Tag: Memakai

Tampon Adalah? Ini Cara Memakai, Melepas dan Risiko Pemakaiannya

Jakarta

Saat menstruasi datang, tentunya wanita akan mencari satu barang yang sangat penting, yaitu pembalut. Namun, selain pembalut, ada barang lainnya yang bisa digunakan untuk menyerap darah haid, yaitu tampon.

Tampon memang tak banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Benda ini lebih umum digunakan di luar negeri. Lantas, seperti apa bentuk dan bagaimana cara menggunakannya?

Apa itu Tampon?

Tampon adalah bahan seperti kapas berbentuk tabung kecil yang dimasukkan ke dalam vagina. Mengutip buku Serba Serbi Kesehatan Perempuan: Apa yang Perlu Kamu Tahu Tentang Tubuhmu oleh Sallika NS, tabung ini memiliki tali pada ujung luarnya untuk menarik tampon keluar.

Wanita yang sedang menstruasi bisa memilih tampon dalam berbagai ukuran, tergantung pada banyaknya darah yang keluar. Wanita yang baru menggunakan tampon juga sebaiknya memilih tampon ringan yang lebih mudah dan nyaman digunakan.

Cara Memasang Tampon untuk Pemula

Mengutip Medical Information In the present day, sebelum memasang tampon, kamu harus memastikan tanganmu bersih. Cuci tangan dengan sabun dan air. Selain itu, sebaiknya potong kuku dan hindari memakai cincin.

  1. Pilih ukuran tampon yang sesuai
  2. Buka bungkus tampon, lepaskan semua kertas pelindung
  3. Cari posisi yang cocok, seperti jongkok, duduk di kloset atau berdiri dengan satu kaki di atas dudukan atau kursi kloset
  4. Gunakan tangan untuk membuka bibir vagina
  5. Masukkan tampon dan aplikator ke dalam vagina. Tali tampon harus menghadap ke bawah
  6. Gunakan jari untuk memeriksa apakah benang mengarah ke bawah
  7. Pastikan tampon tidak terasa sakit atau tidak nyaman. Jika iya, keluarkan dan coba dengan tampon baru.

Cara Melepas Tampon

Berapa lama tampon dipakai? Penting untuk diketahui bahwa kamu harus melepas tampon setelah 4-8 jam. Jangan pernah meninggalkannya selama 8 jam, sebab bisa terjadi infeksi.

Apabila tampon sudah penuh, maka kamu harus menggantinya dengan yang baru. Jika tampon bergerak atau mulai kelar, maka kemungkinan sudah penuh. Kamu harus mengeluarkannya dan menggantinya.

Selain itu, kamu juga harus menggantinya jika tampon mulai bocor atau tali mulai berubah menjadi merah atau coklat. Nah, cara melepas tampon adalah:

  1. Tarik tali tampon dengan lembut sampai seluruh tampon keluar dari bagina.
  2. Jangan menarik secara miring, sebab akan menyebabkan ketidaknyamanan
  3. Jika sulit, cari tali dengan memasukkan jari ke vagina. Kamu perlu mencari pertolongan medis jika tidak bisa melepas tampon.

Risiko Memakai Tampon

Biasanya, pengguna tampon merasa lebih nyaman, karena penggunaannya tidak terasa seperti pembalut. Akan tetapi, penggunaannya sebaiknya dihindari oleh perempuan yang belum menikah, karena bisa merobek selaput dara.

Tampon yang jarang diganti juga berisiko menyebabkan gangguan poisonous shock syndrome (TSS), yaitu infeksi bakteri yang tumbuh dalam tampon. Bakteri ini bisa masuk ke aliran darah dan menimbulkan gejala-gejala seperti mual, pusing, lemas, bahkan menimbulkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat.

Itulah penjelasan mengenai tampon mulai dari cara memasang, melepas dan risiko memakainya. Jika ingin mencobanya, pastikan kamu memakai tampon dengan benar ya detikers!

Simak Video “Wanita Menstruasi Aman dari Gagal Jantung, Benarkah?
[Gambas:Video 20detik]
(elk/row)

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu | Cara Memakai dan Melepas APD

Cara Memakai dan Melepas APD

Ansori AndikaAug 04, 2020

APD yang digunakan di UPTD Puskesmas Sekar Jaya

Alat Pelindung Diri atau bisa disebut APD merupakan kebutuhan utama bagi tenaga kesehatan di Puskesmas saat menangani pasien yang terduga terinfeksi virus corona. Penggunaan APD sangat penting demi mencegah dari terpapar covid-19 karena virus corona bisa menular melalui percikan atau droplet pasien saat batuk atau bersin. Memakai alat pendung diri (APD) saat bekerja bisa mengurangi risiko apabila terjadi kecelakaan kerja, sedangkan jenis APD yang digunakan juga berbeda-beda, tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakukan.

