Tag: Pengertian

Pengertian Eksibisionis, Penyebab, dan Cara Menyembuhkannya

Jakarta

Belakangan ini, ramai bermunculan kasus yang memperlihatkan alat kelaminnya di depan wanita bahkan anak-anak. Mirisnya, kasus ini seringkali terjadi di tempat umum atau media sosial.

Seseorang yang gemar mempertontonkan alat kelaminnya kepada orang lain dalam kajian psikologi kriminal disebut dengan eksibisionis. Bagaimana cara menyembuhkan orang dengan eksibisionis?

Pengertian eksibisionis

Mengutip dari tulisan berjudul Edukasi tentang Penyimpangan Seksual Eksibionisme kepada Siswa/i SMK Nusantara 1 Tangerang Selatan yang dimuat dalam prosiding Universitas Indraprasta PGRI, eksibisionis adalah perilaku penyimpangan seksual pamer alat kelamin pada orang lain.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang dengan gangguan eksibisionis memiliki preferensi menunjukkan alat kelaminnya kepada anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Seorang eksibisionis dapat melakukan masturbasi atau berfantasi seksual ketika sedang mempertontonkan organ seksualnya.

Namun seorang eksibisionis tidak melakukan aktivitas seksual apapun dengan korbannya. Dalam beberapa kasus, eksibisionis seringkali menjadi bahan tertawaan meski perilaku ini dapat menimbulkan trauma pada korban.

Eksibisionisme biasanya kerap dialami oleh pria dengan mayoritas korban wanita. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan perilaku penyimpangan seksual tersebut juga dialami oleh wanita.

Dilansir dari situs rumah sakit swasta, gangguan eksibisionis menunjukkan perilaku beragam seperti berikut.

  • Anasyrma: Membuka pakaian atau mengangkat rok dalam keadaan tidak mengenakan pakaian dalam.
  • Martymachlia: Menunjukkan aktivitas seksual, seperti masturbasi atau berhubungan intim di depan orang lain dengan sengaja.
  • Phone scatologia: Berfantasi seksual dengan cara berbicara dengan orang lain melalui telepon. Tujuannya mendapat kepuasaan seksual tanpa harus mendapatkan persetujuan dari orang tersebut.
  • Candaulism: Memperlihatkan tubuh pasangan kepada orang lain.

Penyebab Gangguan Eksibisionis

Penyebab pasti gangguan eksibisionis masih belum dapat diketahui secara jelas. Meski demikian diperkirakan ada beberapa faktor pemicu antara lain:

  • Gangguan kepribadian narsistik
  • Pedofilia
  • Penyalahgunaan obat-obatan atau zat tertentu
  • Gangguan parafilia
  • Pelecehan seksual pada masa kanak-kanak
  • Hiperseksualitas.

Penyembuhan Perilaku Eksibisionis

Gangguan eksibisionis masih bisa sembuh dengan menerapkan cara-cara berikut:

1. Melakukan Psikoterapi

Seseorang yang mengalami gangguan eksibisionis dapat melakukan psikoterapi melalui psikolog atau psikiater. Psikoterapi diharapkan dapat membantu penderita mengendalikan hasrat dan gairah seksualnya.

Jenis psikoterapi yang umumnya dilakukan oleh psikolog maupun psikiater adalah pelatihan empati, pelatihan relaksasi, dan restrukturisasi fungsi kognitif untuk mengubah pola pikir yang mengarah pada eksibisionisme.

2. Mengonsumsi Obat Tertentu

Konsumsi obat antidepresan jenis Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) dan antipsikotik dapat membantu menurunkan libido penderita. Dengan begitu, hasrat penderita untuk melakukan perilaku eksibisionis bisa berkurang sedekit demi sedikit.

Tentunya pengobatan ekshibisionime harus dengan izin dan resep dokter. Itulah informasi mengenai eksibisionis meliputi pengertian, penyebab, dan cara menyembuhkannya. Semoga bermanfaat.

Simak Video “Situasi Sekolah di Jepang yang Terpaksa Tutup Imbas Resesi Seks
[Gambas:Video 20detik]
(row/row)

Pengertian, Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Mengobati

Jakarta

Kanker tulang merupakan salah satu jenis kanker yang sering ditemui di Indonesia. Berbeda dengan jenis kanker lainnya, informasi mengenai gejala kanker tulang masih sedikit. Oleh karena itu, kanker tulang sering didiagnosis dalam keadaan terlambat.

