Tag: pada

4 Penyebab Penis Bengkok pada Pria, Kondisinya Bisa Sefatal Ini

Jakarta

Penis bengkok ke kiri atau ke kanan saat ereksi adalah hal regular yang bisa terjadi pada pria. Namun, di beberapa kasus, penyebab penis bengkok bisa dikarenakan penyakit yang tidak disadari.

Ketika penis mendapat rangsangan seksual, aliran darah akan mengalir ke ruang seperti spons di dalam penis dan membuatnya ereksi. Jika aliran darah tersebut tidak mengalir secara merata ke ruang-ruang tersebut, dapat menyebabkan penis melengkung saat ereksi.

Sebenarnya, penis sedikit melengkung saat ereksi adalah kondisi yang regular. Tapi apabila bengkoknya tidak wajar,dan disertai rasa nyeri atau sakit, bisa jadi pertanda mengalami kondisi medis tertentu. Apa saja kondisi yang bisa menyebabkan penis menjadi bengkok itu?


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Penis Bengkok

1. Cedera

Cedera penis bisa terjadi saat melakukan aktivitas, seperti berolahraga atau berhubungan seks. Salah satu jenis cedera yang bisa terjadi adalah patah penis.

Patah penis berbeda dengan patah tulang, karena organ itu sendiri tidak memiliki tulang. Patah penis adalah kondisi ketika penis yang sedang ereksi tiba-tiba membengkok secara paksa atau tiba-tiba, sehingga menyebabkan trauma pada pembuluh darah.

Patah penis biasanya terjadi ketika berhubungan seks, yakni ketika penis secara tidak sengaja keluar dari vagina dan ‘menabrak’ pelvis. Patah penis juga bisa terjadi apabila seorang pria terlalu agresif saat masturbasi.

2. Peyronie

Peyronie adalah kondisi ketika terjadi pembentukan jaringan parut, atau yang disebut juga dengan plak, pada sepanjang batang penis sehingga membuatnya bengkok saat ereksi. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tapi umumnya lebih sering terjadi pada pria berusia 40 tahun ke atas.

Peyronie dapat menyebabkan gejala yang cukup mengganggu, hingga bahkan membuat pengidapnya tidak bisa berhubungan seks. Gejala peyronie di antaranya rasa nyeri pada penis, penis membengkok secara tidak wajar, muncul penebalan di bawah lapisan kulit penis, serta perubahan ukuran dan ketebalan penis.

Pengidap peyronie juga bisa saja mengalami disfungsi ereksi yang membuatnya kesulitan untuk ereksi atau mempertahankan ereksi.

3. Gangguan Autoimun

Penis bengkok juga bisa disebabkan oleh penyakit autoimun, seperti lupus, sindrom Sjogren, dan lain sebagainya. Pasalnya, penyakit autoimun dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan membuatnya menyerang jaringan yang ada dalam tubuh, termasuk penis. Hal inilah yang berpotensi menjadi penyebab penis bengkok saat ereksi.

4. Kelainan Kolagen

Kelainan kolagen umumnya terjadi karena faktor keturunan. Hal ini dapat menyebabkan pengerasan pada kolagen yang ada di jaringan parut dominan, sehingga menghambat aliran darah menuju penis. Kondisi inilah yang dapat membuat penis menjadi bengkok saat ereksi.

Simak Video “Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Seks Oral
[Gambas:Video 20detik]
(ath/naf)

Mimpi Basah pada Remaja, Pria, dan Wanita: Ini 10 Faktanya

Jakarta

Mimpi basah biasa terjadi pada remaja dalam masa pubertas. Namun tak hanya remaja, ternyata mimpi basah juga bisa terjadi pada pria dewasa, bahkan wanita.

Simak artikel ini untuk mengetahui apa itu mimpi basah, mulai dari pengertian, proses terjadi, penyebab, serta mitos dan faktanya.

Apa Itu Mimpi Basah?

Dilansir dari buku Kesehatan Reproduksi Remaja: Implementasi PKPR dalam Teman Sebaya (2019) oleh Nessi Meilan, dkk, mimpi basah adalah pengeluaran cairan mani saat tidur.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mimpi basah sering dialami oleh remaja laki-laki. Ini menjadi tanda bahwa remaja tersebut sudah memasuki masa pubertas dan terjadi pematangan sperma di dalam testisnya. Artinya, remaja tersebut sudah memiliki kemampuan bereproduksi.

Proses Terjadinya Mimpi Basah

Dalam buku Pendidikan Kesehatan Reproduksi Siswa SD (2021) oleh Yuly Sulistyorini, dkk, dijelaskan bahwa mimpi basah terjadi sebagai tanda bahwa tubuh remaja laki-laki sudah mulai memproduksi sperma.

Setiap hari, testis laki-laki memproduksi sperma atau air mani. Namun tempat penyimpanan sperma ini terbatas. Mimpi basah merupakan cara alami tubuh mengeluarkan timbunan sperma yang terus diproduksi. Prinsip dari mimpi basah ini sama seperti mengosongkan tempat sampah.

