Tag: Serangan

Nasib Nahas Pria Sembarangan Minum Viagra, Mr P Bengkok-Kena Serangan Jantung


Jakarta

Beberapa pria yang mengonsumsi pil seks seperti viagra mengalami efek samping yang memalukan, termasuk masalah pada organ intim, ereksi yang berlangsung hingga enam jam, atau bahkan serangan jantung.

Bahkan, 15 pria di Inggris tercatat meninggal akibat mengonsumsi obat-obatan tersebut, dan satu di antaranya harus menjalani amputasi Mr P.

Semua kejadian yang tercatat terjadi sejak tahun 2018 ketika viagra dan obat-obatan sejenisnya dijual bebas di apotek tanpa resep dokter.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak ada bukti konklusif bahwa pil tersebut menyebabkan efek samping. Namun, semua insiden dicatat oleh otoritas pengawas di Britania Raya, Medicines and Healthcare merchandise Regulatory Company, untuk mencari tren yang tidak diinginkan.

Adapun informasi ini dirilis setelah adanya permintaan kebebasan informasi dari The Solar.

Hingga saat ini, terdapat whole 678 dugaan efek samping yang dicatat. Berikut adalah beberapa kasus terkait kondisi ini.

Seorang pria mengatakan bahwa dirinya mengidap kondisi Peyronie’s illness.

14 orang lainnya memiliki dugaan efek samping berupa rasa sakit, pembengkokan, atau pembengkakan yang tidak diinginkan.

Tiga orang lainnya mengklaim bahwa obat tersebut membuat mereka mengalami priapisme, suatu kondisi yang membuat alat very important pria berdiri tegak selama berjam-jam.

Tidak terdapat rincian lebih lanjut mengapa seorang pria harus menjalani amputasi Mr P.

Dua pria lain mengalami ‘patah tulang’ pada alat kelaminnya.

Sebagai informasi, viagra diluncurkan pada tahun 1998 oleh perusahaan obat raksasa Pfizer dan kehilangan hal patennya di Inggris pada tahun 2013. Oleh sebab itu, produsen lain dapat memproduksi pil yang mengandung bahan aktif sildenafil seperti halnya viagra.

Hukum terkait resep obat ini kemudian dilonggarkan karena banyak pria yang membeli pil palsu yang ternyata berbahaya bagi kesehatan.

Simak Video “Klinik Pengobatan Mak Erot Juga Bisa Tangani Keluhan Mr P Patah
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Satu Lagi Negara yang Laporkan Serangan Wabah Kutu Busuk


Jakarta

Petugas sanitasi dan kesehatan di Kamerun tengah mendisinfeksi rumah warga demi memberantas kutu busuk yang mewabah khususnya di ibu kota negara bagian Afrika tengah, Yaounde, hingga sejumlah kota dan desa.

Para pejabat pemerintah setempat menyebut serangga penghisap darah ini diimpor oleh para pelancong Eropa, saat beberapa negara juga mengalami serangan wabah kutu busuk.

Penjual buah Kuffo Marilyne, yang tinggal di Madagaskar, sebuah lingkungan di Yaounde, mengatakan dia pertama kali menggunakan insektisida untuk membasmi serangga di rumahnya, karena mengira kutu busuk yang bermunculan adalah kecoak kecil. Ia mengaku terkejut ketika tiga anaknya mengalami insomnia dan iritasi setelah digigit serangga tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Gigitan kutu busuk meninggalkan lecet atau ruam besar pada kulit,” kata petugas kesehatan.

Kuffo mengatakan dia membawa anak-anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, sebagian besar tetangganya juga melaporkan adanya kutu busuk di rumah mereka. Bahkan, banyak warga tidak mampu mendapatkan perawatan medis untuk anak-anak mereka karena keterbatasan ekonomi.

Pemerintah Kamerun melaporkan sejumlah besar kutu busuk telah memenuhi rumah-rumah di beberapa lingkungan miskin di Yaounde.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Cameron, serangga tersebut keluar pada malam hari untuk memakan darah manusia dan sering menyebabkan tekanan psikologis, masalah tidur, kecemasan, sampai depresi.

