, vagina secara alami akan kembali ke kondisi aslinya. Ini berarti, meskipun berhubungan seksual secara rutin, baik dengan frekuensi tinggi maupun rendah, vagina tidak akan mengalami kendur.

Perubahan pada space vagina mungkin terjadi ketika seorang wanita baru melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya. Selaput dara, yakni lapisan tipis yang menutupi pembukaan vagina, bisa robek pada saat itu. Namun, beberapa wanita mungkin telah mengalami robekan pada selaput dara sebelum berhubungan seksual, karena aktivitas fisik atau olahraga.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi vagina adalah proses persalinan atau melahirkan. Pada saat persalinan, kondisi vagina akan meregang untuk mempermudah kelahiran bayi. Beberapa wanita merasa bahwa setelah melahirkan, vaginanya tidak serapat sebelumnya. Akan tetapi, hal ini merupakan suatu proses alami yang terjadi sebagai bagian dari perubahan tubuh yang terjadi selama masa kehamilan dan persalinan.

Dengan demikian, frekuensi berhubungan seksual yang sering tidak menyebabkan vagina kendur. Tidak perlu khawatir tentang mitos yang berkaitan dengan vagina yang kendur. Umumnya, setiap wanita memiliki ukuran dan bentuk vagina yang berbeda, yang merupakan bagian dari keunikan setiap orang.

Simak Video “Kembali Bak Perawan dalam 30 Menit!
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)