Penyebab Mimpi Basah

Berikut ini beberapa penyebab mimpi basah secara medis yang dikutip dari situs Verywell Well being:

1. Mimpi Erotis

Salah satu kemungkinan penyebab mimpi basah adalah mimpi erotis atau yang berkaitan dengan seks pada fase tidur Fast Eye Motion (REM). Ini dapat menyebabkan orgasme sehingga terjadi ejakulasi.

2. Kadar Hormon Testosteron yang Tinggi

Kemungkinan lainnya adalah karena hormon testosteron yang tinggi. Hormon ini mengalami lonjakan ketika masa remaja, sehingga menyebabkan mimpi basah saat tidur.

3. Penumpukan Sperma

Seperti yang dijelaskan di atas, mimpi basah bisa terjadi karena adanya penumpukan sperma yang terus menerus diproduksi, sementara sperma lama tidak dikeluarkan melalui hubungan seksual.

Mimpi basah merupakan cara tubuh membersihkan diri dari sel sperma lama yang menumpuk.

10 Fakta Mimpi Basah

Ada banyak mitos yang tersebar mengenai mimpi basah. Agar tidak salah, cek 10 fakta terkait mimpi basah yang dikutip dari Medical Information Right now berikut ini:

1. Mimpi Basah Juga Terjadi pada Pria Dewasa

Mimpi basah memang lebih sering terjadi pada masa pubertas karena lonjakan hormon. Namun mimpi basah juga bisa terjadi saat dewasa, meskipun lebih jarang.

2. Wanita Juga Bisa Mengalami Mimpi Basah

Mimpi basah memang selalu diasosiasikan dengan pria, terutama pada masa remaja. Padahal wanita juga dapat mengalami mimpi basah. Mimpi basah pada wanita bisa mengakibatkan orgasme yang disertai keluarnya cairan vagina.

3. Mimpi Basah Tidak Mengurangi Jumlah Sperma

Mitos mengatakan bahwa mimpi basah dapat mengurangi jumlah sperma. Padahal mimpi basah adalah cara tubuh mengeluarkan sperma yang menumpuk, sementara testis tetap memproduksi sperma secara terus menerus.

4. Mimpi Basah Tidak Mengurangi Imunitas

Sebagian orang percaya bahwa mimpi basah mengurangi imunitas tubuh hingga mudah mengalami flu atau infeksi. Ini hanyalah mitos yang tidak berdasar.

5. Mimpi Basah Bukan Tanda Penyakit

Mitos lainnya, mimpi basah dianggap sebagai tanda penyakit atau suatu gejala kondisi medis. Faktanya, mimpi basah adalah kondisi yang regular dan bisa jadi merupakan tanda fungsi seksual yang masih sehat.

6. Masturbasi Mungkin Tidak Mencegah Mimpi Basah

Masturbasi dapat mengurangi kemungkinan terjadinya mimpi basah, karena kantung sperma tidak penuh. Namun ternyata ini tidak menjamin seseorang tidak akan mengalami mimpi basah.

7. Mimpi Basah Tidak Mengecilkan Penis

Mitos menyebutkan mimpi basah akan mengecilkan penis. Pada faktanya, hal tersebut tidak terbukti ilmiah.

8. Ada Orang yang Tidak Pernah Mimpi Basah

Meski mimpi basah menjadi tanda bahwa pria sudah mengalami pubertas. Ternyata ada orang-orang yang selama hidupnya tidak pernah mengalami mimpi basah. Sebagian orang juga hanya pernah mengalaminya pada awal masa remaja.

9. Mimpi Basah Tidak Selalu Mimpi Erotis

Mimpi basah belum tentu terjadi karena mimpi erotis atau melakukan seks. Ini bisa terjadi karena terangsang akibat gesekan alat kelamin dengan celana, tempat tidur, atau faktor lain.

10. Tidur Tengkurap Berpotensi Menyebabkan Mimpi Basah

Tidur tengkurap membuat seseorang lebih berpotensi mimpi basah. Posisi ini memungkinkan penis mengalami gesekan dengan tempat tidur sehingga menjadi terangsang.

Demikian tadi telah kita ketahui apa itu mimpi basah, mulai dari pengertian, proses terjadi, penyebab, serta 10 mitos dan faktanya.

Simak Video “Geger Wabah Pneumonia di China
[Gambas:Video 20detik]
(bai/inf)

5 Kebiasaan Simpel yang Bisa Cegah Bau Tak Sedap pada Miss V


Jakarta

Seringkali bau tak sedap dari vagina menyebabkan rasa tidak nyaman, terlebih saat berhubungan seks. Tak bisa sembarangan, sebelum mengatasinya harus diketahui dulu mengapa vagina mulai berbau tidak seperti biasanya.

Bau vagina dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingkat pH, infeksi, atau kondisi dasar lainnya. Siklus menstruasi, bahkan hubungan intim juga bisa menyebabkan vagina memiliki bau yang berbeda-beda.

