Tag: Muncul

5 Gejala Kolesterol Tinggi yang Bisa Muncul di Wajah, Seperti Apa?

Jakarta

Kolesterol tinggi umumnya tak menimbulkan gejala yang signifikan. Namun penumpukan plak di beberapa bagian tubuh akibat kolesterol bisa menimbulkan keluhan kesehatan, termasuk dapat terlihat dari wajah.

Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Kolesterol terbagi menjadi dua, yakni kolesterol baik (high-density lipoprotein/HDL) dan kolesterol jahat (low-density lipoprotein/LDL).

Kolesterol HDL adalah jenis kolesterol yang dibutuhkan oleh tubuh. Fungsi utama kolesterol ini adalah untuk mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah akibat lemak. Sebaliknya, kolesterol LDL merupakan salah satu penyebab utama penyempitan pembuluh darah.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seseorang dikatakan mengidap kolesterol tinggi ketika jumlah whole kolesterol dan kolesterol LDL dalam tubuhnya melebihi batas regular. Kolesterol tinggi sering tidak menunjukkan gejala di awal, sehingga kondisi ini perlu diwaspadai.

Namun pada beberapa kasus, gejala kolesterol tinggi bisa muncul di wajah. Seperti apa saja gejala tersebut?

Gejala Kolesterol Tinggi yang Muncul di Wajah

Xanthelasma

Xanthelasma adalah bercak atau plak kekuningan yang muncul pada kelopak mata. Xanthelasma berbentuk seperti gumpalan lembut, atau seperti bintik bulat di sekitar kelopak mata.

Xanthelasma merupakan salah satu kondisi yang dipicu oleh kolesterol tinggi. Umumnya, kondisi ini menyerang wanita yang berusia 30-50 tahun.

Arcus Senilis

Gejala kolesterol tinggi yang juga bisa muncul di wajah adalah arcus senilis. Arcus senilis, atau yang disebut juga dengan arcus corneae, adalah lengkungan berbentuk cincin putih yang muncul di sisi luar kornea mata. Sekilas, kondisi ini mirip dengan katarak, hanya saja tidak memengaruhi penglihatan pengidapnya.

Arcus senilis disebabkan oleh timbunan lemak di kornea. Kondisi ini kerap dikaitkan dengan kolesterol atau trigliserida tinggi.

Lichen Planus

Lichen planus oral adalah bercak putih yang muncul di lidah atau di dalam pipi. Kondisi ini bisa menyebabkan gatal-gatal pada kulit atau di dalam mulut.

Menurut sebuah studi, lichen planus oral disebabkan oleh tingginya kadar lipid dalam tubuh, termasuk kolesterol tinggi. Selain bercak putih, lichen planus oral juga bisa memunculkan gejala seperti benjolan ungu atau merah di wajah, lengan, punggung, atau pergelangan kaki.

Psoriasis

Psoriasis adalah peradangan yang menyebabkan kulit menjadi menebal, bersisik, dan mudah mengelupas. Psoriasis bisa muncul di wajah, siku, punggung, dan kulit kepala.

Dikutip dari laman Northwestern College, psoriasis kerap muncul pada orrang yang mengidap kolesterol tinggi. Namun, koneksi antara kedua kondisi tersebut hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti.

Eruptive Xanthomatosis

Eruptive xanthomatosis adalah benjolan berisi lemak yang muncul di permukaan kulit. Kondisi ini disebabkan oleh kadar kolesterol atau trigliserida yang terlalu tinggi dalam darah. Benjolan akibat eruptive xanthomatosis biasanya menimbulkan gatal, kemerahan, dan nyeri saat disentuh. Pada beberapa kasus, benjolan eruptive xanthomatosis juga bisa mengeluarkan cairan saat ditekan.

