Tag: Medis

7 Obat Bintitan Alami dan Medis yang Bisa Ditemui di Apotek

Jakarta

Bintitan merupakan benjolan merah di tepi kelopak mata. Bintitan terbentuk ketika kelenjar kecil penghasil minyak di dekat bulu mata tersumbat dan terinfeksi.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak. Sebab, kelenjar minyak orang dewasa lebih kental dibandingkan anak-anak. Jadi, lebih rentan terhadap penyumbatan.

Obat Bintitan

Ketika bintitan, kamu bisa melakukan perawatan di rumah dengan kompres hangat, kantong teh atau membersihkannya dengan air dan sabun. Selain itu, kamu juga bisa mengobatinya dengan obat yang dijual di apotek.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Kompres Hangat

Menurut healthline, mengompres mata dengan air hangat merupakan cara yang paling efektif dalam mengatasi bintitan. Kehangatan dari kompres dapat membantu mengeluarkan nanah.

Cara mengobati bintit dengan kompres hangat yaitu:

  • Basahi kain dengan air hangat, pastikan airnya tidak terlalu panas.
  • Peras kain agar lembab dan tidak menetes
  • Letakkan dengan lembut di atas mata selama sekitar 10-15 menit
  • Jangan memencet atau mencoba menusuk bintitan
  • Rendam kembali kain selama 30 detik dan peras lagi
  • Ulangi kompres sekitar 4 kali sehari.

2. Obat OTC

Terdapat obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau acetaminophen. Untuk meminumnya, ikuti petunjuk pada kemasan dan pastikan mengkonsumsi dosis yang tepat.

3. Antibiotik

Mengutip Medical Information At this time, antibiotik dapat membunuh bakteri penyebab tumbuhnya bintitan. Obat ini membantu mencegah bintitan semakin menyebar dan mengurangi rasa sakit. Namun untuk mengkonsumsi obat ini sebaiknya disesuaikan dengan rekomendasi dokter.

4. Kantong Teh Hangat

Kantong teh hitam bisa dijadikan obat untuk bintitan. Kamu dapat menggunakan kantong teh yang sudah digunakan.

Teh hitam dapat membantu mengurangi pembengkakan dan mengandung sifat anti bakteri. Cara menggunakan kantong teh hangat untuk mengatasi bintitan yaitu:

  • Tuang air hangat ke dalam cangkir
  • Masukkan kantong teh
  • Biarkan teh terendam selama sekitar satu menit
  • Tunggu hingga kantong teh cukup hangat untuk diletakkan di atas mata
  • Diamkan selama 5-10 menit
  • Hangatkan kantong teh selama 30 detik, lalu peras.
  • Gunakan kantong teh terpisah untuk masing-masing mata.

5. Lidah Buaya

Lidah buaya memiliki banyak khasiat dan manfaat untuk kesehatan, termasuk bintitan. Tanaman ini mengandung mineral, vitamin, enzim dan berbagai senyawa lainnya. Kandungan tersebut dapat meredakan nyeri dan berperan sebagai antibakteri dan antivirus.

6. Steroid

Steroid dapat membantu tubuh menyembuhkan diri lebih cepat. Dokter mungkin akan menyuntikkan steroid ke space bintitan untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan.

Ada juga steroid dalam bentuk krim topikal dan obat tetes mata. Namun, untuk menggunakan obat steroid konsultasikan dulu dengan dokter ya.

7. Bersihkan dengan Air dan Sabun

Saat membersihkan mata yang terkena bintit, hindari bahan kimia sintetis yang keras. Sebab, kulit di sekitar mata jauh lebih tipis dibandingkan dengan bagian wajah lainnya.

Kamu bisa menggunakan sampo bayi yang tidak pedih di mata dan melarutkannya dengan air hangat. Gunakan kapas atau waslap bersih untuk menyeka kelopak mata dengan lembut. Lakukan setiap hari hingga bintitan hilang.

