Tag: Cerita

Cerita Pejuang Stiff Individual Syndrome, Penyakit Langka Seperti Diidap Celine Dion

Jakarta

Celine Dion tengah berjuang melawan penyakit langka stiff particular person syndrome (SPS) atau sindrom orang kaku yang membatasi aktivitas sehari-harinya. Keluarga mengabarkan bahwa penyakit tersebut membuat Celine Dion kini tak bisa mengontrol ototnya.

Menurut Nationwide Institute of Neurological Issues and Stroke, sindrom orang kaku memiliki kemiripan dengan penyakit autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh menyerang selnya sendiri. Orang dengan kondisi ini sering mengalami kejang otot di batang tubuh, lengan, atau kaki dan menjadi lebih sensitif terhadap kebisingan dan sentuhan. Pemicu emosional, termasuk stres, dapat memperburuk kejang otot.

Hanya sekitar satu dari satu juta orang yang mengidap sindrom orang kaku, dan penyakit ini menyerang wanita dua kali lebih banyak dibandingkan pria. Banyak orang, seperti Dion, menghabiskan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk mencari penyebab kejang yang mereka alami, karena gejalanya bisa mirip dengan beberapa kelainan autoimun lainnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pasien tersebut adalah Maureen Materna, 74 tahun dari Cleveland, Ohio, yang telah berjuang melawan penyakit sejak 2011. Seperti analysis Dion, dokter memerlukan waktu beberapa saat untuk mengetahui penyakitnya.

“Saya selalu sangat aktif, saya berjalan kaki, bersepeda, dan berolahraga, dan merupakan salah satu dari orang-orang yang melakukan 20 juta hal sekaligus,” kata Materna kepada TIME.

Kemudian, dia mulai mengalami kram hebat di kakinya dan tidak kunjung hilang. Episode tersebut akan berlangsung sekitar 45 menit dan membuatnya menjerit kesakitan. Namun sebaliknya, dia sehat.

Setelah mengunjungi ruang gawat darurat, dokter memberinya infus Valium untuk mengatasi rasa sakitnya, dan hal ini membantu, tetapi dia masih tidak tahu mengapa dirinya mengalami kejang. Dua tahun dan sekitar 20 dokter kemudian, seorang spesialis neuromuskular akhirnya mendiagnosis dia mengidap sindrom orang kaku, berdasarkan gejalanya dan fakta bahwa Valium adalah satu-satunya intervensi yang tampaknya mengurangi sebagian rasa sakitnya.

“Sampai hari ini ketika saya menemui dokter untuk mengetahui hal lain dan mereka mengetahui bahwa saya mengidap sindrom orang kaku, saya tidak dapat memberi tahu Anda berapa banyak [dari mereka] yang berkata, ‘Apa itu? Saya tidak pernah mendengarnya.'”

Bagaimana rasanya mengidap stiff particular person syndrome?

Materna tidak bisa duduk dalam waktu lama, jadi meskipun dia sedang menonton televisi, dia harus bangun setiap 20 menit atau lebih. Penguncian ototnya membuat dia tidak bisa menemani suami dan cucu-cucunya ke pertunjukan, di mana dia harus duduk dalam waktu lama.

Hingga tahun lalu, sandal kamar menjadi satu-satunya alas kaki yang membuat kakinya nyaman. Dia berjalan setiap hari, untuk menjaga dirinya tetap aktif, tapi itu adalah sebuah tantangan.

“Rasanya seperti saya berjalan di atas pecahan kaca,” katanya. “Tapi aku bukan tipe orang yang suka berbaring di tempat tidur. Saya suka melihat tetangga saya dan mengalihkan perhatian saya dan agak lupa bahwa rasa sakit itu ada.”

Simak Video “Mengenal Stiff Individual Syndrom yang Dialami Celine Dion
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)

Cerita Angelina Jolie Alami Lumpuh Wajah usai Cerai dengan Brad Pitt


Jakarta

Angelina Jolie belakangan kembali disorot pasca curhat mengenai kondisinya setelah bercerai dengan Brad Pitt. Ia mengungkapkan, dirinya sempat mengidap Bell’s Palsy, sebuah kondisi yang membuat wajahnya bak lumpuh karena otot-otot melemah.

