Tag: Penularan

Kemungkinan Cara Penularan ‘Illness X’ Kata Kemenkes, Lebih Deadly dari COVID-19?

Jakarta

Belakangan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti potensi kemunculan penyakit baru yang bakal menjadi pandemi dan lebih mematikan dibandingkan COVID-19. Penyakit tersebut disebut sebagai ‘Illness X’ lantaran masih tidak diketahui bentuk penyakit dan sumbernya.

Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan, ada kemungkinan, penyakit yang menjadi illness X nantinya menular by way of udara. Juga ada kemungkinan, illness X disebabkan patogen yang tidak diketahui pada manusia berupa virus, bakteri, atau jamur yang pengobatannya belum diketahui.

“Yang menjadi penyakit international umumnya yang menular by way of udara. Kalau lewat darah, air itu bisa dicegah. Tapi kalau udara sulit dicegah, karena orang hidup tidak mungkin bisa berhenti bernapas,” jelas Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi dikutip dari Antara, Sabtu (2/6/2023).

dr Nadia menjelaskan, salah satu penyakit yang bisa menular by way of udara adalah influenza. Sama seperti COVID-19 yang memicu pandemi international.

“Makanya, selalu flu yang memiliki potensi besar jadi pandemi. Kami belum tahu obatnya apa, semua flu belum ada obatnya, dan paling sulit dihadapi yang paling mungkin divaksin,” jelas dr Nadia lebih lanjut.

Di samping itu, ada juga kemungkinan illness X berupa penyakit zoonosis, atau menular dari hewan ke manusia. Beberapa penyakit zoonosis yang sudah ada seperti Ebola, Hepatitis Akut, dan cacar monyet.

“Seperti Ebola, sudah beberapa tahun dibilang akan mendunia tapi belum juga mendunia sampai sekarang,” ujar dr Nadia lebih lanjut.

Diketahui, istilah ‘Illness X’ pertama kali diciptakan oleh WHO pada Februari 2018. Istilah tersebut berbarengan daftar ringkas dari cetak biru penyakit yang mewakili penyakit-penyakit hipotesis yang belum diketahui jenis dan sumbernya, namun diyakini berpotensi menjadi pandemi di waktu mendatang.

Kemudian pada Senin (22/5) dalam perkumpulan Majelis Kesehatan Dunia ke-76 di Jenewa, Swiss WHO mengemukakan kemungkinan munculnya illness X.

“Kesiapsiagaan saat ini untuk antisipasi agar negara bersiap. Masalahnya, kami tidak tahu obatnya apa dan pemicunya apa,” pungkas dr Nadia.

Simak Video “Serba-serbi Illness X, Penyakit yang Diwanti-wanti WHO
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu | Hindarkan Penularan Covid-19 Bagi Nakes di Tempat Pelayanan Kesehatan

Hindarkan Penularan Covid-19 Bagi Nakes di Tempat Pelayanan Kesehatan

Rusmini WiyatiJul 10, 2020

Gambar oleh pixabay

Berbagai upaya telah dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien agar tidak tertular virus covid-19 dari pasien yang dirawatnya, antara lain penggunaan APD sesuai standar, baik jenis APD yang digunakan, cara memakai maupun cara melepasnya.

Beberapa rumah sakit telah “kecolongan” karena pasien/keluarga tidak jujur mengatakan riwayat penyakit pasien sebelum dirawat sehingga akhirnya petugas kesehatan yang ada di rumah sakit tersebut harus dikarantina, bahkan ada yang tertular hingga jatuh sakit dan meninggal.

Tidak selamanya sumber penularan covid-19 berasal dari pasien, bisa juga penularan berasal dari sesama nakes yang tanpa disadari telah terpapar penyakit ini. Oleh karena itu ada hal-hal yang tidak kalah penting untuk dihindari oleh petugas kesehatan agar tidak tertular penyakit, antara lain :

  1. Merasa sesama nakes aman dari penularan padahal bisa saja teman nakes tersebut adalah OTG (Orang Tanpa Gejala yang telah kontak dengan penderita covid-19).
  2. Bergerombol saling berdekatan mengabaikan jarak aman ketika tidak melayani pasien.
  3. Makan bersama sambil mengobrol tanpa menyadari bahwa mereka dalam kondisi tidak menggunakan masker sehingga bisa terjadi penularan virus secara droplet maupun airborne.
  4. Menggunakan alat makan/minum secara bersamaan.
  5. Tidak menggunakan masker dan menjaga jarak aman ketika bersama-sama di dalam kendaraan.
  6. Membuang bekas alat medis tidak sesuai dengan standar.

Infeksi virus covid-19 bisa mengenai siapa saja, karena itu harus tetap waspada terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita. Dengan semakin meningkatnya jumlah Orang Tanpa Gejala berarti semakin banyak juga sumber penularan yang berada di sekitar kita.