Gejala Bintitan

Ketika bintitan, seseorang akan mengalami berbagai gejala yang dirasakan di sekitar mata. Mengutip Cleveland Clinic, berikut di antaranya:

  • Benjolan merah di sepanjang tepi kelopak dekat bulu mata
  • Pembengkakan pada kelopak mata
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Nyeri dan gatal
  • Perasaan seperti ada sesuatu di mata
  • Kelopak mata berkerak

Itulah 7 obat bintitan alami dan yang bisa dibeli di apotek. Semoga artikel ini membantumu.

Simak Video “KuTips: Simak Cara Buang Obat di Rumah yang Tepat!
[Gambas:Video 20detik]
(elk/row)

Hari Dokter Nasional, Perayaan untuk Pahlawan Medis bagi Masyarakat


JakartaIndonesia memperingati Hari Dokter Nasional setiap tanggal 24 Oktober. Perayaan yang bertepatan dengan hari lahir Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini ditujukan untuk mengapresiasi para pahlawan medis di Tanah Air atas dedikasinya untuk mengabdi dan memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.

Sebagaimana diketahui, dokter memiliki peran penting untuk memberi layanan kesehatan bagi masyarakat di tengah berbagai tantangan yang ada. Beberapa tahun terakhir, para dokter di Tanah Air berjuang merelakan nyawa dan tenaganya untuk menghadapi pandemi COVID-19 hingga tak sedikit dari mereka yang gugur di tengah pertempuran ini.

Belum selesai dengan kasus COVID, para dokter di Tanah Air juga dihadapkan pada berbagai fenomena kesehatan lain yang tak kalah mengkhawatirkan. Misalnya, kasus gagal ginjal akut pada anak, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat polusi udara, hingga yang terbaru kasus monkeypox atau cacar monyet yang terkonfirmasi sudah masuk ke Indonesia.

Menjadi dokter memang bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap harinya didedikasikan untuk kesembuhan pasien, hingga banyak hal yang harus dikorbankan seperti tenaga, waktu, dan kesempatan untuk berkumpul bersama orang terdekat.

Pengorbanan seorang dokter tidak bisa diukur dengan angka, namun terbayar ketika berhasil menyelamatkan nyawa. Untuk itu, peringatan Hari Dokter Nasional menjadi momentum berharga bagi dokter sebagai pahlawan medis, sekaligus wujud penghargaan atas dedikasi para tenaga kesehatan di seluruh pelosok Tanah Air.

adv siloam

dok. Siloam Hospitals

Momen ini dirayakan oleh seluruh bangsa, tak terkecuali oleh Siloam Hospitals. Tahun ini, Siloam Hospitals mengusung tema ‘Celebrating Resilience and Therapeutic Fingers’ untuk memperingati Hari Dokter Nasional.

Dilansir dari berbagai sumber, tema ‘Celebrating Resilience and Therapeutic Fingers’ sebagai pengingat dokter sebagai seorang manusia yang juga memerlukan perhatian dan dukungan. Peran dokter yang tangguh dan dukungan dokter yang mengupayakan kesembuhan masyarakat patut dirayakan dan diapresiasi.

Tak hanya berdedikasi menyembuhkan para pasien demi masyarakat Indonesia yang sehat, dokter-dokter di Siloam Hospitals juga secara aktif memberikan edukasi di berbagai kesempatan. Beberapa di antaranya ialah edukasi mengenai penyakit jantung yang diselenggarakan dalam rangka World Coronary heart Day juga edukasi tentang risiko dan penanganan kanker Payudara yang bertepatan dengan Bulan Kesadaran Kanker Payudara Sedunia pada Oktober ini.

Upaya, kegigihan, dan dedikasi para dokter inilah yang patut dirayakan oleh masyarakat Indonesia. Khususnya dalam peringatan Hari Dokter Nasional 2023.

