Tag: Awalnya

Kronologi Wanita 24 Tahun Meninggal Kena Kanker, Gejala Awalnya Dikira Ambeien


Jakarta

Seorang wanita berusia 24 tahun meninggal dunia karena kanker usus stadium 4. Wanita bernama Mia Brehme, di Leigh, Larger Manchester, Inggris, itu awalnya tak sadar dan menganggap kondisi yang dialami merupakan gejala ambeien.

Mia awalnya mengeluhkan perdarahan di dubur pasca melahirkan putrinya yang kini berusia tiga tahun, Kyla Mae. Akan tetapi, perdarahan tersebut terus-menerus dialaminya hingga kondisinya semakin memburuk. Ia juga mengalami gejala kelelahan, mual, diare, hingga sembelit.

Ia menduga perdarahan itu akibat dari ambeien karena sempat melahirkan sebelumnya, mengingat kondisi tersebut umum terjadi pada ibu baru. Menurut Nationwide Well being Service UK, ambeien kerap hilang dalam beberapa hari setelah melahirkan. Namun ada pula yang bertahan hingga beberapa bulan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Juni 2023, Mia memutuskan pergi ke dokter untuk memeriksakan diri. Namun karena dikira ambeien, ibu anak satu itu diberi obat krim oles di anusnya.

Setelah obatnya habis, perdarahannya tak kunjung berhenti. Mia akhirnya menjalankan tes lanjutan di rumah sakit. Hasilnya, ibu muda tersebut mengidap kanker usus stadium empat dan sudah menyebar ke bagian tubuh lain.

“Kami tidak pernah berpikir bahwa gejala yang dialami Mia bisa menjadi sesuatu yang serius, karena dia adalah seorang ibu muda yang sehat. Saya berharap, atas namanya, generasi muda dapat diperiksa dan nyawa dapat diselamatkan,” imbuh Kakak Mia, Alice (28) , dikutip dari Every day Mail.

“Itu sangat cepat. Kanker menyebar dengan sangat cepat pada orang muda, dan hal ini tidak saya sadari. Kondisinya memburuk dengan cepat, dan saya menghabiskan setiap hari di rumah sakit,” imbuhnya lagi.

Sebelum meninggal, Mia juga sempat menjalani kemoterapi. Akan tetapi, pengobatan tersebut tak menunjukkan hasil yang baik. Mia meninggal dunia pada bulan lalu di usianya yang masih muda, empat bulan setelah didiagnosis.

“Mia merayakan ulang tahunnya yang ke 24 di rumah sakit, pada tanggal 27 September. Kurang dari satu bulan kemudian, dia meninggal,” imbuh Alice.

Simak Video “Stigma Tentang Penyintas Kanker yang Diharapkan Hilang dari Masyarakat
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)

Pria 27 Tahun Idap Varikokel Grade 3, Awalnya Ngeluh Gejala Ini


Jakarta

Viral seorang pria di Bali bernama Arya (27) menceritakan pengalamannya mengidap varikokel atau varises di testis. Melalui akun TikTok-nya, ia menceritakan bahwa ia kerap merasakan rasa nyeri yang hilang timbul pada bagian testis. Tidak hanya itu, Arya juga merasa terjadi perubahan fisik berupa penurunan pada salah satu testisnya.

“Rasa sakitnya itu nyeri di bagian sebelah kiri, kayak satu detik dua detik terus hilang. Kalau gejalanya yang timbul itu sebenarnya kayak nggak ngerasain banget gitu lho gejalanya, kadang-kadang kita nggak sadar kalau kita itu sakit varikokel,” ucap Arya ketika dihubungi detikcom, Sabtu (4/11/2023).

Arya menceritakan bahwa salah satu testisnya mengalami penurunan dengan signifikan dan tidak terlihat regular. Selain itu, ia juga melihat ada munculnya semacam pembuluh darah yang begitu nampak pada buah zakarnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuturkan rasa nyeri tersebut kerap muncul ketika dirinya merasa terlalu lelah. Arya mengaku bahwa sebenarnya ia sudah merasakan gejala tersebut pada 2014 ketika masih kuliah. Namun karena merasa takut, ia tidak berani memeriksakan diri.