Simak Video “Suggestions dari Dokter untuk Pengidap Kolesterol Agar Aman Jalankan Puasa
[Gambas:Video 20detik]
(ath/suc)

Muncul Narasi Nyamuk Wolbachia Berkaitan dengan LGBT, Begini Kata Kemenkes


Jakarta

Teknologi wolbachia atau nyamuk aedes aegypti yang diinfeksi bakteri wolbachia untuk menekan demam berdarah dengue (DBD) di RI ramai menuai professional dan kontra dari masyarakat. Seiring banyaknya orang yang mempertanyakan efektivitas inovasi tersebut, muncul juga narasi yang menyebut bahwa metode ini bisa membuat seseorang menjadi memiliki preferensi seksual lesbian, homosexual, biseksual dan transgender (LGBT).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Imran Pambudi meluruskan, informasi terkait nyamuk ber-wolbachia berkaitan dengan LGBT adalah tidak benar atau hoaks. Ditegaskannya, nyamuk ber-wolbachia ini tak bisa hidup di dalam tubuh manusia dan hanya bisa di serangga, seperti nyamuk.

“Ada disinformasi bahwa nyamuk akan masuk ke dalam tubuh manusia dan menyebabkan LGBT,” katanya dalam bincang akhir tahun bersama Kemenkes di Jakarta, Selasa, dikutip dari Antara.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kalau itu benar, tentu nyamuk ber-wolbachia harus masuk ke dalam tubuh manusia, padahal secara referensi itu tidak bisa terjadi, karena wolbachia hanya hidup di tubuh serangga, kalau keluar dari sel dia bisa mati,” lanjutnya.

Terlepas dari maraknya narasi tersebut, Imran menjelaskan teknologi wolbachia ini adalah pelengkap program pengendalian demam berdarah dengue yang sudah ada, seperti pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus, gerakan satu rumah satu jumantik, atau kelompok kerja operasional (pokjanal) khusus demam berdarah.

Adapun fokus penyebaran nyamuk ber-wolbachia ini dilakukan pada enam kota, yakni Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, Kupang, dan Denpasar. Imran menambahkan, nyamuk ber-wolbachia dapat menurunkan kebutuhan penyemprotan atau fogging hingga 83 persen.

“Tahun 2023 ini ada daerah yang menganggarkan 125 kali penyemprotan, tetapi sampai November hanya digunakan sembilan kali, jadi alokasi anggarannya bisa dilakukan untuk yang lain,” ujar dia.

Ia juga menegaskan, sudah dilakukan studi kepada masyarakat yang di sekitarnya sudah mendapatkan nyamuk ber-wolbachia. Berdasarkan hasil studi yang dilihat dari jurnal medis Inggris, efektivitas penerapan nyamuk ber-Wolbachia di suatu komunitas masyarakat dapat mengurangi insiden kasus demam berdarah dengue (DBD) sebesar 77 persen, sekaligus mengurangi kapasitas rawat inap di rumah sakit akibat DBD sebesar 86 persen.

“Di Sleman dan Bantul, Yogyakarta, kami ambil sampel darah, karena kalau ada virus masuk ke dalam tubuh, kan tubuh otomatis membentuk antibodi. Dari sekian banyak sampel darah warga yang kami ambil, tidak ada satupun yang ditemukan ada antibodi melawan Wolbachia di dalam tubuhnya,” ujar Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dr Riris Andono Ahmad, dalam acara yang sama.

Andono mengemukakan, penerapan nyamuk ber-wolbachia ini lebih tepat dilakukan di kota-kota padat penduduk, karena nyamuk juga memiliki batas terbang.

Simak Video “308 Ember Nyamuk Wolbachia Disebar di Ujungberung Bandung
[Gambas:Video 20detik]
(suc/vyp)

Gejala Khas Diabetes yang Bisa Muncul Pagi Hari Setelah Bangun Tidur


Jakarta

Banyak orang memandang diabetes sebagai momok mengerikan. Sebab, berangkat dari kebiasaan yang seringkali tak disadari seperti banyak meminum minuman manis atau camilan bergula, pengidap diabetes berisiko mengalami komplikasi penyakit dengan risiko deadly.