[Gambas:Video 20detik]

(adv/adv)

Ternyata Bulu Kemaluan Sebaiknya Tak Dicukur Habis, Ini Alasannya Secara Medis

Jakarta

Rambut atau bulu di sekitar kemaluan memiliki fungsi tersendiri untuk melindungi organ intim dari paparan bakteri dan kotoran. Tapi, beberapa orang, terutama kebanyak perempuan, lebih nyaman jika bulu kemaluannya dicukur habis demi estetika.

Kebanyakan orang mencukur bulu kemaluan demi menjaga kebersihan. Meskipun tidak disukai, bulu kemaluan ada bukan tanpa alasan dan manfaat. Menurut para ahli, mencukur bulu kemaluan justru bisa memicu risiko infeksi.

Alasan Tidak Perlu Mencukur Bulu Kemaluan

Bulu kemaluan jadi bagian paling sensitif dari tubuh. Sangat rentan terhadap ruam dan gatal-gatal. Hindari mencukurnya, dan biarkan organ kemaluan berfungsi sebagaimana mestinya. Berikut beberapa alasannya dikutip dari Occasions of India:


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Dapat melindungi dari bakteri

Bulu kemaluan berfungsi sebagai penghalang bakteri asing. Selain itu, juga melindungi dari masuknya bakteri patogen dan debu. Bulu kemaluan memiliki bakteri baik yang menjaga keseimbangan fungsi vagina.

2. Tidak ada lagi rasa gatal

Setelah pencukuran memang meninggalkan rasa lembut dan bersih. Tapi, dalam beberapa hari, saat rambut mulai tumbuh, akan muncul rasa gatal yang mengganggu.

3. Tidak ada ingrown hair

Waxing atau mencukur seringkali menyisakan rambut yang tumbuh ke dalam kulit. Sulit untuk menghilangkannya, terutama di space yang paling sensitif. Kalau tidak dihilangkan, justru bisa berubah menjadi komedo dan masalah kulit lainnya. Jadi, biarkan rambut kemaluan tumbuh alami.

4. Mempertahankan suhu vagina

Seperti bagian tubuh lainnya, space kemaluan juga mengeluarkan keringat. Rambut kemaluan menyerap keringat dan mengatur suhu vagina serta mengontrol kelembapan yang tidak regular.

Meskipun ini bukan solusi yang menjamin, tapi rambut kemaluan itu memiliki kemampuan untuk memerangkap bakteri berbahaya. Walhasil, bulu kemaluan berfungsi menghindari kontak langsung kulit dengan bakteri.

Simak Video “Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Seks Oral
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Menguak Kesurupan dari Sisi Medis, Disebut Dialami Pleased Asmara saat Manggung


Jakarta

Penyanyi Pleased Asmara mengaku mengalami kesurupan saat sedang manggung di Ngopibareng Pintulangit, Pasuruan. Sebelum tampil di sebuah acara, pelantun Rungkad itu bercerita sempat syuting di lokasi yang terkenal horor.

“Jadi kemarin seharian, aku emang berada di tempat creepy dan hororrrr banget. Dr sore sampe malem di daerah surabaya. Pd rabu tanggal 27 september. Emang di daerah rumah itu katanya udh 11 tahun tdk di tempati karena si pemilik rumah meninggal sekeluarga akibat kecelakaan,” ujar Pleased di Instagram Tales miliknya.

Fenomena kesurupan sering kali dikaitkan dengan hal-hal mistis dan berbau gaib. Tidak sedikit yang percaya kesurupan terjadi karena makhluk halus mencoba memasuki tubuh manusia.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sisi medis, kesurupan ternyata sudah dipelajari sejak lama. Kesurupan masuk ke dalam kategori dissociative trance dysfunction.

Dikutip dari laman ICD-11 for Mortality and Morbidity Statistic oleh WHO, kesurupan atau dissociative trance dysfunction termasuk gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya perubahan nyata pada kondisi kesadaran individu dan rasa identitas pribadi yang biasa dimiliki individu digantikan oleh identitas ‘kepemilikan’ eksternal.

