Tag: Nyaris

Niat Obati ISK dengan Pakai Jus Cranberry, Wanita Ini Malah Nyaris Mati


Jakarta

Seorang wanita muda mencoba mengobati infeksi saluran kemih (ISK) ringan yang dialaminya dengan pengobatan alami. Ia rutin mengkonsumsi air dan jus cranberry selama empat hari, dengan harapan infeksinya itu bisa sembuh.

Wanita bernama Maise Lewis itu merasakan gejala awalnya pada akhir Agustus lalu, saat berlibur di Milan. Ia merasa saat itu baik-baik saja, hanya lebih sering pergi ke rest room.

Awalnya, Maise berkonsultasi dengan dokter dan dianjurkan untuk banyak minum air. Ia mulai minum banyak air dan jus cranberry. Bukannya membaik, Maise merasa intensitasnya untuk buang air kecil semakin sering, bahkan gejalanya memburuk.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Namun keadaan saya berubah dari baik-baik saja menjadi cukup parah dalam hitungan hari. Keadaannya semakin memburuk, punggungku sakit dan rasanya sakit saat buang air kecil,” ungkap Maise yang dikutip dari Mirror UK, Rabu (18/10/2023).

Merasa semakin tersiksa, wanita 20 tahun itu langsung pergi ke dokter umum. Maise menjalani pemeriksaan dengan diambil sampel urine dan diresepkan antibiotik yang dikonsumsi selama dua minggu.

“Saya hampir tidak merasakan efek samping apapun pada awalnya. Yang saya perhatikan hanyalah saya lebih sering ke rest room. Itu saja,” katanya.

Namun, kondisinya malah semakin memburuk. Ia merasakan wajahnya memerah, panas dingin, pusing, gemetar, hingga halusinasi. Ia kembali dilarikan ke rumah sakit dan didiagnosis menderita urosepsis, yaitu sejenis sepsis spesifik yang berkembang dari ISK dan sistitis.

Saat diperiksa, detak jantungnya ‘melonjak’ hingga 130 BPM dan diberitahu bahwa organ-organ tubuhnya mulai mati. Ia kembali diberikan antibiotik terkuat dan dipasangi infus agar cairan masuk ke seluruh tubuhnya.

“Saya hampir mengalami syok septik, tapi untungnya mereka menangani saya tepat waktu. Saya tidak bisa berhenti gemetar, tidak bisa bernapas dan merasa tidak berdaya,” jelas Maise.

Di saat itu, Maisie bahkan mulai berhalusinasi. Menurut Nationwide Well being Service (NHS), perubahan kondisi psychological, termasuk kebingungan dan disorientasi, adalah gejala umum dari sepsis.

Selama dua malam pertamanya di Rumah Sakit Prince of Wales di Bridgend, dokter memantau kondisi Maise 24 jam. Setelah malam kedua, kondisinya mulai membaik dan jumlah sel darah putihnya menurun.

Dia dipulangkan setelah enam malam dirawat. Tetapi butuh waktu berminggu-minggu bagi Maisie untuk bangkit kembali dan harus kehilangan banyak pekerjaan karena masih terasa kelelahan.

“Butuh waktu dua minggu bagi saya untuk merasa regular kembali. Infeksi ginjal serta sepsis mengambil sebagian besar kehidupan kerja saya,” kata dia.

“Saya harus membatalkan lima minggu pekerjaan dengan klien. Saya hanya merasa tidak bisa berdiri. Dan baru-baru ini, dalam beberapa minggu terakhir, baru merasa kembali regular. Saya tidak percaya semua ini disebabkan oleh ISK,” pungkasnya.

Simak Video “Kasus ISPA di Jabodetabek Meningkat Imbas Polusi Udara
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)

Gigi Bungsu Bikin Lidah Wanita Ini Menghitam dan Nyaris Dipotong, Kok Bisa?


Jakarta

Caitlin Alsop (27) asal Australia mengalami nasib nahas ketika sedang menikmati makan malam tenangnya. Ia menceritakan pada sebuah momen makan malam ketika ia masih berusia 23 tahun, lidahnya tergigit dan menjadi bengkak.

“Dalam hitungan jam lidah saya bengkak dan saluran napas saya mulai sedikit tertutup. Sangat sulit untuk bernapas dan saya tidak bisa bicara,” ucap Alsop dikutip dari NY Publish, Selasa (12/9/2023).

