Tag: Singgung

Ganjar Singgung Kerugian Negara dari Korupsi Bisa Bangun 27 Ribu Puskesmas


Jakarta

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan Indonesia masih diliputi permasalah besar terkait korupsi. Ganjar menyebut Indonesia telah mengalami kerugian besar akibat korupsi sehingga sederet kebijakan akan dia lakukan saat terpilih.

“Knowledge ICW (Indonesia Corruption Watch) menunjukkan sekitar Rp 230-an triliun dalam 10 tahun terakhir kerugian negara itu terjadi, dan ini equal kalau bisa kita pakai untuk membuat puskesmas kira-kira 27 ribu,” ujarnya dalam debat perdana di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).

Di samping itu dia menyinggung terkait undang-undang perampasan aset yang harus ditegakkan sesegera mungkin demi mewujudkan negara bebas koruptor.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Terbayangkan oleh kita edukasi itu bisa kita tunjukkan dengan teladan dari seorang pemimpin,” tambahnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) berkisar 10.374 unit pada 2022 yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut naik 0,80 persen atau bertambah 82 unit dari tahun sebelumnya yang sebanyak 10.292 unit. Knowledge Kementerian Kesehatan menunjukkan ada 171 kecamatan di Indonesia yang belum memiliki puskesmas.

Simak Video “Angka Stunting di Indonesia Tinggi, Capai 400.000 per Tahun
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Siskaeee Ngaku Bercinta dengan 216 Pria, Dokter Boyke Singgung soal Hiperseksual

Jakarta

Baru-baru ini heboh pengakuan content material creator Siskaeee soal bercinta dengan 216 pria. Dirinya bahkan mengaku mencatat setiap nama pria yang sudah berhubungan intim dengannya. Hal ini diungkapkan olehnya saat sesi perbincangan bersama Nikita Mirzani.

“Itu 200 itu kamu ingat betul siapa-siapa?” tanya Nikita.

“Ada catatannya Bu soalnya,” beber perempuan kelahiran Sidoarjo itu.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siskaeee juga mengaku kalau catatan tersebut dibuat sebagai kenang-kenangan.

Spesialis obgyn sekaligus pakar seks dr Boyke Dian Nugraha menjelaskan, kecenderungan seseorang berhubungan seks dengan banyak pasangan bisa dipicu oleh sejumlah faktor, termasuk kelainan seksual. Pasalnya, orang tersebut tak kunjung mendapat kepuasan dari berhubungan intim dengan hanya satu pasangan.

“Orang-orang seperti itu kita harus tahu, mungkin ada keuntungan secara sosial ekonomi, kalau tidak ada ya mungkin saja kan kelainan hiperseksualitas,” sebutnya saat dihubungi detikcom Jumat (10/11/2023).

Adapun ciri-ciri kelainan hiperseksual menurut dr Boyke yakni adiksi terhadap seks hingga ketergantungan terhadap seks yang mengganggu keseharian. Apabila ada masalah, mereka biasanya mencari ‘solusi’ atau jalan keluar dengan melakukan aktivitas seksual.

Kondisi seperti ini tentu memerlukan pendampingan psikolog juga psikiater karena masalah yang dihadapi tak kunjung teratasi, hingga menumpuk.

Apa Penyebab Hiperseks?

dr Boyke mengatakan, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang mengidap hiperseks, termasuk faktor biologis dan perjalanan semasa berada di kandungan.

“Penyebabnya bisa macam-macam, wanita-wanita tersebut mengalami hiperseks, dengan dulunya, kecilnya di-bully, trauma, dibesarkan di lingkungan prostitusi di daerah-daerah, sehingga ada tuh pasien saya yang sampai besarnya terbayang, terekam, setiap aktivitas seks, karena dulu ibunya ya mencari sumber uangnya di situ,” beber dia.

“Mungkin ada faktor obat-obat mengandung hormon, melahirkan ada trauma kepada kepala misalnya vakum afiksia, kekurangan oksigen, tapi 70 persen itu disebabkan karena faktor lingkungan,” sambungnya.

Di samping itu, dr Boyke juga mengingatkan risiko di balik kebiasaan bergonta ganti pasangan. Salah satunya tertular penyakit menular seksual (IMS).