Arya akhirnya berani memeriksakan diri pada Agustus 2023 ke dokter. Setelah pemeriksaan melalui USG, dokter mendiagnosisnya mengidap varikokel dan Arya menjalani operasi pada 1 September 2023.

“Akhirnya saya memutuskan untuk periksa. Yang sebelah kiri grade 3 dan yang sebelah kanan itu grade 2. Diputuskan akhirnya dioperasi sama dokternya yang bagian kiri saja karena kalau grade 3 hanya bisa sembuh dengan operasi,” cerita Arya.

“Penanganannya operasi saja sama dapat obat setelah itu. Obatnya nggak jangka panjang dan sekarang sudah nggak minum obat lagi,” sambungnya

Arya menuturkan bahwa saat ini kondisinya sudah jauh lebih baik. Ia bahkan sudah bisa beraktivitas dengan regular seperti biasa.

“Pokoknya jangan takut ke dokter dan jangan takut buat diperiksa. Sedini mungkin langsung diperiksa karena semakin cepat semakin mudah ditemukan pemecahan solusinya,” katanya.

“Sekarang sudah sehat, sudah bisa beraktivitas regular, udah nggak overthinking lagi,” pungkasnya.

Simak Video “Sebastien Haller Idap Tumor Testis, Kenali Gejala-Faktor Risikonya
[Gambas:Video 20detik]
(avk/kna)

Viral Curhatan Pria Berotot, Awalnya Sempat Terpuruk gegara Di-bully saat Gemuk


Jakarta

Berawal dari perudungan (bullying) fisik yang terus menerus dialami sejak duduk di bangku SMP, Muhammad Hazik Akbar yang kerap disapa Hazik bertekad kuat untuk menurunkan berat badannya. Ia yang dulunya gemuk, kini berotot. Kisahnya pun viral di media sosial.

Perjuangan yang harus dilalui pria asal Jambil ini bukanlah perjalanan mudah. Awalnya, Hazik memiliki BB 140 kg. Awalnya, Hazik melakukan weight loss program ekstrim dengan asal mengurangi makan. Ia satu kali, bahkan terkadang tidak makan sama sekali.

“Makan bisa cuma sekali, nggak ada makan sama sekali, olahraga terus langsung paksa lari. Padahal badan, bobotnya 140 kg lebih,” ujar Hazik saat dihubungi detikcom Senin (16/10/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sempat itu kayak angklenya sakit, karena kan saya paksa lari gitu. Dipijat angklenya itu sakit kayak lutut nyeri-nyeri,” ujarnya lebih lanjut.

Di samping cederanya, Hazik yang saat ini menjadi salah satu mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Dinamika Bangsa (UNAMA) mengaku tidak pernah mengalami sakit yang berhubungan dengan pencernaan.

Memasuki bulan ketiga, barulah usahanya mulai membuahkan hasil lantaran Hazik membatasi asupan kalori (defisit kalori). Hazik berhasil menurunkan bobot tubuhnya hingga sebanyak delapan atau sepuluh kilogram per bukan, bahkan pernah mencapai 12 kg.

“Udah banyak kan influencer di Tiktok yang ngajarin tentang weight loss program. Saya pelajari itu tentang defisit kalori, kalori harian, ngitung kalori makanan, setiap makan ditimbang,” jelasnya.

Hazik memulai usaha dietnya pada Juli 2021, kemudian pada bulan akhir di tahun yang sama dirinya mulai nge health club. Tidak langsung nge health club yang berat, pria yang saat ini berusia 18 ini meminta bantuan pelatih di tempat health club nya untuk mengajarinya.

