Tag: Gejala

Vidi Aldiano Idap Kanker Ginjal, Dokter Beberkan Gejala yang Kerap Dialami


Jakarta

Vidi Aldiano baru-baru ini membagikan kabar terbarunya yang saat ini tengah menjalani pengobatan kanker. Ia mengatakan, kanker ginjal yang diidapnya sudah menyebar organ lain di tubuhnya.

“Mungkin banyak yang belum tahu bahwa tahun lalu, titipan Tuhan berupa kanker ini sudah menyebar ke beberapa titik, sehingga mengharuskan gue akhirnya punya appointment spa day ini tiap 3 minggu,” tulis Vidi Aldiano di akun Instagram pribadinya dilihat Selasa (19/9/2023)

Penyanyi Kondang ini sebelumnya sempat menjalani perawatan dan operasi pengangkatan ginjal di Singapura pada Desember 2019. Setelah operasi, ia juga masih rutin menjalani kemoterapi. Akan tetapi, kanker yang diidapnya itu justru bermetastasis atau menyebar ke beberapa titik di tubuhnya.

Koordinator Bidang Ilmiah Ikatan Ahli Urologi Indonesia & Kepala Staf Medik Urologi RS Unair Surabaya, dr Lukman Hakim, SpU(Okay), MARS, PhD, menjelaskan kanker ginjal adalah benjolan yang tidak regular dan ganas yang tumbuh di organ ginjal.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara umum, kanker ginjal memiliki stadium 1, 2, 3, dan 4. Semakin tinggi stadiumnya, semakin cepat penyebaran sel kankernya. Biasanya pengobatannya pun juga lebih agresif.

“Kanker itu bisa terletak di ginjalnya sendiri, tetapi juga bisa di pembuluh darahnya. Ini adalah arteri dan vena, yang memberikan oksigen pada ginjal. Bisa jumlahnya 1, kecil atau besar, bisa terletak di atas, tengah, bawah,” ucapnya dalam konferensi pers, Rabu (20/9/2023).

Adapun gejalanya tergantung pada stadium kanker yang diidapnya. Menurut dr Lukman, hampir semua kanker stadium awal jarang memberikan keluhan dan baru kelihatan setelah sudah memasuki stadium 2,3 maupun 4.

“Kanker ginjal pada stadium 1, seringkali tidak memberikan keluhan apa-apa. baru pada stadium 3 atau 4, pasien baru datang dengan keluhan nyeri pada pinggang,” ucapnya.

Umumnya, pasien kanker ginjal akan mengeluhkan gejala nyeri pinggang dan kencing darah. Kondisi tersebut pun kerap terjadi ketika kanker ginjal yang dialami sudah memasuki stadium 3 atau 4.

Apabila kanker ginjal yang dialami sudah memasuki stadium 4 atau metastasis, sudah menyebar ke organ lain, biasanya ada gejala tambahan tergantung kanker tersebut menyebar ke bagian tubuh yang mana.

“Misal ke paru-paru, maka keluhan pasien adalah batuk-batuk darah. ketika dicek paru-paru ada benjolan dan ditemukan ada tumor ganas di ginjal namun sudah menyebar ke paru-paru,” imbuhnya lagi.

Simak Video “Curhat Vidi Aldiano soal Kankernya yang Menyebar
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)

Jangan Diurut! Dokter Ungkap Nyeri Seperti Ini Bisa Jadi Gejala Kanker Tulang


Jakarta

Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang lebih memilih ke tukang urut untuk mengatasi nyeri atau pegal di tulang dan sendi. Padahal nyeri pada tulang tak bisa sembarangan diurut karena bisa jadi merupakan gejala awal kanker tulang.

Spesialis ortopedi dan traumatologi serta konsultan onkologi ortopedi dr Yogi Prabowo, SpOT(Ok) Onk dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyebut tidak sedikit pasien osteosarkoma yang datang dengan keluhan benjolan dan patah kemudian gejalanya memburuk karena diurut.

“Budaya kita itu apa apa diurut, itu nggak bener,” ujar dr Yogi saat ditemui detikcom di RSCM, Senin (18/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Urut itu kan tindakan traumatik, kalau pada kasus ada tumor, dikasi traumatik, menimbulkan radang semakin berat. Kalau patah, ditambah urut, bisa cedera di pembuluh darah, saraf,” sambungnya.