Dikutip dari VOA, Kamerun mengatakan telah mengirimkan beberapa ratus petugas sanitasi dan kesehatan untuk mendisinfeksi rumah dan membunuh serangga.

Mariline Longue, seorang staf medis di Rumah Sakit Distrik Cite Verte di Yaounde, mengatakan lebih dari 70 persen orang di beberapa lingkungan padat Yaounde melaporkan adanya kutu busuk di rumah dan toko mereka. Longue menyebut 24 dari 30 rumah yang mereka kunjungi di ibu kota Kamerun pada Rabu pagi memiliki banyak kutu busuk yang tersembunyi di kasur, retakan pada rangka tempat tidur, kursi, dan couch.

Pemerintah melihat ada kekhawatiran beberapa kota dan desa lain juga telah terkena serangan wabah kutu busuk ini.

Maritial Ayissi, petugas sanitasi di Dewan Kota Yaounde, menyebut serangga tersebut menjadi semakin kebal terhadap pengobatan kimia setelah mereka menghilang dari kehidupan sehari-hari lebih dari 20 tahun yang lalu.

Simak Video “Wabah Kutu Busuk Serang Singapura, Diprediksi Makin Ngegas
[Gambas:Video 20detik]
(naf/suc)

Yaya Unru Meninggal, Ini Alasan Serangan Jantung Terjadi Berulang

Jakarta

Aktor senior Yayu Unru meninggal dunia setelah dikabarkan terkena serangan jantung. Yayu mengembuskan napas terakhirnya pada Jumat (8/12/2023), pukul 07.05 WIB.

Anak Yayu, Naza Unru, menceritakan kronologinya saat ayahnya terkena serangan jantung. Karena kondisinya yang sangat parah, Yayu langsung tidak sadarkan diri.

“Jadi bapak kena dua kali serangan. Serangan pertama itu jam 21.00 WIB dan langsung dibawa ke IGD. Malam itu direncanakan untuk operasi pasang ring jam 07.00, tapi ternyata bapak kena serangan kedua jam 06.00 pagi,” ujarnya yang dikutip dari detikHot, Jumat (8/12/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Itu serangannya parah banget dan langsung nggak sadarkan diri,” tuturnya.

Bagaimana serangan jantung bisa terjadi berulang?

Spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Siloam Lippo Karawaci dr Vito A Damay, SpJP, menjelaskan serangan jantung memang bisa terjadi secara berulang. Bisa terjadi dalam waktu beberapa bulan, tahun, atau bahkan beberapa bulan.

Serangan jantung berulang ini bisa terjadi karena adanya penyumbatan di pembuluh darah, yang terjadi pada serangan jantung yang pertama.

“Serangan jantung bisa terjadi dua bahkan tiga kali. Karena serangan yang pertama terjadi penyumbatan di pembuluh darah dan bisa diikuti dengan penyumbatan selanjutnya,” jelas dr Vito saat dihubungi detikcom, Jumat (8/12).

“Dan yang berikutnya terjadi kerusakan pada otot jantung, sehingga bisa menyebabkan korslet pada irama jantung, seperti aritmia yang berakibat deadly,” sambungnya.

Mengeluh Sakit Kepala Pagi Hari, Ternyata Serangan Stroke di Usia Muda


Jakarta

Seorang wanita di Inggris, Alex Bowles (23) bangun pagi dengan sakit kepala hebat setelah pesta minuman beralkohol malam sebelumnya. Namun setelah beristirahat, sakit kepalanya tak kunjung mereda. Tak diduga, sakit kepala yang dialaminya bukan ‘cuma’ gegara minuman, melainkan karena serangan stroke.

Alex menyebut, saking nyeri kepalanya saat itu, ia merasa ‘setengah kepalanya hilang’. Lebih lanjut pada hari itu, Alex tak bisa berbicara dengan regular dan cenderung berbicara dengan campur aduk. Ia pun dibawa ke rumah sakit.