“Saya dulu saat mulai weight loss program belum mulai nge health club. Saya weight loss program itu Juli, itu belum nge health club tuh saya cuma lari-lari, jalan biasa dan saya mulai nge health club itu bulan 12,” katanya.

“Saat itu saya masih 110 kg, kan di health club itu ada pelatih ya saya sharing-sharing. Saya minta ajarin lah sama pelatih,” tambahnya lagi. Seraya ia menjelaskan, jadwal olahraganya konsisten sejak awal, yakni rutin 5 kali dalam seminggu.

“Saya selalu nge health club lima hari, satu hari full kardio seperti jogging, lari biasa gitu. Habi itu minggu saya full relaxation, jadi minggu itu saya full istirahat,” pungkas Hazik.

Simak Video “Faktor Obesitas Tak Hanya karena Makan Banyak
[Gambas:Video 20detik]
(Nala Andrianingsih/vyp)

dr Boyke Ungkap Bahaya Gonore, Awalnya Tak Disadari hingga Berujung Deadly

Jakarta

Ramai jadi pembahasan di media sosial, gonore (gonorrhea) atau kencing nanah merupakan infeksi menular seksual yang dipicu bakteri. Pakar seks dr Boyke Dian Nugraha menyebut penyakit gonore bisa saja muncul kembali pasca pengidapnya dinyatakan sembuh.

Hal ini dikarenakan kemungkinan awal mula penyebaran gonore tanpa disadari tak kunjung diatasi, yakni dari pasangan yang bisa saja tidak mengeluhkan gejala apapun.

Pada pria, gejala gonore yang timbul adalah rasa terbakar ketika buang air kecil, keluar cairan kekuningan atau kehijauan dari penis, dan terkadang disertai testikel yang sakit serta bengkak. Namun, ada sebagian pria yang tidak merasakan gejala apapun.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dengan wanita, justru sebagian besar wanita tidak bergejala atau bergejala ringan. Jika bergejala, penyakit ini sering salah prognosis menjadi infeksi saluran kemih atau infeksi vagina.

“Gonore itu bertempat tinggal di saluran kencing pria maupun saluran kencing wanita. Kalau salah satu terkena kemudian berhubungan seks dengan pasangan yang tidak ada gonore, ya jadi kena,” beber dr Boyke.

Hal itu yang kemudian menyebabkan pasangan tetap berisiko terkena gonore meskipun tidak melalui kontak urine. Pasalnya, sperma maupun cairan dari vagina berpotensi membawa gonore.

“Hubungan seks ketika sperma disemoprotkan, atau ketika keluar cairan dari pembasahan vagina, itu sudah mulai keluar gonorenya. Gejala mereka ada yang sakit, ada yang tidak saat kencing,” sambungnya.

Karenanya, dalam beberapa kasus, dr Boyke selalu meminta pengobatan gonore dilakukan pada kedua pasangan agar infeksi tidak terus menerus dilaporkan, meskipun penularan melalui media lain tidak bisa dihindari.

“Kalau pun tidak dari pasangan, bisa saja dari air, bisa jadi dari bathroom, tapi kalau pasangannya tidak diobati yang bisa jadi percuma semua pengobatannya,” tegasnya.

NEXT: Bahaya Gonore

Simak Video “Bukan Mitos! Sering Menahan Kencing Bisa Sebabkan Batu Ginjal
[Gambas:Video 20detik]

Viral Pria Jakarta Kena Kanker Nasofaring Stadium 4, Awalnya Dikira Sinus


Jakarta

Baru-baru ini viral kisah pria asal Jakarta bernama Yoseppy, bercerita perjalanan dirinya berjuang melawan kanker nasofaring stadium 4. Pria berusia 30 tahun yang bekerja sebagai workers di salah satu perusahaan ibu kota ini, kini mengaku sudah ‘bebas’ dari kanker.

Jauh sebelum itu, gejala awal yang timbul bahkan sempat dikira hanya sinusitis biasa. Beberapa dokter bahkan hanya meresepkan obat sinus biasa, tetapi kondisi Yoseppy tak kunjung membaik.