Konon, hal ini terjadi imbas stres berlebihan yang dialami Angelina Jolie.

“Tubuh saya bereaksi sangat kuat terhadap stres,” kata Jolie, dalam sesi wawancara bersama The WSJ, awal bulan ini.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Gula darah saya naik turun. Saya tiba-tiba menderita Bell’s palsy enam bulan sebelum perceraian saya.”

Jolie mengajukan gugatan cerai pada 2016 setelah Pitt diduga melakukan pelecehan verbal dan fisik terhadap dia dan putra mereka, Maddox, di pesawat pribadi. Selama tujuh tahun terakhir, mantan pasangan ini memperebutkan segalanya mulai dari kilang anggur hingga hak asuh keenam anak mereka.

Baik Pitt maupun Jolie tidak berbicara panjang lebar tentang perceraian tersebut, tetapi Jolie mengatakan kepada WSJ. bahwa setelah perpecahan tersebut, dia dan anak-anaknya memiliki hal-hal yang perlu disembuhkan.

Dia juga mengatakan selama perceraian, kehilangan kemampuan untuk hidup dan bepergian dengan bebas, karenanya kini menghabiskan sebagian besar dari tujuh tahun terakhirnya di Los Angeles, tanpa memiliki banyak kehidupan sosial dan tidak berkencan.

Apa Itu Bell’s Palsy?

Bell’s palsy adalah suatu kondisi yang menyebabkan otot di wajah tiba-tiba melemah, biasanya terjadi hanya pada satu sisi. Dalam kebanyakan kasus, kelemahan ini bersifat sementara dan membaik secara signifikan dalam beberapa minggu.

Kelemahannya membuat separuh wajah tampak terkulai. Senyuman hanya terjadi di satu sisi, dan mata di sisi yang sakit menolak untuk menutup.

Bell’s palsy juga dikenal sebagai kelumpuhan wajah perifer akut yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini dapat terjadi pada usia berapapun. Penyebab pastinya tidak diketahui. Para ahli menduga hal itu disebabkan oleh pembengkakan dan peradangan pada saraf yang mengontrol otot di satu sisi wajah.

Bisa juga disebabkan oleh reaksi yang terjadi setelah infeksi virus.

Gejalanya secara umum mulai membaik dalam beberapa minggu dan pemulihan whole dalam waktu sekitar enam bulan. Sejumlah kecil orang terus mengalami gejala Bell’s palsy seumur hidup. Kabar baiknya, jarang sekali Bell’s palsy terjadi lebih dari satu kali.

Gejala Bell’s Palsy:

  • Kelemahan ringan hingga kelumpuhan whole pada satu sisi wajah dengan cepat terjadi dalam hitungan jam hingga hari
  • Wajah terkulai dan kesulitan membuat ekspresi wajah, seperti menutup mata atau tersenyum
  • Ngiler
  • Nyeri di sekitar rahang
  • Peningkatan sensitivitas terhadap suara di sisi wajah yang terkena
  • Sakit kepala
  • Hilangnya rasa
  • Perubahan jumlah air mata dan air liur
  • Dalam kasus yang jarang terjadi, Bell’s palsy dapat memengaruhi saraf di kedua sisi wajah.

Simak Video “Harapan Jadi Poin Penting yang Patut Dipertimbangkan Sebelum Rujuk
[Gambas:Video 20detik]
(naf/vyp)

Cerita Wanita Umur 70 Tahun Sukses Lahiran Anak Kembar Lewat Bayi Tabung


Jakarta

Safina Namukwaya, seorang wanita berusia 70 tahun di Uganda, melahirkan bayi kembar pada Rabu (29/11/2023).

