Tag: Menanti

Menanti Turunnya Angka Stunting RI ke 14 Persen di 2024


Jakarta

Pemerintah menargetkan angka stunting atau gangguan pertumbuhan anak pada 2024 menurun yakni di angka 14 persen. Kementerian Kesehatan RI menyebut pihaknya tengah menganalisis Survei Standing Gizi Indonesia (SSGI) yang hasilnya direncanakan rampung akhir November 2023. Harapannya, di tahun ini angka stunting sudah bisa ditekan ke 17 persen.

Pekerjaan rumah terbesar bagi Kemenkes RI ada di lima provinsi dengan penduduk terpadat termasuk DKI Jakarta. Meski prevalensi kasus di kelima provinsi tersebut sebetulnya menurun, jumlah penduduk di lima daerah ini tentu berpengaruh.

“Jadi kita saat ini masih optimis. Kita menunggu hasil survei kan kemarin sudah survei di Agustus, September ya, untuk SSGI, sekarang datanya lagi dianalisis jadi kita untuk 2023 semoga akhir November, kita sudah tahu hasilnya,” beber Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, Maria Endang Sumiwi pasca meresmikan Pageant Ayo Sehat dan Jambore Kader di Hari Kesehatan Nasional, Minggu (12/11/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Tapi yang kita lihat semua gerakannya belakangan, apa yang kita upayakan untuk dorong pusat juga masih optimis untuk 2024, 14 persen,” sambung dia.

Adapun provinsi prioritas yang ditargetkan untuk penurunan stunting meliputi:

  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Banten
  • Sumatera Utara
  • Jawa Timur

“Yang Jabar kan tinggi jumlahnya, tapi mereka sudah turun dari 24 ke 20 persen, jadi penurunannya rata-rata lebih cepat daripada nasional, Jabar turun 4 persen dalam setahun bisa menurunkan segitu pasti kerjanya luar biasa di lapangan,” sorotnya.

Khusus sejumlah provinsi prioritas, pemerintah melakukan monitor ketat setiap pekan. Termasuk intervensi langsung, juga bertemu dengan bantuan kader puskesmas di setiap daerah.

“Bayi yang dilahirkan 18,5 persen tahun lalu, sudah dalam keadaan stunting bayinya dalam waktu lahir, artinya kualitas waktu kehamilan kurang bagus,” ungkap dr Endang.

“Nah sehingga hari ini dan kemarin kita lakukan ayo sehat competition salah satunya usaha-usaha kita edukasi kesehatan, kalau lagi hamil harus perfect, termasuk psychological health-nya, pemeriksaan idealnya apa, sudah ada usg di semua puskesmas, sekarang kita jadi tahu berat badan janinnya itu dengan umur kehamilannya itu cocok nggak,” sambung dia.

Tidak hanya masa kehamilan yang menjadi waktu krusial pencegahan stunting. Pasca melahirkan, anak juga sebaiknya mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan.

Mirisnya, setelah tiga bulan pertama, banyak ibu menyusui mengalami kendala ASI eksklusif khususnya bagi wanita yang bekerja. Karenanya, perlu ada dukungan dari lingkup terdekat.

“3 bulan pertama banyak drop karena ibu-ibu mulai kerja, ini harus ada dukungan dari ayahnya, dan tempat kerja supaya ibu-ibu bisa kasih ASI terus selama 6 bulan,” pesan dia.

Tantangan selanjutnya adalah setelah enam bulan ke dua tahun, masa tumbuh kembang anak perlu dibarengi dengan MPASI. Banyak ibu-ibu yang belum mengerti betul asupan nutrisi yang dibutuhkan anak, sehingga perkembangan mereka tak jarang terganggu.

Bahkan, risiko stunting di masa usia 6 bulan ke dua tahun meningkat lebih dari satu setengah kali.

“Artinya kan apa? Keluarga-keluarga Indonesia, nutrisinya tidak cukup, nah kita ini ada jambore kader, 1.200 kader datang, acara utamanya lomba memasak MPASI bersama Chef Juna, mempromosikan yang bagus MPASI seperti apa, baru keluar awal tahun ini,” lanjut dia.

“Mengacu ke proof, mempromosikan MPASI saja bisa menurunkan stunting,” pungkasnya.

Simak Video “Berkat Aplikasi SIMPATI Angka Stunting Sumedang Turun Drastis
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)

Viral Pasangan Transgender Pamer Suami Sedang Hamil, Menanti Kelahiran Anak Pertama


Jakarta

Belum lama ini heboh sebuah pernikahan transgender viral. Seorang transpuan menikah dengan suami yang dulunya seorang wanita. Bahkan kini sang suami tengah berbadan dua.

Ngoc Tran yang memiliki nama lahir Lieu Ngoc Quang terlahir sebagai seorang laki-laki. Namun selama hidupnya ia merasa bahwa dirinya adalah seorang perempuan.

11 tahun lalu, Ngoc akhirnya memutuskan untuk melakukan operasi gender di Thailand dan mengubah fisiknya sepenuhnya menjadi seorang perempuan.

“Dulu saya hanya berani berpakaian perempuan setelah malam. Saya disebut queer. Rasa tidak nyaman yang saya rasakan ketika dipanggil dengan nama seperti itu hilang setelah operasi,” kata Ngoc dikutip dari VNExpress, Kamis (27/7/2023).

Waktu berlalu, karir Ngoc di dunia hiburan melesat tajam. Ia menjadi seorang penyanyi, sutradara, dan penyelenggara acara yang sukses. Tak lama, Ngoc bertemu dengan Ngo Minh Dan yang akhirnya menjadi suaminya.

Mereka langsung saling menyukai satu sama lain dan saling bertukar kontak. Pada tahun 2019, Dan akhirnya melamar Ngoc untuk menjajaki hubungan yang lebih serius.

“Dia pintar, berkomunikasi dengan baik, dan selalu tahu bagaimana menghadapi setiap masalah. Saya terkesan dengannya sejak pertama kali kami bertemu,” kata Dan.

Pembicaraan soal pernikahan sebenarnya sudah terjadi pada tahun 2021. Namun, keduanya menunda pernikahan mereka dua kali, sampai akhirnya resmi menikah pada Oktober 2022.

Pernikahan keduanya diketahui sempat menjadi kontroversi lantaran mendapatkan sertifikat pernikahan resmi dari negara. Keduanya diakui sebagai pasangan pasangan suami istri meski sudah mengganti gender.

Kehidupan keduanya pun kembali menjadi sorotan usai pasangan tersebut kini sedang menantikan kelahiran anak. Minh Dan saat ini tengah hamil anak pertama mereka.

Simak Video “Pentingnya Siap Psychological dan Menyayangi Diri Sendiri Sebelum Menikah
[Gambas:Video 20detik]
(avk/kna)