Kecurigaan mulai muncul saat dirinya kembali berobat dan dokter lain menemukan benjolan di hidungnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Akhirnya saya ke dokter kedua, setelah di-endoskopi dia ngecek bahwa ini adalah polip. Tapi dia nggak menemukan tumor yang di bawah polipnya itu,” kata Yoseppy saat diwawancara detikcom Rabu (4/10/2023).

“Baru dokter ini (dokter yang menanganinya saat ini) yang menemukan tumor yang muncul di dalam hidung saya itu, yang benjolannya menonjol dan berdarah,” tambahnya.

Bagaimana tidak, sebelum benjolan ditemukan, Yoseppy hanya mengeluh pilek seperti sulit bernapas, beberapa kali ia hanya bisa bernapas kewat mulut. Namun, hari ke hari, keluhannya semakin parah, hingga kerap mimisan tanpa sebab disertai rasa sakit di kepala bagian kiri. Sakit kepala juga tak kunjung hilang meskipun sudah meminum obat.

“Terakhirnya setiap saya bangun pagi kepala sakit sebelah, tapi bukan migrain karena sakitnya itu sampai ke pipi,” jelas pria berusia 30 tahun ini.

Setelah dilakukan biopsi, hasil lab menunjukkan bahwa benjolan itu adalah tumor ganas. Hal ini tidak ada hubungannya dengan sinus, tetapi dokter menyebut menjadi faktor risiko memperparah kondisi tumornya.

“Jadi polip hidung di bawahnya itu ada tumor gitu dan didiagnosanya itu tanggal 13 November 2022,” ucapnya.

Kemudian dirinya memberanikan diri untuk melakukan fasescan dan hasilnya Yoseppy dinyatakan kanker nasofaring stadium 4. Pernyataan tersebut disampaikan dokter, karena tumor pada hidungnya berukuran besar dan bahkan hendak menjalar menuju otak.

Simak Video “Inggris Luncurkan Obat Suntik untuk Kanker Pertama di Dunia
[Gambas:Video 20detik]
(Nala Andrianingsih/naf)

Awalnya Niat Pasang Implan Payudara, Otot Dada Wanita Ini Robek Hingga Leher

Jakarta

Tragedi nahas dialami seorang wanita di Darlington, Inggris, pasca menjalani implan payudara. Wanita bernama Kelly Hahn itu mengungkapkan rasa sakitnya seperti ‘tertabrak truk’.

Ini bermula saat Kelly memasang implan payudara pada 2019, dari ukuran cup A ke C. Setelah implan dipasang, Kelly merasa padat dan keras hingga membuatnya tidak nyaman.

Rasa sakit sakit di dadanya itu terus memburuk ke tahun berikutnya.

Banyak yang menduga Kelly ‘ditipu’ oleh ahli bedah yang menolak untuk mengatasi kondisi yang dialaminya. Kelly memutuskan untuk berkonsultasi ke dokter umum, tetapi dokter tidak menemukan masalahnya.

Hingga dua tahun kemudian, pada Februari 2022 Kelly pergi ke klinik lain dan menghabiskan 7.000 euro atau sekitar 1,1 miliar rupiah. Di sana, ia menemukan hal yang diduga membuatnya tidak nyaman.

Dari pemeriksaan, selama proses implan payudara sebelumnya otot dada Kelly diduga ‘robek’ dan ‘menggulung’ hingga ke lehernya. Ia didiagnosis dengan kontraktur kapsuler, yakni jaringan parut menjadi sangat keras.

“Rasa sakit di dada saya tak terlukiskan, seperti saya ditabrak bus. Saya pasti meminta 40 ambulans datang ke rumah saya untuk mengatasi rasa sakit ini,” kata Kelly yang dikutip The Solar.

“Saya ingat ahli bedah yang melepas implan dan memperbaiki otot dada saya berkata, ‘pasti sangat kasar terhadap Anda’. Otot di dada saya pada dasarnya robek menjadi dua dan menggulung hingga ke leher saya,” jelasnya.