Dikutip dari TODAY, Namukwaya hamil melalui program bayi tabung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan perempuan melalui operasi caesar di Girls’s Hospital Worldwide and Fertility Middle Kampala, Uganda.

Bayi kembarnya lahir di usia kehamilan 31 minggu. Dia mengatakan bahwa ia juga memiliki seorang anak perempuan berusia 3 tahun yang menunggunya kembali pulang di dasanya di Uganda, sebuah negara di Afrika Timur.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya merasa luar biasa,” kata Namukwaya kepada TODAY melalui seorang penerjemah lewat panggilan video.

“Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa 70 tahun itu sudah tua, tetapi Tuhan memutuskan bahwa saya bisa memiliki anak kembar di usia 70 tahun. Tidak ada seorang pun yang dapat membatasi otoritas dan kuasa Tuhan,” sambungnya.

Ibu dari tiga anak yang sedang bergantian antara menyusui dan memompa ASI ini mengatakan, ia memiliki komunitas pendukung yang kuat di kampung halamannya.

“Beberapa rumah tangga akan membantu saya mencuci dan mengurus bayi karena usia saya yang sudah lanjut,” kata Namukwaya.

Untuk membantu proses kehamilan anak-anaknya, Namukwaya memilih untuk melakukan fertilisasi in vitro (IVF). Karena usianya yang sudah lanjut, ia menggunakan sel telur donor dan sperma pasangannya.

“Kami menanamkan empat embrio, dan tentu saja, dia mengandung anak kembar,” kata Sali.

Sali berkata bahwa bayi kembar Namukwaya berada di unit perawatan intensif neonatal (NICU) rumah sakit karena mereka lahir prematur. Namun, ia menambahkan bahwa mereka baik-baik saja.

Ketika Namukwaya mendatangi Sali di awal tahun ini untuk melakukan program bayi tabung, Sali tidak ragu-ragu untuk menolongnya.

“Itu adalah hak asasi manusia. Itu adalah tubuhnya. Dia sehat secara fisik,” jelasnya.

Wanita 70 tahun ini sebelumnya telah diejek sebagai “wanita terkutuk” karena tidak memiliki anak sebelum dia melahirkan putrinya pada tahun 2020, menurut laporan kantor berita Agence France-Press (AFP).

Putra Dr Edward Tamale Sali, Arnold Ssali, seorang ahli embriologi klinis yang akrab dengan kasus Namukwaya, berkata bahwa dalam budaya Afrika, “ini semua tentang keluarga – lebih banyak orang, lebih baik.”

Namukwaya juga berkata kepadanya bahwa selalu lebih baik memiliki lebih banyak daripada lebih sedikit.

Namun, pasti ada risiko yang terlibat.

“Menurut saya, apa yang terjadi pada wanita berusia 70 tahun ini sangat tidak bertanggung jawab,” ungkap Dr Brian Levine, seorang direktur praktik di klinik kesuburan di New York.

Menurut Levine, komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional, yang merupakan “gangguan” bagi wanita berusia 40 tahun, dapat menjadi “malapetaka” bagi wanita berusia 70 tahun.

“Information menunjukkan bahwa wanita yang melahirkan di atas usia 50 tahun memiliki tingkat hipertensi, diabetes gestasional, dan persalinan prematur yang lebih tinggi,” kata Levine.

Ia melanjutkan, “Jika serang ibu berusia 70 tahun mengalami pembekuan darah, mengidap stroke, atau serangan jantung, anak-anak akan mengalami keterlambatan perkembangan dan mungkin secara fisik. Dan siapa yang akan merawat anak-anak yang rapuh secara medis ini ketika orang tua mereka meninggal?”

Carmen Bousada tercatat di Guinness World Data sebagai wanita tertua yang melahirkan. Pada tahun 2006, Bousada, yang saat itu berusia 66 tahun, menyambut bayi kembar laki-laki setelah menjalani program bayi tabung. Bousada meninggal pada tahun 2009.