Barulah saat itu, dokter mengungkapkan bahwa Alex mengalami pembekuan darah dan perdarahan di otak. Karena kondisi itulah, Alex tidak dapat membaca, menulis, berkomunikasi, atau berbicara dengan benar.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya menghabiskan Jumat malam dengan makan dan minum bersama teman-teman saya. Esok harinya saya merasa tidak enak. Saya minum gin dan tonic, jadi membuatku sakit kepala seperti sedang mabuk,” ungkap Alex dikutip dari Every day Mail UK, Selasa (14/11/2023).

“Ketika saya mencoba pergi berbelanja, saya merasa sangat kasar sehingga saya harus duduk. Jadi saya menghabiskan sisa akhir pekan di rumah, semakin sakit, seperti akan pingsan, berharap sakit kepala saya akan hilang”, sambungnya.

Selama empat hari setelah keluhan sakit kepala tersebut, Alex kehilangan kemampuannya untuk berkomunikasi dengan regular. Menurut kesaksian petugas kebersihan yang sempat berbicara dengannya saat itu, Alex berbicara dengan tidak jelas dan sekadar omong kosong.

Petugas kebersihan tersebut kemudian menelepon ibu Alex dan segera memanggil ambulans. Barulah setelah itu, Alex dibawa ke Rumah Sakit Queen di Romford.

“Dokter yang bertugas mengira saya menderita sakit kepala yang berlebihan. Tapi untungnya, seorang dokter berpikir sebaiknya saya menjalani CT Scan sebelum pulang. Setelah menunggu lama, akhirnya saya mendapatkan hasil scan yang menunjukkan bahwa saya terkena stroke parah,” beber Alex.

Alex diketahui mengalami stroke iskemik dan hemoragik, yakni gumpalan dan perdarahan di otaknya. Ia pun kemudian menjalani perawatan selama dua minggu di rumah sakit ditemani ibunya.

Setelah keluar dari rumah sakit, Alex menjadi banyak bergantung dengan keluarga dan teman-temannya. Ibunya selalu menemaninya ketika harus melakukan examine up ke dokter.

“Saya harus menjalani banyak terapi dan latihan otak, yang menurut saya sangat sulit. Saya diajari tugas-tugas sederhana dan saya merasa ingin berteriak. Saya bukan anak kecil, tapi saya harus belajar lagi banyak hal,” pungkas Alex.

Simak Video “Penyebab Golongan Darah A Lebih Rentan Kena Stroke di Usia Muda
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/up)

Cerita Wanita Gaza Horornya Melahirkan di Tengah Gencarnya Serangan Israel


Jakarta

Seorang ibu bernama Jumana Emad menceritakan perjuangannya melahirkan anak di tengah gempuran serangan Israel ke Gaza, Palestina.

Sekitar satu bulan yang lalu, Jumana Emad, sedang berada dalam tahap akhir kehamilan atau trimester 3. Ia dan suaminya tak sabar menanti kelahiran putri mereka, bahkan mereka juga telah mempersiapkan tas berisi keperluan persalinan. Namun, semuanya berubah dengan tiba-tiba.

Pada 7 Oktober, kelompok Hamas melakukan serangan terhadap Israel yang menewaskan 1.400 orang dan menyandera lebih dari 200 orang. Israel kemudian melancarkan serangan balasan ke Gaza, yang menurut Kementerian Kesehatan Hamas, telah menewaskan 9.000 orang sejauh ini.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya melahirkan di tengah serangan yang bertubi-tubi,” dikutip dari BBC.

Dia meninggalkan rumahnya dua hari setelah serangan Israel dan menuju ke selatan. Dalam ketakutan dan kondisi hamil sembilan bulan, Jumana membawa keluarganya ke rumah kerabatnya.

“Kami tidak bisa tidur pada malam hari. Banyak sekali serangan dan kami tak bisa pergi ke tempat lain,” ucapnya.

