Tag: Bangun

Gejala Khas Diabetes yang Bisa Muncul Pagi Hari Setelah Bangun Tidur


Jakarta

Banyak orang memandang diabetes sebagai momok mengerikan. Sebab, berangkat dari kebiasaan yang seringkali tak disadari seperti banyak meminum minuman manis atau camilan bergula, pengidap diabetes berisiko mengalami komplikasi penyakit dengan risiko deadly.

Banyak yang memahami, bahwa gejala diabetes paling umum tak lain poliuri yakni sering buang air kecil, polifagi yakni mudah lapar, dan polidipsi berarti pasien muda haus. Namun di samping itu ada sejumlah gejala khas diabetes yang seringkali muncul pagi hari setelah seseorang bangun tidur. Apa saja?

Sederhananya, hati melepaskan gula darah untuk mempersiapkan tubuh menghadapi hari dengan aktif. Karena itulah, pengidap diabetes mungkin mengalami kadar glukosa tinggi di pagi hari.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada kemungkinan, mereka bangun tidur dengan gejala berupa dengan mulut dan tenggorokan kering, kandung kemih penuh bahkan setelah sering buang air kecil sepanjang malam, penglihatan kabur, lemas, dan lapar.

“Gejalanya akan sepanjang hari. Perihal gejala khusus pagi hari bisa berupa buang air kecil banyak, mungkin kalau malam bisa mengganggu tidur lalu bangun dengan mulut agak kering,” ungkap Direktur Pelaksana dan Konsultan, Ahli Diabetes di Pusat Spesialisasi Diabetes Dr Mohan, kata Dr R M Anjana, dikutip dari Hindustan Instances, Rabu (13/12/2023).

“Tapi selebihnya sama saja seperti gatal-gatal, capek, lemas, lapar berlebih, haus berlebih, dan ini bisa terjadi siang atau malam, berat badan turun, luka tak kunjung sembuh, gatal-gatal di kemaluan, semua itu sama gejala umum,” ujarnya lebih lanjut.

Simak Video “Peringatan Hari Diabetes Sedunia Besama Tropicana Slim
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)

Ganjar Singgung Kerugian Negara dari Korupsi Bisa Bangun 27 Ribu Puskesmas


Jakarta

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan Indonesia masih diliputi permasalah besar terkait korupsi. Ganjar menyebut Indonesia telah mengalami kerugian besar akibat korupsi sehingga sederet kebijakan akan dia lakukan saat terpilih.

“Knowledge ICW (Indonesia Corruption Watch) menunjukkan sekitar Rp 230-an triliun dalam 10 tahun terakhir kerugian negara itu terjadi, dan ini equal kalau bisa kita pakai untuk membuat puskesmas kira-kira 27 ribu,” ujarnya dalam debat perdana di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).

Di samping itu dia menyinggung terkait undang-undang perampasan aset yang harus ditegakkan sesegera mungkin demi mewujudkan negara bebas koruptor.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Terbayangkan oleh kita edukasi itu bisa kita tunjukkan dengan teladan dari seorang pemimpin,” tambahnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) berkisar 10.374 unit pada 2022 yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut naik 0,80 persen atau bertambah 82 unit dari tahun sebelumnya yang sebanyak 10.292 unit. Knowledge Kementerian Kesehatan menunjukkan ada 171 kecamatan di Indonesia yang belum memiliki puskesmas.

Simak Video “Angka Stunting di Indonesia Tinggi, Capai 400.000 per Tahun
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Sulit Tidur hingga Alami Jantung Berdebar saat Bangun, Apakah Sleep Apnea Dok?

Jakarta

Pertanyaan:

Halo Dok, saya pria usia 30 tahun dan sering mengalami sleep apnea. Tidur saya mudah terganggu dan jantung berdebar saat bangun.

Beberapa hari ini badan saya juga lemas, seperti tidak bertenaga. Apa yang terjadi sebenarnya Dok, apakah ini termasuk sleep apnea?


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya, penyebab sleep apnea itu apa saja dan bagaimana mengatasinya?