Simak Video “Viral Bayi 5 Bulan Disebut ‘Hamil’, Ini Hasil Diagnosisnya
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Cerita Warga DIY Satu Dasawarsa Hidup ‘Berdampingan’ dengan Nyamuk Wolbachia


Jakarta

Pelepasan nyamuk wolbachia untuk menurunkan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia masih menuai sejumlah polemik. Tidak sedikit masyarakat yang ragu karena dikhawatirkan bisa memicu mutasi genetik pada nyamuk.

Sebelum Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melakukan pilot venture implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan DBD, nyamuk ber-wolbachia sudah lebih dulu dilepaskan di Yogyakarta di tahun 2015.

Seorang tokoh masyarakat Kelurahan Cokrodiningratan, Totok Pratopo, menceritakan pengalamannya saat tim World Mosquito Program (WMP) yang melakukan riset wolbachia melakukan uji coba di wilayah Yogyakarta. Awalnya banyak yang bingung karena selama bertahun-tahun, warga hanya diminta untuk melakukan 3M (menguras, menutup, mengubur) untuk mencegah DBD.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kemudian saya tanyakan, saya minta jaminan andaikata nyamuk dilepas dan ada warga kami yang tertular DBD, apakah ada jaminan atau santunan dari tim ini? Dan waktu itu mohon maaf tidak ada jawaban yang memuaskan dan dikatakan riset ini baru berjalan,” kata Totok dalam webinar Selebrasi Sedasawarsa Warga Yogyakarta Hidup bersama Nyamuk Ber-Wolbachia’ di UGM, Sleman, Rabu (22/11/2023).

Perjalanannya pun bukan tanpa tantangan. Namun dia bersama sejumlah peneliti terus melakukan sosialisasi untuk memberitahu masyarakat tentang manfaat nyamuk wolbachia demi memberantas DBD.

Sebelum penerapan program WMP, kondisi penyebaran DBD di kampung Cokrodiningratan, tempat tinggalnya, bisa dibilang memprihatinkan. Kasus baru selalu muncul menjelang akhir tahun, bahkan hingga mengakibatkan kematian.

“Kampung di pinggir Kali Code sebenarnya memiliki potensi yang tinggi karena tingkat kebersihan lebih rendah dan banyak genangan. Bersyukur teknologi ini ditemukan. Hari ini kampung saya Jetisharjo nol kasus. Tidak ada yang sampai masuk rumah sakit dan meninggal, ini sungguh melegakan bagi kami masyarakat,” kata Totok.

Simak Video “Kata Kemenkes soal Keamanan Program Pengendalian DBD Lewat Wolbachia
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Cerita Wanita Gaza Horornya Melahirkan di Tengah Gencarnya Serangan Israel


Jakarta

Seorang ibu bernama Jumana Emad menceritakan perjuangannya melahirkan anak di tengah gempuran serangan Israel ke Gaza, Palestina.

Sekitar satu bulan yang lalu, Jumana Emad, sedang berada dalam tahap akhir kehamilan atau trimester 3. Ia dan suaminya tak sabar menanti kelahiran putri mereka, bahkan mereka juga telah mempersiapkan tas berisi keperluan persalinan. Namun, semuanya berubah dengan tiba-tiba.

Pada 7 Oktober, kelompok Hamas melakukan serangan terhadap Israel yang menewaskan 1.400 orang dan menyandera lebih dari 200 orang. Israel kemudian melancarkan serangan balasan ke Gaza, yang menurut Kementerian Kesehatan Hamas, telah menewaskan 9.000 orang sejauh ini.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya melahirkan di tengah serangan yang bertubi-tubi,” dikutip dari BBC.

Dia meninggalkan rumahnya dua hari setelah serangan Israel dan menuju ke selatan. Dalam ketakutan dan kondisi hamil sembilan bulan, Jumana membawa keluarganya ke rumah kerabatnya.

“Kami tidak bisa tidur pada malam hari. Banyak sekali serangan dan kami tak bisa pergi ke tempat lain,” ucapnya.

