Tag: Pasca

Imbauan Terbaru KAI soal Masker Pasca COVID-19 RI Naik Lagi


Jakarta

Kasus baru COVID-19 di Indonesia per Rabu (20/12/2023) bertambah 486 orang, naik 1,07 kali lipat dari hari sebelumnya 453 pasien. Penambahan angka kematian COVID-19 juga terpantau lebih tinggi dari Selasa (19/12) yang ‘hanya’ tercatat dua kasus, kini sebanyak empat orang.

Sementara complete pasien yang membutuhkan perawatan alias kasus aktif terus mendekati 3 ribu, yakni 2.886 kasus. Sejalan dengan tren kenaikan kasus COVID-19, PT Kereta Api Indonesia memberikan imbauan baru terkait protokol kesehatan.

Masyarakat diminta untuk kembali menggunakan masker serta memperketat protokol kesehatan lain seperti rutin mencuci tangan. Mitigasi atau pencegahan penularan COVID-19 di tengah kenaikan kasus, juga dipastikan dilakukan pihak KAI.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sebagai langkah pencegahan, KAI memastikan seluruh petugas telah dilakukan vaksinasi. Di samping itu, sebelum kereta api beroperasi setiap harinya, kami selalu mencuci baik eksterior maupun inside dengan bahan-bahan yang dapat membunuh kuman. Setelah kereta api selesai beroperasi, kami lakukan fumigasi di tempat perawatan,” ungkap VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (20/12/2023).

Joni menyebut belum ada aturan baru yang kembali mewajibkan penggunaan masker di transportasi kereta api, tetapi pihaknya akan terus mengikuti regulasi dari pemerintah, termasuk kewaspadaan lonjakan COVID-19 jelang periode libur Natal dan Tahun Baru.

Terpisah, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI dr Maxi Rein Rondonuwu mengonfirmasi varian JN.1 yang memicu peningkatan kasus COVID-19 di Singapura, sudah ditemukan di Indonesia. Bahkan, jumlahnya sudah mencapai 41 kasus.

Rupanya varian ini pertama kali teridentifikasi pertengahan November 2023, banyak ditemukan di DKI Jakarta.

Berikut rincian kasus JN.1 di Indonesia berdasarkan laporan Selasa (19/12/2023):

November:

  • 2 kasus dari Jakarta Utara
  • 1 kasus dari Jakarta Selatan
  • 1 kasus dari Jakarta Timur
  • 1 kasus dari Batam

Desember:

  • 29 kasus dari Jakarta Selatan
  • 2 kasus dari Jakarta timur
  • 2 kasus dari Jakarta Utara
  • 3 kasus dari Batam

Simak Video “Covid-19 Kembali Ngegas, Perlukah Pakai Masker Lagi?
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Kabar Terbaru Luhut Pasca Diperbolehkan Pulang dari RS di Singapura


Jakarta

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan kabar terbarunya pasca mendapatkan perawatan intensif di Singapura. Ia mengatakan sejak tiga hari lalu sudah diperbolehkan keluar dari Basic Hospital Singapore.

Meski begitu, Luhut masih belum bisa kembali ke Indonesia. Sebab, dirinya masih harus menjalani rawat jalan untuk memastikan kondisinya pulih sepenuhnya.

“Bicara soal kondisi fisik saat ini, Puji Tuhan saya senang sekali sudah bisa mulai berolahraga secara intens,” ungkap Luhut dalam postingan terbarunya di Instagram pribadi, seperti dilihat detikcom Sabtu (18/11/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya sudah tiap hari jalan sekarang. Ya bertahap, satu setengah kilometer, dua kilometer. Saya tadi sudah mulai angkat beban sedikit, ya sudah mulai sedikit plank juga tadi walaupun baru 15 detik,” sambungnya.

Luhut mengungkapkan dirinya sangat senang sekali sudah bisa kembali berolahraga. Selama mendapatkan perawatan intensif, ia merasa tidak ada banyak perbedaan kondisi pasca sakit.

Hanya saja, penampilan Luhut sudah terlihat sedikit berbeda. Rambutnya hampir seluruhnya memutih.