FK (pria, 30 tahun)

Jawaban:

Jadi yang dimaksud dengan Obstructive Sleep Apnea atau sleep apnea adalah gangguan pernapasan sewaktu tidur. Gejala yang terjadi pada malam hari saat tidur seperti:

  • Mendengkur atau loud night breathing
  • Henti napas saat tidur
  • Gasping atau sensasi seperti tersedak, seperti ada cairan lambung yang naik membuat tersedak sampai kadang-kadang pasien terbangun
  • Tidur yang tidak nyenyak

Kemudian gejala yang muncul pada siang hari, seperti:

  • Bangun pagi yang tidak segar, karena tidur yang tidak nyenyak
  • Bisa menyebabkan sakit kepala pada pagi hari
  • Tenggorokan yang sakit atau kering
  • merasa lelah dan lesu
  • Rasa ngantuk yang berlebihan

Untuk mengidentifikasi penyebab sleep apnea bisa, pasien harus dianalisis terlebih dulu seperti pemeriksaan fisik. Secara fisiologis regular, kita bernapas lewat hidung jadi kemungkinan adanya hambatan saat yang terjadi pada hidung akan dicari. Biasanya, dokter THT akan melakukan pemeriksaan endoskopi, dari hidung sampai laring akan dilihat apakah ada penyempitan atau tidak.

Banyak faktor yang mempengaruhi, seperti ada sekat hidung yang membagi ruang hidung kanan dan kiri ada yg bengkok. Selain itu adanya pembesaran konka yang menyebabkan sumbatan, polip yang besar, ada amandel di belakang hidung atau adenoid, sumbatan napas, tumor atau tonsil membesar di bawah lidah, serta faring yang menyempit.

Cara mengatasinya:

  • Bisa melakukan tindakan korektif seperti pembedahan untuk mengatur saluran napas
  • Bisa dilakukan pemasangan tekanan oksigen

Jika mulai terlihat gejala-gejala tersebut dan telah dilakukan tindakan, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang yaitu sleep analysis check. Saat tidur, kita ukur kadar oksigennya, ada kenaikan tekanan darah atau tidak, nadinya tambah cepat atau tidak, apakah ada henti napas, atau apakah ini ada pengaruhnya dari perubahan posisi atau tidak.

Sebagai informasi, apnea index yang regular adalah kurang dari 5 atau sama dengan 5. Kalau yang ringan 5-15 kali dalam satu jam. Kalau yang moderat 15-30 kali dalam satu jam, dan kalau yang berat ada lebih dari 30 kali dalam satu jam.

dr Zainal Adhim, SpTHT KL, Subsp, LF (Okay), PhD

Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher Subspesialis Laring Faring

RS Pondok Indah – Pondok Indah

Tentang Konsultasi Kesehatan

Pembaca detikcom yang memiliki pertanyaan seputar kesehatan, dapat mengirimkan pertanyaan disertai keterangan nama, usia, dan jenis kelamin melalui kind Konsultasi detikHealth, KLIK DI SINI.

Identitas penanya bisa ditulis terang atau disamarkan, disesuaikan dengan keinginan pembaca. Kerahasiaan identitas dijamin.

Mau tahu kondisi psychological well being kamu? Coba ikutan tes psikologi DI SINI.

Simak Video “Penampakan RS Al Shifa, Pasien Tidur di Luar dengan Tenda Compang-camping
[Gambas:Video 20detik]
(sao/suc)

Gejala Diabetes Ini Sering Muncul Pagi-pagi Setelah Bangun Tidur, Seperti Apa?

Jakarta

Penyakit diabetes kerap dipandang sebagai momok mengerikan. Sebab di samping besarnya risiko komplikasi, penyakit kini kerap tak terdeteksi pada fase awal. Pada banyak kasus, pengidap diabetes tak menyadari bahwa sebenarnya, tubuhnya tengah mengidap penyakit gula.

Seringkali terdengar, gejala paling umum dari diabetes adalah buang air kecil terus-menerus dan gampang haus. Namun rupanya selain itu, ada sejumlah gejala khas diabetes yang muncul pagi hari setelah seseorang baru bangun tidur. Salah satunya, kesemutan pada space kaki.

“Gula berlebih dalam darah dapat merusak ujung saraf, terutama saraf yang terletak paling jauh dari sumsum tulang belakang seperti kaki,” jelas pihak UNC Well being Wayne dikutip dari Mirror Information UK, Senin (4/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Digambarkannya, kesemutan akibat diabetes ini berupa sensasi mati rasa atau terbakar di bagian kaki yang sering kali muncul setelah bangun tidur. Kondisi ini biasanya dibarengi dengan gejala lain berupa peningkatan frekuensi buang air kecil.