Yuk kita simak penjelasan lebih lanjut terkait kanker tulang.

Pengertian Kanker Tulang

Dikutip dari situs Cleveland Clinic, kanker tulang merupakan jenis kanker yang berkembang di tulang. Ketika sel kanker tumbuh di tulang maka hal itu akan merusak jaringan tulang yang regular. Jenis jaringan dan sel tempat kanker bermula akan menentukan jenis kanker tulang.

Jenis kanker yang terbentuk di tulang disebut dengan kanker tulang primer. Tumor yang berasal dari organ lain pun dapat menyebar ke tulang dan bagian tubuh lainnya. Kondisi itu disebut dengan kanker tulang sekunder. Tumor payudara, paru-paru, dan prostat merupakan tumor yang paling sering menyebar ke tulang.

Faktor Risiko Kanker Tulang

Dikutip dari Panduan Penatalaksanaan Osteosarkoma oleh Komite Penanggulangan Kanker Nasional, berikut beberapa faktor resiko dari kanker tulang:

1. Senyawa kimia

Terdapat beberapa senyawa kimia yang dapat menyebabkan perubahan genetik, contohnya Methylcholanthrene.

2. Virus

Beberapa virus dapat menyebabkan kurang responsif terhadap kemoterapi. Contohnya Rous sarcoma virus yang mengandung gen V-Src dan proto-onkogen dan virus FBJ yang memiliki proto-onkogen c-Fos.

3. Terpapar radiasi

4. Penyakit lain

5. Genetik

6. Lokasi implan logam.

Gejala Kanker Tulang

Dikutip dari situs Mayo Clinic, berikut beberapa tanda dan gejala kanker tulang:

  • Sakit tulang
  • Pembengkakan
  • Nyeri tulang
  • Melemahnya tulang
  • Kelelahan
  • Penurunan berat badan yang tidak terkondisikan.

Jenis-jenis Kanker Tulang

Dikutip dari situs Nationwide Well being Service, berikut beberapa jenis kanker tulang:

1. Osteosarcoma

Osteosarcoma merupakan jenis kanker tulang yang paling umum. Osteosarcoma merupakan jenis kanker tulang yang berkembang di sel tempat jaringan tulang baru terbentuk. Biasanya, penyakit ini dimulai pada ujung tulang besar seperti lengan dan kaki. Sebagian besar jenis ini menyerang pada anak-anak dan dewasa muda di bawah 20 tahun.

2. Sarkoma Ewing

Sarkoma ewing merupakan jenis kanker tulang yang sering menyerang orang berusia 10 hingga 20 tahun. Sarkoma Ewing dapat terbentuk di tulang dan jaringan lunak di sekitarnya. Penyakit ini paling sering tumbuh di pinggul, tulang rusuk, dan tulang belikat.

3. Chondrosarcoma

Chondrosarcoma cenderung menyerang orang dewasa yang berusia di atas 40 tahun. Chondrosarcoma merupakan jenis kanker yang bermula pada tulang rawan. Kanker ini biasanya terbentuk pada kaki, panggul, dan tulang lengan.

Cara Mengobati Kanker Tulang

Berikut beberapa cara mengobati kanker tulang yang diresepkan dokter:

1. Operasi

Operasi untuk mengangkat bagian tulang yang terkena kanker. Seringkali dikombinasikan dengan pengobatan lain. Amputasi pun mungkin diperlukan apabila kanker telah menyebar hingga ke pembuluh darah atau saraf dan mengalami infeksi setelah operasi. Kanker yang menyebar pada bagian tubuh yang tidak memungkinkan untuk operasi pengangkatan anggota tubuh pun juga mungkin diperlukan amputasi. Contohnya yaitu pergelangan kaki.

2. Kemoterapi

Kemoterapi merupakan pengobatan dengan obat memusnahkan kanker yang ampuh. Kemoterapi memiliki beberapa efek samping seperti diare, rambut rontok, kelelahan, infertilitas, dan sariawan.

Terdapat 4 cara kemoterapi untuk mengobati kanker tulang:

– Sebelum operasi

Untuk mengecilkan tumor dan mempermudah pembedahan

– Dikombinasikan dengan radioterapi

Pendekatan ini bekerja dengan efektif saat pengobatan Sarkoma Ewing

– Setelah operasi

Kemoterapi saat setelah operasi berfungsi untuk mencegah kembalinya kanker

– Kemoterapi paliatif

Kemoterapi paliatif untuk mengendalikan gejala jika penyembuhan tidak memungkinkan.

