Tag: Mirip

Geger Pria di Peru Kena Virus Baru, Picu Penyakit Mirip Malaria dan DBD


Jakarta

Virus yang belum pernah terlihat sebelumnya yang menyebabkan penyakit mirip malaria telah terdeteksi di Peru.

Penyakit ini pertama kali terdeteksi pada seorang pria berusia 20 tahun, yang pergi ke rumah sakit setelah mengalami demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan gejala lainnya selama dua hari.

Dokter tidak dapat mengidentifikasi penyebab penyakit misterius yang diidap pria tersebut. Akan tetapi, penyelidikan laboratorium lebih lanjut mengungkapkan patogen yang sebelumnya tidak diketahui.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Virus ini digolongkan sebagai phlebovirus, yang menyebabkan penyakit demam akut, termasuk malaria dan demam Rift Valley. Demam Rift Valley bisa berakibat deadly jika berkembang menjadi sindrom demam berdarah, menyebabkan perdarahan dari mulut, telinga, mata, dan organ dalam.

Phlebovirus biasanya menyebar melalui gigitan serangga, seperti lalat pasir, nyamuk, atau kutu. Ada 66 spesies phlebovirus, sembilan di antaranya ditemukan menyebabkan penyakit demam di Amerika Tengah dan Selatan.

Namun dari complete spesies tersebut, hanya tiga yang terdeteksi di Peru, yakni virus Echarate (ECHV), virus Maldonado, dan virus Candiru.

Lebih lanjut, virus yang terdeteksi di Rumah Sakit De La Merced Chanchamayo pada tahun 2019 itu tampaknya tidak seperti yang pernah terlihat sebelumnya. Analisis menunjukkan, virus yang benar-benar baru ini terbentuk oleh virus ECHV yang bertukar fragmen DNA dengan virus lain, dikenal sebagai ‘peristiwa rekombinan’.

Dalam jurnal Rising Infectious Illnesses, para peneliti memperingatkan virus tersebut kemungkinan sudah beredar di hutan Peru dan pemantauan harus tetap dilakukan.

Mereka juga menyoroti penyakit baru ini tampak serupa dengan penyakit tropis lainnya, sehingga mungkin sulit untuk diidentifikasi.

“Temuan kami menunjukkan bahwa varian baru ECHV sedang beredar di hutan Peru tengah,” kata mereka, dikutip dari Mirror.

“‘Karena gejala klinis dari infeksi varian ini juga [mirip dengan] demam berdarah dengue, malaria, dan penyakit menular tropis lainnya yang umum terjadi di wilayah ini, pengawasan biologis yang berkelanjutan diperlukan untuk mendeteksi patogen baru,” lanjut peneliti.

Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk menentukan seberapa luas varian baru ini di wilayah Peru, serta mengidentifikasi vektor dan reservoir potensial yang terlibat dalam penularannya.

MailOnline melaporkan, pimpinan kesehatan di Inggris, termasuk Badan Keamanan Kesehatan Inggris, telah menyerukan agar pasien dengan penyakit penyebab demam dipantau, untuk mendeteksi penyakit baru.

Simak Video “Kata Kemenkes soal Keamanan Program Pengendalian DBD Lewat Wolbachia
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)

Inggris Laporkan Kasus Pertama Pressure Flu di Manusia yang Mirip Virus Babi


Jakarta

Inggris belakangan melaporkan kasus pertama manusia terinfeksi jenis flu mirip dengan virus yang saat ini beredar pada babi. Laporan di Senin (27/11/2023), menunjukkan yang bersangkutan terpapar flu jenis A(H1N2)v.

Kabar baiknya, pasien dinyatakan hanya mengalami gejala ringan dan kini sudah pulih sepenuhnya.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan kasus tersebut terdeteksi sebagai bagian dari pengawasan rutin flu nasional dan sumber penularannya sejauh ini tidak diketahui.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini pertama kalinya kami mendeteksi virus ini pada manusia di Inggris, meskipun sangat mirip dengan virus yang terdeteksi pada babi,” kata direktur insiden UKHSA Meera Chand, dikutip dari Channel Information Asia, Selasa (28/11/2023).

“Kontak dekat dari kasus ini sedang ditindaklanjuti oleh otoritas kesehatan,” demikian pernyataan otoritas kesehatan setempat.

Situasinya dipantau dengan peningkatan pengawasan di ruang operasi dan rumah sakit di North Yorkshire, sebuah wilayah di Inggris utara.

Pada 2009, pandemi flu babi pada manusia menginfeksi jutaan orang. Penyebabnya adalah virus yang mengandung materi genetik dari virus yang beredar pada babi, burung, dan manusia.

UKHSA mengatakan berdasarkan informasi awal, infeksi yang terdeteksi baru-baru ini di Inggris berbeda dari 50 atau lebih kasus pressure virus Corona pada manusia yang ditemukan di tempat lain secara international sejak 2005.

Simak Video “Wanti-Wanti Peneliti Soal Flu Babi Afrika yang Masuk ke Indonesia
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Gejala Diabetes Bisa Mirip Penyakit Menular Seksual, Seperti Apa?


Jakarta

Pada beberapa kasus, seorang pengidap diabetes tak menyadari dirinya tengah mengidap penyakit tersebut lantaran tak mengalami gejala yang signifikan. Padahal, penting untuk seorang pasien menyadari penyakitnya sesegera mungkin demi bisa mendapatkan penanganan tepat.

Menurut Nationwide Well being Service (NHS), seorang pengidap diabetes tipe 2 bisa hidup dengan penyakit tersebut selama bertahun-tahun tanpa menyadari. Pasalnya, beberapa gejala awal yang muncul sangat tidak kentara sehingga seringkali disalahartikan sebagai kondisi lain. Bahkan, gejala tersebut bisa dikira sebagai tanda penyakit menular seksual (PMS).