“Kebanyakan orang buang air kecil empat hingga tujuh kali dalam sehari. Jika seseorang sering pergi ke kamar mandi, terutama terbangun beberapa kali di malam hari, itu mungkin merupakan tanda bahwa ginjal bekerja lembur untuk membuang kelebihan gula dalam darah,” jelasnya lebih lanjut.

Bikin Gampang ‘Moody’

Selain kedua gejala tersebut, perubahan suasana hati yang cepat juga bisa menjadi salah satu gejala diabetes. Sebab, kadar gula darah yang tidak stabil dalam tubuh dapat membuat beberapa orang mengalami emosi yang naik turun.

“Gula darah tinggi juga meniru gejala depresi seperti rendahnya dorongan energi dan keinginan untuk tetap di tempat tidur,” sambungnya.

Mengacu pada NHAS, gejala umum diabetes lainnya berupa sering haus, mudah lelah, penurunan berat badan, dan penurunan massa otot. Beberapa pasien juga mengalami sariawan, serta gatal di space sekitar penis dan vagina.

“Sangat penting untuk diabetes untuk prognosis sedini mungkin karena kemungkinan akan bertambah buruk jika tidak diobati dan dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang,” pungkasnya.

Simak Video “Waspada Diabetes pada Anak
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Badan Sakit saat Bangun Tidur, Ini 5 Kemungkinan Penyebabnya


Jakarta

Pernahkah Anda mengalami badan sakit saat bangun tidur di pagi hari? Biasanya, hal ini terjadi jika Anda melakukan aktivitas berat sehari sebelumnya.

Namun, tak jarang tubuh merasa sakit saat bangun tidur meski tidak beraktivitas berat. Hal ini tentunya membuat tubuh Anda sulit bergerak di pagi hari.

Lantas, apa penyebab setiap badan sakit saat bangun tidur? Dikutip dari berbagai sumber, berikut ulasannya.

1. Kualitas Matras yang Buruk

Dikutip dari Sleep Basis, salah satu penyebab utama badan sakit saat bangun tidur adalah kualitas matras yang jelek. Adapun ciri-ciri matras yang jelek antara lain busanya sudah turun, memiliki penyangga yang tidak baik, berdebu, serta berbau.

Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk mengganti kasur setidaknya setiap 7 sampai 10 tahun sekali. Sebab, usia mempengaruhi kualitas dan durabilitas kasur.

2. Posisi Tidur

Setiap orang memiliki posisi tidur preferrred yang berbeda-beda. Karenanya, posisi tidur yang tidak tepat bisa menyebabkan tubuh merasa sakit saat bangun tidur.

Normalnya, posisi telentang merupakan postur tidur yang paling disarankan. Namun bagi orang-orang dengan kondisi berikut sebaiknya tidur dengan posisi menyamping agar saat bangun tidur badan tidak sakit:

  • Ibu hamil
  • Pengidap asam lambung
  • Orang yang sakit punggung
  • Pengidap sleep apnea
  • Lansia di atas 65 tahun

3. Kegemukan/Obesitas

Dikutip dari Well being Care Associates, badan sakit saat bangun tidur juga bisa dipicu oleh faktor kegemukan/obesitas. Pasalnya, bobot tubuh yang berlebih memberikan lebih banyak tekanan pada sendi, tulang punggung, dan leher.

Selain itu, pengidap obesitas juga berisiko mengalami sleep apnea atau kesulitan bernapas saat tidur. Hal ini amat memengaruhi kebugaran dan kesegaran tubuh saat bangun di pagi hari.

4. Stres

Stres tak hanya memengaruhi pikiran, tapi juga bisa membuat kualitas tidur Anda menjadi buruk. Dikutip dari Avance Care, stres menimbulkan peradangan dalam tubuh, yang mana bisa membuat otot tubuh merasa nyeri saat bangun tidur. Karena itu, Anda harus senantiasa menjaga kesehatan psychological guna mendapatkan waktu tidur yang baik dan berkualitas.

5. Gejala Penyakit/Kondisi Medis

Terkadang, badan sakit saat bangun tidur di pagi hari mengisyaratkan penyakit atau kondisi medis tertentu, misalnya:

  • Virus atau infeksi
  • Dehidrasi
  • Anemia
  • Kekurangan vitamin D
  • Pneumonia
  • Fibromyalgia
  • Arthritis
  • Lupus
  • Penyakit Lyme

Itu tadi beberapa penyebab badan sakit saat bangun tidur di pagi hari. Jika rasa sakit atau nyeri tidak hilang selama berhari-hari meski sudah beristirahat, maka Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter guna mengetahui penyakit yang mungkin diidap.