Meski sering berubah, bau vagina yang kuat dan tidak sedap selama berhari-hari mungkin menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Jika mulai khawatir dengan bau vagina, beberapa kebiasaan ini dapat menghilangkan bau vagina secara alami.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Rutin Bersihkan Vagina

Dikutip dari Healthshots, tumpukan kotoran atau kulit mati sangat mudah terkumpul di space vagina, dapat mempengaruhi baunya. Karenanya, penting untuk membersihkan space ini secara rutin.

Tak perlu produk pembersih yang mahal, membersihkan vagina bisa dilakukan dengan memanfaatkan kain lap dan air hangat. Dikutip dari WebMD, vagina sangat asam dan secara alami bisa membunuh bakteri jahat. Justru penggunaan beberapa sabun bisa memperburuk keadaan.

2. Pilih Bahan Celana Dalam

Berhati-hatilah dengan pakaian dalam yang digunakan, sebaiknya pertimbangkan celana dalam dengan bahan dasar katun.

Pemakaian celana dalam yang ketat, stocking, dan ikat pinggang juga perlu dihindari. Dikutip dari Healthshots, ketika pakaian dalam tidak memungkinan udara masuk, organisme akan terperangkap di space vulva.

3. Menjaga BB

Dikutip dari WebMD, bau tidak sedap di space ini seringkali tidak berasal dari vagina. Daging yang berlebihan di sekitar lipatan paha bagian dalam, akibat kelebihan BB dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.

4. Hindari douching

Douching berarti mencuci bagian dalam vagina dengan air atau cairan lainnya. Dikutip dari Healthshots, hal itu bisa menganggu keseimbangan pH alami pada bagian.

Bukan hanya meningkatkan pertumbuhan bakteri alami, douching juga dapat mengakibatkan infeksi jamur serta bakteri vaginosis.

5. Konsumsi Probiotik

Menambah konsumsi probiotik akan menjaga keseimbangan bakteri sehat yang ada di vagina. Menurut Healthshots, ini tidak hanya memperbaiki bau vagina, tetapi juga mengurangi risiko infeksi.

Simak Video “Mengenal Teknologi Chip ‘Vagina’: Fungsi hingga Cara Kerja
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Tumor Ovarium Langka Bergigi Ditemukan pada Mumi Wanita Mesir Usia 3.000 Tahun


Jakarta

Arkeolog menemukan tumor ovarium langka yang bergigi di pemakaman Mesir Kuno berusia 3 ribu tahun. Tumor tersebut ditemukan di antara sisa-sisa jasad seorang wanita yang meninggal lebih dari 3.000 tahun yang lalu.

Dikutip dari Reside Science, tumor ovarium yang terletak di panggul tersebut, berupa massa tulang dengan dua gigi. Ini adalah contoh teratoma tertua yang diketahui, yaitu jenis tumor langka yang biasanya terjadi di ovarium atau testis.

Hanya empat contoh teratoma arkeologis yang pernah ditemukan sebelumnya , tiga di Eropa dan satu di Peru. Penemuan teratoma baru-baru ini di pemakaman periode Kerajaan Baru di Amarna, Mesir, keduanya didirikan sekitar tahun 1345 SM, merupakan kasus arkeologi kelima yang dipublikasikan, menjadikannya contoh teratoma tertua yang diketahui dan kasus kuno pertama yang ditemukan di Afrika.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di salah satu makam di Pemakaman Gurun Utara yang terdiri dari sebuah lubang dan ruang pemakaman, para peneliti menemukan kerangka seorang wanita berusia 18 hingga 21 tahun yang dibungkus dengan tikar serat tumbuhan. Ia dimakamkan dengan sejumlah barang, termasuk cincin berhiaskan sosok Bes, dewa yang sering dikaitkan dengan persalinan, kesuburan, dan perlindungan.

Selama penggalian, para arkeolog melihat sesuatu yang tidak biasa di panggul wanita itu: sebuah massa tulang, seukuran buah anggur besar, dengan dua cekungan berisi gigi yang cacat.

Gretchen Dabbs, ahli bioarkeologi di Southern Illinois College Carbondale, dan rekannya mempublikasikan penemuan tumor ini secara on-line pada 30 Oktober di Worldwide Journal of Paleopathology. Mengesampingkan prognosis lain, mereka berpendapat bahwa keberadaan gigi dan lokasi di daerah panggul wanita tersebut mengindikasikan bahwa itu adalah teratoma ovarium.

“Pada usia 18-21 tahun, orang ini mungkin sudah menjadi istri seseorang,” kata Dabbs.

Teratoma dapat bermanifestasi sebagai kanker jinak atau ganas, biasanya terdiri dari berbagai jaringan, termasuk otot, rambut, gigi, atau tulang. Tumor ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan bengkak, dan jika pecah, dapat menyebabkan infeksi.

Simak Video “Epidermolisis Bullosa, Kelainan Kulit Langka Pada Manusia
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)

Ciri-ciri DBD pada Anak dan Orang Dewasa yang Harus Diwaspadai!

Jakarta

Memasuki musim penghujan, detikers disarankan untuk selalu berhati-hati terhadap berbagai penyakit, seperti influenza dan demam berdarah (DBD).