Kebanyakan keadaan kesurupan berlangsung singkat dan sementara serta terkait dengan pengalaman budaya dan agama. Pengalaman-pengalaman ini tidak dianggap patologis dan analysis tidak boleh ditegakkan berdasarkan kejadiannya.

“Keadaan kesurupan hanya boleh dianggap sebagai ciri-ciri gangguan psychological jika keadaan tersebut tidak disengaja dan tidak diinginkan, tidak diterima sebagai bagian dari praktik budaya atau keagamaan kolektif, dan mengakibatkan penderitaan yang signifikan atau gangguan yang signifikan dalam hal pribadi, keluarga, sosial, pendidikan, pekerjaan, atau bidang fungsi penting lainnya,” tulis laman tersebut.

Dalam sebuah jurnal di laman Frontier, sekelompok peneliti menemukan pasien skizofrenia juga kerap mengalami fenomena kesurupan yang mempengaruhi mereka dalam mencari bantuan medis.

Simak Video “KuTips: Kunci Menurunkan dan Menaikkan Berat Badan Ala Ade Rai, Simak Yuk!
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Bukan Mistis, Ini Penjelasan Medis di Balik Fenomena ‘Sunat Jin’


Jakarta

‘Sunat jin’ merupakan salah satu fenomena yang kerap terdengar di kalangan masyarakat. Sunat jin sendiri merujuk pada kondisi saat alat very important anak terlihat seperti sudah disunat meski belum pernah melakukan sirkumsisi.

Lantas, benar nggak sih ‘sunat jin’ itu hasil perbuatan makhluk halus?

Spesialis bedah urologi dr Budi Himawan, SpU, membantah hal tersebut. Ia menjelaskan sunat jin sebenarnya adalah sebuah kondisi medis yang disebut dengan parafimosis.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Parafimosis adalah suatu keadaan medis, kelainan yang terjadi akibat manipulasi preputium penis. Jadi sebelum kita sunat kan ada kulupnya, ada kulit yang menutupi dari ujung penisnya. Itu teretraksi ke arah cranial, ke arah atas, melewati sulcus coronarius glans penis. Jadi ada semacam garis melintang di kepala penis,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Senin (25/9/2023).

“Ketika preputium melewati kepala penis atau glans penis, itu tidak bisa dikembalikan ke arah depan. Jadi seakan-akan seperti sudah sunat. Padahal itu adalah kondisi yang berbahaya,” sambungnya.

Lebih lanjut, dr Budi mengungkapkan istilah sunat jin menjadi populer lantaran masih banyak orang yang melahirkan menggunakan jasa dukun. Selain itu, kurangnya keilmuan dari tenaga kesehatan yang menangani membuat masyarakat tidak awam dengan kondisi tersebut.

“Sehingga ketika lahir, ada kelainan bawaan, disebutnya ‘Oh iya ini sudah sunat jin ketika dalam rahimnya’,” imbuhnya.

Apa Akibatnya Jika Dibiarkan?

Banyak orang yang menganggap parafimosis sebagai kondisi sudah disunat. Alhasil, mereka tidak memeriksakan sang anak ke dokter untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

dr Budi mengatakan hal ini bisa berakibat deadly. Sebab, parafimosis yang dibiarkan terlalu lama bisa menimbulkan nyeri dan berpotensi merusak saraf yang ada di sekitar glans atau kepala penis.

“Yang pertama, dia akan memberikan keluhan nyeri. Nyeri adalah tanda pertama kalau ada kondisi emergency karena jepitan itu. Kalau dibiarkan, lama-lama dia akan bengkak, semakin menyebabkan nyerinya semakin hebat. Kalau itu terus dibiarkan, lama-lama nyerinya akan hilang karena saraf yang ada di glans penis akan mulai menurun fungsinya karena kejepit. Kalau dibiarkan semakin lama, lebih dari satu hari dua hari, maka akan terjadi nekrosis atau kerusakan pada kepala penis tersebut,” paparnya.