(ath/ath)

Gejala Diabetes di Pagi Hari saat Bangun Tidur, Waspadai Jika Alami Keluhan Ini

Jakarta

Penyakit gula atau diabetes dipandang sebagai momok mengerikan. Pasalnya di samping besarnya risiko komplikasi dan fatalitas, pada beberapa kasus, penyakit ini ada di tubuh seseorang tanpa memunculkan gejala yang jelas terlihat. Bahkan ada juga pasien yang sempat tidak mengalami gejala sama sekali.

Mengacu pada Nationwide Well being Service (NHS) di Inggris, diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menghancurkan dan menyerang sel-sel yang memproduksi insulin. Sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau tidak bereaksi terhadap insulin sebagaimana mestinya.

Seringkali, orang dengan diabetes tipe 2 sama sekali tidak menyadari dirinya tengah mengidap diabetes selama bertahun-tahun lantaran memang tidak ada gejala yang terlihat sama sekali.

Namun di samping itu, ada satu gejala diabetes yang tidak diketahui banyak orang, yakni sering muncul kesemutan di pagi hari.

“Gula berlebih dalam darah dapat merusak ujung saraf, terutama saraf yang terletak paling jauh dari sumsum tulang belakang seperti kaki,” ungkap pihak UNC Well being Wayne dikutip dari Mirror Information UK, Senin (4/9/2023).

Kesemutan tersebut digambarkan seperti sensasi mati rasa atau terbakar di bagian kaki setelah seseorang bangun tidur. Kondisi itu masuk ke dalam daftar gejala diabetes bersamaan dengan tingginya frekuensi buang air kecil.

“Kebanyakan orang buang air kecil empat hingga tujuh kali dalam sehari. Jika seseorang sering pergi ke kamar mandi, terutama terbangun beberapa kali di malam hari, itu mungkin merupakan tanda bahwa ginjal bekerja lembur untuk membuang kelebihan gula dalam darah,” terangnya.

NEXT: Diabetes bisa bikin ‘moody’

Simak Video “Waspada Diabetes pada Anak
[Gambas:Video 20detik]

Penjelasan Medis Masih Mengingat Mimpi saat Bangun Tidur

Jakarta

Saat tertidur, tak jarang seseorang mengalami mimpi baik indah maupun buruk. Terkadang, seseorang juga merasa dirinya tidak mengalami mimpi ketika tertidur. Mengapa demikian?

Pakar kesehatan tidur dr Andreas Prasadja menyebut setiap orang pasti bermimpi setiap malamnya. Normalnya, seseorang mengalami fase yang disebut dengan Fast Eye Motion (REM) ketika tidur. Fase ini juga disebut dengan fase mimpi.

“Nah satu siklus ini berlangsung kira-kira 90-110 menit satu siklusnya. Dan siklus ini akan berulang-ulang sepanjang malam, bisa 4 kali atau 6 kali,” ucap dr Ade, sapaannya, kepada detikcom, Selasa (20/6/2023).

Ia mengungkapkan, mimpi terbentuk dari sinyal otak yang awalnya berasal dari batang otak. Kemudian menyebar ke permukaan otak secara acak (random). dr Ade juga mengatakan bahwa mimpi erat kaitannya dengan memori jangka pendek dan panjang.

Menurut dr Ade, seseorang bisa saja mengingat mimpinya ketika bangun tidur apabila mimpi itu berkesan. Sebaliknya, jika mimpi tersebut tidak penting dan jelas, dr Ade menyebut seseorang bisa saja tidak mengingatnya saat bangun tidur.

“Sayangnya sampai saat ini kita belum ada alat untuk merekam isi mimpi. Sehingga, penelitiannya belum luas,” ungkap dr Ade.

“Kita kalau di penelitian mimpi tuh masih nanya ‘tadi mimpinya apa?’ ‘tadi mimpinya gimana’ berdasarkan ingatan dari subjek,” sambungnya.

dr Ade menambahkan, ada dua kemungkinan apabila seseorang tidak mengalami mimpi ketika tidur.

“Pasti mimpi. Atau terbangun jauh dari tahap tidur mimpi (REM),” pungkasnya.

Simak Video “Menjaga Kecantikan Lewat Tidur Cukup dan Berkualitas
[Gambas:Video 20detik]
(hnu/suc)