Akibat kondisi itu, Kelly harus merogoh kocek lebih banyak lagi untuk memperbaiki payudaranya. Namun, semuanya tidak berjalan sesuai rencana.

Saat Kelly bangun dari operasi kedua dengan implan barunya, ia merasa ada yang tidak beres. Lengannya terasa mati rasa dan dada seperti terbakar.

“Saya dipulangkan tetapi dilarikan kembali sekitar empat jam kemudian karena rasa sakitnya semakin parah. Rasanya dada dan lengan saya terbakar,” bebernya.

Kasus Langka Bayi 10 Bulan ‘Hamil’ Kembarannya, Awalnya Disangka Tumor


Jakarta

Seorang dokter menceritakan pengalamannya merawat bayi yang sakit di bagian perutnya. Dokter menyebut bayi itu bisa meninggal jika tidak segera ditangani.

Awalnya, kepala medis menjelaskan bayi berumur 10 bulan itu dirawat karena sakit perut yang parah dan dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Sadiqabad, Pakistan. Bayi itu menjalani pemindaian ultrasonografi dan diyakini adanya tumor di perutnya.

Bayi tersebut juga diyakini mengalami asites, suatu kondisi menyakitkan dimana cairan terkumpul di ruang dalam perut. Ia dilarikan ke ruang operasi, di mana ahli bedah anak Mushtaq Ahmed bersiap untuk menanganinya.

“Saat operasi dimulai, semuanya tampak berjalan sesuai harapan. Namun, setelah rentang waktu dua jam, sebuah benda muncul setelah tumor dari perut gadis muda itu diangkat,” jelas Mushtaq Ahmed yang dikutip dari The Solar,

“Ditemukan bahwa tumor itu sebenarnya adalah janin,” sambung dia.

Tim medis itu menemukan bahwa kembaran gadis mungil itu belum berkembang dengan baik di dalam perutnya. Fenomena ini biasa disebut sebagai Vanishing Twin Syndrome.

Ayah bayi tersebut mengatakan putrinya yang tidak disebutkan namanya itu mengalami sakit perut sejak ia dilahirkan, dan melihat putrinya menerima berbagai perawatan. Namun sepertinya tidak ada yang bisa menyembuhkan ketidaknyamanan bayi tersebut, sehingga orang tuanya membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Fenomena ini, yang dikenal sebagai janin dalam janin, melibatkan perkembangan bayi kembar di mana satu janin tumbuh di dalam tubuh janin lainnya,” kata Mushtaq Ahmed.

“Hal ini terjadi pada satu dari sejuta orang. Sampel telah dikirim ke laboratorium untuk pengujian komprehensif lebih lanjut,” ujarnya.

Kondisi janin dalam janin itu dapat terjadi pada bayi kembar. Salah satu anak berkembang di dalam perut ibunya, sedangkan yang lainnya di dalam perut janin tersebut.

“Prosedur pembedahannya sendiri sangat rumit, dengan tujuan utama menyelamatkan nyawa gadis itu,” tutur dia.

“Kami bersyukur atas campur tangan ilahi yang membawa kemenangan kami,” pungkasnya.

Setelah operasi berhasil, dokter mengatakan kondisi bayi itu stabil dan sedang dalam pemulihan.

Simak Video “Operasi Pemisahan Bayi ‘Berkaki 6’ di Lombok Dilakukan Akhir Pekan
[Gambas:Video 20detik]
(sao/sao)

Fakta-fakta Viral Wanita Operasi usai Waxing, Awalnya Ngeluh Jerawat di Ketiak

Jakarta

Wanita ini harus menjalankan operasi di ketiaknya usai mengalami hidradenitis pasca melakukan waxing. Cherry Tania (24) mengatakan bahwa gejala yang muncul awalnya berupa benjolan kecil di space bekas waxing. Namun, ia mengaku tidak khawatir terlebih tiga hari berselang benjolan tersebut mengering.