“Perempuan hamil seperti saya semestinya sering berjalan kaki ke luar rumah, tapi karena perang ini saya tak bisa ke luar, bahkan untuk membeli makanan,” ujarnya kemudian.

Pada Jumat, 13 Oktober, Jumana akhirnya melahirkan. Semula, dia berencana untuk melakukan persalinan di Rumah Sakit Al-Shifa, yang merupakan rumah sakit besar di Gaza. Akan tetapi, rumah sakit tersebut kewalahan menangani pasien yang terluka dan korban tewas imbas serangan Israel.

Jumana akhirnya memutuskan melakukan persalinan di rumah sakit kecil di tengah Jalur Gaza yang berlokasi di Nuseirat, yakni Rumah Sakit Al-Awda. Dia juga menggambarkan situasi persalinannya di tengah gempuran Israel yang sangat menakutkan.

“Ada serangan artileri hebat di sebelah rumah sakit, suaranya sangat keras sehingga saya mengira serangan itu telah sampai ke rumah sakit. Orang-orang yang terluka terus berdatangan. Saya bisa mendengar teriakan dari segala arah. Saya juga memikirkan putri pertama saya. Saya mengkhawatirkannya karena dia jauh dari saya,” imbuhnya.

“Yang saya pikirkan hanyalah saya ingin melahirkan bayi saya, apapun yang terjadi,” lanjutnya lagi.

Tak ada tempat tidur rumah sakit yang tersedia setelah persalinannya. Dalam kondisi kesakitan dan pendarahan, Jumana harus menunggu sampai tempat tidur tersedia.

“Saya beruntung mendapatkannya, seorang perempuan lainnya yang berbaring di couch dan di lantai koridor rumah sakit setelah melahirkan,” katanya.

Meski sempat menghadapi masa-masa sulit, Jumana berhasil melahirkan seorang bayi perempuan yang diberi nama Talia. Kondisi bayinya juga baik dan sehat.

“Saya letih secara psychological. Saya tak lagi ingin melakukan apa pun,” ucapnya.

“Jika bukan karena perang, saya pasti ingin menggelar suatu acara yang indah satu pekan setelah persalinan. Saya akan mengundang seluruh anggota keluarga saya dan mengadakan aqiqah (perayaan tradisional islam untuknya,” kata Jumana.

Simak Video “Kondisi RS Gaza Krisis, Stok Obat Semakin Menipis
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)

Cerita Relawan di RS Indonesia di Gaza, Ambulans Bolak Balik Bawa Jenazah


Jakarta

Seorang relawan Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) baru-baru ini membagikan kondisi terkini Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, setelah Israel melakukan invasi kembali pada Rabu (1/11/2023).

Adapun pemboman itu disebut terjadi di pasar Ma’asker yang berjarak satu meter dengan Rumah Sakit Indonesia.

“Kami saat itu berada di wisma dokter Jose Rizal yang masih satu komplek dengan rumah sakit Indonesia. Saat itu kami bisa mendengar jelas ledakan yang begitu kuat terdengar dari telinga kami,” ucap Fikri Rofiul Hak, relawan yang bertugas di Gaza, dikutip dari X.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fikri mengatakan, setelah beberapa menit dari ledakan yang terjadi, banyak ambulan yang berdatangan ke Rumah Sakit Indonesia membawa banyak jenazah.

“Diperkirakan complete jumlah korban syahid mencapai 82 orang, dan bisa mencapai 120 orang lebih jika di bawah reruntuhan gedung bisa dijangkau. Jumlah korban ini bahkan melebihi jumlah korban di pasar trans yang jaraknya bersebelahan yang terjadi beberapa waktu lalu,” imbuhnya lagi.

Kamar mayat di Rumah Sakit Indonesia tak cukup menampung jumlah korban yang sangat banyak, sehingga beberapa dari mereka diletakkan di trotoar jalan.

“Malam itu mereka hanya diletakkan di pinggir jalan menunggu pagi untuk diambil oleh keluarga dan dimakamkan,” kata Fikri.