Banyak yang memahami, bahwa gejala diabetes paling umum tak lain poliuri yakni sering buang air kecil, polifagi yakni mudah lapar, dan polidipsi berarti pasien muda haus. Namun di samping itu ada sejumlah gejala khas diabetes yang seringkali muncul pagi hari setelah seseorang bangun tidur. Apa saja?

Sederhananya, hati melepaskan gula darah untuk mempersiapkan tubuh menghadapi hari dengan aktif. Karena itulah, pengidap diabetes mungkin mengalami kadar glukosa tinggi di pagi hari.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada kemungkinan, mereka bangun tidur dengan gejala berupa dengan mulut dan tenggorokan kering, kandung kemih penuh bahkan setelah sering buang air kecil sepanjang malam, penglihatan kabur, lemas, dan lapar.

“Gejalanya akan sepanjang hari. Perihal gejala khusus pagi hari bisa berupa buang air kecil banyak, mungkin kalau malam bisa mengganggu tidur lalu bangun dengan mulut agak kering,” ungkap Direktur Pelaksana dan Konsultan, Ahli Diabetes di Pusat Spesialisasi Diabetes Dr Mohan, kata Dr R M Anjana, dikutip dari Hindustan Instances, Rabu (13/12/2023).

“Tapi selebihnya sama saja seperti gatal-gatal, capek, lemas, lapar berlebih, haus berlebih, dan ini bisa terjadi siang atau malam, berat badan turun, luka tak kunjung sembuh, gatal-gatal di kemaluan, semua itu sama gejala umum,” ujarnya lebih lanjut.

Simak Video “Peringatan Hari Diabetes Sedunia Besama Tropicana Slim
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)

Mycoplasma Pneumonia Muncul di DKI, Menkes Pastikan Gejalanya Tak Seberat COVID-19

Jakarta

Kementerian Kesehatan RI melaporkan ada 6 kasus infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae di DKI Jakarta. Bakteri inilah yang disebut-sebut menjadi pemicu pneumonia ‘misterius’ di China, marak menyerang anak-anak.

Seluruh pasien merupakan anak-anak dengan kisaran usia 3 hingga 12 tahun. Ditegaskannya, bakteri ini di Indonesia sebenarnya bukanlah hal baru, melainkan sudah lama ada berkaitan dengan penyakit pernapasan.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan perbedaan infeksi bakteri ini dengan awal mula kemunculan COVID-19. Ditegaskannya, berbeda dengan virus Corona, bakteri Mycoplasma pneumoniae sudah lama ada di Indonesia sehingga bentuk penyakit dan pengobatannya pun sudah diketahui.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Itu (infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae) beda dengan COVID. Kalau COVID kan patogen baru, menyebar sehingga kita nggak tahu obatnya apa, vaksinnya apa, merawatnya bagaimana, penyebarannya cepat,” ujarnya saat ditemui di sela peringatan Hari Anti Korupsi Dunia (HAKORDIA) di Jakarta Pusat, Kamis (7/12/2023).

“Kalau mycoplasma, itu dari dulu sudah ada. Kita sudah tahu cara mengobatinya bagaimana, menyebarnya seperti apa, dan kenaikan-kenaikannya juga ada ukuran WHO. 20 per 100 ribu ini masih sangat jauh di bawah,” imbuh Menkes.

Gejalanya Relatif Ringan

Dalam kesempatan sebelumnya, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Nastiti Kaswandani, SpA(Okay) menjelaskan, gejala infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae ini sebenarnya mirip dengan infeksi saluran pernapasan (ISPA) lainnya.

“Biasanya diawali dengan demam, kemudian batuk. Batuk ini yang sangat mengganggu sehingga bisa sampai dua sampai tiga pekan,” jelasnya juga dalam konferensi pers.

“Gejala-gejala lainnya nyeri tenggorok. Kalau anak besar terkadang sampai nyeri dada, kemudian ada gejala fatigue atau lemah. Itu yang menonjol pada pneumonia karena Mycoplasma,” pungkas dr Nastiti.