“Perempuan hamil seperti saya semestinya sering berjalan kaki ke luar rumah, tapi karena perang ini saya tak bisa ke luar, bahkan untuk membeli makanan,” ujarnya kemudian.

Pada Jumat, 13 Oktober, Jumana akhirnya melahirkan. Semula, dia berencana untuk melakukan persalinan di Rumah Sakit Al-Shifa, yang merupakan rumah sakit besar di Gaza. Akan tetapi, rumah sakit tersebut kewalahan menangani pasien yang terluka dan korban tewas imbas serangan Israel.

Jumana akhirnya memutuskan melakukan persalinan di rumah sakit kecil di tengah Jalur Gaza yang berlokasi di Nuseirat, yakni Rumah Sakit Al-Awda. Dia juga menggambarkan situasi persalinannya di tengah gempuran Israel yang sangat menakutkan.

“Ada serangan artileri hebat di sebelah rumah sakit, suaranya sangat keras sehingga saya mengira serangan itu telah sampai ke rumah sakit. Orang-orang yang terluka terus berdatangan. Saya bisa mendengar teriakan dari segala arah. Saya juga memikirkan putri pertama saya. Saya mengkhawatirkannya karena dia jauh dari saya,” imbuhnya.

“Yang saya pikirkan hanyalah saya ingin melahirkan bayi saya, apapun yang terjadi,” lanjutnya lagi.

Tak ada tempat tidur rumah sakit yang tersedia setelah persalinannya. Dalam kondisi kesakitan dan pendarahan, Jumana harus menunggu sampai tempat tidur tersedia.

“Saya beruntung mendapatkannya, seorang perempuan lainnya yang berbaring di couch dan di lantai koridor rumah sakit setelah melahirkan,” katanya.

Meski sempat menghadapi masa-masa sulit, Jumana berhasil melahirkan seorang bayi perempuan yang diberi nama Talia. Kondisi bayinya juga baik dan sehat.

“Saya letih secara psychological. Saya tak lagi ingin melakukan apa pun,” ucapnya.

“Jika bukan karena perang, saya pasti ingin menggelar suatu acara yang indah satu pekan setelah persalinan. Saya akan mengundang seluruh anggota keluarga saya dan mengadakan aqiqah (perayaan tradisional islam untuknya,” kata Jumana.

Simak Video “Kondisi RS Gaza Krisis, Stok Obat Semakin Menipis
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)

Pernah Kena Stroke? Dokter Saraf Wanti-wanti Serangan Berulang gegara Ini


Jakarta

Stroke merupakan penyakit penyebab kematian paling tinggi di Indonesia. Menurut information Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka kematian akibat stroke mencapai 132 kasus per 100 ribu penduduk.

Dibutuhkan penanganan yang cepat dan tepat pada pasien stroke, khususnya di fase awal. Hal ini perlu dilakukan agar kondisi kesehatan tidak memburuk atau risiko stroke untuk muncul kembali menjadi rendah. Sebenarnya apa saja faktor yang menyebabkan seorang pasien mengalami stroke untuk yang kedua kalinya?

Dokter spesialis neurologi dr Nyoman Angga Krisna Pramana, SpN FINR menuturkan bahwa seorang pasien stroke harus mendapat penanganan yang adekuat. Namun dalam beberapa kasus, faktor risiko atau penyebab stroke pada seorang pasien bisa sulit ditemukan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Contoh misalnya ada pasien stroke non-hemoragik, mencari apa penyebabnya aja sulit dan membutuhkan waktu. Apakah pembuluh darah lehernya yang bermasalah, atau pembuluh darah otak, atau jantungnya yang bermasalah,” ucap dr Nyoman dalam webinar Kenali dan Kendalikan Stroke Kemenkes, Jumat (3/11/2023).

“Kondisi ini mengakibatkan pencarian faktor risiko dari pasien ini menjadi tidak adekuat, terlepas dari problem-problem tersebut. Ketika pencarian faktor risiko tidak adekuat, maka penanganan juga bisa menjadi tidak adekuat,” sambungnya.