Simak Video “Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Seks Oral
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Kondisi Luhut usai Dirawat Sebulan di Singapura, Singgung Alasan Tak Berobat di RI


Jakarta

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan sudah menjalani perawatan intensif di Singapura selema nyaris satu bulan penuh. Proses pemilihan pasca mengalami kelelahan luar biasa, kini terus berangsur membaik.

“Saya menyadari banyak pertanyaan yang muncul terkait mengapa saya tidak berobat di Indonesia, malah pergi ke Singapura. Sebenarnya, pengobatan saya dimulai di RS Medistra dan RSPAD Gatot Subroto, di mana saya mendapat tindakan medis awal. Tawaran dari sahabat dan harapan keluarga agar saya mendapat lingkungan yang memungkinkan pemulihan lebih optimum, kemudian membawa saya dirujuk ke Singapura,” cerita Luhut dalam postingan terbarunya di Instagram pribadi, seperti dilihat detikcom Sabtu (4/11/2023).

Pada hari-hari awal masa perawatan Luhut di Singapura, dirinya hanya ditemani tim dokter, satu ajudan, juga istri dan anaknya. Tidak ada satupun tamu yang menemui pria berusia 70-an itu. Sang istri kala itu meminta Luhut untuk sepenuhnya berisitirahat dari pekerjaan. Menjauhkan ponselnya terlebih dulu.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Papa, focus untuk pulih dahulu, sisanya bisa menunggu.” Begitu ucapan istri dan anak saya.

Luhut kemudian menyadari pilihan untuk berobat jauh dari rumah rupanya pilihan yang tepat. Saat ini, kondisinya terus membaik dan sudah bisa dijenguk oleh Presiden Joko Widodo hingga para Menteri lainnya.

“Rupanya menjalani pemulihan jauh dari rumah adalah pilihan yang bijak, sebagaimana terlihat dari progress kondisi saya yang berangsur-angsur membaik sampai saat ini. Sekarang, saya mulai diperkenankan memegang ponsel untuk sejenak menengok urusan kerja meskipun belum sepenuhnya. Saya juga sudah mulai menerima kunjungan Presiden @jokowi, Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, para Menteri dan teman-teman terdekat. Rasanya seperti mendapat tambahan energi dan semangat untuk pulih kembali.” sambung dia.

Di usianya yang tak lagi muda, Luhut meyakini dorongan terbesar penyembuhan dan kepulihannya dilatarbelakangi dua hal. Pertama, diyakini imbas ajaran yang didapat selama berada di Kopassus yakni sikap pantang menyerah.

Poin kedua yang disinggungnya adalah pertolongan Tuhan.

“Ada pepatah mengatakan bahwa kita tak akan pernah mengetahui arti sesuatu hal sampai kita kehilangannya, dan saya mengamini hal ini. Kita tak akan pernah mengetahui nikmatnya hidup sehat sampai kita jatuh sakit,” pungkasnya.

Simak Video “Luhut Sarankan Penggunaan Masker di Tengah Polusi Jakarta
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Menkes Singgung Bonus Demografi di RI Bisa Jadi Keuntungan Besar, Asalkan…


Jakarta

Bonus demografi muncul saat mayoritas penduduk dalam suatu masyarakat berada dalam kelompok usia produktif, yaitu rentang usia 15 hingga 64 tahun. Potensi ini dapat memberikan manfaat yang besar dalam hal tenaga kerja, namun keberhasilannya harus senantiasa disertai oleh kesehatan yang prima dan tingkat kecerdasan yang baik.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut sektor kesehatan sangat penting lantaran ketika kelompok usia produktif memiliki kesehatan dan kecerdasan yang optimum, dampak positifnya akan terasa dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia serta indeks pembangunan manusia di suatu negara.

Sebaliknya, jika kelompok usia produktif mengalami masalah kesehatan dan rendah kecerdasannya, hal ini dapat berujung pada bencana. Tidak hanya berdampak pada produktivitas, tetapi juga menambah beban negara.

“Bonus demografi artinya persentase jumlah manusia usia produktif 15-60 yang bisa menghasilkan uang dan menghasilkan pendapatan itu paling tinggi sekitar 68 persen. Jadi totalnya 200 juta orang di Indonesia akan ada di rentang usia ini,” ucapnya saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2023).

