Tag: Edukasi

Pakar Sayangkan Konten Edukasi Kinderflix Dapat Komentar Tak Senonoh dari Netizen


Jakarta

Belakangan viral soal konten edukasi anak di kanal YouTube Kinderflix yang dipenuhi komentar tak senonoh dari netizen, yang diarahkan kepada hostnya. Host konten edukasi tersebut yakni Nisa atau Kak Nisa mengalami catcalling dari netizen.

Menanggapi itu, Nisa mengaku sangat menyayangkan catcalling yang dari netizen. Ia juga merasa ‘down’ dan memilih untuk tidak menanggapi komentar negatif tersebut.

“Kalau aku pasti sedih merasa down. Cuma aku nggak mau berlarut dalam kesedihan dan aku juga mikir ngapain juga harus sedih,” kata Nisa ditemui di Studio FYP Trans 7 di Kawasan Mampang, Jakarta Selatan pada Selasa (7/11/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Nggak (balas komentar netizen) sih fokus ke produksi bagaimana perkembangan produk kita. Kalau ranah pribadi kita tidak,” jelasnya.

Berkaca dari kasus tersebut, komentar dari netizen yang merujuk pada seksualisasi pada perempuan tergolong sebagai pelecehan seksual berbasis gender di media on-line.

Pakar terkait kekerasan berbasis gender on-line (KBGO) sekaligus pengamat dan peneliti media digital, Ellen Kusuma, mengatakan situasi objektifikasi seksual seperti kasus Kinderflix sebenarnya tak jarang terjadi. Ia sangat menyayangkan bagaimana objektifikasi seksual seperti ini masih terus terjadi, terutama di ruang publik.

“Jadi kalau kita ngomongin situasi Kinderflix memang sangat disayangkan karena terjadi di ruang publik. Ya mau di ruang apapun sebenarnya tidak diperkenankan terjadi sebuah objektifikasi, apalagi objektifikasi seksual,” jelas Ellen pada detikcom saat ditemui di acara Rutgers Indonesia, Selasa (14/11).

“Karena itu tidak melihat manusia sebagai manusia, tapi sebagai objek, terutama pada perempuan sebagai objek seksual,” lanjutnya.

Kekerasan berbasis gender on-line atau KBGO dipahami sebagai aksi kekerasan yang memiliki niatan atau maksud melecehkan korban. Hal ini dilakukan berdasarkan gender menggunakan teknologi.

Melihat ini, Ellen merasa ada yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus serupa di kemudian hari. Misalnya, dengan melaporkan fenomena objektifikasi seksual yang berlangsung platform media sosial.

Menurutnya, perlu diketahui lebih lanjut apakah platform media sosial sudah punya penanganan atau kategori pelaporan. Terutama terkait konten seputar objektifikasi seksual.

“Dan kalau misalnya dilaporkan, apakah bentuknya bisa di-take down, atau akunnya bisa dari pelaku atau akun pelakunya bisakah diturunkan atau dihapus sama sekali. Nah itu yang mungkin bisa dicari tahu dan didorong ke platform media sosial,” tutur Ellen.

“Sehingga hal-hal seperti objektifikasi seksual itu tidak menjadi hal yang bisa dilakukan dengan seenaknya oleh siapapun,” pungkasnya.

Simak Video “Konten Kinderflix Dapat Komentar Pelecehan dari Orang Dewasa, Ini Kata Psikolog
[Gambas:Video 20detik]
(sao/vyp)

Edukasi Awam tentang Infeksi Jamur pada Kulit dalam Rangka Fungal Illness Awarness Week 2023

Jumat, 22 September 2023 PKRS RSUD dr. Soewandhie bersama dr. Spesialis Kulit – Kelamin dan Kosmetik Medis yaitu dr. Desy Hinda Pramita, Sp.KK, dr. Ita Puspita Dewi Sp.KK dan dr. Maria Ulfa Sheilaadji, dan dr. Dhani sebagai dokter tamu mengadakan kegiatan edukasi awam serantak yang diprakarsai oleh KSDMI PERDOSKI tentang Infeksi Jamur pada Kulit dalam rangka Fungal Illness Awarness Week 2023 yang juga di assist oleh Dokter Muda (DM) dari Universitas Ciputra. kegiatan tersebut dilaksanakan di lantai 1 Gedung lama RSUD dr. M. Soewandhie space ruang tunggu laboratorium dan radiologi. acara dimulai dari jam 8.00 WIB sampai dengan 9.00 WIB.

materi yang disampaikan juga sangat tidak asing oleh masyarakat umum yaitu tentang infeksi jamur seperti (kadas/kurap, panu, dan kutu air) menjadikan antusiasme pengunjung sangat tinggi. hal ini tampak pada setiap materi yang disampaikan pengunjung baik materi pertama sampai ketiga banyak yang ingin bertanya bahkan tidak mau melewatkan kesempatan,pengunjung juga sekaligus konsultasi tentang penyakit yang dideritanya khususnya penyakit infeksi kulit.