Selain itu, dr Nyoman juga menuturkan bahwa menjalani pengobatan penyakit stroke tidaklah mudah. Dalam pengalamannya, ia kerap menemukan pasien yang tidak dapat mengikuti ritme proses perawatan lantaran begitu panjang dan memerlukan banyak sekali obat. Mulai dari obat pengencer darah, anti kolesterol, hingga anti kencing manis tergantung bagaimana kondisi pasien.

Tak jarang akhirnya kondisi ini membuat pasien merasa kelelahan dalam menjalani pengobatan penyakit stroke.

“Sering kali pasien stroke tidak meminum semua obat ini dengan baik karena merasa capek, merasa lelah, atau ketika minum obat tidak merasakan banyak perubahan seperti itu. Jadi itu saya rasa faktor seseorang bisa menyebabkan stroke kedua,” pungkasnya.

Simak Video “Viral Cuitan Kiky Saputri, Apakah Stroke Kuping Benar Ada?
[Gambas:Video 20detik]
(avk/naf)

Vladimir Putin Lagi-lagi Jadi Sorotan, Kali Ini Dirumorkan Kena Serangan Jantung

Jakarta

Kondisi kesehatan Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menjadi sorotan. Memang dalam beberapa tahun terakhir, muncul narasi yang menyebut, sosok berusia 71 tahun tersebut mengidap kanker stadium akhir, penyakit Parkinson, dan penyakit lainnya. Desas-desus terbaru, Putin disebut menderita serangan jantung. Bagaimana faktanya?

Kremlin membantah keras tuduhan tersebut. Juru bicara Dmitry Peskov menegaskan, tuduhan tersebut adalah ‘berita palsu’. Sebab pada bulan ini, muncul anggapan bahwa Putin ‘sebentar lagi’ mengalami kemunduran tajam terkait kondisi kesehatannya.

Dikabarkan Kena Gagal Jantung

Baru-baru ini, Each day Star melaporkan bahwa saluran Telegram Normal SVR, yang sering menyebut Putin menderita kanker stadium akhir, menyebut Putin menderita ‘serangan jantung’ di kediamannya di Moskow pada Minggu malam. Mereka mengatakan, Putin ditemukan tergeletak di lantai di samping meja makanan dan minuman yang terbalik sebelum dibawa ke ruangan terdekat yang dilengkapi dengan fasilitas medis tempat dia diberi CPR.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dokter melakukan resusitasi, setelah sebelumnya menetapkan bahwa presiden mengalami serangan jantung,” lapor saluran tersebut. dikutip dari Mirror Information UK, Sabtu (28/10/2023).

“Bantuan diberikan tepat waktu, jantungnya dihidupkan dan Putin sadar kembali,” pungkasnya. Sembari saluran tersebut menyinggung, kemunculan Putin beberapa waktu terakhir ini dalam kunjungan ke luar negeri sebenarnya diperankan oleh orang lain.

Sebelumnya, pada November 2022, sempat muncul juga kabar Putin menderita penyakit Parkinson dan kanker pankreas. Klaim ini dikatakan berasal dari bocoran dokumen mata-mata Kremlin dan informasi yang dibagikan oleh Jenderal SVR.

Saat itu dikabarkan, Putin telah kehilangan berat badannya sebesar 18 pon atau setara 8 kg. Electronic mail yang dilaporkan juga mengatakan ada rumor bahwa Putin menderita kanker prostat.

Simak Video “Penjelasan Ahli soal Mitos-mitos Terkait Serangan Jantung
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Dokter Lintas Batas Ungkap Ngerinya Kondisi RS di Gaza Imbas Serangan Israel


Jakarta

Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Lintas Batas sedang memberikan perawatan bedah dan rawat inap, sekaligus menyiapkan sumbangan obat-obatan serta perlengkapan medis ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan, di Gaza.