“Yang beda hanya warna rambut saja perlu disemir ulang. Warna rambut yang berbeda ini barangkali sebuah isyarat bahwa sudah serindu itu saya dengan suasana di Indonesia,” bebernya.

Sebelumnya, Luhut telah menjalani perawatan intensif selama hampir satu bulan. Proses pemilihan pasca mengalami kelelahan luar biasa dan kondisinya terus berangsur membaik hingga sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit.

Simak Video “Respons Bio Farma soal Luhut Bawa Oleh-oleh Kerja Sama dengan Pfizer
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)

Studi Bawa Kabar Nggak Enak, Ini yang Terjadi pada Tubuh Pasca Kena COVID-19


Jakarta

Beberapa orang yang pernah terkena COVID-19 mengalami gejala berkepanjangan atau disebut lengthy COVID. Dalam kondisi sudah sembuh dari COVID-19, mereka tetap merasakan sejumlah gejala yang berlangsung dalam waktu lama.

Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal ilmiah Lancet Respiratory, mengamati 259 pasien yang sakit parah karena COVID-19, sehingga mereka perlu dirawat di rumah sakit. Lima bulan setelah pulang dari RS, pemindaian MRI pada organ-organ utama mereka menunjukkan perbedaan signifikan dibanding mereka yang tak pernah terkena COVID.

Dampak paling besar terlihat pada paru-paru, saat pemindaian 14 kali lebih mungkin menunjukkan keabnormalan. Pemindaian MRI juga tiga kali lebih mungkin untuk menunjukkan suatu abnormalitas pada otak, serta dua kali lebih mungkin pada ginjal pada di pasien yang mengalami COVID parah. Tidak ada perbedaan signifikan dalam kesehatan jantung atau liver.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun temuan-temuan ini adalah bagian dari studi yang lebih besar untuk mengamati dampak jangka panjang COVID pada pasien yang dirawat di rumah sakit, dikenal sebagai studi Phosp-COVID.

“Lima bulan setelah dirawat di rumah sakit karena COVID, kami menemukan lebih banyak abnormalitas di paru-paru, otak, dan ginjal pada pasien-pasien tersebut dibandingkan grup yang tidak pernah mengalami COVID,” ungkap salah satu peneliti utama dalam studi tersebut, Dr Betty Raman, dari Universitas Oxford, dikutip dari BBC.

“Usia pasien, seberapa parah COVID mereka, serta apakah mereka juga mengidap penyakit lain pada waktu yang sama, semuanya menjadi faktor signifikan dalam apakah kami menemukan kerusakan pada organ-organ penting ini di dalam tubuh,” lanjutnya lagi.

Peneliti menemukan, beberapa gejala cocok dengan tanda-tanda kerusakan organ yang diungkap oleh pemindaian MRI, misalnya dada sesak dan batuk-batuk dengan abnormalitas di paru-paru. Namun, tidak semua gejala yang dialami mereka yang mengalami lengthy COVID dapat secara langsung dihubungkan dengan yang terlihat pada pemindaian.

Dr Raman mengatakan, kelainan pada lebih dari satu organ lebih umum terjadi pada orang yang pernah dirawat di rumah sakit dan masih melaporkan masalah kesehatan fisik dan psychological setelah mereka pulih dari infeksi awal.

“Apa yang kami lihat adalah orang-orang dengan kelainan multi-organ pada MRI, yaitu mereka punya lebih dari dua organ yang dampak, empat kali lebih mungkin melaporkan gangguan psychological dan fisik yang parah dan sangat parah,” ujarnya.

“Temuan kami juga menyoroti perlunya layanan tindak lanjut multidisiplin jangka panjang yang berfokus pada kesehatan paru dan ekstraparu (ginjal, otak, dan psychological), khususnya bagi mereka yang dirawat di rumah sakit karena COVID,” sambungnya lagi.

Di sisi lain, Prof Chris Brightling, dari Universitas Leicester dan pemimpin penelitian Phosp-COVID, mengatakan penelitian ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk memahami kelompok gejala berbeda yang membentuk sindrom yang dikenal sebagai lengthy COVID.