3. Radioterapi

Radioterapi dapat dilakukan saat sebelum dan sesudah operasi untuk mengobati kanker tulang. Radioterapi untuk kanker tulang menggunakan pancaran radiasi yang diarahkan ke bagian tulang yang terkena kanker.

Terdapat beberapa efek samping dari radioterapi yaitu iritasi, nyeri sendi, rambut rontok pada bagian tubuh yang dirawat, dan kelelahan.

Itulah tadi penjelasan mengenai kanker tulang. Semoga bermanfaat, detikers!

Simak Video “Inggris Luncurkan Obat Suntik untuk Kanker Pertama di Dunia
[Gambas:Video 20detik]
(row/row)

Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Jakarta

Kesehatan fisik menjadi salah satu hal yang paling diperhatikan orang-orang dalam hidupnya. Pasalnya, jika fisik kita sehat, menjalani segala kegiatan dan aktivitas akan menjadi lebih mudah. Namun, ada hal lain yang tidak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik, yakni kesehatan psychological. Sebagian orang lupa atau bahkan menyepelekan masalah kesehatan psychological. Padahal kesehatan psychological juga sangat berpengaruh dalam berjalannya aktivitas kita sehari-hari.

Beruntung di tahun 2023 ini, masyarakat sudah mulai conscious mengenai pentingnya masalah kesehatan psychological. Salah satu masalah kesehatan psychological yang mungkin sebagian orang hadapi adalah anxiousness dysfunction.

Nervousness dysfunction bisa diartikan sebagai gangguan kecemasan. Nervousness dysfunction dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bekerja, belajar, dan berpartisipasi dalam aktivitas lainnya.

Kalian mungkin bertanya-tanya mengenai apa saja penyebab dari anxiousness dysfunction ini dan bagaimana untuk mengatasinya. Nah, untuk itu, simak artikel ini untuk mengetahui lebih dalam mengenai anxiousness dysfunction.

Pengertian Nervousness Dysfunction

Dikutip melalui psychiatry.org anxiousness dysfunction adalah gangguan kecemasan yang mengacu pada antisipasi terhadap kekhawatiran di masa depan. Nervousness atau kecemasan adalah reaksi regular terhadap stres. Kecemasan sendiri pada tingkat ringan dapat bermanfaat dalam beberapa situasi, sebagai contoh kecemasan dapat mengingatkan kita akan adanya bahaya dan membantu kita untuk mempersiapkan diri dan memperhatikan.

Nervousness dysfunction berbeda dengan perasaan gugup atau cemas yang regular dan melibatkan rasa takut atau cemas yang berlebihan.

Nervousness dysfunction adalah gangguan psychological yang paling umum. Gangguan ini mempengaruhi hampir 30 persen orang dewasa. Nervousness dysfunction lebih dari sekedar merasa gugup atau takut.

Gejala Nervousness Dysfunction

Gejala dari anxiousness dysfunction bisa berbeda-beda setiap orang, namun untuk gejala umumnya seperti berikut ini:

  1. Merasa gugup, cemas, gelisah,, dan tegang.
  2. Merasakan panik karena adanya bahaya yang akan datang atau malapetaka.
  3. Detak jantung meningkat daripada biasanya.
  4. Bernapas dengan cepat atau biasa disebut dengan hiperventilasi.
  5. Berkeringat sekujur tubuh.
  6. Badan terasa gemetar.
  7. Merasa lemah atau lelah.
  8. Kesulitan dalam berkonsentrasi.
  9. Mengalami kesulitan tidur atau insomnia.
  10. Pencernaan terganggu.
  11. Kekhawatiran berlebih sehingga kesulitan untuk mengendalikannya.
  12. Memiliki keinginan untuk menghindari hal-hal yang memicu kecemasan.

Penyebab Nervousness Dysfunction

Penyebab pasti dari anxiousness dysfunction hingga saat ini tidak diketahui. Hal ini membuat sulit untuk mencegah gangguan kecemasan atau memprediksi siapa yang akan mengalaminya.

Namun, banyak penelitian yang sudah dilakukan di bidang ini. Berikut ini beberapa faktor risiko terjadinya anxiousness dysfunction yang dilansir laman Clevelandclinic.

1. Chemical Imbalance atau Keseimbangan Kimiawi

Stres yang parah, berlebih, dan berlangsung lama dapat mengubah keseimbangan kimiawi yang mengendalikan suasana hati kamu. Sehingga dapat mempengaruhi kesehatan psychological.