Fikri juga bercerita salah satu jenazah merupakan keluarga dari petugas medis di Rumah Sakit Indonesia. Namun, staf medis itu tak sempat memandikan jenazah dan langsung memakaikan kain kafan karena korban meninggal yang terus berdatangan.

Warga yang lain juga memadati kamar mayat jenazah untuk mencari kerabat dan keluarga mereka yang turut menjadi korban.

Di kesempatan itu, Fikri juga mengatakan aula Rumah Sakit Indonesia dipadati dengan banyak korban luka Mereka mengantre untuk mendapat obat-obatan dan tindakan medis lebih lanjut.

“Memang saat ini di Rumah Sakit Indonesia mereka mengalami krisis obat-obatan dan kekurangan tim medis. Akhirnya banyak sekali para korban luka-luka yang bergeletak di lantai menunggu jatah giliran nama mereka dipanggil,” imbuhnya.

Di samping itu, kondisi Rumah Sakit Indonesia kekurangan staf medis dan alat kesehatan. Fasilitas ini juga akan padam dalam 48 jam ke depan karena krisis bahan bakar.

Simak Video “WHO Ungkap RS di Gaza Dapat Ancaman dari Israel
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)

Cerita Ivan Gunawan Sukses Pangkas 90 Kg, Begini Ideas Dietnya


Jakarta

Artis sekaligus designer Ivan Gunawan kembali menjadi sorotan publik karena berhasil memangkas berat badannya hingga 90 kilogram. Awalnya bobot tubuh Ivan sempat mencapai 180 kilogram. Pada tahun 2021 presenter terkenal yang akrab dipanggil Igun memulai dietnya.

Perjalanan weight-reduction plan desainer yang akrab disapa Igun ini dibarengi dengan pantauan langsung dari dokter gizi favoritnya karena khawatir salah kalau sembarangan.

“Jadi aku kalau weight-reduction plan itu nggak mau sembarangan, jadi aku hanya percaya sama dokter Cissi. Selain melakukan remedy juga mengatur pola makan yang diatur sama dokter,” ujar Ivan Gunawan ketika ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (19/10/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Food regimen yang dijalani terbilang easy juga nikmat tapi tetap sehat. Apa rahasianya?

“Sebenarnya pola makannya itu juga enak. Bukan yang makanan nggak ada rasanya ya. Tapi makanan yang enak. Mau makan apa aja boleh, asal nggak kena karbo,” ungkapnya.

Kunci kesuksesan dietnya adalah kegigihan dan konsistensi. Tentunya, menjaga asupan makanan jadi komponen penting yang memengaruhi kesuksesan weight-reduction plan. Itulah yang dilakukan Ivan, dia mengurangi asupan karbohidrat dan makanan berbahan tepung-tepungan.

“Aku tetap makan tiga kali sehari, tetap makan sayur, boleh makan seafood, aku boleh makan apapun itu selama tidak ada goreng-gorengan dengan tepung,” jelas Ivan.

“Menunya apa? Yang pastinya aku nggak pernah makan jajanan, aku selalu makan masakan rumah buatan mamah. Jadi setiap hari mamah aku masak selalu ada sayurnya, ada proteinnya, jadi makannya seperti biasa saja empat sehat lima sempurna,” sambungnya.

Igun telah menerapkan weight-reduction plan salah satunya dengan mengganti nasi putih dengan nasi merah. Selain itu, pantang mengonsumsi minuman manis, pasta, mie, dan makanan instan lainnya. Tak lupa rajin berolahraga, seperti jalan kaki hingga berenang.

Setelah berhasil menurunkan berat badan, Igun merasakan banyak manfaat. Keberhasilannya dalam mempertahankan berat badan dalam sebulan terakhir juga sebuah proses yang sulit.

“Wah enak banget sekarang lah. Sekarang bisa beli baju, bisa beli celana. Nggak engap gitu kan. Jadi memang mempertahankan itu lebih susah lebih susah daripada memulai segala sesuatu yang baru sih,” ucap Ivan.