Dalam masa pandemi virus corona seperti sekarang ini, APD pada tenaga medis biasanya terdiri dari kacamata, masker, topi bedah, sarung tangan, dan jubah berbahan khusus yang dikenal dengan nama hazmat swimsuit. Dalam memakai atau melepas alat pendung diri pun tidak bisa sembarangan. Harus benar-benar sesuai dengan panduan agar tidak terjadi kecelakaan saat bekerja.

Penggunaan APD dalam pelayanan posyandu UPTD Puskesmas Sekar Jaya di masa pandemi

Tak hanya itu, perlengkapan APD juga tidak bisa digunakan berkali-kali, kecuali sepatu dan kacamata. Namun, dua alat tersebut harus dibersihkan sesuai prosedur setelah pemakaian.

Sementara untuk jubah/baju hazmat, sarung tangan, masker dan penutup kepala harus dibuang dan diganti yang baru setelah menangani pasien. Sedangkan untuk masker misalnya dianjurkan untuk segera mengganti masker jika sudah basah atau setelah dipakai selama 3-6 jam.

Langkah-langkah memakai Alat Pelindung Diri yang benar

  1. Pakai terlebih dahulu baju dan sepatu kerja khusus
  2. Cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer
  3. Pakai topi bedah sekali pakai
  4. Pakai masker pelindung medis (N95)
  5. Pakai sarung tangan dalam
  6. Pakai kacamata pelindung
  7. Pakai sarung tangan karet sekali pakai
  8. Pemakaian selesai

Langkah- langkah melepas Alat Pelindung Diri yang benar

  1. Ganti sarung tangan
  2. Lepaskan pakaian pelindung
  3. Lepaskan kacamara pelindung
  4. Lepaskan masker
  5. Lepaskan topi
  6. Lepaskan sarung tangan
  7. Pelepasan selesai

Catatan: cuci tangan setiap melepas perlengkapan demi perlengkapan

Editor: Rusmini Wiyati / Kontributor : Ansori, SKM, MM (Ka TU UPTD Puskesmas Sekar jaya)

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu | Kiat UPTD Puskesmas Sekarjaya Untuk Menyukseskan Adaptasi Kebiasaan Baru Memakai Masker

Kiat UPTD Puskesmas Sekarjaya Untuk Menyukseskan Adaptasi Kebiasaan Baru Memakai Masker

Ansori AndikaNov 17, 2020

Melibatkan kepolisian untuk kampanye adaptasi kebiasaan baru

Puskesmas merupakan suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalarn suatu wilayah tertentu

Sebagai pusat pembinaan peran serta masyarakat terutama dalam upaya pencegahan penularan covid-19 salah satu kegiatan yang sudah dilakukan UPTD Puskesmas Sekarjaya adalah melakukan kampanye penggunaan masker di masyarakat. Dalam menerapkan kampanye menggunakan masker di masyarakat, unsur pentahelix atau lima unsur yakni pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat dan media massa menjadi sangat penting dalam menjaga dan mencegah penularan Covid -19. Oleh karena itu kegiatan kampanye ini tidak dapat dilakukan sendiri oleh puskesmas akan tetapi harus dilakukan melalui kolaborasi dengan tokoh masyarakat, ulama, dan relawan untuk menyukseskan gerakan menggunakan masker agar tercipta suatu kebiasaan dan perilaku baru di masyarakat.

Melibatkan sektor pendidikan untuk adaptasi kebiasaan baru

Selama masa pandemi Covid-19, masker wajib dikenakan jika berada di luar rumah, ketika berbicara dengan orang lain, dan ketika sedang sakit agar tidak menularkan dan tertular penyakit. Penggunaan masker bisa menghindarkan kita dari terkena cipratan droplet sebagai sarana penularan virus. Hal tersebut yang menyebabkan masker menjadi alat penting untuk melindungi diri serta orang lain dalam mencegah penularan Covid-19.

Selalu mengkampanyekan adaptasi baru di tempat-tempat umum

UPTD Puskesmas Sekarjaya mengajak agar seluruh pihak mau menggunakan masker, perlu adanya kampanye besar dengan bantuan tokoh masyarakat sebagai panutan dan menjadi agen perubahan. Mereka bertugas mengajak masyarakat untuk menggunakan masker agar lebih didengar dan diikuti oleh masyarakat. (Editor : RW)