Simak Video “BPJS Kesehatan Tanggung Biaya Perawatan Pasien Covid-19
[Gambas:Video 20detik]
(suc/vyp)

Mengenal Diastasis Recti yang Dialami Fairuz Arafiq Pasca Hamil 4 Kali


Jakarta

Belakangan ini aktris Fairuz A. Rafiq mengunggah foto kolase yang menunjukkan dirinya saat anak ketiganya berusia 6 bulan dan dirinya di bulan agustus ini. Dari foto tersebut dapat terlihat perbedaan yang cukup signifikan.

Dia mengaku mengalami kenaikan berat badan setelah melahirkan bahkan semakin membesar saat menyusui. Tak hanya itu, Fairuz juga memiliki masalah diastasis recti dan doming setelah 4 kali hamil dan 3 kali melahirkan secara caesar.

“Aku tipe setiap abis lahiran badannya langsung membesar makin besar lagi pas nyusuin, yang pernah nyusuin pasti tahu rasanya laperrrr bgt kalau abis nyusuin anak. Belum lagi masalah perutku diastasis recti dan doming biasa terjadi after lahiran,” curhat Fairuz dalam unggahan di Instagram @fairuzarafiq (25/8/2023).

Fairuz pun memberikan semangat kepada para ibu yang berjuang menghadapi diastasis recti dan doming. Menurutnya, masalah ini perlu perjuangan panjang yang harus dinikmati dan disyukuri saja. Lalu, bagi para ibu yang mengalaminya pasti bisa kembali seperti semula selama berusaha dan yakin pada diri sendiri.

Sebenarnya, apa itu diastasis recti?

Setelah melahirkan umumnya perut akan kembali mengecil dalam waktu 6-8 minggu. Namun, tak sedikit yang kondisi perutnya tak kunjung mengecil meski telah melahirkan beberapa minggu.

Inilah yang disebut dengan diastasis recti. Dikutip dari Mother and father, diastasis recti merupakan sebuah kondisi saat sisi kanan dan sisi kiri otot perut mengalami pemisahan. Akibatnya, kondisi perut akan terlihat membuncit.

Kondisi ini disebabkan karena otot di sekitar perut menjadi lebih tipis dan melebar karena pertumbuhan bayi saat di dalam kandungan. Umumnya otot yang terpisah akan kembali regular beberapa saat tetapi dalam beberapa kasus diperlukan penanganan yang lebih ekstra.

LANJUTKAN MEMBACA DI SINI

Simak Video “Kenapa Hidung Saya Membesar saat Hamil?
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Mengenal Sindrom Child Blues Pasca Melahirkan, Bisa Begini Dampaknya pada Ibu

Jakarta

Sebagian wanita mungkin pernah mengalami perubahan suasana hati setelah melahirkan. Kondisi ini kerap dikenal sebagai child blues syndrome (BBS) atau disebut postpartum misery syndrome.

Child blues adalah perasaan sedih dan gundah yang dialami beberapa wanita usai melahirkan. Kondisi ini masih tergolong ringan dan biasanya berlangsung hingga 2 minggu.

Penyebab Child Blues

Dikutip dari American Being pregnant Affiliation, sejauh ini penyebab pasti dari child blues masih belum diketahui. Namun, kondisi ini diduga karena hormon yang terjadi selama kehamilan dan pasca kelahiran (post-natal).

Pasalnya, perubahan hormonal ini dapat menghasilkan perubahan kimia otak yang mengakibatkan depresi. Selain itu, child blues juga bisa jadi disebabkan karena gangguan tidur hingga gangguan rutinitas seorang ibu, sehingga memicu emosi.

Gejala Child Blues

Gejala child blues biasanya akan muncul dalam waktu empat sampai lima hari setelah kelahiran bayi. Adapun gejalanya, seperti:

  • Menangis atau menangis tanpa alasan yang jelas
  • Ketidaksabaran
  • Mudah marah
  • Merasa gelisah
  • Merasa cemas
  • Kelelahan
  • Insomnia (bahkan ketika bayi sedang tidur)
  • Selalu merasa sedih
  • Perubahan temper
  • Sulit berkonsentrasi

Gejala ini biasanya terjadi selama beberapa menit hingga beberapa jam setiap hari. Nantinya, gejala tersebut akan berkurang dan hilang dalam 14 hari setelah melahirkan.