Indonesia disebut akan mengalami bonus demografi sekitar tahun 2030 hingga 2035. Menghadapi fenomena ini, Menkes menyebut semua sektor dan lapisan masyarakat perlu aktif berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Ditegaskannya, tidak ada waktu untuk menunda atau meremehkan situasi yang ada.

“Kenapa kesehatan menjadi penting? Karena orang yang produktif kalau nggak sehat nggak bisa kerja, orang yang tidak sehat sejak kecil itu aja bodoh, jadinya jadi supir. Nggak bisa dia dapet gajian 12.500 dolar per tahun. Kalau dia gajian dokter itu bisa 12.500 bisa pertahun,” imbuhnya.

“Itu sebabnya kesehatan penting, baik untuk memastikan kita memiliki paraf intelektualnya cukup pada saat dewasa, dan memastikan pada saat kita produktif tidak perlu mencuci darah di rs 3 hari dalam seminggu 5-6 jam sehari. karena itu tidak akan jadi produktif,” sambungnya lagi.

Simak Video “Rencana Menkes Budi Gunadi Bikin Occasion ‘Java Jazz’ Versi Kesehatan
[Gambas:Video 20detik]
(suc/vyp)

Catatan CISDI soal Pengesahan RUU Kesehatan, Singgung Pengaturan Iklan Rokok

Jakarta

Penolakan disahkannya UU Kesehatan baru juga datang dari Middle for Indonesia’s Strategic Growth Initiatives (CISDI). Mereka mengecam keras langkah DPR yang resmi mengesahkan Omnibus Legislation RUU Kesehatan menjadi UU di Selasa (11/7/2023).

Hal ini dilatarbelakangi penghapusan necessary spending sektor kesehatan sebesar 10 persen dari APBN dan APBD. Catatan lain yang kemudian disorot adalah sejumlah kebijakan yang tidak memprioritaskan kelompok rentan, hingga nihilnya pasal pengaturan iklan, promosi, dan sponsorship tembakau.

“Pengesahan RUU Kesehatan menjadi undang-undang membuktikan pemerintah dan DPR RI mengabaikan aspirasi masyarakat sipil. Kami mengecam proses perumusan undang-undang yang seharusnya inklusif, partisipatif, transparan, dan berbasis bukti,” ungkap Diah Satyani Saminarsih, Founder dan CEO CISDI.

Diah menilai proses penyusunan RUU Kesehatan terbilang tertutup lantaran tidak ada informasi ke publik soal naskah last yang sudah disahkan menjadi UU.

“Selepas Komisi IX DPR menggelar rapat kerja pengambilan keputusan RUU Kesehatan bersama pemerintah di Gedung DPR, Senin, 19 Juni 2023, naskah terbaru masih tak jelas keberadaannya,” beber Diah.

Nihilnya necessary spending disebut Diah membuktikan tidak ada jaminan hingga komitmen perbaikan pemerintah menguatkan sistem kesehatan di tingkat pusat dan daerah. Selama ini, realitas di lapangan diyakininya memprihatinkan. Sebab, pembangunan kesehatan nasional prioritas banyak yang sulit terlaksana akibat keterbatasan anggaran.

Di sisi lain, RUU Kesehatan disebut Diah juga belum memberikan penguatan kader kesehatan lewat pemberian insentif secara layak baik dari upah dan non-upah.

“RUU yang telah disahkan ini juga belum melembagakan peran kader sebagai sumber daya manusia kesehatan (SDMK), tepatnya tenaga pendukung atau penunjang kesehatan seperti yang
direkomendasikan WHO,” kata Diah.

Karenanya, ada dua poin yang didesak CISDI pasca pengesahan UU Kesehatan baru yakni sebagai berikut:

1. Mengecam keras Pemerintah dan DPR RI yang tidak melibatkan publik secara bermakna, inklusif, partisipatif, dan berbasis bukti dalam proses penyusunan dan pengesahan RUU Kesehatan.

2. Mendesak Presiden untuk meninjau dan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk membatalkan Undang-Undang Kesehatan yang baru saja disahkan DPR RI.

NEXT: Menkes Jelaskan Pengganti Necessary Spending