Materi pertama tentang infeksi jamur yaitu Tinea Corporis & Cruris atau dalam keseharian kita bisa sebut Kadas/Kurap.

Kontak langsung dengan manusia, hewan yang  terinfeksi, tanah yang terkontaminasi jamur, atau dapat melalui serpihan jamur pada handuk/benda lain

Pakaian ketat, Kondisi hangat & lembab, Pemukiman padat, Kondisi tubuh lemah, Kontak dengan orang atau hewan sakit

Gatal, Bercak merah berbentuk bulat/ lonjong, disertai sisik, dan tepi lebih merah, Bercak merah dapat >1 buah, bila bergabung membentuk polisiklik (tepi bercak sambung menyambung seperti gambaran bunga).

cara pencegahannya adalah menghindari dari segala bentul penularan yang telah disebutkan diatas dan faktor resikonya

Pengobatan antijamur oles : krim/salep, Pengobatan antijamur minum (bila bercak luas), Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, Hindari menggunakan handuk/pakaian bersama dengan orang lain, Memutus rantai penularan, Menghindari faktor risiko

Materi kedua tentang infeksi jamur yaitu Pitiriasis Versikolor atau dalam keseharian kita bisa sebut Panu.

Infeksi jamur pada kulit luar oleh Malassezia yang merupakan organisme regular di kulit

      • Lingkungan panas dan lembab
      • Produksi kelenjar minyak yang meningkat saat pubertas
      • Keringat berlebih
      • Konsumsi kortikosteroid
      • Kelebihan/kekurangan gizi
      • Bercak putih/kecokelatan/merah, dengan sisik halus, dapat tersebar/menyatu, terutama di tubuh bagian atas dan lengan atas
      • Terkadang disertai gatal terutama saat berkeringat 

cara pencegahannya adalah menghindari dari segala bentul penularan yang telah disebutkan diatas dan faktor resikonya

      • Pengobatan antijamur oles : krim, shampo.
      • Pengobatan antijamur minum (pada kasus yang sering kambuh)
      • Menghindari faktor risiko

Materi ketiga tentang infeksi jamur yaitu Tinea Pedis atau dalam keseharian kita bisa sebut Kutu air.

Kontak langsung dengan manusia, hewan yang  terinfeksi, tanah yang terkontaminasi jamur, atau dapat melalui serpihan jamur pada handuk, kaus kaki, dan sepatu

      • Higienitas yang kurang (tidak mengganti kaus kaki, tidak mencuci kaki)
      • Pemakaian sepatu tertutup
      • Aktivitas fisik yang tinggi
  • Gatal
  • Bercak merah disertai sisik pada sela jari, telapak kaki, dan punggung kaki
  • Lepuhan pada kulit kaki
  • Luka pada kulit kaki
  • Perubahan warna hingga kerusakan kuku

cara pencegahannya adalah menghindari dari segala bentul penularan yang telah disebutkan diatas dan faktor resikonya

  • Pengobatan antijamur oles : krim/salep
  • Pengobatan antijamur minum (bila bercak luas)
  • Menjaga kebersihan kaki dengan mencuci dan mengeringkan kaki setelah aktivitas
  • Mengganti kaus kaki minimal 1 kali 1 hari
  • Melepas sepatu bila sedang beristirahat

Edukasi Awam tentang Infeksi Jamur pada Kulit dalam Rangka Fungal Illness Awarness Week 2023

