Tag: Singapura

RI Temukan Varian JN.1 yang Picu Lonjakan Kasus COVID-19 di Singapura!


Jakarta

Kementerian Kesehatan RI sudah mengidentifikasi penyebaran varian JN.1. Ada lima pasien yang terpapar seiring dengan kenaikan kasus COVID-19 kembali melonjak signifikan di Tanah Air.

JN.1 merupakan sulineage dari BA.2.86. Tidak hanya Singapura, China, Amerika Serikat, hingga sejumlah wilayah lain juga mencatat kenaikan kasus COVID-19 di atas dua kali lipat sejak sublineage tersebut menyebar.

“JN.1 sudah ada di Indonesia,” demikian konfirmasi Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Maxi Rein Rondonuwu, saat dihubungi detikcom Selasa (19/12/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dr Maxi memastikan sejauh ini kelima pasien yang terinfeksi mengeluhkan gejala COVID-19 ringan, tidak ada keluhan berat yang berujung deadly atau kematian.

“Yang meninggal hasil entire genome sequencing tidak ada yang JN.1,” tuturnya.

Sebagai gambaran secara umum, kasus COVID-19 di Senin (18/12/2023) bertambah 2.243 orang, dengan whole kematian dua kasus, sementara jumlah orang yang ditesting sebanyak 2.630 pasien.

Kasus aktif hingga saat ini masih berada di angka 2.204 kasus. Sepanjang Desember, ada 12 kematian yang dilaporkan, positivity price sudah melampaui ambang batas ‘aman’ Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni di angka 12 persen. Artinya, penularan di masyarakat jauh lebih luas dibandingkan information resmi yang terkonfirmasi.

Sementara penambahan dua kasus kematian COVID-19 baru di Senin (18/12) merupakan orang yang belum menjalani vaksinasi COVID-19 booster, dengan riwayat komorbid tuberkulosis.

dr Maxi mengimbau masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi COVID-19 tambahan, yang hingga saat ini dipastikan masih free of charge. Akses vaksinasi bisa didapat di sejumlah sentra vaksinasi hingga puskesmas dan fasilitas kesehatan terdekat.

Simak Video “Kemenkes Ungkap Satu Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

COVID-19 Singapura Melonjak Didominasi Varian Baru JN.1, RI ‘Aman’?


Jakarta

Kementerian Kesehatan RI memastikan belum ada temuan varian JN.1, atau sublineage dari Omicron BA.2.86. Pemerintah melihat dominasi kasus dari pasien COVID-19 yang kembali melonjak masih disumbang varian EG.1 atau ‘Eris’.

Belum diketahui seberapa cepat penularan dan karakteristik dari sejumlah varian baru yang kembali bermunculan, tetapi sejauh ini pasien hanya mengeluhkan gejala COVID-19 ringan batuk sampai pilek. Ada dua kematian COVID-19 baru yang teridentifikasi di DKI Jakarta beberapa pekan lalu, keduanya memiliki riwayat komorbid dan belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis keempat.

Karenanya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi booster tambahan untuk memperkuat imunitas tubuh.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, pemerintah kini sudah mengizinkan mereka yang mendapatkan vaksinasi booster kedua lebih dari enam bulan lalu, kembali disuntik untuk vaksinasi booster COVID-19 ketiga. Tidak seperti persyaratan vaksinasi sebelumnya, masyarakat bisa langsung mendatangi fasilitas kesehatan terdekat tanpa menunggu tiket vaksinasi.

Pencatatan riwayat vaksinasi COVID-19 kemudian akan dimasukkan secara otomatis hingga handbook ke aplikasi P-Care. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Maxi Rein Rondonuwu juga menegaskan sejauh ini belum ada varian JN.1.

“Belum kita temukan ya sejauh ini varian JN.1,” tegas dia saat dihubungi detikcom Minggu (17/12/2023).

Di tengah kasus COVID-19 yang kembali melonjak, masyarakat diminta untuk memperketat protokol kesehatan. Bila bepergian ke luar negeri, dipastikan dalam kondisi bugar saat kembali tiba di Tanah Air, agar tidak memperluas transmisi penularan.

Simak Video “Kasus COVID-19 di Singapura Naik 2 Kali Lipat dalam Sepekan
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Gejala Varian EG.5, Picu Kasus COVID-19 Singapura ‘Ngegas’ Naik 2X Lipat

Jakarta

Kasus COVID-19 di Singapura tiba-tiba melonjak. Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengatakan infeksi COVID naik dua kali lipat pada periode 19-25 November 2023.