“Situasi di Gaza sangat buruk; rumah sakit kewalahan. Jumlah korban luka sangat tinggi, jumlah pasien yang terluka terus-menerus masuk ke semua rumah sakit di Jalur Gaza. Tim medis kelelahan dan bekerja sepanjang waktu untuk merawat korban luka,” kata Léo Cans, kepala misi MSF untuk Palestina, yang berbasis di Yerusalem dalam keterangan resminya, Rabu (11/10/2023).

Dia menambahkan pengeboman sangat intens. Seluruh bangunan hancur, termasuk bangunan tepat di sebelah kantor MSF. Perkiraan terbaru menyebutkan jumlah pengungsi sekitar 200 ribu, sebagian besar adalah mereka yang menerima pesan SMS dan rumahnya hancur.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini pemerintah Israel memutuskan untuk memutus complete pasokan air dan listrik, dan jaringan telepon pun rusak parah. Pagi ini, pihak MSF tidak dapat menghubungi tim di Gaza melalui telepon. Hal ini membuat sangat sulit untuk mengkoordinasikan operasi penyelamatan dan memberikan akses kepada korban cedera.

“Di Gaza saat ini, orang-orang ketakutan. Saya sering berbicara dengan rekan-rekan kami di sana. Mereka adalah orang-orang yang sangat tangguh karena, sayangnya, mereka telah melalui banyak peperangan, namun situasi saat ini menyebabkan mereka sangat cemas,” tambahnya.

MSF juga sangat prihatin melihat fasilitas medis tidak luput dari serangan. Salah satu rumah sakit juga menjadi sasaran serangan udara dan rusak.

Serangan udara lainnya menghancurkan sebuah ambulans yang membawa korban luka, tepat di depan rumah sakit tempat mereka bekerja.

“Tim MSF yang sedang mengoperasi seorang pasien harus segera meninggalkan rumah sakit. Kami ulangi: fasilitas medis harus dihormati. Ini bukanlah sesuatu yang harus dinegosiasikan,” tandasnya.

Simak Video “IDI Beberkan Kronologi Penemuan Kasus Dokter Gadungan Susanto
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)

Umur 22 Sudah Kena Serangan Jantung, Kok Bisa? Begini Pengakuan yang Mengalami


Jakarta

Penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Meski kerap identik dengan orang tua, penyakit jantung juga bisa menyerang remaja atau orang dewasa muda.

Seperti halnya yang dialami oleh pemuda asal Inggris yang bernama Tom Birchy. Di usianya yang masih 22 tahun, Birchy terkena serangan jantung yang hampir merenggut nyawanya. Seperti apa kisahnya?

Birchy adalah seorang pemuda yang bekerja di industri musik. Ia mengaku pekerjaan yang ia geluti memberikan banyak sekali stres dan tekanan. Untuk mengatasi hal tersebut, Birchy kerap mengandalkan obat-obat psikotropika untuk memberikannya ‘ketenangan’ dan ‘kepuasan’ sesaat.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suatu hari saat sedang bekerja di bawah pengaruh obat-obatan tersebut, Birchy merasakan sensasi aneh pada pergelangan tangannya. Tak butuh waktu lama, sensasi tersebut menyebar dan membuat kedua tangannya mengalami mati rasa.

“Hal pertama yang aku rasakan adalah sensasi ngilu di pergelangan tangan bagian belakang, yang kemudian menyebar ke seluruh tangan dan membuat tanganku mati rasa, dan terus menyebar hingga ke tangan kanan,” ujarnya, dikutip dari New York Put up, Selasa (3/10/2023).

“Aku ingat betul perasaan tidak nyaman yang kurasakan saat itu. Kedua tangan dan dadaku terasa sangat sesak saat itu,” sambungnya.

Birchy mengatakan rasa tidak nyaman itu membuatnya tidak bisa duduk ataupun berbaring. Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan saat itu hanyalah panik dan mondar-mandir tak karuan.

Tim medis yang datang untuk menolong Birchy kemudian melakukan elektrokardiogram (ECG) untuk aktivitas kelistrikan jantungnya. Hasil tes pun menunjukkan Birchy tidak mengalami serangan jantung, tapi untuk berjaga-jaga, ia dibawa ke rumah sakit untuk menjalani tes lebih lanjut.