Kanker tulang osteosarkoma sendiri merupakan jenis tumor tulang yang sifatnya ganas dan pertumbuhannya cepat. Karena pertumbuhan tumor osteosarkoma termasuk ganas, pembentukannya bisa cepat.

Penyakit ini umumnya banyak dialami oleh anak dan remaja. Osteosarkoma paling sering ditemukan di sekitar lutut, bahu, dan daerah sendi.

“Gejala awal itu nyeri. Segera periksakan ke dokter jangan sampai ketahuannya sudah gede,” ujar dr Yogi.

Bengkak dan nyeri adalah gejala awal osteosarkoma yang harus diwaspadai. Ciri-cirinya adalah nyeri yang bersifat progresif, artinya rasa sakit tak kunjung hilang bahkan setelah minum obat pereda nyeri.

“Setelah nyeri, dia akan timbul benjolan. Lalu bisa jadi patah karena (tulangnya) lemah,” bebernya.

Oleh karena itu, sangat penting melakukan pemeriksaan ke dokter sebelum pergi ke tukang urut. Apalagi jika gejala yang dirasakan tidak kunjung sembuh meski sudah meminum obat.

Simak Video “Kemenkes Bantah soal Polusi Sengaja Dibuat untuk Munculkan Pandemi 2.0
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)

Gejala Diabetes Ini Sering Muncul Pagi-pagi Setelah Bangun Tidur, Seperti Apa?

Jakarta

Penyakit diabetes kerap dipandang sebagai momok mengerikan. Sebab di samping besarnya risiko komplikasi, penyakit kini kerap tak terdeteksi pada fase awal. Pada banyak kasus, pengidap diabetes tak menyadari bahwa sebenarnya, tubuhnya tengah mengidap penyakit gula.

Seringkali terdengar, gejala paling umum dari diabetes adalah buang air kecil terus-menerus dan gampang haus. Namun rupanya selain itu, ada sejumlah gejala khas diabetes yang muncul pagi hari setelah seseorang baru bangun tidur. Salah satunya, kesemutan pada space kaki.

“Gula berlebih dalam darah dapat merusak ujung saraf, terutama saraf yang terletak paling jauh dari sumsum tulang belakang seperti kaki,” jelas pihak UNC Well being Wayne dikutip dari Mirror Information UK, Senin (4/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Digambarkannya, kesemutan akibat diabetes ini berupa sensasi mati rasa atau terbakar di bagian kaki yang sering kali muncul setelah bangun tidur. Kondisi ini biasanya dibarengi dengan gejala lain berupa peningkatan frekuensi buang air kecil.

“Kebanyakan orang buang air kecil empat hingga tujuh kali dalam sehari. Jika seseorang sering pergi ke kamar mandi, terutama terbangun beberapa kali di malam hari, itu mungkin merupakan tanda bahwa ginjal bekerja lembur untuk membuang kelebihan gula dalam darah,” jelasnya lebih lanjut.

Bikin Gampang ‘Moody’

Selain kedua gejala tersebut, perubahan suasana hati yang cepat juga bisa menjadi salah satu gejala diabetes. Sebab, kadar gula darah yang tidak stabil dalam tubuh dapat membuat beberapa orang mengalami emosi yang naik turun.

“Gula darah tinggi juga meniru gejala depresi seperti rendahnya dorongan energi dan keinginan untuk tetap di tempat tidur,” sambungnya.

Mengacu pada NHAS, gejala umum diabetes lainnya berupa sering haus, mudah lelah, penurunan berat badan, dan penurunan massa otot. Beberapa pasien juga mengalami sariawan, serta gatal di space sekitar penis dan vagina.

“Sangat penting untuk diabetes untuk prognosis sedini mungkin karena kemungkinan akan bertambah buruk jika tidak diobati dan dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang,” pungkasnya.