Simak Video “Ideas Menurunkan Berat Badan ala Ade Rai
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Cerita Penemuan Makam dr Achmad Mochtar, Puluhan Tahun Tak Diketahui Lokasinya


Jakarta

Kisah heroik Prof dr Achmad Mochtar melindungi rekannya dari kekejaman tentara Jepang menjadi cerita yang viral di media sosial. Tapi siapa sangka butuh puluhan tahun lamanya untuk mengungkap kasus tersebut dan menemukan makamnya.

Adalah Prof Dr Sangkot Marzuki yang menjabat sebagai Direktur Lembaga Eijkman tahun 1992-2014 mencari kebenaran mengenai kematian dr Achmad Mochtar. Di tahun 1992, dia dipanggil oleh BJ Habibie yang saat itu menjadi Menteri Riset dan Teknologi untuk menghidupkan kembali Eijkman.

Dalam arsip detikcom, Prof Sangkot menerima sebuah buku berwarna hijau berisi sejarah Eijkman termasuk information dan sejarah dr Achmad Mochtar. Dari situlah muncul keinginan untuk meluruskan sejarah mengenai kisah hidup dr Achmad Mochtar yang sempat dituduh melakukan sabotase vaksin atau bioterorisme.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia bersama Prof J Kevin Baird, ilmuwan asal Inggris, melakukan penelusuran terkait fakta kematian dr Achmad Mochtar dan mencari makamnya. seorang asisten Achmad Mochtar yaitu Ali Hanafiah yang menemukan makam tersebut pada akhir tahun 1976.

Informasi mengenai makam tersebut kemudian ditemukan oleh Prof Sangkot dan Braid dalam arsip milik Institut Dokumentasi Perang yang ada di Amsterdam. Setelah mendapatkan data, pada 10 Juni 2010 keduanya mendatangi makam Evereld, sebuah pemakaman Belanda di kawasan Ancol, Jakarta.

“Ternyata sumber dari Amsterdam itu juga tidak akurat. Oleh karena itu saya yakin, selain Ali Hanafiah pada tahun 1966, belum ada seorang pun yang menemukan makam ini. Kalau ada, tentunya information itu sudah dikoreksi,” ungkap Prof Sangkot dalam acara renungan di makam Ereveld, Ancol saat wawancara dengan detikHealth edisi Sabtu, 3 Juli 2010.

Butuh waktu 65 tahun untuk mengungkap kebenaran kematian dr Mochtar. Baird mendengar tentang kisah eksekusinya dari seorang siswa. Bersama ahli biologi Sangkot Marzuki, Baird kemudian mulai mewawancarai keluarga penyintas.

“Achmad Mochtar bukan hanya pahlawan Indonesia, tapi pahlawan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan,” kata Baird kepada Observer edisi Juli 2010.

“Dia kehilangan segalanya, termasuk seorang istri di rumah. Namun dia menyerahkan nyawanya untuk staf, kolega, dan teman-temannya,” tandasnya.

Simak Video “Cara Agar Bisa Lebih Bahagia Menurut Sains
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)

Wanita Ini Rela Donorkan Rahimnya Buat sang Adik, Cerita di Baliknya Bikin Haru

Jakarta

Dalam transformasi bedah terbaru yang dilakukan di Inggris, ada cerita mengharukan di balik transplantasi rahim pertama yang dilakukan di negara tersebut.

Seorang wanita di Inggris rela mendonorkan rahimnya buat sang adik setelah melahirkan dua orang anak dengan harapan adik perempuannya juga dapat merasakan kebahagiaan menjadi ibu.

Dikutip dari DailyMail, pendonor berusia 40 tahun itu memberi hadiah kepada adik perempuannya yang ingin memiliki keturunan. Adiknya yang berusia 34 tahun itu belum memiliki anak karena lahir tanpa rahim.

Operasi rumit untuk mengeluarkan rahim dari donor dan menanamkannya pada saudara perempuannya melibatkan dua tim dan delapan ahli bedah yang bekerja di ruang operasi tetangga dan memakan waktu complete lebih dari 17 jam.