DBD dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, yakni Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Lantas apa ya ciri-ciri DBD? Apakah ciri-ciri DBD pada anak dan orang dewasa berbeda? Bagaimanakah cara mencegah dan mengobatinya? Untuk mengetahuinya, simak penjelasannya di bawah ini.

Ciri-ciri DBD

DBD dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Hal ini bisa ditandai melalui gejala atau ciri-ciri DBD. Dikutip melalui buku berjudul Mengenal Demam Berdarah Dengue (2019), World Well being Group (WHO) menyebutkan beberapa ciri-ciri DBD secara klinis.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini ciri-cirinya.

  1. Demam tinggi secara mendadak dan terjadi terus-menerus selama kurang lebih 2 sampai 7 hari.
  2. Terjadi pembesaran hati.
  3. Diikuti atau tidak diikuti oleh renjatan.
  4. Turunnya trombosit (1.000.000/ul atau kurang).
  5. Hemokonsentrasi adalah pembesaran plasma yang dapat ditinjau dari tingginya nilai hematokrit sebanyak 20%.
  6. Terjadi manifestasi pendarahan. Salah satu bentuk dari pendarahannya yaitu:
    • Peteka adalah bintik-bintik merah yang muncul akibat adanya pendarahan secara intradermal.
    • Purpura adalah pendarahan yang terjadi di kulit.
    • Ekimosis adalah bercak pendarahan yang terjadi pada kulit atau selaput lendir.
    • Epistaksis adalah pendarahan berbentuk mimisan atau pendarahan pada gusi.
    • Hematemesis adalah pendarahan yang terjadi melalui muntah darah.
    • Melena adalah pendarahan yang menyebabkan tinja berwarna hitam.

Ciri-ciri DBD pada Anak-anak dan Orang Dewasa

DBD bisa menyerang anak-anak berusia kurang dari 15 tahun dan juga orang dewasa.

Sebenarnya, ciri-ciri DBD pada anak-anak dan orang dewasa cukup mirip, namun ciri-ciri DBD pada anak sering kali disalah artikan sebagai ciri-ciri dari penyakit lainnya.

Ciri-ciri DBD akan timbul saat mulai memasuki hari ke 4 sampai hari ke 10 setelah terjadinya infeksi.

Berikut ini ciri-ciri DBD pada anak dan orang dewasa yang dikutip melalui laman resmi World Well being Group (WHO).

  1. Mengalami demam tinggi hingga 40°C/104°F
  2. Mengalami sakit kepala yang parah
  3. Merasakan nyeri di bagian belakang mata
  4. Merasakan nyeri pada otot dan sendi
  5. Mual dan muntah
  6. Kelenjar mengalami pembengkakan
  7. Munculnya ruam

Seseorang yang terinfeksi DBD untuk kedua kalinya akan memiliki risiko yang lebih besar. Berikut ini ciri-cirinya:

  1. Mengalami sakit perut yang parah
  2. Muntah secara terus-menerus
  3. Napas tidak beraturan
  4. Gusi dan hidung mengalami pendarahan
  5. Merasa kelelahan dan gelisah
  6. Muntah darah atau BAB berdarah
  7. Menjadi mudah haus
  8. Kulit lebih pucat dan terasa dingin

Cara Mencegah DBD

Dikutip melalui laman resmi World Well being Group (WHO), berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko DBD.

  1. Menggunakan pakaian yang tertutup
  2. Pakai gorden atau tirai di siang hari
  3. Semprot gorden atau tirai menggunakan semprotan obat nyamuk
  4. Gunakan kasa jendela
  5. Semprot obat nyamuk
  6. Gunakan obat nyamuk bakar atau yang lainnya
  7. Hindari menggantung pakaian kotor
  8. Lakukan vaksin dengue pada usia 9 hingga 16 tahun
  9. Melakukan pemberantasan jentik nyamuk

Cara Mengobati DBD

Dikutip melalui buku berjudul Mengenal Penyakit Menular (2022), belum ditemukan adanya obat khusus yang dapat mengobati penyakit DBD.

Langkah pengobatan DBD dilakukan untuk mencegah dan mengatasi gejala dari infeksi yang lebih parah.

  1. Melakukan hidrasi dengan pemberian cairan intravena IV
  2. Memberikan resep obat yang digunakan untuk mengatasi rasa sakit
  3. Memberikan terapi elektrolit
  4. Memberikan terapi oksigen
  5. Memberikan transfusi darah
  6. Melakukan pemantauan tekanan darah secara cermat

Demikian yang dapat detikHealth sampaikan mengenai ciri-ciri DBD. Semoga bermanfaat!

Simak Video “Peringatan WHO Soal Efek El Nino pada Penyebaran Virus
[Gambas:Video 20detik]
(inf/inf)

Jenis-jenis Orgasme pada Wanita, Salah Satunya Lewat Payudara

Jakarta

Eksplorasi aktivitas seksual dapat meningkatkan keintiman pasutri. Salah satu hal yang paling umum, yakni dengan memberikan rangsangan pada klitoris untuk membuat wanita orgasme.