Sebagian besar kasus disebabkan oleh subvarian Omicron EG.5 dan KH.3. Kedua subvarian ini bahkan mencakup lebih dari 70 persen kasus yang ditemukan.

“Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” kata Kemenkes Singapura dikutip dari Channel Information Asia.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gejala Varian EG.5

Varian EG.5 pertama kali muncul pada Februari 2023 dan merupakan sublinier dari XBB subvarian omicron. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menjadikan varian ini sebagai Variant of Curiosity.

Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, mengatakan EG.5 memiliki peningkatan penularan tetapi tidak lebih parah dibandingkan varian Omicron lainnya.

“Kami tidak mendeteksi adanya perubahan tingkat keparahan EG.5 dibandingkan sublineage Omicron lain yang telah beredar sejak akhir tahun 2021,” ujarnya.

Kristina Ok. Bryant, MD, spesialis penyakit menular anak di Norton Youngsters’s Infectious Ailments, mengatakan kepada Well being bahwa dia kebanyakan menemui pasien dengan gejala yang mirip dengan subvarian Omicron pada mereka yang terinfeksi EG.5.

Gejala-gejala tersebut terutama melibatkan keluhan saluran pernapasan atas, seperti sakit tenggorokan, batuk, hidung tersumbat, dan pilek.

“Beberapa orang bahkan mengatakan mereka mengira mereka memiliki alergi,” kata Bryant. “Tapi EG.5 perlu diperhatikan. Ini adalah subvarian yang dominan.”

Gejala varian EG.5 cenderung sama dengan varian sebelumnya. Orang yang mengidap COVID-19 melaporkan berbagai gejala, mulai dari penyakit ringan hingga berat. Gejala yang paling sering dilaporkan meliputi:

  • Demam atau menggigil
  • Batuk
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Kelelahan
  • Nyeri otot atau badan
  • Sakit kepala
  • Hilangnya rasa atau bau baru
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat atau meler
  • Mual atau muntah
  • Diare

Simak Video “Kasus COVID-19 di Singapura Naik 2 Kali Lipat dalam Sepekan
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Bukan Cuma Singapura, Kasus COVID-19 di Malaysia Naik 57,3 Persen!


Jakarta

Tidak hanya Singapura, Malaysia juga melaporkan peningkatan signifikan kasus COVID-19, mencapai 57,3 persen. Namun, angkanya masih jauh lebih rendah ketimbang laporan di Negeri Singa, yakni dalam periode 19 hingga 25 November tercatat sebanyak 3.626 kasus, meningkat dari periode 12 hingga 18 November yakni 2.305 pasien.

“Kasus mingguan yang terdeteksi telah melampaui 1.000 setiap minggunya sejak pekan lalu, dengan tingkat peningkatan antara 7,1 persen hingga 57,3 persen,” tutur Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan, dikutip dari media lokal Malaysia, The Star, Senin (4/12/2023).

“Telah dilaporkan delapan klaster aktif COVID-19 dengan whole 121 kasus,” sambungnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian besar kasus ditemukan menyerang usia 20 hingga 40 tahun. Kabar baiknya, 98 persen dari whole keseluruhan pasien COVID-19, hanya mengeluhkan gejala ringan.

“Jumlah kumulatif klaster yang dilaporkan hingga kini 7.248 klaster. Mayoritas adalah klaster yang melibatkan sektor pendidikan,” kata Dr Muhammad Radzi dalam keterangannya kemarin.

Ia menambahkan, tingkat perawatan pasien COVID-19 ke fasilitas kesehatan meningkat menjadi 2,9 persen per 100.000 penduduk pada Juli, dibandingkan 2 persen pada Juni.

“Angka ini sudah termasuk kasus suspek dan infeksi terkonfirmasi,” katanya.

Pemerintah Malaysia mendeteksi empat varian Omicron baru.

“Ini semua terdiri dari varian of concern (VOC),” kata Dr Muhammad Radzi.

“Kasus kumulatif yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 yang dikategorikan VOC dan varian of curiosity (VOI) sebanyak 28.102 kasus.”

Organisasi Kesehatan Dunia telah melaporkan peningkatan varian Omicron baru, dengan BA.2.86 pertama kali dilaporkan pada 24 Juli.

“Namun, tidak ada perubahan klinis dan tingkat keparahan yang diakibatkannya,” tutur Radzi.