Simak Video “Pneumonia ‘Misterius’ di China Picu Pandemi? Ini Kata Kemenkes
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/up)

Gejala yang Muncul Beberapa Hari Sebelum Stroke, Salah Satunya Pandangan Kabur


Jakarta

Stroke kerap dipandang sebagai momok mengerikan. Sebab seiring kedatangannya yang tiba-tiba tanpa menunjukkan ‘aba-aba’ lebih dulu, penyakit ini memiliki tingkat fatalitas yang tinggi, dengan risiko kerusakan permanen.

Sebenarnya, menurut sejumlah ahli, ada beberapa gejala umum yang dapat timbul beberapa hari sebelum stroke terjadi. Misalnya berupa kelemahan pada satu sisi tubuh atau kebingungan mendadak. Kemudian, perubahan kemampuan penglihatan juga dapat menandakan penyakit kardiovaskular yang akan datang.

Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terputus. Stroke mata misalnya, terjadi ketika suplai darah ke mata terputus. Kondisi ini mungkin merupakan indikasi bahwa seseorang berisiko terkena stroke serius.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian yang berkembang menunjukkan bahwa kerusakan dini pada pembuluh darah kecil yang menuju ke mata mungkin menjadi tanda peringatan dari kondisi tersebut. Penyumbatan di pembuluh darah ini dapat menyebabkan perubahan penglihatan secara tiba-tiba seperti kabur, space gelap, atau bayangan.

Sebagaimana dijelaskan oleh para ahli di Harvard Well being, stroke mata dapat menandakan stroke yang lebih serius. Pada kebanyakan kasus, kondisi ini terjadi hanya pada salah satu mata. Jika penyumbatan tidak tergolong serius, ada 80 persen kemungkinan penglihatan akan kembali regular.

Namun, kondisi ini tetap berbahaya karena kurangnya aliran darah ke jaringan yang terletak di bagian depan saraf optik dapat berdampak buruk pada penglihatan jika pengobatan tidak dilakukan sesegera mungkin.

“Kebanyakan orang dengan stroke mata menyadari hilangnya penglihatan pada salah satu matanya saat bangun di pagi hari tanpa rasa sakit,” tertera dalam laman situs net Penn College, dikutip dari Mirror Information UK, Sabtu (14/10/2023).

“Beberapa orang melihat space gelap atau bayangan dalam penglihatan mereka yang mempengaruhi bagian atas atau bawah bidang visible mereka,” terangnya lebih lanjut.

Selain itu, gejala yang seringkali timbul sebagai tanda beberapa hari sebelum stroke terjadi adalah penurunan kontras visible dan sensitivitas terhadap cahaya.

Simak Video “Seberapa Penting Menyederhanakan Istilah Medis ke Masyarakat Awam?
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Sederet Penyakit yang Muncul akibat Primary HP saat BAB, Ternyata Bisa Sefatal Ini


Jakarta

Sudah sering terdengar bermain handphone sambil buang air besar (BAB) bukanlah kebiasaan baik. Sebab menurut berbagai sumber, kebiasaan ini bisa mendatangkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya meningkatkan risiko wasir akibat kelamaan duduk di WC.

Rupanya, hal itu memang benar adanya dan bukan hanya mitos belaka. Seorang ahli gastroenterologi dr Saurabh Sethi menegaskan, kebiasaan bermain ponsel saat BAB bisa menimbulkan berbagai penyakit serius. Seperti apa?

“Meskipun tampaknya tidak berbahaya untuk bermain media sosial atau menjawab beberapa electronic mail saat berada di bathroom, hal ini sebenarnya dapat menimbulkan konsekuensi yang serius,” ungkapnya melalui salah satu video Tiktok yang kini viral, dikutip dari Each day Specific, Minggu (8/11/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pertama, menggunakan ponsel saat melakukan hal kedua dapat menyebabkan seseorang duduk terlalu lama di bathroom, yang dapat menyebabkan ketegangan dan tekanan pada rektum dan anus,” imbuh dr Saurabh Sethi.