Mengalami banyak stres dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan anxiousness dysfunction.

2. Faktor lingkungan

Lingkungan biasanya menjadi salah satu faktor yang bisa menyebabkan anxiousness dysfunction. Lingkungan yang terlalu banyak memberi tekanan dan memberi trauma dapat memicu anxiousness dysfunction, terutama pada seseorang yang sudah mewarisi risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.

3. Keturunan

Keturunan merupakan salah satu faktor risiko anxiousness dysfunction. Nervousness dysfunction cenderung menurun dalam keluarga. Jika kamu memiliki anxiousness dysfunction bisa saja hal itu diwariskan oleh salah satu atau kedua orang tua kamu.

Macam-macam Nervousness Dysfunction

  • Obsessive Compulsive Dysfunction
  • Panic Dysfunction
  • Social Nervousness Dysfunction
  • Phobia
  • Gangguan Kecemasan Pasca Trauma
  • Generalised Nervousness Dysfunction

Cara Mengatasi Nervousness Dysfunction
1. Cari Tahu Tentang Nervousness
Mempelajari semua hal tentang anxiousness adalah hal yang penting untuk mengatasi terjadinya anxiousness dysfunction. Sebagai contoh, edukasi mencakup pemeriksaan fisiologi, seperti respons “lari atau melawan”, yang merupakan cara tubuh menghadapi bahaya yang akan datang. Bagi orang dengan gangguan kecemasan, respons ini dipicu secara tidak tepat oleh situasi yang pada umumnya tidak berbahaya. Edukasi adalah cara yang penting untuk meningkatkan kontrol terhadap anxiousness dysfunction.

2. Cepat Sadar
Ketika merasa cemas, seseorang dapat menghabiskan banyak waktu untuk terjebak dalam pikiran-pikiran yang memicu kecemasan. Dengan kesadaran, memandu kita untuk mengembalikan perhatian kita ke momen saat ini dan melepaskan diri dari pikiran-pikiran yang mungkin tidak membantu.

3. Melakukan Teknik Relaksasi
Seseorang yang merasa cemas hampir sepanjang waktu mengalami kesulitan untuk bersantai, tetapi mengetahui cara atau teknik untuk relaksasi dapat menjadi strategi yang bermanfaat. Teknik relaksasi meliputi:

Relaksasi otot progresif
Pernapasan perut
Latihan relaksasi isometrik

4. Melatih Teknik Pernapasan yang Benar
Gejala fisik dari anxiousness dysfunction dapat dipicu oleh hiperventilasi, yang meningkatkan kadar oksigen dan mengurangi jumlah karbon dioksida dalam darah. Karbon dioksida membantu dalam pengaturan reaksi tubuh terhadap kecemasan dan kepanikan. Akan sangat membantu bagi seseorang yang menderita kecemasan untuk belajar bernapas dari diafragma, bukan dari dada, untuk melindungi diri dari hiperventilasi.

Kuncinya adalah membiarkan perut kamu mengembang saat kamu bernapas. Kamu dapat memastikan bahwa kamu bernapas dengan benar dengan meletakkan satu tangan di perut bagian bawah dan tangan lainnya di dada. Pernapasan yang benar bisa dilihat melalui perut kami yang bergerak, bukan dada. Hal ini juga membantu memperlambat pernapasan kamu saat merasa cemas.

Teknik pernapasan perut mungkin sulit untuk dilakukan bagi sebagian orang. Tapi jangan khawatir ada beberapa teknik pernapasan lain yang bisa dicoba. Seperti menahan napas selama beberapa detik. Menahan nafas selama beberapa detik dapat membantu meningkatkan kadar karbon dioksida dalam darah kita.

5. Terapi Kognitif
Terapi kognitif berfokus pada perubahan pola pikir dan keyakinan yang terkait dan memicu terjadinya kecemasan. Sebagai contoh, seseorang dengan fobia sosial dapat memperburuk kecemasannya dengan pikiran negatif seperti, berpikiran bahwa semua orang menganggap dirinya tidak menyenangkan. Dasar dari terapi kognitif adalah perasaan. Perasaan dipicu melalui keyakinan yang akhirnya menghasilkan perilaku. Strategi kognitif ini dapat membantu kamu dalam memantau pembicaraan kamu, menantang ketakutan dan keyakinan yang tidak membantu, dan menguji realitas pikiran negatif.