Rangsangan klitoris bukan satu-satunya cara untuk mencapai puncak kenikmatan. Dikutip dari mbgrelationship, berikut beberapa jenis orgasme yang memberikan kenikmatan tanpa melibatkan klitoris:

1. Orgasme G-spot

Pada dasarnya, G-spot adalah space ‘menyenangkan’ di dinding depan vagina (yang merupakan bagian dalam) sekitar setengah jalan antara lubang vagina dan leher rahim. Ketika memasukkan jari ke dalam vagina dan merasakan space yang kenyal serta bergelombang atau bergerigi, itulah g-spot.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa orang mencapai kepuasan hanya dengan belaian ringan, tapi sebagian lagi memerlukan dorongan intens untuk betul-betul terangsang, apalagi sampai mencapai orgasme.

2. Orgasme Puting

Orgasme puting bisa memicu perasaan nikmat luar biasa, tetapi belum tentu bisa dirasaman semua orang. Jika baru mau pertama kali mencoba, lakukanlah dengan pelan-pelan agar sang wanita merasa nikmat maksimal.

Setiap orang memiliki tingkat kepekaan yang berbeda, sehingga sangat penting untuk melakukan eksplorasi. Untuk meningkatkan sensasi, cobalah gunakan minyak atau pelumas yang aman untuk tubuh.

3. Orgasme Serviks

Serviks atau leher rahim sepenuhnya terletak di bagian belakang saluran vagina yang terasa nyaman saat dirangsang. Tidak ada instruksi khusus untuk mencapai orgasme serviks. Serviks beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap rangsangan dibandingkan yang lain.

4. Orgasme Campuran

Orgasme campuran adalah hasil dari dua atau lebih space favorit yang dirangsang pada saat bersamaan. Ini termasuk klitoris atau bisa juga puting ditambah g-spot yang dirangsang secara bersamaan.

Namun bukan berarti setiap wanita akan mengalami orgasme puting dan g-spot secara bersamaan dengan teknik rangsangan ini. Intinya, setiap wanita bisa menyukai sensasi dan terangsang oleh sentuhan yang berbeda. Jadi wajar jika setiap orang mendambakan pengalaman seksual yang berbeda.

Simak Video “Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Seks Oral
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Edukasi Awam tentang Infeksi Jamur pada Kulit dalam Rangka Fungal Illness Awarness Week 2023

Jumat, 22 September 2023 PKRS RSUD dr. Soewandhie bersama dr. Spesialis Kulit – Kelamin dan Kosmetik Medis yaitu dr. Desy Hinda Pramita, Sp.KK, dr. Ita Puspita Dewi Sp.KK dan dr. Maria Ulfa Sheilaadji, dan dr. Dhani sebagai dokter tamu mengadakan kegiatan edukasi awam serantak yang diprakarsai oleh KSDMI PERDOSKI tentang Infeksi Jamur pada Kulit dalam rangka Fungal Illness Awarness Week 2023 yang juga di assist oleh Dokter Muda (DM) dari Universitas Ciputra. kegiatan tersebut dilaksanakan di lantai 1 Gedung lama RSUD dr. M. Soewandhie space ruang tunggu laboratorium dan radiologi. acara dimulai dari jam 8.00 WIB sampai dengan 9.00 WIB.

materi yang disampaikan juga sangat tidak asing oleh masyarakat umum yaitu tentang infeksi jamur seperti (kadas/kurap, panu, dan kutu air) menjadikan antusiasme pengunjung sangat tinggi. hal ini tampak pada setiap materi yang disampaikan pengunjung baik materi pertama sampai ketiga banyak yang ingin bertanya bahkan tidak mau melewatkan kesempatan,pengunjung juga sekaligus konsultasi tentang penyakit yang dideritanya khususnya penyakit infeksi kulit.

Materi pertama tentang infeksi jamur yaitu Tinea Corporis & Cruris atau dalam keseharian kita bisa sebut Kadas/Kurap.

Kontak langsung dengan manusia, hewan yang  terinfeksi, tanah yang terkontaminasi jamur, atau dapat melalui serpihan jamur pada handuk/benda lain

Pakaian ketat, Kondisi hangat & lembab, Pemukiman padat, Kondisi tubuh lemah, Kontak dengan orang atau hewan sakit

Gatal, Bercak merah berbentuk bulat/ lonjong, disertai sisik, dan tepi lebih merah, Bercak merah dapat >1 buah, bila bergabung membentuk polisiklik (tepi bercak sambung menyambung seperti gambaran bunga).

cara pencegahannya adalah menghindari dari segala bentul penularan yang telah disebutkan diatas dan faktor resikonya

Pengobatan antijamur oles : krim/salep, Pengobatan antijamur minum (bila bercak luas), Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, Hindari menggunakan handuk/pakaian bersama dengan orang lain, Memutus rantai penularan, Menghindari faktor risiko

Materi kedua tentang infeksi jamur yaitu Pitiriasis Versikolor atau dalam keseharian kita bisa sebut Panu.

