Jakarta

Beberapa waktu lalu viral di TikTok curhatan seorang ibu rumah tangga curhat, perihal anaknya yang masih berusia 13 bulan dikerok oleh pengasuh. Suntia Aulia (28) asal Tangerang Selatan menceritakan bahwa anaknya ditemukan dengan bekas kerok merah kebiruan di bagian punggungnya.

Tia mengatakan pertama kali mendapati anaknya dikerok ketika ia pulang dari kerja. Sesampainya di rumah, sang pengasuh mengaku mengerok punggung anak Tia lantaran rewel dan mengalami perut kembung.

Sang pengasuh mengerok punggung anak Tia menggunakan koin. Ia mengatakan bahwa tubuh anak Tia langsung merah ketika dikerok.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Bayi baru 13 bulan. Nangis banget dikerokin sampai kayak gini sama susnya. Pas baru sampai rumah habis pulang kerja, susnya langsung bilang gini, ‘Bu maaf ya bu, Baim saya kerokin’,” katanya dikutip dari akun TikTok @tia.rochman dengan izin yang bersangkutan.

“Kata bibi jam 11 siang Baim rewel dan lemas, padahal biasanya aktif nggak pernah merengek. Pas dicek badannya keringat dingin dan perutnya kembung,” tambahnya lagi.

Mengetahui anaknya dikerok oleh sang pengasuh, Tia mengaku sangat syok dan sedih. Terlebih, ia mengaku sudah menyiapkan berbagai macam obat sebagai pertolongan pertama apabila anaknya sakit.

“Pertolongan pertama pada anak setelah dikerokin tidak ada karena jujur tidak tahu harus diapakan. Cuman bisa nangis karena kasihan,” ucap Tia ketika dihubungi detikcom, Kamis (14/9/2023).

“Akhirnya dibawa ke dokter anak, sudah dicek tidak ada luka serius. Sudah di-rontgen juga tidak apa-apa. Dari dokternya juga tidak ada penanganan khusus karena tidak ditemukan sesuatu yang berbahaya,” tambahnya.

Tia mengatakan bahwa kondisi anaknya pada saat ini sudah membaik. Anaknya sedang dalam proses pemulihan dan membutuhkan waktu beberapa hari untuk memulihkan kulitnya.

Ia menyebut dokter yang merawat anaknya juga tidak memberikan pengobatan khusus, namun sang dokter mengingatkan bahwa mengerok anak memang tidak boleh dilakukan.

“Wejangan dari dokter lebih ke warning untuk tidak boleh melakukan hal ini lagi. Terus dikasih tahu juga bahaya-bahayanya seperti itu saja. Tidak ada dikasih cream khusus atau obat,” pungkasnya.

Simak Video “Kemenkes Bantah soal Polusi Sengaja Dibuat untuk Munculkan Pandemi 2.0
[Gambas:Video 20detik]
(avk/vyp)