Simak Video “Waspada Diabetes pada Anak
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Kenali Gejala Gangguan Kecemasan, Penyebab, Hingga Cara Mengatasinya

Jakarta

Gangguan kecemasan atau nervousness dysfunction adalah salah satu jenis kondisi kesehatan psychological. Kondisi ini memungkinkan pengidapnya kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Mengutip situs Medical Information At present, kecemasan adalah respons alami tubuh terhadap ancaman atau bahaya nyata yang dirasakan. Reaksi ini juga bisa muncul ketika diri mengalami stres.

Meski respons ini terbilang regular dan wajar, tapi cemas yang berlebih serta ekstrem bukanlah kecemasan biasa. Terlebih jika kekhawatiran diiringi dengan rasa takut sampai gugup yang melemahkan selama beberapa waktu. Inilah yang disebut gangguan kecemasan atau nervousness dysfunction.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecemasan seperti ini mampu menyebabkan pengidapnya berhenti melakukan aktivitas harian sehingga dapat menghambat keberlangsungan hidup. Misalnya seperti rasa cemas saat akan memasuki elevate dan menyeberang jalan. Bahkan muncul kekhawatiran ketika hendak keluar rumah pada kasus nervousness dysfunction yang hebat.

Jika gangguan kecemasan tidak segera ditangani oleh ahlinya maka akan semakin parah dan bisa-bisa menimbulkan efek serius bagi tubuh.

Lantas, seperti apa gejala gangguan kecemasan yang dialami oleh pengidap nervousness dysfunction? Apa penyebab rasa cemas yang berlebih? Dan bagaimana cara menanganinya? Baca artikel ini sampai selesai untuk temukan jawabannya.

Penyebab Gangguan Kecemasan

Dilansir laman Healthline, sejumlah ahli tidak yakin hal apa saja yang bisa menjadi menyebabkan nervousness dysfunction. Namun, kemungkinan penyebab gangguan kecemasan meliputi:

  • Stres
  • Masalah medis seperti depresi atau diabetes
  • Permasalahan dalam lingkungan keluarga atau dengan pasangan
  • Situasi bahaya seperti operasi atau dalam pekerjaan
  • Efek obat
  • Genetik.

Gejala Gangguan Kecemasan

Nervousness dysfunction bisa terjadi pada siapa saja. Tanda atau gejala gangguan kecemasan yang dialami tiap orangnya juga dapat berbeda. Tapi umumnya, nervousness dysfunction memiliki gejala seperti::

  • Merasa gugup atau tegang
  • Merasa panik akan kedatangan bahaya atau malapetaka
  • Pikiran cemas yang sulit dikendalikan
  • Gelisah
  • Detak jantung meningkat
  • Nafas menjadi cepat
  • Berkeringat
  • Gemetar
  • Sulit konsentrasi
  • Sulit tidur
  • Merasa kelelahan atau lemah
  • Merasakan sakit atau nyeri yang tak bisa dijelaskan.

Pengobatan Gangguan Kecemasan

Jika mengalami sejumlah gejala di atas secara berlebih atau ekstrem, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk mendapat prognosis. Apabila menerima prognosis nervousness dysfunction yang parah, kamu bisa diskusikan pengobatan dengan dokter. Biasanya pengobatan untuk gangguan kecemasan mencakup:

1. Konseling

Cara standar untuk nervousness dysfunction yakni dengan melakukan konseling psikologis. Seperti terapi perilaku kognitif, psikoterapi, atau terapi kombinasi.

2. Resep Obat

Dokter juga mungkin meresepkan obat minum untuk pengidap gangguan kecemasan. Obat-obatan diresepkan untuk bantu mengendalikan sejumlah gejala fisik atau psychological yang timbul. Beberapa obat yang mungkin diberikan, seperti antidepresan, benzodiazepin, dan antidepresan trisiklik.

Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan

Selain dilakukan pengobatan oleh dokter, gangguan kecemasan juga dapat ditangani secara mandiri. Caranya dengan merawat diri melalui perubahan gaya hidup seperti melakukan aktivitas yang sehat dan menghilangkan kebiasaan buruk. Contohnya dengan:

  • Mendapat waktu tidur yang cukup
  • Meditasi
  • Aktif olahraga
  • Konsumsi makanan sehat
  • Menghindari konsumsi alkohol dan kafein
  • Berhenti merokok.

