Jakarta

Seorang wanita asal AS yang berada dalam kondisi katatonik dan terjebak dalam pikirannya selama dua dekade berhasil bangun dan sadarkan diri berkat pengobatan baru.

Dikutip dari Cleveland Clinic, katatonik adalah kondisi ketika kesadaran seseorang terhadap dunia sekitarnya terganggu. Wanita bernama April Burrel tersebut diketahui mengalami peristiwa traumatis saat menempuh studi di sebuah universitas pada 1995 ketika dirinya masih berusia 21 tahun.

Pengalaman traumatis tersebut membuatnya terus mengalami halusinasi, baik dalam penglihatan dan pendengaran. Ia didiagnosis kondisi skizofrenia yang menganggu kesadarannya terhadap dunia nyata. Selama 20 tahun, ia terjebak dalam kondisi katatonik dan tidak mampu mengenali keluarganya serta harus menerima perawatan complete dari rumah sakit psikiatri di New York, Amerika Serikat.

April berhasil ‘bangun’ dan sadarkan diri setelah tim medis yang menanganinya mulai memberikan pengobatan untuk penyakit lupusnya, sebuah gangguan sistem imun yang menyerang otak.

“Ia hanya memandang dan berdiri diam. Ia tak mau mandi, tidak mau keluar, tidak tersenyum, dan tidak tertawa,” jelas Prof Sander Markx, salah satu dokter yang menangani April dan Director Precision Psychiatry Columbia College, dikutip dari Day by day Mail.

Terkejut dengan kondisi April yang tak kunjung membaik setelah 20 tahun, Prof Markx mengumpulkan tim ahli untuk menjalani analisis menyeluruh terhadap kondisi April. Pada saat itulah mereka menemukan adanya tanda lupus pada darah April.

Penyebab kondisi lupus yang dialami oleh April masih belum diketahui secara pasti. Hasil pemeriksaan otak menunjukkan sistem imunitas April terus menyerang bagian otaknya, yang merupakan organ important untuk memproses informasi dan emosi, juga bahasa.

Kasus yang dialami April ini disebut sebagai salah satu kasus yang tergolong langka. Pasalnya, penyakit lupus umumnya menyerang area-area seperti kulit, sendi, ginjal, dan jantung, bukan menyerang otak.

Proses penyembuhannya pun membutuhkan proses yang panjang. April harus melalui berbagai terapi imun menggunakan obat-obatan keras untuk mengembalikan sistem imunitas tubuhnya. Setelah satu tahun melalui rangkaian pengobatan, April kembali sadarkan diri pada 2020 dan bisa bertemu kembali dengan keluarganya pada 2021 setelah pembatasan COVID-19 dicabut.

“Ia mengetahui kami semua, mengingat berbagai hal berbeda dari masa lalu ketika ia masih kecil,” ungkap Man Burrel, saudara April.

Kesembuhan April membuka harapan baru bagi ratusan pasien lainnya yang mungkin mengalami kondisi serupa dan sedang ‘terjebak’ dalam kondisi gangguan psychological yang sama.

Simak Video “Cara Memastikan Perasaan saat Jatuh Hati dengan Sepupu di Momen Lebaran
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)