Infeksi jamur pada kulit luar oleh Malassezia yang merupakan organisme regular di kulit

      • Lingkungan panas dan lembab
      • Produksi kelenjar minyak yang meningkat saat pubertas
      • Keringat berlebih
      • Konsumsi kortikosteroid
      • Kelebihan/kekurangan gizi
      • Bercak putih/kecokelatan/merah, dengan sisik halus, dapat tersebar/menyatu, terutama di tubuh bagian atas dan lengan atas
      • Terkadang disertai gatal terutama saat berkeringat 

cara pencegahannya adalah menghindari dari segala bentul penularan yang telah disebutkan diatas dan faktor resikonya

      • Pengobatan antijamur oles : krim, shampo.
      • Pengobatan antijamur minum (pada kasus yang sering kambuh)
      • Menghindari faktor risiko

Materi ketiga tentang infeksi jamur yaitu Tinea Pedis atau dalam keseharian kita bisa sebut Kutu air.

Kontak langsung dengan manusia, hewan yang  terinfeksi, tanah yang terkontaminasi jamur, atau dapat melalui serpihan jamur pada handuk, kaus kaki, dan sepatu

      • Higienitas yang kurang (tidak mengganti kaus kaki, tidak mencuci kaki)
      • Pemakaian sepatu tertutup
      • Aktivitas fisik yang tinggi
  • Gatal
  • Bercak merah disertai sisik pada sela jari, telapak kaki, dan punggung kaki
  • Lepuhan pada kulit kaki
  • Luka pada kulit kaki
  • Perubahan warna hingga kerusakan kuku

cara pencegahannya adalah menghindari dari segala bentul penularan yang telah disebutkan diatas dan faktor resikonya

  • Pengobatan antijamur oles : krim/salep
  • Pengobatan antijamur minum (bila bercak luas)
  • Menjaga kebersihan kaki dengan mencuci dan mengeringkan kaki setelah aktivitas
  • Mengganti kaus kaki minimal 1 kali 1 hari
  • Melepas sepatu bila sedang beristirahat

Studi Bawa Kabar Nggak Enak, Ini yang Terjadi pada Tubuh Pasca Kena COVID-19


Jakarta

Beberapa orang yang pernah terkena COVID-19 mengalami gejala berkepanjangan atau disebut lengthy COVID. Dalam kondisi sudah sembuh dari COVID-19, mereka tetap merasakan sejumlah gejala yang berlangsung dalam waktu lama.

Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal ilmiah Lancet Respiratory, mengamati 259 pasien yang sakit parah karena COVID-19, sehingga mereka perlu dirawat di rumah sakit. Lima bulan setelah pulang dari RS, pemindaian MRI pada organ-organ utama mereka menunjukkan perbedaan signifikan dibanding mereka yang tak pernah terkena COVID.

Dampak paling besar terlihat pada paru-paru, saat pemindaian 14 kali lebih mungkin menunjukkan keabnormalan. Pemindaian MRI juga tiga kali lebih mungkin untuk menunjukkan suatu abnormalitas pada otak, serta dua kali lebih mungkin pada ginjal pada di pasien yang mengalami COVID parah. Tidak ada perbedaan signifikan dalam kesehatan jantung atau liver.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun temuan-temuan ini adalah bagian dari studi yang lebih besar untuk mengamati dampak jangka panjang COVID pada pasien yang dirawat di rumah sakit, dikenal sebagai studi Phosp-COVID.

“Lima bulan setelah dirawat di rumah sakit karena COVID, kami menemukan lebih banyak abnormalitas di paru-paru, otak, dan ginjal pada pasien-pasien tersebut dibandingkan grup yang tidak pernah mengalami COVID,” ungkap salah satu peneliti utama dalam studi tersebut, Dr Betty Raman, dari Universitas Oxford, dikutip dari BBC.

“Usia pasien, seberapa parah COVID mereka, serta apakah mereka juga mengidap penyakit lain pada waktu yang sama, semuanya menjadi faktor signifikan dalam apakah kami menemukan kerusakan pada organ-organ penting ini di dalam tubuh,” lanjutnya lagi.

Peneliti menemukan, beberapa gejala cocok dengan tanda-tanda kerusakan organ yang diungkap oleh pemindaian MRI, misalnya dada sesak dan batuk-batuk dengan abnormalitas di paru-paru. Namun, tidak semua gejala yang dialami mereka yang mengalami lengthy COVID dapat secara langsung dihubungkan dengan yang terlihat pada pemindaian.

Dr Raman mengatakan, kelainan pada lebih dari satu organ lebih umum terjadi pada orang yang pernah dirawat di rumah sakit dan masih melaporkan masalah kesehatan fisik dan psychological setelah mereka pulih dari infeksi awal.

“Apa yang kami lihat adalah orang-orang dengan kelainan multi-organ pada MRI, yaitu mereka punya lebih dari dua organ yang dampak, empat kali lebih mungkin melaporkan gangguan psychological dan fisik yang parah dan sangat parah,” ujarnya.

“Temuan kami juga menyoroti perlunya layanan tindak lanjut multidisiplin jangka panjang yang berfokus pada kesehatan paru dan ekstraparu (ginjal, otak, dan psychological), khususnya bagi mereka yang dirawat di rumah sakit karena COVID,” sambungnya lagi.