Cara Mencegah Gangguan Kecemasan

Ada pula sejumlah cara untuk mencegah gangguan kecemasan dan gejala yang ditimbulkannya, yakni:

  • Menghindari orang, lokasi, atau situasi yang mampu picu kecemasan
  • Praktik manajemen stres yang cocok dengan diri
  • Kurangi konsumsi kafein yang dapat memperburuk gejala kecemasan
  • Cari teman atau rekan yang bisa diajak bicara mengenai gangguan cemas yang dialami
  • Temukan kegiatan yang dapat membuat rileks saat gejala cemas timbul
  • Mengobrol dengan ahli terapi untuk mengetahui cara atasi stres yang mampu sebabkan kecemasan.

Itulah penjelasan mengenai gejala gangguan kecemasan beserta penyebab, cara mengatasi, hingga cara pencegahannya. Semoga dapat membantu ya, detikers.

Simak Video “Studi China: Banyak Makan Gorengan Bisa Terkait dengan Depresi
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)

Gejala, Penyebab, Cara Mengobati dan Pencegahan

Jakarta

Cedera ACL adalah kondisi dimana ada robekan atau keseleo pada ligamen cruciate, salah satu jaringan kuat yang membantu menghubungkan paha (femur) ke tulang kering (tibia). Mengutip karya ilmiah dari Poltekkes Kemenkes Surakarta, fungsi utama dari ligamen ini adalah untuk mencegah tulang tibia bergeser ke arah depan dari tulang femur dan mengontrol gerakan rotasi dari lutut.

Oleh sebab itu, cedera ini bisa mengakibatkan sendi lutut tidak stabil sehingga tulang tibia bisa bergerak dengan bebas.

Gejala Cedera ACL

Cedera ACL menimbulkan beberapa gejala pada penderitanya. Mengutip Mayo Clinic, berikut beberapa tanpa cedera ACL:

  • Bunyi letupan keras atau sensasi ‘meletus’ di lutut
  • Nyeri hebat dan ketidakmampuan melanjutkan aktivitas
  • Pembengkakan
  • Hilangnya rentang gerak

Penyebab Cedera ACL

Biasanya, cedera ACL terjadi saat melakukan aktivitas olahraga dan kebugaran yang bisa memberikan tekanan pada lutut. Berikut beberapa gerakan yang bisa menyebabkan cedera ACL dalam olahraga:

  • Melakukan perubahan arah secara tiba-tiba
  • Berhenti tiba-tiba
  • Berputar dengan kaki menapak kuat
  • Mendarat setelah melompat
  • Menerima pukulan langsung pada lutut atau mengalami benturan

Cara Mengobati Cedera ACL

Saat ingin memulihkan cedera HCL, jangan dulu berolahraga atau melakukan aktivitas apapun yang menambah tekanan pada lutut. Menurut Cleveland Clinic, kamu bisa melakukan metode RICE (Relaxation, Ice, Compression, Elevation) ketika merasakan nyeri.

  • Relaxation (Istirahat): Hindari aktivitas yang menyebabkan cedera. Jangan terlalu sering menggunakan lutut saat dalam masa penyembuhan
  • Ice (Es): Kompres dingin atau kompres es yang dibungkus handuk tipis ke lutut selama 15 menit. Lakukan beberapa kali sehari.
  • Compression (Tekan): Balut lutut dengan perban elastis untuk membantu mengurangi pembengkakan.
  • Elevation (Angkat): Sangga lutut dan kaki setinggi jantung sesering mungkin.

Meski begitu Cedera ACL tidak bisa sembuh dengan sendirinya, namun masih mungkin melakukan aktivitas jika robekan yang dialami ringan. Jika ingin kembali beraktivitas fisik, salah satu tindakan yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya adalah tindakan rekonstruksi.

Rekonstruksi ACL merupakan tindakan operasi untuk menyambung kembali ligamen di tengah lutut dengan ligamen baru. Ini adalah metode operatif untuk mengganti ligamen ACL dengan bahan yang lain berupa grafting. Pada umumnya, bahan ini diambil dari tendon hamstring atau tendon patella pasien sendiri.