Salah satu gejala paling tidak biasa dari penyakit diabetes adalah gatal di space kelamin, yang dapat berdampak pada pria dan wanita. Jika seorang pasien aktif secara seksual, gejala ini mungkin dikira sebagai tanda-tanda PMS.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diabetes.co.uk menerangkan, gatal pada alat kelamin bisa menjadi tanda diabetes karena adanya peningkatan kadar glukosa darah pada penderita penyakit tersebut. Gula darah yang tinggi menciptakan kondisi splendid bagi pertumbuhan jamur, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadi infeksi jamur di space genital.

“Diabetes juga dapat menyebabkan kandungan glukosa yang lebih tinggi dalam urine, tempat lain yang sangat cocok bagi jamur untuk berkembang biak,” terang situs tersebut dikutip dari Mirror Information UK, Rabu (15/11/2023).

Selain gatal pada space alat kelamin, gejala diabetes lainnya yakni sering ingin buang air kecil, merasa haus luar biasa, lelah terus-menerus, berat badan turun tanpa diusahakan, serta luka dan lecet yang membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.

Simak Video “Waspada Diabetes pada Anak
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

7 Bentuk Mr P yang Tak Selalu Mirip Pisang

Jakarta

Pada dasarnya setiap pria memiliki ukuran penis yang berbeda-beda. Namun seringkali ukuran yang besar dan kokoh menjadi tolak ukur kejantanan seorang pria.

Padahal, faktanya mencapai kepuasan dan keintiman dengan pasangan tak melulu berkaitan dengan ukuran penis.

Dikutip dari The Solar, ada tujuh macam bentuk penis yang kamu perlu tahu.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pensil

Pria yang memiliki penia berbentuk pensil, cenderung memiliki lingkar yang panjang dan tipis dengan kelenjar yang sempit (kepala penis lebih bulat).

Menurut pakar, meskipun panjangnya berbeda-beda pada setiap orang, namun sering kali bentuk penis sangat panjang dan lebih tipis daripada bentuk lainnya.

2. Lada

Apabila tidak mengenali bentuk penis seperti pensil, mungkin saja bisa diibaratkan dengan bentuk lada.

Darren mencatat bahwa, pria dengan bentuk ini memiliki ukuran yang pendek yakni 7 cm, tetapi sangat tebal dari pangkal ke ujungnya.

3. Pisang

Jika penis pria melengkung ke kiri maupun kanan, kemungkinan penis ini tergolong dalam bentuk pisang. Seorang pria bisa saja terlahir dengan lekukan penis atau perubahan bentuknya diakibatkan cedera.

Kondisi ini merujuk pada penyakit peyronie, kelainan jaringan ikat pada penis, yang melihat jaringan parut berkembang usai cedera, mengakibatkan kelainan bentuk.

4. Palu

Menurut Darren palu juga menjadi kemungkinan bentuk penis. Siapapun yang memilikinya, mempunyai bentuk yang lebih ramping dan mengarah ke kepala jauh lebih besar.

Kejantanan yang memiliki dasar sempit dan sangat lebar pada ujungnya, menyebabkan lebih sulit terangkat saat ereksi.

Prediksi Pakar soal Karakteristik Illness X, Gejalanya Bisa Jadi Mirip COVID-19

Jakarta

Belakangan, ‘Illness X’ menjadi sorotan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah ahli di dunia. Pasalnya meski belum diketahui pasti jenis penyakit dan sumbernya, penyakit ini dikhawatirkan bakal menjadi pandemi baru dan bersifat lebih mematikan daripada COVID-19.

Pada Juni tahun lalu, seorang pakar kesehatan Inggris pernah memperingatkan pemerintah setempat untuk mengantisipasi kemunculan ‘Illness X’. Saat itu di London, muncul juga laporan kasus virus Polio yang ditemukan dalam sampel limbah, dibarengi kasus cacar monyet, demam Lassa, dan flu burung dalam beberapa tahun terakhir.

Konsultan Senior, Penyakit Dalam, Rumah Sakit Paras, dr Sanjay Gupta, menyebut memang belum ada informasi yang jelas terkait jenis penyakit tersebut. Namun, penyakit tersebut disebutnya berpotensi menjadi epidemi internasional, dengan karakteristik gejala yang mirip dengan virus Corona.

“Kami tidak memiliki cukup informasi tentang patogen ini, yang merupakan entri terbaru dalam daftar penyakit prioritas. Namun, diklaim dapat menyebabkan epidemi internasional yang serius, yang berpotensi menghancurkan komunitas manusia,” jelasnya dikutip dari Indian Categorical, Jumat (2/6/2023).

“Ini memiliki karakteristik yang mirip dengan virus SARS-CoV-2, yang dapat muncul dengan gejala seperti demam tinggi, batuk, dan gagal napas. Kemungkinan besar, itu adalah virus RNA yang memiliki asam ribonukleat sebagai bahan genetiknya,” sambungnya.

Lebih lanjut dr Gupta menjelaskan, sejumlah ahli juga meyakini bahwa illness X adalah penyakit zoonosis. Artinya, penyakit tersebut berawal dari hewan, kemudian menyebar ke manusia.

“Sejauh ini, wabah mematikan Ebola, HIV/AIDS, dan COVID-19 juga bersifat zoonosis,” pungkas dr Gupta.

“Tidak ada alasan untuk panik karena hanya ada sedikit bukti untuk membuktikan bahwa entitas semacam itu ada. Namun, perencanaan dan kesiapsiagaan sangat penting untuk melawan wabah apa pun di masa depan dengan dampak yang menghancurkan,” pungkasnya.

NEXT: Peringatan WHO soal Kemunculan Pandemi Baru