Ketika dibawa ke rumah sakit, tenaga medis mencurigai bahwa Alsop mengalami reaksi alergi parah bernama anafilaksis.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ada perasaan sesak napas dan kondisi tersebut membuat benar-benar tidak enak badan. Merasa mual dan hanya merasa lelah. Namun saya tidak makan sesuatu yang aneh-aneh, saya hanya makan burger vegan,” ujarnya.

Dokter lantas memberinya adrenalin dan steroid, namun kondisi Alsop terus memburuk dengan cepat. Ia mengatakan bahwa ia terus pingsan dan tidak sadarkan diri. Kulitnya menjadi merah dan biru, bahkan hingga mengelupas.

“Kemudian lidahku menjadi hitam. Di situ muncul pembicaraan tentang amputasi. Mereka mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Saya sangat berterima kasih pada dokter dan perawat yang menyelamatkan saya, karena kondisi saya menjadi misteri selama beberapa waktu,” kata Alsop.

“Akhirnya, ada seorang ahli anestesi yang berkata, ‘Kami tidak tahu apa itu, tapi bisa jadi itu adalah Angina Ludwig’,” sambungnya.

Kondisi tersebut merupakan infeksi dasar mulut yang langka disebabkan oleh gigi bungsu yang tersangkut. Dalam kasus Alsop, kondisi ini menyebabkan sepsis, semacam respons terhadap infeksi yang dapat menyebabkan kegagalan organ.

Selama kondisi tersebut terjadi, Alsop mengaku tidak merasakan rasa sakit sama sekali. Namun kondisi tersebut bisa saja membuatnya tewas.

Alsop mengungkapkan dokter harus membuatnya koma dan memberinya bius whole. Tim medis memberikan bantuan khusus untuk menjaga oksigen dan memastikan bahwa organnya tidak mati. Karena kondisi tersebut menjadi kekhawatiran dari pasien sepsis.

Setelah berhasil bangun dari koma, Alsop mengaku sangat bersyukur saat itu.

“Saya sangat bersyukur berada di sini dan mendapatkan kesempatan kedua dalam hidup,” pungkasnya.

Simak Video “Komorbid Berpotensi Memicu Syok Sepsis
[Gambas:Video 20detik]
(avk/kna)

Nyaris 50 Persen Warga Jepang yang Belum Menikah Umur 30 Ogah Jadi Ortu


Jakarta

Krisis populasi yang menerpa Jepang kini disebut-sebut gegara banyak warga di sana ogah memiliki anak. Seiring ketar-ketir pemerintah saat ini, sebuah riset beberapa waktu lalu menemukan bahwa hampir setengah warga Jepang yang belum menikah di bawah umur 30 tahun memang tidak tertarik untuk memiliki anak. Bagaimana temuannya?

Dikutip dari Kyodo Information, riset tersebut diadakan oleh perusahaan farmasi Rohto Pharmaceutical Co. Mereka melakukan penelitian terhadap 400 responden berusia 18 hingga 29 tahun. Sebanyak 49,4 persen responden mengaku tidak ingin memiliki anak.

Jika dilihat dari jenis kelamin, sebanyak 53 persen pria dan 45,6 persen wanita tidak tertarik untuk menjadi orang tua. Dengan alasan, membesarkan anak memerlukan biaya yang tinggi. Selain itu, mereka juga cemas tentang masa depan Jepang, sehingga merasa lebih baik tidak punya anak.

Survei tersebut digelar setelah knowledge pemerintah Jepang menunjukkan, jumlah bayi yang lahir di negara tersebut anjlok tahun lalu, mencapai di bawah 800.000 kelahiran untuk pertama kalinya sejak pencatatan dimulai pada 1899.

Untuk memulihkan tren penurunan angka kelahiran, pemerintah Jepang pada bulan April meluncurkan Badan Anak dan Keluarga. Badan ini dibuat dengan tujuan mengawasi kebijakan anak, juga termasuk kasus pelecehan anak dan kemiskinan.

Survei pada 2022 juga menemukan bahwa 48,1 persen pria dan wanita menikah yang ingin memiliki anak bekerja sama untuk meningkatkan kesuburan pasangan.

Di samping itu, seorang pejabat perusahaan berspekulasi bahwa orang-orang menghabiskan lebih sedikit waktu dengan pasangan mereka. Hal ini disebabkan kehidupan berangsur-angsur kembali regular setelah pandemi COVID-19.

Simak Video “Angka Kelahiran Jepang Anjlok, Pejabat Khawatir Negaranya Lenyap
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)