“Aku ingat duduk di ruang tunggu dan seseorang datang menghampiriku dan mengatakan ‘Ayo, ke sini’. Mereka membawaku ke sebuah ruangan dan menyuntikkan sesuatu ke dalam perutku dan aku pun berpikir ‘Kenapa mereka menyuntikku di perut?’,” ucapnya.

“Malamnya aku dirawat di bangsal dan saat itu aku mengetahui kalau aku ternyata benar-benar mengalami serangan jantung, di usia 22 tahun,” sambung Birchy.

Birchy mengaku pengalaman itu benar-benar membuka matanya. Ia menggambarkannya sebagai sebuah pengalaman yang ‘menakutkan’, dan mengimbau orang-orang untuk lebih berhati-hati dan menjaga kesehatan.

Simak Video “Kenali Beda Tanda Serangan Jantung pada Pria dan Wanita
[Gambas:Video 20detik]
(ath/kna)

Tak BAB 10 Hari Picu Pria Tewas karena Serangan Jantung, Kok Bisa?


Jakarta

Seorang pria 65 tahun yang tidak disebutkan namanya meninggal dunia usai tidak bisa buang air besar selama tujuh sampai 10 hari. Dr Rawdy Reales Rois asal Kolombia menceritakan bahwa pria tersebut tiba di UGD dengan keluhan nyeri dada, mual, dan sakit perut.

Dikutip dari The Solar, hasil elektrokardiogram pasien nampak regular, namun jantung pasien berdebar sangat kencang. Pasien tersebut juga nampak berkeringat.

Karena ia memiliki masalah penyakit jantung, petugas medis tidak disarankan untuk memberikan enema rektal sesuai apa yang diinginkan pasien. Dalam kasus yang jarang terjadi, obat pembersih tinja dapat memicu efek samping yang mengancam jiwa pada ginjal dan jantung.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rawdy lantas memberikannya obat lain untuk sembelitnya namun efek yang diinginkan tidak muncul. Sang dokter lantas meningkatkan dosis dan meminta pasien tersebut untuk bangun dari ranjang dan banyak bergerak. Rawdy pun meninggalkan pasien tersebut dan berencana melakukan pemeriksaan dalam beberapa jam.

Namun ketika ditinggal, pasien tersebut tetap bersikeras untuk mendapatkan enema hingga dokter lain melakukan prosedur tersebut. Pasien tersebut akhirnya berhasil mengeluarkan kotorannya namun setelah itu ia meninggal dunia karena diduga alami serangan jantung.

Rawdy menduga bahwa pasien tersebut mengalami serangan jantung karena membuang kotorannya terlalu cepat sehingga merangsang saraf vagus dan menyebabkan tekanan darah yang turun secara tiba-tiba.

Tim medis sempat melakukan resusitasi selama 30 menit pada pasien tersebut, namun akhirnya pasien tersebut meninggal.

Berkaitan dengan kejadian tersebut, dokter Philippa Kaye dari NHS yang tidak terlibat dalam dalam kasus tersebut mengatakan bahwa sembelit parah dan mengejan berulang dapat menyebabkan masalah seperti prolaps rektum. Kondisi ini terjadi ketika rektum masuk ke dalam anus.

“Hal ini dapat mengakibatkan penyumbatan usus, yang mengancam jiwa dan berhubungan dengan penyakit kardiovaskular dan stroke,” katanya.

“Mengosongkan usus merangsang saraf vagus, sehingga secara teknis bisa menurunkan tekanan darah Anda,” pungkasnya.

Penurunan yang tiba-tiba berpotensi berbahaya karena dapat menyebabkan jantung, otak, atau organ lain tidak mendapatkan aliran darah yang cukup.

Simak Video “Riwayat Penyakit Gagal Hati Steve Harwell Sebelum Meninggal
[Gambas:Video 20detik]
(avk/kna)