Kondisi child blues ini bisa juga menjadi berbahaya jika terjadi lebih dari 2 minggu, yang disebut sebagai postpartum melancholy (PPD). Jika mengalami kondisi tersebut, sebaiknya segera mengunjungi dokter atau berkonsultasi dengan psikolog.

NEXT: Bisa Terjadi Pada Ayah

Kondisi Terkini Bella Hadid Pasca Berjuang Lawan Sakit Lyme


Jakarta

Mannequin Bella Hadid memberikan kabar terbarunya setelah cuti untuk menjalani pengobatan. Diketahui, ia mengidap penyakit Lyme yang sudah diidap sejak 2012 lalu.

Sambil mengunggah kondisi terkininya, Bella merasa bangga pada dirinya yang tidak menyerah dengan keadaan. Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih pada ibunya yang terus berada di sisinya.

“Saya kecil yang menderita akan sangat bangga dengan saya yang sudah dewasa karena tidak menyerah pada diri saya sendiri,” sambil mengunggah foto di Instagramnya yang dikutip dari Information.co.au, Senin (7/8/2023).

“Terima kasih (pada ibunya) karena menyimpan semua catatan medis saya, tetap bersama saya, tidak pernah meninggalkan sisi saya, melindungi, mendukung, tetapi yang terpenting, mempercayai saya melalui semua ini,” sambungnya.

Bella mengungkapkan sejak tertular Lyme, kondisinya semakin memburuk meski gejalanya sudah berkurang. Meski tidak terlihat, penderitaannya yang mengidap Lyme hampir 15 tahun itu sangat berharga untuknya.

Mannequin ternama itu mencoba untuk mengambil gambaran positif dari kondisi yang diidapnya itu. Hasilnya, itu adalah pengalaman paling mencerahkan dalam hidupnya yang dipenuhi dengan teman baru, visi baru, dan otak baru.

“Aku akan kembali ketika aku siap, aku sangat merindukan kalian semua, aku sangat mencintai kalian semua,” tutupnya.

Dalam postingan itu, Bella membagikan banyak foto saat dirinya tersenyum lelah ke arah kamera saat infus mencuat dari lengan dan kaki. Dia bahkan membagikan dokumen yang membuktikan adanya penyakit dalam darahnya.

Dalam foto terakhirnya, sang mannequin tersenyum dengan bibir tertutup sambil duduk di kursi transfusi dengan celana olahraga abu-abu dan atasan putih sederhana. Terlihat, di sebagian besar jepretannya, dia memiliki perban yang menutupi tempat suntikan.

Simak Video “Putus dengan Pacar, Bella Hadid Fokus Pengobatan Lyme
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)

BPOM AS Setujui Obat Oral Pertama untuk Obati Depresi Pasca Melahirkan


Jakarta

Meals and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat mengumumkan telah menyetujui obat oral pertama untuk depresi pasca melahirkan. Obat tersebut adalah zuranolone yang diberi merek Zurzuvae oleh Sage Therapeutics dan Biogen.

Zuranolone disetujui untuk penggunaan orang dewasa yang melakukan pengobatan depresi pasca persalinan, seperti episode depresi berat yang dimulai setelah melahirkan atau tahap akhir kehamilan. Kondisi ini mempengaruhi sekitar 15 persen wanita dalam beberapa minggu atau bulan setelah melahirkan.

“Memiliki akses ke pengobatan oral akan menjadi pilihan yang bermanfaat bagi banyak wanita ini yang menghadapi perasaan ekstrem, dan terkadang mengancam nyawa,” ucap Dr Tiffany Farchione, direktur Divisi Psikiatri di Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA dikutip dari CBS Information, Minggu (6/8/2023).

Nantinya pil tersebut dikonsumsi hanya selama dua minggu. Obat tersebut dinilai memberikan peningkatan cepat pada kondisi ibu untuk menjadi lebih baik setelah melahirkan.