Ditegaskannya, kebiasaan bermain handphone saat BAb bisa meningkatkan risiko penyakit wasir, fisura anus, hingga prolaps rektum. Diketahui, wasir atau ambeien terjadi ketika pembuluh darah vena atau pembuluh darah di sekitar pantat membengkak.

Sedangkan fisura ani sedikit lebih serius. Kondisi ini diartikan sebagai robekan atau luka terbuka yang terjadi di lapisan usus besar, dekat anus.

Prolaps rektum dikhawatirkan menjadi risiko penyakit paling serius akibat kebanyakan bermain handphone saat BAB. Kondisi ini terjadi ketika rektum meregang dan terlepas dari anus. Seringkali, kondisi ini harus diatasi dengan pembedahan.

Di samping risiko penyakit tersebut, dr Saurabh Sethi juga menyoroti risiko penyebaran kuman akibat bermain handphone saat BAB.

“Penelitian menemukan bahwa rata-rata ponsel pintar lebih kotor dibandingkan dudukan bathroom umum, jadi cobalah untuk menghindari menggulir ponsel saat menggunakan bathroom,” ungkapnya.

“Jika Anda tidak bisa menahannya, setidaknya sediakan lap desinfektan untuk membersihkan ponsel setelah Anda selesai berbisnis,” pungkas dr Saurabh Sethi.

Simak Video “Ngeden Berlebihan, Bikin Stroke?
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Gejala Diabetes Ini Sering Muncul Pagi-pagi Setelah Bangun Tidur, Seperti Apa?

Jakarta

Penyakit diabetes kerap dipandang sebagai momok mengerikan. Sebab di samping besarnya risiko komplikasi, penyakit kini kerap tak terdeteksi pada fase awal. Pada banyak kasus, pengidap diabetes tak menyadari bahwa sebenarnya, tubuhnya tengah mengidap penyakit gula.

Seringkali terdengar, gejala paling umum dari diabetes adalah buang air kecil terus-menerus dan gampang haus. Namun rupanya selain itu, ada sejumlah gejala khas diabetes yang muncul pagi hari setelah seseorang baru bangun tidur. Salah satunya, kesemutan pada space kaki.

“Gula berlebih dalam darah dapat merusak ujung saraf, terutama saraf yang terletak paling jauh dari sumsum tulang belakang seperti kaki,” jelas pihak UNC Well being Wayne dikutip dari Mirror Information UK, Senin (4/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Digambarkannya, kesemutan akibat diabetes ini berupa sensasi mati rasa atau terbakar di bagian kaki yang sering kali muncul setelah bangun tidur. Kondisi ini biasanya dibarengi dengan gejala lain berupa peningkatan frekuensi buang air kecil.

“Kebanyakan orang buang air kecil empat hingga tujuh kali dalam sehari. Jika seseorang sering pergi ke kamar mandi, terutama terbangun beberapa kali di malam hari, itu mungkin merupakan tanda bahwa ginjal bekerja lembur untuk membuang kelebihan gula dalam darah,” jelasnya lebih lanjut.

Bikin Gampang ‘Moody’

Selain kedua gejala tersebut, perubahan suasana hati yang cepat juga bisa menjadi salah satu gejala diabetes. Sebab, kadar gula darah yang tidak stabil dalam tubuh dapat membuat beberapa orang mengalami emosi yang naik turun.

“Gula darah tinggi juga meniru gejala depresi seperti rendahnya dorongan energi dan keinginan untuk tetap di tempat tidur,” sambungnya.

Mengacu pada NHAS, gejala umum diabetes lainnya berupa sering haus, mudah lelah, penurunan berat badan, dan penurunan massa otot. Beberapa pasien juga mengalami sariawan, serta gatal di space sekitar penis dan vagina.

“Sangat penting untuk diabetes untuk prognosis sedini mungkin karena kemungkinan akan bertambah buruk jika tidak diobati dan dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang,” pungkasnya.