Pencegahan Cedera HCL

Latihan dan olahraga yang tepat bisa membantu mengurangi risiko cedera ACL. Kamu bisa meminta bantuan ahli terapi fisik, atau pelatih atletik untuk memberikan beberapa latihan pencegahan cedera ACL seperti:

  1. Latihan untuk memperkuat otot inti, termasuk pinggul, panggul dan perut bagian bawah.
  2. Latihan untuk memperkuat otot kaki, khususnya latihan hamstring untuk memastikan keseimbangan kekuatan otot kaki secara keseluruhan
  3. Latihan yang menekankan pada posisi lutut yang benar saat melompat dan mendarat dari lompatan;
  4. Latihan untuk meningkatkan teknik saat melakukan gerakan memutar

Cedera ini bisa terjadi secara tiba, sehingga, kamu harus memperhatikan hal-hal yang perlu dilakukan sebelum, saat dan sesudah berolahraga. Berikut di antaranya

  1. Mengenakan peralatan pelindung yang tepat
  2. Lakukan peregangan dan pemanasan sebelum berolahraga atau beraktivitas fisik
  3. Beri waktu pada tubuh untuk beristirahat dan memulihkan diri setelah melakukan aktivitas fisik
  4. Lakukan pendinginan dan peregangan setelah berolahraga atau beraktivitas fisik

Itulah informasi mengenai cedera ACL mulai dari gejala, penyebab, cara mengobati dan pencegahannya. Semoga artikel ini membantumu ya.

Simak Video “Tanda-tanda yang Perlu Diwaspadai Bila Seseorang Alami Cedera Kepala
[Gambas:Video 20detik]
(elk/row)

Pengertian, Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Mengobati

Jakarta

Kanker tulang merupakan salah satu jenis kanker yang sering ditemui di Indonesia. Berbeda dengan jenis kanker lainnya, informasi mengenai gejala kanker tulang masih sedikit. Oleh karena itu, kanker tulang sering didiagnosis dalam keadaan terlambat.

Yuk kita simak penjelasan lebih lanjut terkait kanker tulang.

Pengertian Kanker Tulang

Dikutip dari situs Cleveland Clinic, kanker tulang merupakan jenis kanker yang berkembang di tulang. Ketika sel kanker tumbuh di tulang maka hal itu akan merusak jaringan tulang yang regular. Jenis jaringan dan sel tempat kanker bermula akan menentukan jenis kanker tulang.

Jenis kanker yang terbentuk di tulang disebut dengan kanker tulang primer. Tumor yang berasal dari organ lain pun dapat menyebar ke tulang dan bagian tubuh lainnya. Kondisi itu disebut dengan kanker tulang sekunder. Tumor payudara, paru-paru, dan prostat merupakan tumor yang paling sering menyebar ke tulang.

Faktor Risiko Kanker Tulang

Dikutip dari Panduan Penatalaksanaan Osteosarkoma oleh Komite Penanggulangan Kanker Nasional, berikut beberapa faktor resiko dari kanker tulang:

1. Senyawa kimia

Terdapat beberapa senyawa kimia yang dapat menyebabkan perubahan genetik, contohnya Methylcholanthrene.

2. Virus

Beberapa virus dapat menyebabkan kurang responsif terhadap kemoterapi. Contohnya Rous sarcoma virus yang mengandung gen V-Src dan proto-onkogen dan virus FBJ yang memiliki proto-onkogen c-Fos.

3. Terpapar radiasi

4. Penyakit lain

5. Genetik

6. Lokasi implan logam.

Gejala Kanker Tulang

Dikutip dari situs Mayo Clinic, berikut beberapa tanda dan gejala kanker tulang:

  • Sakit tulang
  • Pembengkakan
  • Nyeri tulang
  • Melemahnya tulang
  • Kelelahan
  • Penurunan berat badan yang tidak terkondisikan.

Jenis-jenis Kanker Tulang

Dikutip dari situs Nationwide Well being Service, berikut beberapa jenis kanker tulang:

1. Osteosarcoma

Osteosarcoma merupakan jenis kanker tulang yang paling umum. Osteosarcoma merupakan jenis kanker tulang yang berkembang di sel tempat jaringan tulang baru terbentuk. Biasanya, penyakit ini dimulai pada ujung tulang besar seperti lengan dan kaki. Sebagian besar jenis ini menyerang pada anak-anak dan dewasa muda di bawah 20 tahun.