“Wanita melaporkan peningkatan yang cepat dalam depresi mereka sejak hari ketiga,” kata Dr Kristina Deligiannidis, profesor di Institut Ilmu Perilaku di Institut Penelitian Medis Feinstein di New York.

Depresi pasca persalinan bisa menjadi parah bagi beberapa wanita. Bahkan dalam beberapa kasus bisa terjadi dalam waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

“Ini bukan child blues. Ini bukan fluktuasi hormon regular sementara yang dapat mempengaruhi suasana hati kita setelah melahirkan dan kemudian hilang dengan sendirinya,” kata Deligiannidis.

Zuranolone bekerja sebagai steroid kerja cepat yang berikatan dengan reseptor GABA di dalam otak, secara efektif mengatur ulang neurotransmiter yang dibuang pada pasien yang berjuang melawan depresi.

“Pada orang dengan depresi, ini dapat membantu dengan cepat menyeimbangkan kembali jaringan saraf yang tidak teratur untuk membantu memulihkan fungsi otak. Zuranolone menargetkan jaringan otak yang bertanggung jawab atas fungsi seperti suasana hati, gairah, perilaku, dan kognisi,” kata perusahaan tersebut dalam sebuah rilis tahun lalu.

Adapun efek samping yang dapat ditimbulkan oleh obat ini adalah rasa ngantuk, kelelahan, diare, pusing, flu biasa, dan infeksi saluran kemih. Obat tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan pada janin, sehingga wanita yang meminumnya harus menggunakan kontrasepsi atau konsultasi terlebih dahulu oleh dokter yang bersangkutan.

Simak Video “Zuranolone, Pil Depresi Pasca-melahirkan yang Baru Saja Disetujui FDA
[Gambas:Video 20detik]
(avk/suc)

Dikira Kena Flu, Begini Kronologi Pria Idap Kanker Stadium 4 Pasca Seks Oral

Jakarta

Dikira kena flu tak kunjung sembuh, ternyata pria ini mengidap kanker tenggorokan stadium lanjut yang dipicu human papilloma virus (HPV) pasca melakukan hubungan seks oral. Ia tak pernah berpikir akan mengalaminya lantaran merasa bugar karena sering bersepeda.

Prognosis kanker tenggorokan baru diketahui tepat saat pria bernama Steve Bergman itu ulang tahun ke-56. Ia mengaku terkejut dan sempat mengira pemicunya adalah kebiasaan merokok, minum alkohol, sampai paparan bahan kimia.

“Ternyata itu semua tidak ada hubungannya,” ceritanya, kepada Metro, dikutip Sabtu (29/7/2023).

Namun serangkaian tes menunjukkan kanker HPV yang diidapnya menyebar melalui seks oral. HPV termasuk sekelompok dari lebih 200 virus yang menurut Nationwide Most cancers Institute banyak dialami pria dan wanita. Secara persentase, lebih banyak dilaporkan pada pria.

Sebagian besar HPV tidak menyebabkan masalah apapun, tetapi beberapa kasus berujung kanker, memengaruhi leher rahim, tenggorokan, anus, penis, vagina, dan vulva.

CDC merekomendasikan agar semua anak berusia 11 hingga 12 tahun mendapatkan vaksin HPV, dan diharapkan suatu hari vaksinasi akan memberantas jenis HPV berisiko tinggi.

Sebelum prognosis kankernya muncul pada Mei 2015, Bergman mengeluhkan pilek yang tidak kunjung sembuh, ditambah dengan rasa sakit di sisi lehernya.

“Sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh merupakan gejala kanker tenggorokan,” menurut American Most cancers Society.

Dia dikirim ke spesialis yang meletakkan kamera di tenggorokannya dan menemukan kanker di amandelnya.

“Saya benar-benar merasa mati rasa,” katanya.

NEXT: Kondisi Terkini

RSUD Wangaya Ungkap Kondisi Justyn Vicky Pasca Tertimpa Barbel 210 Kg


Jakarta

Binaragawan sekaligus influencer kebugaran asal Bali, Justyn Vicky, meninggal dunia pasca mengalami kecelakaan di tempat fitness center. Ia meninggal saat gagal mencoba squat-press dengan barbel seberat 210 kg di pundaknya.