Varian yang mendominasi kasus di Malaysia saat ini adalah BA.2.86.

“Kasus-kasus tersebut terdeteksi melalui skrining gejala dan tidak memiliki riwayat pergi ke luar negeri dalam waktu 14 hari setelah gejala muncul.”

“Mereka telah dirawat sebagai pasien rawat jalan dan kondisinya stabil. Meski terjadi peningkatan kasus COVID-19, situasi terkendali. Kementerian akan terus memantau situasi dan variannya,” sorotnya.

Petugas kesehatan di fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta diimbau untuk waspada dengan meningkatnya jumlah kasus, terutama pada pasien dengan gejala pernapasan akut dan kelompok risiko tinggi. Ia mengingatkan masyarakat Malaysia untuk melakukan tindakan pencegahan, termasuk menjaga kebersihan diri.

Simak Video “Kasus COVID-19 di Singapura Naik 2 Kali Lipat dalam Sepekan
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)

COVID-19 di Singapura Meroket Lagi, Tembus 22 Ribu Kasus dalam Sepekan

Jakarta

Kementerian Kesehatan Singapura baru saja melaporkan adanya lonjakan drastis kasus COVID-19 dalam satu pekan pada periode 19-25 November 2023. Adapun jumlah kasus mengalami peningkatan dua kali lipat dari yang sebelumnya 10.726 kasus menjadi 22.094 kasus.

Kemenkes Singapura menuturkan ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus secara signifikan. Salah satunya ada kekebalan imunitas penduduk yang dinilai mulai menurun.

“Peningkatan ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, termasuk musim perjalanan di akhir tahun dan menurunnya kekebalan penduduk,” terang Kementerian Kesehatan setempat, dikutip dari Channel Information Asia, Minggu (2/12/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, pihak Kemenkes Singapura menuturkan jenis varian yang mendominasi dari keseluruhan kasus adalah varian Eris atau EG.5 dan sub-garis keturunannya yaitu HK.3. Mereka menjelaskan 70 persen kasus COVID-19 di Singapura disebabkan oleh varian tersebut.

“Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” kata otoritas kesehatan setempat.

Situasi Rumah Sakit di Singapura

Walaupun jumlah kasus meroket dalam waktu satu pekan, angka rawat inap akibat COVID-19 cenderung stabil dan tidak ada lonjakan.

“Rata-rata kasus rawat inap dan ICU harian akibat COVID-19 tetap stabil,” jelas otoritas kesehatan setempat, dikutip dari Channel Information Asia Minggu (2/12/2023).

Akibat kejadian tersebut, Kemenkes Singapura mengimbau masyarakat yang belum menerima vaksin booster untuk segera mendapatkannya. Imbauan vaksinasi juga diberikan pada warga yang menerima vaksin booster dalam enam bulan atau satu tahun sebelumnya.

Mereka meminta masyarakat agar terus selalu mengikuti perkembangan vaksinasi COVID-19 yang disediakan.

“Dosis tambahan sekitar satu tahun setelah dosis vaksin terakhir direkomendasikan untuk mereka yang berusia 60 tahun ke atas, orang-orang yang rentan secara medis, dan penghuni fasilitas perawatan lansia,” kata kementerian tersebut.

NEXT: Seberapa Bahaya Varian EG.5?

Singapura Mendadak Catat Lonjakan COVID 2 Kali Lipat, Lampaui 20 Ribu Kasus


Jakarta

Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan lonjakan drastis kasus COVID-19. Naik dua kali lipat dibandingkan pekan lalu, takni 22.094 kasus pada periode 19-25 November 2023.

Pada pekan sebelumnya, whole kasus ‘hanya’ tercatat sebanyak 10.726 orang. Kemenkes Singapura mendesak warganya untuk terus melanjutkan vaksinasi. Kabar baiknya, tren kasus baru tidak dibarengi dengan lonjakan rawat inap COVID-19.

“Rata-rata kasus rawat inap dan ICU harian akibat COVID-19 tetap stabil,” jelas otoritas kesehatan setempat, dikutip dari Channel Information Asia Minggu (2/12/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Kesehatan mengatakan peningkatan infeksi mungkin disebabkan sejumlah faktor, seperti musim perjalanan di akhir tahun dan berkurangnya kekebalan atau imunitas penduduk.

EG.5 dan sub-garis keturunannya HK.3 tetap menjadi subvarian utama di Singapura, ditemukan pada lebih dari 70 persen kasus yang sudah disequencing.

“Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” kata Depkes tersebut.

Ada Pneumonia Seperti di China?

Peningkatan penyakit pernapasan di negara-negara belahan bumi utara pada bulan-bulan musim dingin juga dilaporkan meningkat, Kemenkes Singapura mengatakan kejadian tersebut secara keseluruhan di Singapura tetap stabil selama sebulan terakhir.

“Tidak ada indikasi peningkatan penyakit pernapasan parah, termasuk pada anak-anak,” tambahnya.

China, yang mengalami lonjakan pneumonia sejak pertengahan Oktober, mengatakan tren tersebut dipengaruhi efek pencabutan pembatasan COVID-19. Tidak ada patogen atau virus baru. Kebanyakan anak terkena influenza dan infeksi bakteri umum termasuk pneumonia mikoplasma.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pihak berwenang China berulang kali memastikan nihil patogen yang tidak biasa, ini sekaligus menjawab kekhawatiran masyarakat terkait munculnya kembali virus yang memicu pandemi.

Kementerian Kesehatan Singapura mencatat hingga saat ini, WHO menyatakan tren peningkatan penyakit pernapasan bukan hal yang tidak terduga, lantaran masuk musim dingin.

Infeksi COVID-19 berkontribusi terhadap jumlah keseluruhan kasus penyakit pernapasan di Singapura.

Kementerian Kesehatan menyarankan masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan vaksinasi COVID-19, dan merekomendasikan dosis tambahan bagi mereka yang menerima dosis vaksin terakhir sekitar satu tahun sebelumnya. Kelompok lansia atau yang berusia 60 tahun ke atas, rentan secara medis, serta penghuni fasilitas perawatan lansia juga diminta kembali melakukan vaksinasi.

“Di luar kelompok ini, semua individu berusia enam bulan ke atas juga didorong untuk menerima dosis tambahan, terutama bagi petugas kesehatan dan anggota rumah tangga/pengasuh individu yang rentan secara medis,” tambah kementerian.

“Kemenkes terus memantau situasi international dan lokal dengan cermat. Dengan dimulainya musim puncak perjalanan ke luar negeri, Kementerian Kesehatan ingin mengingatkan semua wisatawan untuk waspada dan menerapkan tindakan pencegahan perjalanan yang relevan.”

Simak Video “Wabah Kutu Busuk Serang Singapura, Diprediksi Makin Ngegas
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Warga Singapura Panik Diserang Kutu Busuk, Bayar Belasan Juta Buat Bersih-bersih


Jakarta

Setelah menyerang Prancis dan Inggris, kini wabah kutu busuk ikut merebak di negara tetangga Indonesia yakni Singapura. Warga di Prancis misalnya, ketar-ketir lantaran kutu busuk menyebar bukan hanya di rumah penduduk, melainkan juga di resort, rumah sakit, panti jompo, sekolah, bioskop, dan transportasi umum.

Seorang warga Singapura, Teh San San (41) menjelaskan rumahnya tengah diserang kutu busuk. Putranya pun mengalami benjolan kecil berwarna merah di sekujur tubuh, setelah melakukan perjalanan berlibur ke Hong Kong pada September 2023.

Petunjuk pertama Nyonya Teh San San bahwa kutu busuk telah menyerang rumahnya adalah munculnya benjolan kecil berwarna merah pada putranya yang berusia delapan tahun setelah berlibur ke Hong Kong pada bulan September.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

San san kemudian menemukan noda hitam kecil di sprei tempat tidurnya, yang diketahuinya sebagai kutu busuk. Ia pun segera mengontak layanan profesional dan membayar sekitar Rp 11 juta untuk membasmi kutu busuk.

“Tidak ada yang sebanding dengan istirahat malam yang nyenyak. Sudah berminggu-minggu berlalu, dan kehidupan kami telah kembali regular dari mimpi buruk,” ungkap San san dikutip dari The Straits Instances, Minggu (26/11/2023).

Gegara kutu busuk merebak, perusahaan pengendalian hama di Singapura ‘kebanjiran pesanan’. Sebagaimana dilaporkan The Straits Instances, sebanyak lima perusahaan pengendalian hama mengaku pesanan yang mereka terima melonjak sebanyak 30 hingga 50 persen sepanjang November 2023. Kebanyakan pelanggan adalah warga Singapura yang habis melakukan perjalanan wisata, kemudian takut membawa kutu busuk pulang ke rumah.

