Tag: Penelitian

Penelitian Baru Mati Suri Ungkap Kondisi Otak Pasien saat ‘Sekarat’


Jakarta

Penelitian dari NYU Grossman Faculty of Drugs mencoba mengungkap apa yang dialami oleh pasien yang nyaris meninggal dunia. Berbagai pengakuan diungkapkan oleh pasien serangan jantung yang menjalani resusitasi jantung paru (RJP) saat mereka berada di ambang kematian.

Ada pasien yang merasa melihat sanak keluarganya, hingga mereka yang sekilas melihat jalan kehidupan, tetapi hanya dalam sekejap.

“Saya ingat ada sesosok makhluk terang berdiri di dekat saya. Sosoknya menjulang tinggi seperti menara kekuatan yang besar, namun hanya memancarkan kehangatan dan cinta,” ujar salah satu pasien dikutip dari NY Publish, Senin (18/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter umumnya berasumsi bahwa hanya sedikit aktivitas otak yang terjadi 10 menit setelah serangan jantung. Ketika jantung berhenti berdetak, otak akan kekurangan oksigen. Namun, penelitian ini justru mengungkapkan hal yang berbeda dari kondisi tersebut.

“Ada tanda-tanda aktivitas otak regular dan mendekati regular yang ditemukan hingga satu jam setelah resusitasi,” ucap profesor kedokteran NYU Langone Well being Dr Sam Parnia yang juga penulis utama penelitian ini.

“Kami tidak hanya mampu menunjukkan kesadaran jernih. Kami juga mampu menunjukkan bahwa pengalaman ini begitu unik dan common. Kondisinya berbeda dari mimpi, ilusi, khayalan,” sambungnya.

Proses penelitian melibatkan 53 pasien yang selamat dari serangan jantung di 25 rumah sakit berbeda, Amerika Serikat dan Inggris. Peneliti mengatakan bahwa otak ternyata dapat bertahan lebih lama bila dibandingkan dengan keyakinan dokter sebelumnya.

“Otak kita sangat kuat dan lebih tahan terhadap kekurangan oksigen dari yang diperkirakan sebelumnya,” ujarnya.

Hampir 40 persen dari pasien yang terlibat melaporkan bahwa mereka memiliki ingatan atau pikiran yang sadar. Para pasien juga mengalami lonjakan gelombang otak gamma, delta, theta, alfa, dan beta yang terkait dengan fungsi psychological yang lebih tinggi.

“Terdapat potongan cerita naratif yang hidup pada orang-orang dengan pengalaman mendekati kematian. Kesadaran pasien menjadi lebih tinggi, lebih hidup, dan lebih tajam,” ujarnya.

Parnia mengatakan bahwa pasien mempunyai persepsi mereka terpisah dari tubuhnya dan kemudian bisa bergerak dalam ruangan rumah sakit. Mereka merasa sadar sepenuhnya.

Dalam keadaan tersebut, pasien bisa mengamati para dokter atau perawat yang sedang bekerja untuk menyelamatkan nyawa mereka. Namun, pengamatan mereka sepenuhnya tenang dan bebas dari rasa takut atau kesusahan.

Ilmu pengetahuan belum sepenuhnya memahami bagaimana atau mengapa pengalaman yang common ini dapat terjadi. Namun, Parnia yakin bahwa fokus kerja regular otak menjadi sangat rileks dan ‘tanpa hambatan’ ketika seseorang mengalami pengalaman nyaris mati.

“Biasanya ada sistem pengereman yang menghalangi kita mengakses seluruh aspek otak kita. Fungsi otak Anda yang lain berkurang,” ucap Parnia.

“Namun saat otak berhenti bekerja sebagai mekanisme pertahanan untuk mempertahankan dirinya saat serangan jantung, ‘remnya’ pun lepas. Pada momen tersebut orang mendapatkan aktivasi bagian otak lain yang tidak aktif,” sambungnya.

Menurut Parnia, kejadian tersebut membuat seseorang mendapatkan akses ke seluruh kesadaran dan hal-hal yang biasanya tidak dapat diakses seperti emosi, perasaan, pikiran, dan ingatan.

“Ini bukanlah halusinasi. Ini adalah pengalaman nyata yang terjadi dalam kematian,” pungkasnya.

Simak Video “Lebah Madu di AS Cetak Tingkat Kematian Tertinggi Kedua
[Gambas:Video 20detik]
(avk/naf)

Tak Pernah Dikubur, Otak Einsten Dipotong Jadi Ratusan-Dibuat Penelitian Ilmiah


Jakarta

Fisikawan legendaris Albert Einstein meninggal karena aneurisma perut pada usia 76 tahun pada 18 April 1955. Jenazahnya dikremasi dan abunya disebar di lokasi yang dirahasiakan.

Namun, bagian otaknya tidak ikut dikremasi. Sampai akhirnya, ahli patologi rumah sakit Princeton bernama Thomas Stoltz Harvey mengeluarkan otak Einstein dari tubuhnya, dan memotongnya menjadi 240 bagian.

Sebagian besar potongan otak itu disimpan dan diawetkan untuk keperluan pribadi lebih dari 40 tahun. Namun, sekitar 170 dari potongan otak Einstein itu dikembalikan ke College Medical Middle of Princeton.

Sebanyak 46 potongan tipis jaringan otak Einstein dipajang di Museum Sejarah Medis Mütter di Philadelphia. Namun, banyak potongan lainnya yang masih hilang.

Setelah sekian lama mengamati dan menelitinya, Harvey menganggap ada hal luar biasa secara fisik pada otak Einstein. Itu mungkin dapat menjelaskan kejeniusan Einstain.

Di tahun 1955, Harvey memerintahkan beberapa peneliti untuk memotong beberapa bagian otak menjadi 200 irisan jaringan extremely tipis. Masing-masing dipotong tidak lebih dari setengah lebar rambut manusia.

Harvey juga memajang irisan otak Einstein ke slide dan mendistribusikannya ke sejumlah peneliti yang tidak diketahui, tanpa izin dari keluarga Einstein. Ia membawa sebagian besar sisa otak itu di dalam toples melintas AS dan sebagian Kanada.

Beberapa waktu kemudian, Harvey kembali memindahkan bagian otak yang tersisa ke beberapa toples di rumahnya. Meski sampel otak itu sudah dibagikan pada peneliti yang tertarik, Harvey masih menyimpan sebagian besar otak Einstein hingga tahun 1998. Sampai akhirnya, ia mengembalikan sisa potongan otak ke Pusat Medis Universitas Princeton.

Nasib Keberadaan Otak Einstein

Saat ini, para ilmuwan hanya diperbolehkan melihat otak jenius jika mereka memberikan proposal yang sangat menarik kepada Pusat Medis.

Pada tahun 1985, beberapa studi pertama dipublikasi tentang foto dan sampel potongan otak yang didistribusikan Harvey. Studi ini menemukan adanya perbedaan kecil dalam struktur otak Einstein, dibandingkan dengan kelompok kontrol otak non-jenius.

Ini termasuk alur ekstra di lobus frontal Einstein, yakni bagian dari otak yang terkait dengan memori kerja dan perencanaan dan konsentrasi neuron yang lebih besar di space tertentu, memungkinkan pemrosesan informasi yang lebih cepat.

Sejauh ini, para peneliti yang ditawari irisan otak Einstein oleh Harvey sudah mengembalikannya lagi. Sementara, sebagian yang dikirim Harvey tidak pernah ditemukan lagi.

Simak Video “Penjelasan Elon Musk Tentang Prosedur Pemasangan Chip Otak Miliknya
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)