Justyn sempat dilarikan ke Rumah Sakit Siloam dan dirujuk ke RSUD Wangaya. Saat dirujuk, Vicky menggunakan penyangga di lehernya dan masih dalam kondisi sadar.

Pihak RSUD Wangaya pun mengungkap kondisi tulang leher Vicky yang memiliki nama asli Herman Fauzi itu.

“Pasien berinisial HF (Herma Fauzi) tiba di RSUD Wangaya pada pukul 17.46 (WITA),” kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Wangaya I Wayan Edi Irawan, dikutip dari detikBali, Kamis (27/7/2023).

“Tekanan darah saat diperiksa di IGD 110/52, nadi 74/menit, dan suhunya 36 derajat celcius,” jelasnya.

Namun, saat itu Vicky tidak dapat menggerakkan kedua kakinya. Edi menjelaskan saat tiba di RSUD, Vicky sudah membawa hasil magnetic resonance imaging (MRI) dan rumah sakit sebelumnya.

Hasilnya, di bagian tulang belakang leher bagian C6 dan C7 terdapat patah dan dislokasi. Selain itu, terjadi pembengkakan di tulang leher bagian C4 dan C5.

“Terjadi penyempitan rongga tulang belakang, kerusakan sistem saraf, kerusakan sendi penghubung antartulang belakang, dan terjadi pembengkakan jaringan,” jelas Edi.

LANJUTKAN MEMBACA DI SINI

Simak Video “Kronologi Tewasnya Binaragawan Justyn Vicky Usai Tertimpa Barbel 210 Kg
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)

Pria Ini Ngamuk Mr P-nya ‘Berkurang’ 6 Cm Pasca Operasi, Ini Awal Kejadiannya

Jakarta

Seorang pria di Spanyol mengamuk gegara penisnya terpangkas dengan ukuran yang berkurang sebanyak sekitar 6 cm. Ia kemudian menuntut kompensasi sekitar 60 ribu poundsterling atau setara Rp 1,1 miliar kepada pihak rumah sakit.

Awalnya, pria tersebut menjalani operasi korektif dengan tujuan memperbaiki penisnya yang melengkung. Kelengkungan penis atau penyakit Peyronie adalah kondisi penis melengkung dengan tidak regular. Kondisi ini disebabkan oleh jaringan parut fibrosa yang terbentuk pada penis dan menyebabkan ereksi melengkung dan menyakitkan. Kondisi ini dapat membuat pria susah mencapai dan mempertahankan ereksi.

Kepada media lokal, dr Manuel Viso menjelaskan bahwa ukuran penis yang berkurang satu hingga tiga cm setelah operasi koreksi kelengkungan adalah hal regular.

Dikutip dari Mirror Information UK, pihak rumah sakit tempat pria tersebut menjalani operasi yakni rumah sakit Cartagena sebenarnya sudah menjelaskan risiko dari tindakan operasi tersebut. Namun tetap, pria tersebut melayangkan gugatan ke Layanan Kesehatan Murcian (Servicio Murciano de Salud atau SMS) di Spanyol, setahun setelah operasi.

Pria tersebut mengaku, gegara kegagalan operasi yang diterimanya, ia tidak dapat mempertahankan ereksi dan melakukan hubungan seksual. Setiap ereksi, ia merasa sakit luar biasa.

Tuntutannya Ditolak

Namun kemudian, tuntutan pria tersebut ditolak oleh Dewan Hukum Wilayah Murcia (CJRM). Mereka menyebut, dokter di rumah sakit Cartagena telah memberi tahu pasien dari jauh hari sebelumnya tentang kemungkinan operasi dapat menyebabkan penis menjadi berukuran yang lebih pendek.

Juga diketahui, pria tersebut sempat memeriksakan diri ke lain rumah sakit, yakni di rumah sakit La Fe di Valencia. Namun di RS tersebut, para petugas medis mengatakan bahwa kondisi pria tersebut tidak bisa diubah lagi.

Simak Video “Klinik Pengobatan Mak Erot Juga Bisa Tangani Keluhan Mr P Patah
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)