Salah satu perusahaan mengatakan, seorang pelanggan bersedia membayar sebanyak sekitar Rp 200 juta untuk pembersihan whole dari serangan kutu busuk.

“Sebagian besar panggilan datang dari mereka yang baru kembali dari perjalanan, yang pernah melihat kutu busuk atau telurnya, atau hanya ingin mengambil tindakan pencegahan,” kata direktur salah satu perusahaan pengendali serangga bernama Eminent Pest, Ian Wong. Seraya ia menambahkan, jumlah kasus yang ditanganinya kini melonjak 40 hingga 50 persen.

“Bagi mereka (masyarakat), ini bukan soal uang. Mereka khawatir dengan wabah ini, bahkan ada yang paranoid, dan pembersihan dua kali saja tidak cukup bagi mereka,” pungkasnya.

Simak Video “Geger Wabah Pneumonia di China
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Kabar Terbaru Luhut Pasca Diperbolehkan Pulang dari RS di Singapura


Jakarta

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan kabar terbarunya pasca mendapatkan perawatan intensif di Singapura. Ia mengatakan sejak tiga hari lalu sudah diperbolehkan keluar dari Basic Hospital Singapore.

Meski begitu, Luhut masih belum bisa kembali ke Indonesia. Sebab, dirinya masih harus menjalani rawat jalan untuk memastikan kondisinya pulih sepenuhnya.

“Bicara soal kondisi fisik saat ini, Puji Tuhan saya senang sekali sudah bisa mulai berolahraga secara intens,” ungkap Luhut dalam postingan terbarunya di Instagram pribadi, seperti dilihat detikcom Sabtu (18/11/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya sudah tiap hari jalan sekarang. Ya bertahap, satu setengah kilometer, dua kilometer. Saya tadi sudah mulai angkat beban sedikit, ya sudah mulai sedikit plank juga tadi walaupun baru 15 detik,” sambungnya.

Luhut mengungkapkan dirinya sangat senang sekali sudah bisa kembali berolahraga. Selama mendapatkan perawatan intensif, ia merasa tidak ada banyak perbedaan kondisi pasca sakit.

Hanya saja, penampilan Luhut sudah terlihat sedikit berbeda. Rambutnya hampir seluruhnya memutih.

“Yang beda hanya warna rambut saja perlu disemir ulang. Warna rambut yang berbeda ini barangkali sebuah isyarat bahwa sudah serindu itu saya dengan suasana di Indonesia,” bebernya.

Sebelumnya, Luhut telah menjalani perawatan intensif selama hampir satu bulan. Proses pemilihan pasca mengalami kelelahan luar biasa dan kondisinya terus berangsur membaik hingga sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit.

Simak Video “Respons Bio Farma soal Luhut Bawa Oleh-oleh Kerja Sama dengan Pfizer
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)

Kondisi Luhut usai Dirawat Sebulan di Singapura, Singgung Alasan Tak Berobat di RI


Jakarta

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan sudah menjalani perawatan intensif di Singapura selema nyaris satu bulan penuh. Proses pemilihan pasca mengalami kelelahan luar biasa, kini terus berangsur membaik.

“Saya menyadari banyak pertanyaan yang muncul terkait mengapa saya tidak berobat di Indonesia, malah pergi ke Singapura. Sebenarnya, pengobatan saya dimulai di RS Medistra dan RSPAD Gatot Subroto, di mana saya mendapat tindakan medis awal. Tawaran dari sahabat dan harapan keluarga agar saya mendapat lingkungan yang memungkinkan pemulihan lebih optimum, kemudian membawa saya dirujuk ke Singapura,” cerita Luhut dalam postingan terbarunya di Instagram pribadi, seperti dilihat detikcom Sabtu (4/11/2023).

Pada hari-hari awal masa perawatan Luhut di Singapura, dirinya hanya ditemani tim dokter, satu ajudan, juga istri dan anaknya. Tidak ada satupun tamu yang menemui pria berusia 70-an itu. Sang istri kala itu meminta Luhut untuk sepenuhnya berisitirahat dari pekerjaan. Menjauhkan ponselnya terlebih dulu.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Papa, focus untuk pulih dahulu, sisanya bisa menunggu.” Begitu ucapan istri dan anak saya.

Luhut kemudian menyadari pilihan untuk berobat jauh dari rumah rupanya pilihan yang tepat. Saat ini, kondisinya terus membaik dan sudah bisa dijenguk oleh Presiden Joko Widodo hingga para Menteri lainnya.

