Tag: Sambil

Sengaja Nunggu Ketiduran Sambil Scroll Medsos? Hati-hati BB Naik

Jakarta

Banyak orang tidak bisa lepas dari handphone. Misalnya karena keperluan pekerjaan, atau karena sekadar ‘berselancar’ di linimasa media sosial. Bahkan menjelang tidur malam hari pun, mereka masih bermain handphone.

Tapi, ternyata cahaya yang terpancar dari ponsel bisa mengacaukan jam inner tubuh. Akibatnya bisa mempengaruhi suasana hati, waktu tidur, kewaspadaan, hingga nafsu makan.

Tak hanya mengacaukan jam inner tubuh, sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa cahaya dari ponsel itu bisa membuat berat badan bertambah. Memang seperti apa hubungannya?


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Siklus tidur-bangun, kewaspadaan, suasana hati, tingkat aktivitas, suhu inti tubuh, dan nafsu makan kita berfluktuasi sepanjang hari, di bawah kendali apa yang disebut ‘jam utama’ di otak,” jelas Becky Conway-Campbell, seorang peneliti di Bristol Medical Faculty di Universitas Bristol di Inggris yang dikutip dari Newsweek.

“Jam lain di seluruh tubuh disebut osilator perifer, yang disinkronisasikan oleh sinyal saraf dan hormonal. Salah satu sinyal sinkronisasi hormonal yang lebih kuat adalah melalui lonjakan besar kortisol atau ‘hormon stres’ yang dilepaskan dari kelenjar adrenal pada pagi hari setiap hari,” lanjut dia.

Conway-Campbell mengatakan lonjakan kortisol harian itu bisa dimodifikasi oleh paparan cahaya buatan atau perubahan paparan cahaya harian, yang biasa terjadi saat bepergian ke zona waktu berbeda.

Kondisi itulah yang mengakibatkan apa yang disebut sebagai ketidakselarasan sirkadian.

“Ketidakselarasan sirkadian disebabkan oleh jam inner tubuh kita yang tidak sinkron dengan isyarat eksternal terang-gelap,” kata Conway-Campbell.

“Sebagai masyarakat, kita sekarang diganggu oleh gangguan sirkadian, polusi cahaya international yang dapat dideteksi oleh satelit, dan penggunaan perangkat pemancar cahaya biru pada larut malam,” sambungnya.

Ketidakselarasan sirkadian ini juga mengganggu siklus hormonal yang mengatur tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan berbagai efek samping yang merugikan.

Menurut Conway-Campbell, efek samping atau gejala yang muncul seperti:

  • Kabut otak
  • Lesu
  • Menggigil di siang hari
  • Kepanasan di tengah malam
  • Kurang nafsu makan di pagi hari
  • Konsumsi makanan berlebihan di kemudian hari

NEXT: Hasil Penelitian

Duh, Ternyata BAB Sambil Important HP Bisa Picu Sederet Penyakit Ini

Jakarta

Tak bisa dipungkiri, beberapa orang seringkali membawa handphone (HP) ke bathroom saat Buang Air Besar (BAB). Alasannya tak lain untuk mengatasi rasa kebosanan. Padahal, kebiasaan buruk seperti ini bisa memicu penyakit serius lho.

Dikutip dari World of Buzz, belum lama ini seorang pria 24 tahun di Chongqing, China, lumpuh akibat kelamaan duduk di bathroom. Kabarnya, ia berlama-lama buang air besar atau BAB sambil memainkan ponsel untuk mengatasi rasa bosan. Biasanya, ia memang butuh waktu yang tidak sebentar sebelum menuntaskan hajatnya.

Setelah 30 menit berlalu, pria tanpa disebutkan namanya itu tak kunjung selesai buang air besar. Keluarganya pun curiga lalu memeriksanya di bathroom. Saat dicek, pria tersebut sudah terbaring di lantai dan tak sadarkan diri.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walhasil keluarganya langsung membawanya ke rumah sakit. Dokter mengatakan, sirkulasi darah di tubuhnya terhambat akibat duduk terlalu lama, ditambah lagi sirkulasi udara di toiletnya tidak bagus sehingga memicu defisiensi oksigen.

Pengalaman tersebut terjadi 3 tahun lalu. Sebelumnya, pria ini dilaporkan sehat dan tidak memiliki kondisi kesehatan.

Melihat pengalaman yang dialami pria tersebut, tentunya perlu berpikir panjang sebelum berlama-lama duduk di bathroom. Kebiasaan seperti ini memang sejak lama menjadi perhatian para pakar kesehatan. Dikutip dari Occasions of India, berikut informasinya.

1. Rentan tertular penyakit

Rest room atau kamar mandi adalah tempat yang dihuni banyak sekali kuman. Segala elemen di kamar mandi menampung kuman seperti keran, pintu dan gagang pintu, serta pengering tangan.

Tangan pasti bersentuhan dengan benda-benda tersebut sehingga kuman bisa berpindah ke ponsel.

Studi yang diterbitkan di Journal Annals of Scientific Microbiology and Antimicrobials menemukan, 95 persen ponsel petugas kesehatan dipenuhi bakteri penyebab infeksi seperti, salmonella, E Coli, dan C Difficile.

2. Membawa ‘Ribuan’ Kuman

Studi lain yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Arizona menemukan ponsel pintar membawa bakteri sepuluh kali lebih banyak daripada bathroom.

Hal ini dikarenakan saat seseorang mencuci tangan menggunakan bathroom, ia tak membersihkan ponsel atau HP-nya.

Akibatnya kuman dan bakteri penyebab penyakit tetap menempel dan mudah menyebabkan infeksi. Bakteri dan virus yang ada di ponsel bersentuhan dengan berbagai bagian tubuh dan permukaan saat seseorang menyimpannya di luar atau mengirim pesan setelahnya.

NEXT: Memicu Kecemasan

Simak Video “Ngeden Berlebihan, Bikin Stroke?
[Gambas:Video 20detik]