“Akibatnya apa? Secara estetik penisnya akan menurun karena mungkin ada sebagian kepala penisnya mengalami kerusakan sehingga harus kita restore, sehingga bentuknya tidak lagi regular,” lanjutnya.

Tak hanya itu, pada tingkat yang lebih parah nekrosis atau kerusakan tersebut bisa membuat penis bak termutilasi sendiri.

“Kemungkinan terjelek adalah munculnya luka karena nekrosis pada pasien tersebut, yang nanti akan terjadi auto mutilasi atau penisnya akan hilang dengan sendiri kalau dibiarkan saja. Itu tentu akan memengaruhi kualitas hidup dari pasien tersebut, baik itu secara estetik maupun nanti ketika dia sudah menikah,” pungkasnya.

Simak Video “Klinik Pengobatan Mak Erot Juga Bisa Tangani Keluhan Mr P Patah
[Gambas:Video 20detik]
(ath/naf)

Dokter Ungkap Penjelasan Medis di Balik Viral Kulit ‘Gosong’ gegara Krim Merkuri

Jakarta

Seorang wanita asal Kalimantan Timur, Tya, viral setelah mengisahkan kulit wajahnya tampak ‘gosong’ setahun setelah berhenti menggunakan krim wajah mengandung merkuri. Bercak hitam yang awalnya hanya muncul di sebagian wajah lama-lama melebar ke seluruh wajah.

“Jadi sebenarnya, pada saat aku berhenti, yang sebenarnya nggak langsung berhenti sepenuhnya, masih beberapa kali pakai, tapi di akhir tahun mulai kaya muncul flek-flek hitam,” terang dia.

“Aku pikir tu akibat kaya kena sinar matahari saja, karena kan aku memang kerjanya di lapangan ya, tapi kok lama-lama nggak mau hilang,” sambungnya.

Tya sempat mencoba beragam skincare dan perawatan di klinik, namun kondisinya tak kunjung membaik. Ia akhirnya memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk memperbaiki kondisi kulitnya. Dokter pun menyayangkan penggunaan krim merkuri lantaran efeknya sulit diatasi.

Sorotan Dokter Kulit

Dokter spesialis kulit dari DNI Pores and skin Centre, dr I Gusti Nyoman Darmaputra SpKK, SubspOBK, FINSDV, FAADV menjelaskan, ada sejumlah kemungkinan penyebab warna kulit menggelap setelah penggunaan krim wajah bermerkuri.

“Bahkan dia cenderung kebiruan kemungkinan pertama okronosis. Kemudian yang kedua itu juga bisa istilahnya pos inflamasi,” terang dr Darma saat dihubungi detikcom, Sabtu (16/7/2023).

“Submit inflammatory hyperpigmentation artinya kehitaman setelah peradangan itu sering terjadi kalau orang yang terjadi iritasi karena penggunaan krim-krim yang digunakan menimbulkan iritasi kena matahari pas penyembuhannya bisa gelap gosong seperti itu,” sambungnya. Sembari ia menambahkan, kemungkinan ketiga yakni melasma atau flek hitam di wajah.

Lebih lanjut dr Darma menjelaskan, selain pengobatan seperti apa yang diberikan terhadap flek hitam, bagaimana kulit merespons penggunaan obat terakhir dan ketika obat tersebut dihentikan juga perlu diperhatikan.

Simak Video “Apa Bahayanya Terpapar Sinar UV Berlebih?
[Gambas:Video 20detik]

Penjelasan Medis Masih Mengingat Mimpi saat Bangun Tidur

Jakarta

Saat tertidur, tak jarang seseorang mengalami mimpi baik indah maupun buruk. Terkadang, seseorang juga merasa dirinya tidak mengalami mimpi ketika tertidur. Mengapa demikian?

