Jakarta –
Sebuah tim ilmuwan menemukan virus baru dengan lokasi terdalam di lautan bumi. Mereka menemukan virus tersebut di sedimen yang diambil dari kedalaman 8.900 meter di Palung Mariana di Samudra Pasifik.
Palung tersebut merupakan lokasi terdalam di Bumi, mencapai titik terendah 11.000 meter di dekat Kepulauan Mariana.
“Sepengetahuan kami, ini adalah fag terisolasi terdalam yang diketahui di lautan international,” kata ahli virologi kelautan Min Wang dalam sebuah pernyataan dikutip dari Euro Information, Jumat (29/9/2023).
Tim dari Ocean College of China menerbitkan temuan ini minggu lalu di jurnal Microbiology Spectrum. Disebutkannya, virus yang baru ditemukandi lautan dalam tersebut bernama vB_HmeY_H4907. Virus ini merupakan bakteriofag, yang artinya menginfeksi dan bereplikasi di dalam bakteri.
Bakteriofag ini menginfeksi bakteri yang disebut Halomonas, yang banyak terdapat di Palung Mariana, Antartika, dan di ventilasi hidrotermal yakni celah di dasar laut tempat air panas dilepaskan. Mengacu pada analisis genom, virus ini mirip dengan inang bakterinya dan banyak ditemukan di lautan. Peneliti menyebut, bakteriofag baru ini berasal dari keluarga virus baru bernama Surviridae.
Virus ini ditemukan di zona hadal lautan, yang berada di kedalaman antara 6.000 hingga 11.000 meter dan dinamai sesuai nama dewa dunia bawah Yunani, Hades.
“Penelitian terbaru mengungkapkan betapa besarnya keragaman, kebaruan, dan signifikansi ekologis virus hadal. Namun, hanya dua jenis virus hadal yang berhasil diisolasi,” ujar para peneliti dalam penelitian tersebut.
Zona hadal merupakan rumah bagi beberapa organisme unik yang mampu beradaptasi dengan kondisi ekstrim suhu rendah, tekanan tinggi, dan minimnya cahaya di laut dalam. Kini, para ahli virologi keluatan tengah mencari virus baru lainya di lokasi yang ekstrem.
“Lingkungan yang ekstrem menawarkan prospek optimum untuk mengungkap virus baru,” pungkas Wang.
Simak Video “Perisai Kemenkes RI untuk Halau Virus Nipah“
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/suc)