Simak Video “Waspada Diabetes pada Anak
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Sering Terjadi Tiba-tiba, 5 Gejala Asam Urat Ini Muncul di Pagi Hari


Jakarta

Penyakit asam urat (Hyperuricemia) adalah suatu kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar asam urat dalam darah. Kondisi ini ditandai dengan konsentrasi asam urat plasma yang melampaui 6,8 mg/dL.

Ketika kadar asam urat menjadi terlalu tinggi, asam urat dapat membentuk kristal seperti jarum yang dapat menumpuk di persendian, menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan yang tiba-tiba dan parah, dikenal sebagai gout.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Arthritis Rheumatology, risiko terkena serangan gout 2,4 kali lebih tinggi pada malam dan dini hari dibandingkan pada siang hari. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk suhu tubuh yang lebih rendah dan dehidrasi semalaman yang dapat membuat asam urat lebih mudah terakumulasi. Oleh karena itu, gejala asam urat dapat muncul ketika bangun tidur di pagi hari.

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut adalah gejala yang terjadi ketika kadar asam urat meningkat.

Nyeri sendi menyiksa

Nyeri sendi ini biasanya menyerang jempol kaki, tetapi dapat terjadi pada sendi mana pun. Sendi lainnya termasuk pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari. Rasa sakit cenderung menjadi semakin parah dalam 4 hingga 12 jam pertama setelah serangan muncul.

Rasa tidak nyaman pada sendi berkepanjangan

Setelah rasa sakit yang paling parah mereda, beberapa ketidaknyamanan sendi dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Serangan selanjutnya cenderung berlangsung lebih lama dan memengaruhi lebih banyak sendi.

Peradangan dan kemerahan

Sendi yang terganggu menjadi bengkak, terasa lunak, menghangat, dan memerah.

Keterbatasan gerak

Seiring dengan berkembangnya asam urat, seseorang mungkin tidak dapat menggerakkan sendi secara regular.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami nyeri yang terjadi nyeri hebat dan tiba-tiba pada sendi, segera temui dokter. Gangguan asam urat yang tidak diobati dapat menyebabkan rasa sakit yang semakin parah dan kerusakan sendi.

Simak Video “Fuji Ngaku Kesulitan Syuting karena Idap Skoliosis
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Muncul Lagi! Malaysia Laporkan 2 Kasus Baru Mpox ‘Cacar Monyet’


Jakarta

Kementerian Kesehatan Malaysia mengkonfirmasi dua kasus positif infeksi cacar monyet atau mpox. Kasus tersebut terjadi pada akhir Juli 2023 lalu.

Dalam keterangan tertulis pada Jumat (25/8/2023), Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Muhammad Radzi Abu Hassan mengungkapkan kasus pertama cacar monyet ini terkonfirmasi pada 26 Juli 2023. Itu terjadi pada pria warga negara asing (WNA) yang tinggal dan bekerja di Malaysia sejak April 2022.

Radzi mengatakan pria tersebut sempat melakukan perjalanan pada 6 Juli ke negara yang banyak melaporkan kasus cacar monyet. Dan dia kembali ke Malaysia pada 10 Juli.

“Dia mulai menunjukkan gejala pada 19 Juli, dan muncul lepuh pada 23 Juli,” terang Radzi dalam keterangannya yang dikutip dari The Star, Senin (28/8).

“Dia diisolasi dan dipulangkan pada 10 Agustus, setelah sembuh whole tanpa komplikasi,” sambung dia.

Kasus kedua terjadi pada seorang pria lokal. Ia mengalami gejala saat di karantina karena memiliki kontak dekat dengan kasus indeks.

Radzi mengungkapkan pria kasus kedua itu menjalani karantina pada 27 Juli, dan dipastikan positif terkena cacar monyet pada 29 Juli. Pasien kedua ini masih dalam keadaan sehat selama diisolasi.

“Semua kontak dekat pasien pertama telah diidentifikasi dan standing kesehatan mereka dipantau. Tidak ada yang menunjukkan gejala infeksi cacar monyet, kecuali pasien kedua,” jelasnya.

Simak Video “WHO Cabut Standing Kedaruratan World Cacar Monyet
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)