Pakar kesehatan tidur dr Andreas Prasadja menyebut setiap orang pasti bermimpi setiap malamnya. Normalnya, seseorang mengalami fase yang disebut dengan Fast Eye Motion (REM) ketika tidur. Fase ini juga disebut dengan fase mimpi.

“Nah satu siklus ini berlangsung kira-kira 90-110 menit satu siklusnya. Dan siklus ini akan berulang-ulang sepanjang malam, bisa 4 kali atau 6 kali,” ucap dr Ade, sapaannya, kepada detikcom, Selasa (20/6/2023).

Ia mengungkapkan, mimpi terbentuk dari sinyal otak yang awalnya berasal dari batang otak. Kemudian menyebar ke permukaan otak secara acak (random). dr Ade juga mengatakan bahwa mimpi erat kaitannya dengan memori jangka pendek dan panjang.

Menurut dr Ade, seseorang bisa saja mengingat mimpinya ketika bangun tidur apabila mimpi itu berkesan. Sebaliknya, jika mimpi tersebut tidak penting dan jelas, dr Ade menyebut seseorang bisa saja tidak mengingatnya saat bangun tidur.

“Sayangnya sampai saat ini kita belum ada alat untuk merekam isi mimpi. Sehingga, penelitiannya belum luas,” ungkap dr Ade.

“Kita kalau di penelitian mimpi tuh masih nanya ‘tadi mimpinya apa?’ ‘tadi mimpinya gimana’ berdasarkan ingatan dari subjek,” sambungnya.

dr Ade menambahkan, ada dua kemungkinan apabila seseorang tidak mengalami mimpi ketika tidur.

“Pasti mimpi. Atau terbangun jauh dari tahap tidur mimpi (REM),” pungkasnya.

Simak Video “Menjaga Kecantikan Lewat Tidur Cukup dan Berkualitas
[Gambas:Video 20detik]
(hnu/suc)

Penyebab Biduran, Gejala, Pencegahan, serta Cara Pengobatan Medis dan Natural

Jakarta

Biduran, atau dalam bahasa medis dikenal dengan istilah “urtikaria”, merupakan jenis penyakit kulit yang ditandai dengan ruam, bentol-bentol berwarna kemerahan, dan rasa gatal.

Penyakit ini ada yang bersifat akut atau hanya terjadi sesaat, namun ada juga yang sifatnya kronis berkepanjangan dan sewaktu-waktu akan kambuh. Biduran dapat muncul di seluruh bagian tubuh mulai dari tangan, kaki, perut, dan sebagainya.

Lantas, apa penyebab biduran? Bagaimana cara mengobati dan mencegahnya? Simak penjelasannya berikut ini.

Penyebab Biduran

Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan, penyebab biduran yang paling utama adalah karena terpapar dengan faktor pemicu alergi (alergen).

Saat hal itu terjadi, tubuh akan melepaskan senyawa kimia bernama histamin ke dalam darah. Inilah yang kemudian menyebabkan reaksi kulit berupa ruam dan rasa gatal.

Berikut adalah beberapa hal yang menjadi penyebab biduran:

  • Terdapat kontak dengan penyebab atau pemicu alergi, misalnya bulu binatang dan lateks
  • Konsumsi makanan alergen, seperti kacang, coklat, makanan laut, telur, gandum, dan susu
  • Konsumsi obat-obatan yang bisa menimbulkan efek samping biduran/urtikaria
  • Zat adiktif atau bahan tambahan dan makanan seperti pemanis, pengawet, penguat rasa, pewarna, dan lain sebagainya
  • Infeksi, seperti hepatitis dan demam kelenjar
  • Terkena gigitan serangga
  • Pengaruh faktor lingkungan, seperti cuaca panas, cuaca dingin, terkena air yang kurang bersih, atau karena sengatan sinar matahari.