Di sisi lain, Prof Chris Brightling, dari Universitas Leicester dan pemimpin penelitian Phosp-COVID, mengatakan penelitian ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk memahami kelompok gejala berbeda yang membentuk sindrom yang dikenal sebagai lengthy COVID.

Simak Video “BPJS Kesehatan Tanggung Biaya Perawatan Pasien Covid-19
[Gambas:Video 20detik]
(suc/vyp)

Edukasi Awam tentang Infeksi Jamur pada Kulit dalam Rangka Fungal Illness Awarness Week 2023

Jumat, 22 September 2023 PKRS RSUD dr. Soewandhie bersama dr. Spesialis Kulit – Kelamin dan Kosmetik Medis yaitu dr. Desy Hinda Pramita, Sp.KK, dr. Ita Puspita Dewi Sp.KK dan dr. Maria Ulfa Sheilaadji, dan dr. Dhani sebagai dokter tamu mengadakan kegiatan edukasi awam serantak yang diprakarsai oleh KSDMI PERDOSKI tentang Infeksi Jamur pada Kulit dalam rangka Fungal Illness Awarness Week 2023 yang juga di help oleh Dokter Muda (DM) dari Universitas Ciputra. kegiatan tersebut dilaksanakan di lantai 1 Gedung lama RSUD dr. M. Soewandhie space ruang tunggu laboratorium dan radiologi. acara dimulai dari jam 8.00 WIB sampai dengan 9.00 WIB.

materi yang disampaikan juga sangat tidak asing oleh masyarakat umum yaitu tentang infeksi jamur seperti (kadas/kurap, panu, dan kutu air) menjadikan antusiasme pengunjung sangat tinggi. hal ini tampak pada setiap materi yang disampaikan pengunjung baik materi pertama sampai ketiga banyak yang ingin bertanya bahkan tidak mau melewatkan kesempatan,pengunjung juga sekaligus konsultasi tentang penyakit yang dideritanya khususnya penyakit infeksi kulit.

 

Materi pertama tentang infeksi jamur yaitu Tinea Corporis & Cruris atau dalam keseharian kita bisa sebut Kadas/Kurap.

Kontak langsung dengan manusia, hewan yang  terinfeksi, tanah yang terkontaminasi jamur, atau dapat melalui serpihan jamur pada handuk/benda lain

Pakaian ketat, Kondisi hangat & lembab, Pemukiman padat, Kondisi tubuh lemah, Kontak dengan orang atau hewan sakit

Gatal, Bercak merah berbentuk bulat/ lonjong, disertai sisik, dan tepi lebih merah, Bercak merah dapat >1 buah, bila bergabung membentuk polisiklik (tepi bercak sambung menyambung seperti gambaran bunga).

cara pencegahannya adalah menghindari dari segala bentul penularan yang telah disebutkan diatas dan faktor resikonya

Pengobatan antijamur oles : krim/salep, Pengobatan antijamur minum (bila bercak luas), Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, Hindari menggunakan handuk/pakaian bersama dengan orang lain, Memutus rantai penularan, Menghindari faktor risiko

Materi kedua tentang infeksi jamur yaitu Pitiriasis Versikolor atau dalam keseharian kita bisa sebut Panu.

Infeksi jamur pada kulit luar oleh Malassezia yang merupakan organisme regular di kulit

      • Lingkungan panas dan lembab
      • Produksi kelenjar minyak yang meningkat saat pubertas
      • Keringat berlebih
      • Konsumsi kortikosteroid
      • Kelebihan/kekurangan gizi
      • Bercak putih/kecokelatan/merah, dengan sisik halus, dapat tersebar/menyatu, terutama di tubuh bagian atas dan lengan atas
      • Terkadang disertai gatal terutama saat berkeringat 

cara pencegahannya adalah menghindari dari segala bentul penularan yang telah disebutkan diatas dan faktor resikonya

      • Pengobatan antijamur oles : krim, shampo.
      • Pengobatan antijamur minum (pada kasus yang sering kambuh)
      • Menghindari faktor risiko

Materi ketiga tentang infeksi jamur yaitu Tinea Pedis atau dalam keseharian kita bisa sebut Kutu air.

Kontak langsung dengan manusia, hewan yang  terinfeksi, tanah yang terkontaminasi jamur, atau dapat melalui serpihan jamur pada handuk, kaus kaki, dan sepatu

      • Higienitas yang kurang (tidak mengganti kaus kaki, tidak mencuci kaki)
      • Pemakaian sepatu tertutup
      • Aktivitas fisik yang tinggi
  • Gatal
  • Bercak merah disertai sisik pada sela jari, telapak kaki, dan punggung kaki
  • Lepuhan pada kulit kaki
  • Luka pada kulit kaki
  • Perubahan warna hingga kerusakan kuku

cara pencegahannya adalah menghindari dari segala bentul penularan yang telah disebutkan diatas dan faktor resikonya

  • Pengobatan antijamur oles : krim/salep
  • Pengobatan antijamur minum (bila bercak luas)
  • Menjaga kebersihan kaki dengan mencuci dan mengeringkan kaki setelah aktivitas
  • Mengganti kaus kaki minimal 1 kali 1 hari
  • Melepas sepatu bila sedang beristirahat

Ortu Jangan Lalai, 4 Kebiasaan Ini Bisa Picu Obesitas pada Anak!