Beberapa hari kemudian, Cherry menemukan benjolan tersebut justru muncul lagi dan tidak hilang dalam waktu sebulan. Ia lantas memutuskan untuk pergi ke dokter spesialis kulit.

“Di sini aku sudah merasa ini bukan jerawat, ini ada yang salah. Jadi cus langsung ke dokter, awalnya ke dokter umum dulu, diagnosa pertama furunkel semacam infeksi yang terjadi karena folikel rambut, dikasih antibiotik, obat oles, tapi nggak kunjung membaik, akhirnya aku determine ke ke SpKK, diagnosanya awalnya masih sama,” tutur perempuan asal Jakarta, dalam akun TikTok pribadinya.

Sempat Dikira Jerawat

Cherry mengatakan ia sempat mengira benjolan tersebut hanyalah jerawat atau bisul biasa. Namun setelah kondisinya tak kunjung membaik ia memutuskan pergi ke dokter spesialis dan pihak medis mengatakan ia mengalami hidradenitis.

“Jadi dulu itu aku memang waxing dan sempat muncul jerawat kecil tapi nggak lama kemudian dia kaya kempes sendiri gitu, jadi aku kira itu jerawat biasa jadi aku tetap lanjut waxing,” katanya.

“Kalau pernah ada bisul kaya gitu, itu tandanya kamu salah satu orang yang nggak bisa waxing, tanda lainnya banyak hair bumps merah-merah gini, berjendol atau suka ada ingrown hair, biasanya itu pertanda kalian nggak boleh waxing,” lanjut dia.

Hidradenitis yang Dialami Disebabkan Waxing

Hidradenitis merupakan kondisi yang menyebabkan munculnya benjolan kecil sebesar kacang di bawah kulit yang terasa nyeri dan berisi nanah.

Tidak hanya pada ketiak, benjolan tersebut juga bisa muncul di selangkangan, lipat paha, bokong, dan juga payudara. Apabila benjolan pecah, nanah yang ada di dalamnya dapat menginfeksi kulit sekitarnya.

“Hidradenitis yang aku alami itu kata dokter karena waxing, jadi sebenarnya menurut dokter nggak disaranin untuk membersihkan bulu ketiak sampai benar-benar habis karena ada risiko iritasi, infeksi,” cerita dia saat dihubungi Kamis (17/8/2023).

“Yang direkomendasikan adalah trimming dengan gunting atau shaving dengan electrical shaver yang pisaunya ga bersentuhan langsung dengan kulit,” sambungnya.

Pria Kehilangan Lidah gegara Kanker, Gejala Awalnya Dikira Cuma Efek Makan Pedas

Jakarta

Seorang pria di Inggris, Peter Beckett-Clee, harus kehilangan lidahnya gegara kanker lidah. Tak diduga, gejala yang awalnya kira adalah efek kebanyakan minum soda dan makan pedas rupanya adalah gejala kanker lidah. Bagaimana kejadiannya?

Semua bermula pada Maret 2020. Saat itu, Peter merasakan sensasi aneh di lidahnya. Saat itu, ia mengira lidahnya hanya iritasi ringan gegara kebanyakan mengkonsumsi makanan pedas dan minuman bersoda. Namun gegara rasa tidak nyamannya semakin parah, Peter memeriksakan diri ke dokter gigi.

Peter Beckett-Clee dari Barry kini telah membagikan tanda-tanda peringatan yang membuatnya mengunjungi dokter gigi dan kemudian dokter.

Namun saat itu, dokter gigi salah memberikan diagnosa. Dokter tersebut mengira, masalah pada lidah Peter disebabkan stres atau kemungkinan tergigit saat tidur. Mengikuti saran dokter, Peter pun hanya mencoba mengatasi masalahnya dengan obat kumur. Namun, rasa aneh pada lidahnya tak kunjung hilang.