Gejala Biduran

Dilansir dari Penn Medication, berikut adalah beberapa gejala biduran:

  • Munculnya rasa gatal pada tubuh
  • Adanya pembengkakan pada permukaan kulit yang membentuk bilur berwarna merah atau sesuai warna kulit dengan tepi yang jelas (bentol-bentol)
  • Benjolan tersebut bisa menjadi lebih besar, menyebar, dan tergabung membentuk benjolan yang lebih luas.
  • Bentol-bentol itu sering berubah bentuk, menghilang, dan muncul kembali dalam hitungan menit atau jam (kambuhan)
  • Jika muncul rasa gatal di space kulit yang ditekan atau disentuh (gejala biduran jenis dermatografia urtikaria)

Meskipun pada umumnya gejala biduran cukup ringan, tetapi pada kasus tertentu, biduran juga dapat menimbulkan beberapa komplikasi serius, sebagai berikut:

  • Anafilaksis, yakni reaksi alergi parah yang terjadi di seluruh tubuh ang memungkinkan tubuh kesulitan bernapas
  • Pembengkakan di space tenggorokan yang dapat menyebabkan penyumbatan saluran napas yang membahayakan nyawa

Jika mengalami komplikasi serius di atas, segeralah mencari pertolongan medis.

Cara Mencegah Biduran

Dilansir dari Medical Information Right this moment, berikut ini adalah cara-cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit biduran.

  • Memilih produk sabun, krim kulit, dan deterjen yang lembut dan bebas pewangi (free perfume)
  • Jika penyebab biduran adalah serbuk sari, maka gunakanlah antihistamin (obat pereda gejala reaksi alergi)
  • Mencatat semua kemungkinan pemicu alergi (alergen) pada tubuh kita
  • Melakukan meditasi atau teknis relaksasi lainnya untuk menghilangkan stres
  • Mencatat makanan yang dapat memicu reaksi alergi seperti susu, telur, kedelai, gandum, seafood, dan lain sebagainya.
  • Berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis dan obat-obatan adalah pencegahan yang paling pas

Cara Mengobati Biduran secara Medis

Dikutip dari laman Healthline, langkah pertama untuk mengatasi biduran adalah dengan pemeriksaan fisik.

Dokter mungkin juga akan melakukan tes darah atau tes kulit untuk menentukan apa yang menjadi penyebab biduran, terutama bila biduran terjadi karena reaksi alergi.

Berikut adalah cara mengobati biduran yang mungkin direkomendasikan oleh dokter:

  • Mengkonsumsi obat antihistamin, seperti diphenhydramine atau cetirizine
  • Menghindari iritasi di space yang gatal
  • Menghindari air panas yang dapat memperparah rasa gatal
  • Mandi air dingin dengan campuran oatmeal koloid atau baking soda

Cara Mengobati Biduran secara Natural (Tradisional)

Mengutip buku ‘Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat Pedesaan Daerah Jawa Tengah’ oleh Soegeng Reksodiharjo, dkk., berikut adalah beberapa cara mengobati biduran secara natural dan tradisional:

  • Mengoleskan minyak kayu putih yang dicampur menthol crystal dan digosokkan pada kulit yang gatal
  • Menggunakan abu dari dapur yang masih panas yang dibungkus dengan kain dan digosokkan pada bagian yang terkena biduran
  • Melumaskan empu kunir dan asam kawak yang ditumbuk halus ke space biduran
  • Minum jamu dari rebusan daun remujung sebanyak 20 helai
  • Minum ramuan tradisional dari campuran daun meniran sebanyak sendok teh dan air satu gelas yang direbus selama 10 menit.

Nah, demikian penjelasan mengenai penyebab biduran lengkap dengan gejala, pencegahan, dan cara pengobatannya secara medis dan natural. Tetap jaga kesehatan kalian ya, detikers!

Simak Video “Epidermolisis Bullosa, Kelainan Kulit Langka Pada Manusia
[Gambas:Video 20detik]
(inf/inf)