Jakarta

Tak cuma orang dewasa, nyatanya obesitas juga mengintai bayi dan anak-anak. Kondisi obesitas ini tidak boleh disepelekan, karena dapat berujung pada komplikasi lainnya.

Dikutip dari Mayo Clinic, obesitas dapat membuat anak rentan mengalami masalah kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Obesitas pada masa kanak-kanak juga dapat menyebabkan depresi.

Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan pola hidup anak agar mereka terhindar dari obesitas. Melansir berbagai sumber, berikut beberapa hal yang dapat menjadi pemicu obesitas pada anak.

1. Malas Beraktivitas

Anak-anak yang malas melakukan aktivitas fisik dan olahraga cenderung lebih mudah mengalami obesitas. Hal ini bisa terjadi karena jumlah kalori yang terbakar hanya sedikit karena tubuh jarang bergerak. Akibatnya, berat badan anak akan lebih mudah bertambah. Apalagi jika mereka memiliki kebiasaan makan berlebih. Sebagai orang tua, penting bagi Anda untuk mengajaknya olahraga teratur. Mulailah tanamkan kebiasaan sehat dengan rajin olahraga setidaknya minimal 30 menit per hari, 2-3 kali seminggu.

2. Kurang Tidur

Tidur menjadi faktor penting dalam masa pertumbuhan anak-anak. Anak -anak yang kurang tidur lebih cenderung menjadi gemuk. Pasalnya, kurang tidur menyebabkan kantuk di siang hari yang membuat mereka kurang aktif. Akibatnya, hal ini mengganggu hormon yang mengendalikan nafsu makan sehingga membuat mereka merasa lebih lapar dan makan lebih banyak saat terbangun.

Sebaiknya, atur waktu tidur mereka cukup awal untuk memastikan mereka mendapatkan jumlah tidur yang tepat. Adapun anak berusia lima tahun ke bawah sebaiknya tidur 11 jam. Sementara anak usia 5-10 tahun mendapatkan tidur 10 jam, dan anak 10 tahun ke atas tidur minimal 9 jam.

3. Sering Fundamental Gadget

Seiring berkembangnya teknologi, gadget menjadi hal yang sulit dijauhkan dari anak-anak. Padahal, keseringan major gadget tidak baik bagi tumbuh kembang anak-anak. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam BioMed Central Journal of Well being, Inhabitants and Vitamin, melaporkan kebiasaan major gadget terlalu banyak berkaitan dengan risiko obesitas. Hal ini karena peningkatan durasi screentime dikaitkan dengan peningkatan asupan makanan.

Agar anak tidak bergantung pada gadget, sebaiknya menerapkan display screen time. Menurut WHO, anak usia 2 tahun diperbolehkan untuk display screen time maksimum satu jam per hari. Sama seperti anak dua tahun, anak berusia 3-4 tahun pun hanya diperbolehkan untuk display screen time tidak lebih dari satu jam per hari.

Jika mereka tantrum atau stress tanpa gadget, orang tua perlu melakukan komunikasi rutin. Sering-seringlah mengajak mereka ngobrol dan bertukar pikiran. Hal ini akan membuat mereka lebih terbuka dan mengerti maksud Anda.

4. Jajan Tidak Sehat

Kebiasaan sering jajan makanan atau minuman dapat memicu obesitas pada anak. Apalagi jika orang tua sering memberi jajanan manis dengan alasan agar anak merasa kenyang atau berhenti tantrum. Padahal, anak harus mengonsumsi makronutrien dan mikronutrien agar kebutuhan gizinya terpenuhi dengan baik.

Tak hanya itu, jajanan tinggi gula atau kalori juga menyebabkan anak menjadi ogah-ogahan mengonsumsi makanan utama. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari mengonsumsi jajanan kurang sehat yang dapat memicu obesitas pada anak.

Jika anak suka jajan sembarangan, orang tua bisa ajarkan mereka untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Untuk sumber karbohidrat cobalah sajikan menu yang lebih bervariasi. Nggak melulu nasi, melainkan bisa diganti dengan kentang ataupun mi.

Namun sebaiknya pilih mi yang lebih sehat. Misalnya saja mi instan yang di-oven karena melalui proses produksi yang lebih aman, tidak melalui proses penggorengan. Pola makan sehat ini tentunya perlu diimbangi dengan porsi yang tepat sehingga mereka bisa terhindar dari obesitas.

Nah, itulah beberapa kebiasaan yang dapat memicu anak kelebihan berat badan. Selain menjaga pola makan, menerap display screen time dan melakukan aktivitas fisik, pastikan juga anak menerapkan pola hidup sehat lainnya. Salah satunya dengan mengajak mereka menjaga kebersihan. Pastikan juga mereka mendapatkan vaksin dan pemeriksaan rutin untuk mengecek kondisi kesehatan anak.

(akd/ega)