Lama-kelamaan, Peter frustasi lantaran kondisi lidahnya tak kunjung membaik. Peter pun kemudian memeriksakan diri ke dokter umum. Saat itu dokter yang memeriksakan Peter langsung curiga ada yang salah dengan lidah Peter, hingga kemudian merujuk agar Peter menjalani perawatan di rumah sakit.

“Itu bukan kelegaan karena saya tidak ingin (dugaan dokter) benar dan saya tidak ingin jawabannya adalah kanker,” ungkap Peter dikutip dari New York Publish, Sabtu (5/8/2023).

Peter pun kemudian menjalani tes biopsi di Rumah Sakit Universitas Wales. Dari sanalah, ketakutan Peter terbukti menjadi kenyataan. Ia didiagnosis mengidap kanker lidah dan memerlukan operasi sesegera mungkin.

“Semuanya sangat cepat. Saya tidak benar-benar punya waktu untuk memprosesnya,” beber Peter.

Prosedur pembedahan yang dijalani Peter dikenal sebagai glosektomi parsial, yakni pengangkatan separuh bagian lidah. Operasi berlangsung selama sekitar 10 jam, termasuk prosedur penggantian bagian yang dipotong dengan jaringan dari lengan bawah Peter.

Kronologi Kematian Pertama di Dunia Akibat Virus Oz, Awalnya Disebut Pneumonia


Jakarta

Geger wanita di Jepang menjadi korban pertama di dunia yang meninggal pasca tertular virus Oz. Pihak berwenang sejauh ini mengkonfirmasi kematian tersebut bisa jadi bermula dari penularan kutu.

Virus Ozsebenarnya ditemukan di Jepang pada 2018, baru kali ini laporan kasus ditemukan pada manusia. Bagaimana awal mulanya?

Dikutip dari SCMP, wanita ini pergi ke institusi medis pada musim panas 2022 pasca mengalami gejala, termasuk demam dan kelelahan, menurut pejabat pemerintah di prefektur dan Kementerian Kesehatan.

Ia mulanya didiagnosis mengidap pneumonia, tetapi setelah kondisinya memburuk, wanita usia 70 tahun ini harus dirawat di rumah sakit. Apa yang ditemukan dokter membuat prognosis mengarah kepada kemungkinan virus Oz.

“Ditemukan kutu yang membesar di paha kanan atasnya,” sebut tenaga medis yang merawatnya.

Setelah melakukan perawatan, sayangnya nyawa wanita tersebut tidak tertolong. Ia meninggal dengan kondisi miokarditis, radang otot jantung, setelah setidaknya melalui rawat inap selama 26 hari.

Sampai saat ini tidak ada vaksin untuk melawan virus Oz, menurut Nationwide Institute of Infectious Ailments di Tokyo.

Lembaga tersebut mengatakan bahwa terinfeksi virus belum tentu berakibat deadly, tetapi penelitian lebih lanjut perlu dilakukan mengenai gejala dan bahayanya.

Virus ini pertama kali terdeteksi pada tahun 2018 di kutu testudinarium Amblyomma yang ditemukan di prefektur barat Ehime.

“Virus Ozdiperkirakan ditularkan melalui gigitan kutu,” kata institut tersebut, dengan spesies yang ada di wilayah yang luas di Jepang.

Antibodi telah ditemukan pada monyet liar, babi hutan, dan rusa di prefektur Chiba, dekat Tokyo, prefektur pusat Gifu dan Mie, prefektur barat Wakayama dan Yamaguchi, dan prefektur barat daya Oita.

Dua pemburu di Yamaguchi juga dilaporkan positif antibodi, kata lembaga itu.

“Penting untuk menutupi kulit sebanyak mungkin saat memasuki space berumput agar Anda tidak digigit oleh kutu ini,” kata seorang pejabat di Kementerian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan.

Simak Video “Prosesi Pemakaman Fajri Pria Obesitas Dibantu Basarnas dan Damkar
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)