Jumat, 22 September 2023 PKRS RSUD dr. Soewandhie bersama dr. Spesialis Kulit – Kelamin dan Kosmetik Medis yaitu dr. Desy Hinda Pramita, Sp.KK, dr. Ita Puspita Dewi Sp.KK dan dr. Maria Ulfa Sheilaadji, dan dr. Dhani sebagai dokter tamu mengadakan kegiatan edukasi awam serantak yang diprakarsai oleh KSDMI PERDOSKI tentang Infeksi Jamur pada Kulit dalam rangka Fungal Illness Awarness Week 2023 yang juga di help oleh Dokter Muda (DM) dari Universitas Ciputra. kegiatan tersebut dilaksanakan di lantai 1 Gedung lama RSUD dr. M. Soewandhie space ruang tunggu laboratorium dan radiologi. acara dimulai dari jam 8.00 WIB sampai dengan 9.00 WIB.

materi yang disampaikan juga sangat tidak asing oleh masyarakat umum yaitu tentang infeksi jamur seperti (kadas/kurap, panu, dan kutu air) menjadikan antusiasme pengunjung sangat tinggi. hal ini tampak pada setiap materi yang disampaikan pengunjung baik materi pertama sampai ketiga banyak yang ingin bertanya bahkan tidak mau melewatkan kesempatan,pengunjung juga sekaligus konsultasi tentang penyakit yang dideritanya khususnya penyakit infeksi kulit.

 

Materi pertama tentang infeksi jamur yaitu Tinea Corporis & Cruris atau dalam keseharian kita bisa sebut Kadas/Kurap.

Kontak langsung dengan manusia, hewan yang  terinfeksi, tanah yang terkontaminasi jamur, atau dapat melalui serpihan jamur pada handuk/benda lain

Pakaian ketat, Kondisi hangat & lembab, Pemukiman padat, Kondisi tubuh lemah, Kontak dengan orang atau hewan sakit

Gatal, Bercak merah berbentuk bulat/ lonjong, disertai sisik, dan tepi lebih merah, Bercak merah dapat >1 buah, bila bergabung membentuk polisiklik (tepi bercak sambung menyambung seperti gambaran bunga).

cara pencegahannya adalah menghindari dari segala bentul penularan yang telah disebutkan diatas dan faktor resikonya

Pengobatan antijamur oles : krim/salep, Pengobatan antijamur minum (bila bercak luas), Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, Hindari menggunakan handuk/pakaian bersama dengan orang lain, Memutus rantai penularan, Menghindari faktor risiko

Materi kedua tentang infeksi jamur yaitu Pitiriasis Versikolor atau dalam keseharian kita bisa sebut Panu.

Infeksi jamur pada kulit luar oleh Malassezia yang merupakan organisme regular di kulit

      • Lingkungan panas dan lembab
      • Produksi kelenjar minyak yang meningkat saat pubertas
      • Keringat berlebih
      • Konsumsi kortikosteroid
      • Kelebihan/kekurangan gizi
      • Bercak putih/kecokelatan/merah, dengan sisik halus, dapat tersebar/menyatu, terutama di tubuh bagian atas dan lengan atas
      • Terkadang disertai gatal terutama saat berkeringat 

cara pencegahannya adalah menghindari dari segala bentul penularan yang telah disebutkan diatas dan faktor resikonya

      • Pengobatan antijamur oles : krim, shampo.
      • Pengobatan antijamur minum (pada kasus yang sering kambuh)
      • Menghindari faktor risiko

Materi ketiga tentang infeksi jamur yaitu Tinea Pedis atau dalam keseharian kita bisa sebut Kutu air.

Kontak langsung dengan manusia, hewan yang  terinfeksi, tanah yang terkontaminasi jamur, atau dapat melalui serpihan jamur pada handuk, kaus kaki, dan sepatu

      • Higienitas yang kurang (tidak mengganti kaus kaki, tidak mencuci kaki)
      • Pemakaian sepatu tertutup
      • Aktivitas fisik yang tinggi
  • Gatal
  • Bercak merah disertai sisik pada sela jari, telapak kaki, dan punggung kaki
  • Lepuhan pada kulit kaki
  • Luka pada kulit kaki
  • Perubahan warna hingga kerusakan kuku

cara pencegahannya adalah menghindari dari segala bentul penularan yang telah disebutkan diatas dan faktor resikonya

  • Pengobatan antijamur oles : krim/salep
  • Pengobatan antijamur minum (bila bercak luas)
  • Menjaga kebersihan kaki dengan mencuci dan mengeringkan kaki setelah aktivitas
  • Mengganti kaus kaki minimal 1 kali 1 hari
  • Melepas sepatu bila sedang beristirahat