“Rupanya menjalani pemulihan jauh dari rumah adalah pilihan yang bijak, sebagaimana terlihat dari progress kondisi saya yang berangsur-angsur membaik sampai saat ini. Sekarang, saya mulai diperkenankan memegang ponsel untuk sejenak menengok urusan kerja meskipun belum sepenuhnya. Saya juga sudah mulai menerima kunjungan Presiden @jokowi, Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, para Menteri dan teman-teman terdekat. Rasanya seperti mendapat tambahan energi dan semangat untuk pulih kembali.” sambung dia.

Di usianya yang tak lagi muda, Luhut meyakini dorongan terbesar penyembuhan dan kepulihannya dilatarbelakangi dua hal. Pertama, diyakini imbas ajaran yang didapat selama berada di Kopassus yakni sikap pantang menyerah.

Poin kedua yang disinggungnya adalah pertolongan Tuhan.

“Ada pepatah mengatakan bahwa kita tak akan pernah mengetahui arti sesuatu hal sampai kita kehilangannya, dan saya mengamini hal ini. Kita tak akan pernah mengetahui nikmatnya hidup sehat sampai kita jatuh sakit,” pungkasnya.

Simak Video “Luhut Sarankan Penggunaan Masker di Tengah Polusi Jakarta
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Singapura Dinobatkan Jadi Warga ‘Blue Zone’ 2.0, Ternyata Ini Alasannya

Jakarta

Singapura baru-baru ini dinobatkan sebagai wilayah blue zone atau zona biru 2.0. Masyarakat di sana disebut memiliki peluang hidup lebih lama imbas pola hidup lebih sehat.

Namun tidak seperti populasi blue zone atau zona biru lain, yang berumur panjang berkat cara hidup tradisional secara alami. Konon, siasat di Singapura menjadi populasi blue zone adalah rekayasa.

Pakar kesehatan terkait umur panjang mempertimbangkan apa yang sejauh ini berhasil memperpanjang angka harapan hidup dan bagaimana masyarakat Singapura bisa menjalani hidup lebih sehat.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Okinawa, Sardinia, dan Singapura.

Jika dibandingkan, apa persamaan tempat-tempat di wilayah ini sehingga menjadi populasi blue zone? Selain tentu semuanya kepulauan, Okinawa ada di Jepang, Sardinia di Italia, dan Singapura di Asia Tenggara.

Dalam serial Netflix terbaru berjudul Reside to 100: Secrets and techniques of the Blue Zones, mereka termasuk di antara enam tempat yang diberi nama ‘Blue Zones’. Istilah ini dipopulerkan oleh penulis buku terlaris New York Occasions Dan Buettner, Blue Zones adalah wilayah dengan tingkat penduduk terbanyak, berusia seratus tahun atau bahkan lebih dari 100 tahun.

Artinya, menjadi tempat saat orang-orang dapat hidup lebih lama dan menikmati kesehatan lebih baik hingga usia lanjut. Dalam bukunya The Blue Zones, Buettner menyebutkan lima Blue Zones asli selain Okinawa dan Sardinia, ada di Ikaria di Yunani, Loma Linda di California, dan Semenanjung Nicoya di Kosta Rika.

Masing-masing wilayah dengan catatan umur panjang ini telah menjalani cara hidup sederhana seperti mengonsumsi pola makan nabati, aktif setiap hari, juga selalu bersosialisasi.

Singapura dinobatkan sebagai blue zone 2.0 keenam tahun ini dalam empat bagian movie dokumenter di Netflix, tetapi Menteri Kesehatan Ong Ye Kung menekankan bahwa fakta warga di Singapura saat ini menunjukkan yang sebaliknya.

“Singapura mencatat salah satu angka harapan hidup dan rentang kesehatan tertinggi di dunia tampaknya merupakan sebuah anomali,” katanya, dikutip dari Channel Information Asia, Selasa (17/10/2023).

“Kebiasaan sehat yang baik tidak melekat dalam budaya dan gaya hidup tradisional kita. Singapura tidak seperti Okinawa atau Sardinia. Sebaliknya, kami makan makanan yang kaya gula, garam, dan santan, seringkali digoreng. Kita tidak diberkahi dengan hamparan alam luas yang mendorong aktivitas luar ruangan, juga laju kehidupan yang cepat dan penuh tekanan termasuk di pekerjaan.”

“Banyak keluarga yang menyendiri dan bahkan tidak berbicara dengan tetangga dekat mereka.”