Meskipun operasinya memakan waktu lebih lama dari yang direncanakan, namun operasinya berjalan dengan baik dan rahim yang ditanamkan ‘berfungsi penuh’, menurut ahli bedah yang terlibat.

Wanita berusia 34 tahun yang menerima rahim dari kakaknya berkata sangat gembira dia telah dipilih menjadi penerima donor dalam operasi pertama yang dilakukan di Inggris.

“Saya ingin memiliki sebagai anak sebanyak yang saya bisa,” tuturnya.

Meskipun penerimanya lahir tanpa rahim, ia memiliki ovarium dan menghasilkan sel telur sendiri yang sebelumnya telah dipanen dan dibuahi melalui program bayi tabung.

Profesor Richard Smith, konsultan ahli bedah ginekologi di Imperial School Healthcare NHS Belief yang merupakan salah satu dari dua ahli bedah utama untuk operasi terobosan tersebut mengatakan ada adegan emosional ketika tim medis bertemu dengan wanita tersebut dan keluarganya tak lama setelah dia keluar dari rumah sakit, sepuluh hari setelah operasi transplantasi.

“Saya sangat senang bahwa kami memiliki pendonor yang benar-benar bisa kembali regular setelah operasi besarnya dan juga penerimanya bisa melakukan terapi imunosupresifnya dengan sangat baik dan berharap dapat memiliki bayi,” ungkap Dr Richard.

“Kami semua menangis,” katanya.

Simak Video “Kriteria Pasien Sakit Jantung yang Bisa Jalani Bedah Minimally Invasive
[Gambas:Video 20detik]

Cerita Tasya Kamila Berobat ke Dokter THT, Ternyata Antre Pasien ‘Korban’ Polusi


Jakarta

Kondisi udara di Jakarta yang tak baik-baik saja membuat banyak orang mengalami gangguan kesehatan. Aktris Tasya Kamila mengaku putri keduanya, Shannin, menjadi korban polusi udara yang masih ‘ugal-ugalan’ di Jakarta.

“Shannin itu sebulan sakit, sembuhnya cuman seminggu. Sekarang dua minggu ini baru sembuh lagi. Jadi kemarin batuknya itu kalau ditotal bisa 1,5 bulan,” ujarnya saat ditemui di Jakarta Barat, Jumat (25/8/2023).

Tak hanya Shannin, Tasya mengungkapkan dirinya juga mengalami tenggorokan serak gegara dampak polusi udara Jakarta. Pelantun lagu ‘Aku Anak Gembala’ itu pun akhirnya memutuskan memeriksakan diri ke dokter THT.

Tapi tak disangka, dokter THT yang ia kunjungi kebanjiran pasien. Mereka datang berobat gegara terkena dampak polusi udara yang mengotori Ibu Kota.

“Sampai lah emaknya juga nih suaranya serak, dan kemarin aku ke dokter THT ngantri banget. Itu karena memang sebegitu berdampaknya polusi dan udara kotor di Jakarta tempat aku tinggal terhadap kesehatan, terutama anak-anak,” tuturnya.

Karena kualitas udara yang sangat jelek itu, dokter bahkan menyarankan Tasya dan keluarga untuk ‘therapeutic’ dengan bepergian ke tempat yang kualitas udaranya lebih baik.

“Kalau saran dokter sih disuruh therapeutic, disuruh ke luar kota kek, ke luar negeri kek, yang kualitas udaranya memang lebih baik,” ucapnya.

Selain itu, Tasya juga menjaga kedua buah hatinya dari dampak polusi dengan memasang air air purifier, mengurangi aktivitas luar ruangan, dan memastikan asupan makanan yang bergizi untuk putra-putrinya.

Simak Video “Suggestions Kurangi Potensi Gangguan Kulit Akibat Polusi Udara Ekstrem
[Gambas:Video 20detik]
(ath/naf)