Jakarta –
Kualitas udara DKI Jakarta dan beberapa wilayah sekitarnya tengah menjadi sorotan masyarakat. Banyak warganet menilai bahwa kondisi polusi beberapa waktu terakhir memang begitu parah. Bahkan dalam beberapa kesempatan polusi dapat terlihat jelas di beberapa lokasi.
Berdasarkan situs IQAir, Air High quality Index (AQI) Jakarta pada Selasa (8/8/2023) pukul 8.00 WIB memasuki ‘zona merah’ atau tidak sehat tepatnya di angka 165.
“Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini 16,6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO,” jelas IQAir dalam situs resminya.
Sementara itu, knowledge Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta pada 08.00 WIB menunjukkan kualitas udara tidak sehat di Jakarta Pusat (101) dan Jakarta Timur (111). Sementara itu, kualitas udara terpantau sedang di Jakarta Barat (63), Jakarta Utara (89), dan Jakarta Selatan (93).
Selain DKI Jakarta, wilayah sekitar seperti Tangerang Selatan juga menghadapi situasi serupa. Berdasarkan situs IQAir, Tangerang Selatan pada 07.00 WIB memiliki AQI 196 dan masuk dalam kategori tidak sehat. Bahkan pada tengah malam pukul 00.00 WIB, sempat menyentuh angka 238 atau sangat tidak sehat.
Berkaitan dengan kondisi tingginya polusi udara dalam beberapa waktu terakhir, Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan pembahasan akan dampak kesehatan yang dapat terjadi di tengah masyarakat
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan saat ini banyak program juga dilakukan oleh lintas sektor untuk mengatasi tingginya polusi udara.
“Ada pembahasan terkait soal kondisi polusi yang sedang terjadi. Beberapa intervensi multi program juga harus dilakukan. Jadi memang tidak bisa dari sektor kesehatan sendiri,” ucap dr Nadia ketika dihubungi detikcom.
Adapun beberapa program lintas sektor tersebut di antaranya inexperienced infrastructure, ruang terbuka hijau, penetapan pajak emisi, kawasan tanpa rokok, penggunaan energi bersih, dan inexperienced constructing.
Lebih lanjut, dr Nadia juga mengimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan-pencegahan yang dapat dilakukan untuk terhindar dari ancaman penyakit yang diakibatkan oleh polusi udara.
“Tentu kalau menjaga diri dari udara yang kurang bersih kita harus menggunakan masker saat beraktivitas di tempat terbuka. Selain itu juga menutup ruangan kalau memang kualitas udara tidak baik, bila memungkinkan pakai penyaring udara,” ucap dr Nadia.
“Jangan lupa juga merokok itu juga menyebabkan polusi udara. Nah, itu terutama yang harus dihindari,” pungkasnya.
Simak Video “Polusi Jakarta Memprihatinkan, Paparannya Bikin Iritasi Saluran Napas“
[Gambas:Video 20detik]
(avk/up)