Tag: Massal

Viral Tentara Israel di Gaza Keracunan Makanan Massal, Alami Diare Berat


Jakarta

Viral tentara Israel dikabarkan mengalami keracunan makanan yang menyebabkan sakit pencernaan massal. Penyakit tersebut dialami pasukan Israel yang ditempatkan di Jalur Gaza.

Menurut laporan surat kabar Yedith Ahronoth dikutip dari Center East Monitor, wabah keracunan tersebut diduga karena donasi makanan dari berbagai restoran kepada tentara Israel. Namun, menurut dokter, penyimpanan, transportasi, dan persiapan yang buruk telah menyebabkan peningkatan penyakit pencernaan, diare parah, dan demam tinggi di kalangan tentara.

“Diare telah menyebar di kalangan tentara di selatan [Israel], di berbagai wilayah konsentrasi, dan kemudian menyebar di antara tentara yang berperang di Gaza,” jelas Kepala Unit Penyakit Menular di Rumah Sakit Universitas Assuta Ashdod, Dr Tal Bros.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami mendiagnosis infeksi bakteri Shigella yang menyebabkan disentri, penyakit sangat berbahaya yang menyebar di kalangan pejuang di Gaza,” tambahnya.

Broch menjelaskan merebaknya diare dan demam itu berdampak pada kondisi tentara Israel. Pasalnya, infeksi bakteri itu terus menyebar hingga menyebabkan banyak tentara mengalami penurunan kondisi kesehatan.

“Jika infeksi menyebar di antara 10 tentara di infanteri, dan mereka mengalami demam setelah suhu mencapai 40 derajat Celcius, dan ketika mereka mulai mengalami diare setiap 20 menit, maka mereka tidak lagi bugar untuk bertugas dan menempatkan diri pada risiko kematian,” tandasnya.

Simak Video “Polemik Oralit yang Disebut Perburuk Sakit Diare
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Kemenkes Buka Suara usai Imunisasi HPV Dituding Kedok Pembunuhan Massal


Jakarta

Baru-baru ini beredar informasi yang mengklaim kalau imunisasi human papillomavirus (HPV) yang diberikan secara free of charge adalah kedok untuk pembunuhan massal. Menanggapi hal tersebut, Kemenkes menegaskan informasi yang beredar itu adalah palsu alias hoaks.

Imunisasi HPV diberikan secara free of charge untuk melindungi perempuan Indonesia dari risiko kanker serviks atau kanker leher rahim sejak dini. Pasalnya, kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua pada wanita di Indonesia setelah kanker payudara.

Terkait informasi hoaks itu, Kemenkes menegaskan kalau penyebar berita bohong akan dijerat UU ITE dan bisa mendapat ancaman hukuman paling lama 6 tahun.

“Karena penyebar berita bohong atau hoax telah diatur dalam UU ITE dengan ancaman hukuman atau pidana paling lama 6 tahun,” tulis Kemenkes lewat akun Twitternya, Rabu (9/8/2023).

Kemenkes juga mengingatkan masyarakat untuk mengecek kebenaran informasi yang diterima, dan memastikan informasi itu berasal dari sumber yang terpercaya.

“Informasi resmi Kementerian Kesehatan bisa kamu dapatkan melalui web site atau sosial media resmi Kementerian Kesehatan,” ujar Kemenkes.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI dr Maxi Rein Rondonuwu menjelaskan sasaran vaksinasi HPV tahun ini akan diperluas di lebih dari 200 kabupaten dan kota, termasuk daerah terpencil. Pada hari Rabu (9/8) kemarin, pencanangan vaksinasi HPV turut dilakukan di Minahasa.

Untuk diketahui, vaksinasi HPV termasuk dalam program imunisasi yang diberikan kepada anak perempuan di kelas 5 dan 6 sekolah dasar. Sebab, angka kematian akibat kanker leher rahim selama ini relatif tinggi, yakni di angka 60 persen dari jumlah kasus.

“Di Indonesia ini yang tercatat saja, hampir 40 ribu setiap tahun, itu yang tercatat, yg meninggal, case fatality ratenya itu 60 persen, jadi 20 ribu meninggal karena datang sudah terlambat,” beber dr Maxi dalam konferensi pers di Tondano, Rabu (8/9).

Simak Video “Kemenkes: Kanker Leher Rahim di RI Nyaris 40 Ribu Kasus per Tahun
[Gambas:Video 20detik]
(ath/kna)