6. Terapi Perilaku
Komponen utama dari terapi perilaku adalah pemaparan. Terapi pemaparan melibatkan dengan sengaja menghadapi ketakutan kamu untuk menghilangkan kecemasan pada diri. Pemaparan memungkinkan kamu untuk melatih diri kamu sendiri untuk mendefinisikan kembali aspek bahaya atau ketakutan dari sebuah situasi.

7. Mengatur Pola Makan
Dengan mengatur pola makan, dapat mengatasi anxiousness dysfunction. Salah satu nutrisi penting yang perlu diperhatikan dalam mengatur pola makan adalah mineral magnesium.

Mineral magnesium membantu jaringan otot untuk rileks, dan kekurangan magnesium dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan insomnia. Asupan vitamin B dan kalsium yang tidak memadai juga dapat memperburuk gejala kecemasan. Pastikan pola makan kamu mencakup makanan seperti sereal gandum, sayuran hijau, dan produk susu rendah lemak.

Nikotin, kafein, dan obat-obatan stimulan (seperti yang mengandung kafein) memicu kelenjar adrenal kamu untuk melepaskan adrenalin, yang merupakan salah satu bahan kimia stres utama. Makanan lain yang harus dihindari termasuk garam dan bahan tambahan buatan, seperti pengawet. Sangat disarankan untuk memakan makanan yang masih segar.

8. Olahraga
Entah kesehatan fisik atau kesehatan psychological, olahraga menjadi salah satu cara yang cukup efektif dalam menghadapi keduanya. Gejala fisik dari kecemasan disebabkan oleh respons “lari atau melawan”, yang membanjiri tubuh dengan adrenalin dan pemicu stres lainnya. Olahraga dapat meningkatkan relaksasi. Usahakan untuk melakukan olahraga setidaknya tiga hingga empat kali setiap minggu, dan variasikan olahraga kamu untuk menghindari kebosanan.

9. Bersikap Jujur
Bersikap jujur berarti mengkomunikasikan segala kebutuhan, keinginan, perasaan, keyakinan, dan pendapat kamu kepada orang lain secara langsung. Seseorang dengan gangguan kecemasan mungkin mengalami kesulitan untuk bersikap jujur karena mereka takut akan konflik atau merasa bahwa mereka tidak memiliki hak untuk berbicara. Namun, berhubungan secara pasif dengan orang lain akan menurunkan rasa percaya diri dan memperkuat kecemasan.

10. Meningkatkan Self-Esteem
Orang dengan gangguan kecemasan seringkali memiliki shallowness yang rendah. Merasa tidak berharga dapat memperburuk kecemasan dalam banyak hal. Hal ini dapat memicu interaksi dengan orang lain dan menumbuhkan rasa takut akan di choose. Shallowness yang rendah mungkin juga terkait dengan dampak gangguan kecemasan pada kehidupan kamu.

11. Memecahkan Masalah
Beberapa orang dengan anxiousness dysfunction lebih sering mengkhawatirkan suatu masalah daripada secara aktif menyelesaikannya. Mempelajari cara menyelesaikan masalah dapat membantu mengatasi anxiousness dysfunction. Karena dengan begitu, kita bisa mengelola kecemasan dan rasa depresi kita.

12. Obat-Obatan
Penting untuk diingat bahwa obat-obatan merupakan tindakan jangka pendek, bukan sebagai solusi untuk anxiousness dysfunction. Studi penelitian menunjukkan bahwa terapi psikologis, seperti terapi perilaku kognitif, jauh lebih efektif daripada obat-obatan dalam mengelola gangguan kecemasan dalam jangka panjang. Dokter kamu mungkin akan meresepkan obat penenang atau antidepresan singkat untuk membantu kamu mengatasi gejala.

13. Mendapatkan Dukungan dari Keluarga atau Orang Sekitar
Dukungan dari keluarga, kerbat, teman dan orang sekitar sangat berpengaruh dalam mengatasi anxiousness dysfunction. Hal ini dikarenakan, dukungan dapat memungkinkan orang dengan anxiousness untuk merasa nyaman dan aman dalam bersosialisasi.

Nah demikian penjelasan yang bisa detikcom rangkum mengenai apa sih anxiousness dysfunction itu dan bagaimana gejala, penyebab, serta cara efektif dalam mengatasinya. Semoga artikel ini bermanfaat!

Simak Video “Studi China: Banyak Makan Gorengan Bisa Terkait dengan Depresi
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)