2. Sarkoma Ewing

Sarkoma ewing merupakan jenis kanker tulang yang sering menyerang orang berusia 10 hingga 20 tahun. Sarkoma Ewing dapat terbentuk di tulang dan jaringan lunak di sekitarnya. Penyakit ini paling sering tumbuh di pinggul, tulang rusuk, dan tulang belikat.

3. Chondrosarcoma

Chondrosarcoma cenderung menyerang orang dewasa yang berusia di atas 40 tahun. Chondrosarcoma merupakan jenis kanker yang bermula pada tulang rawan. Kanker ini biasanya terbentuk pada kaki, panggul, dan tulang lengan.

Cara Mengobati Kanker Tulang

Berikut beberapa cara mengobati kanker tulang yang diresepkan dokter:

1. Operasi

Operasi untuk mengangkat bagian tulang yang terkena kanker. Seringkali dikombinasikan dengan pengobatan lain. Amputasi pun mungkin diperlukan apabila kanker telah menyebar hingga ke pembuluh darah atau saraf dan mengalami infeksi setelah operasi. Kanker yang menyebar pada bagian tubuh yang tidak memungkinkan untuk operasi pengangkatan anggota tubuh pun juga mungkin diperlukan amputasi. Contohnya yaitu pergelangan kaki.

2. Kemoterapi

Kemoterapi merupakan pengobatan dengan obat memusnahkan kanker yang ampuh. Kemoterapi memiliki beberapa efek samping seperti diare, rambut rontok, kelelahan, infertilitas, dan sariawan.

Terdapat 4 cara kemoterapi untuk mengobati kanker tulang:

– Sebelum operasi

Untuk mengecilkan tumor dan mempermudah pembedahan

– Dikombinasikan dengan radioterapi

Pendekatan ini bekerja dengan efektif saat pengobatan Sarkoma Ewing

– Setelah operasi

Kemoterapi saat setelah operasi berfungsi untuk mencegah kembalinya kanker

– Kemoterapi paliatif

Kemoterapi paliatif untuk mengendalikan gejala jika penyembuhan tidak memungkinkan.

3. Radioterapi

Radioterapi dapat dilakukan saat sebelum dan sesudah operasi untuk mengobati kanker tulang. Radioterapi untuk kanker tulang menggunakan pancaran radiasi yang diarahkan ke bagian tulang yang terkena kanker.

Terdapat beberapa efek samping dari radioterapi yaitu iritasi, nyeri sendi, rambut rontok pada bagian tubuh yang dirawat, dan kelelahan.

Itulah tadi penjelasan mengenai kanker tulang. Semoga bermanfaat, detikers!

Simak Video “Inggris Luncurkan Obat Suntik untuk Kanker Pertama di Dunia
[Gambas:Video 20detik]
(row/row)

Sering Terjadi Tiba-tiba, 5 Gejala Asam Urat Ini Muncul di Pagi Hari


Jakarta

Penyakit asam urat (Hyperuricemia) adalah suatu kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar asam urat dalam darah. Kondisi ini ditandai dengan konsentrasi asam urat plasma yang melampaui 6,8 mg/dL.

Ketika kadar asam urat menjadi terlalu tinggi, asam urat dapat membentuk kristal seperti jarum yang dapat menumpuk di persendian, menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan yang tiba-tiba dan parah, dikenal sebagai gout.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Arthritis Rheumatology, risiko terkena serangan gout 2,4 kali lebih tinggi pada malam dan dini hari dibandingkan pada siang hari. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk suhu tubuh yang lebih rendah dan dehidrasi semalaman yang dapat membuat asam urat lebih mudah terakumulasi. Oleh karena itu, gejala asam urat dapat muncul ketika bangun tidur di pagi hari.

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut adalah gejala yang terjadi ketika kadar asam urat meningkat.

Nyeri sendi menyiksa

Nyeri sendi ini biasanya menyerang jempol kaki, tetapi dapat terjadi pada sendi mana pun. Sendi lainnya termasuk pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari. Rasa sakit cenderung menjadi semakin parah dalam 4 hingga 12 jam pertama setelah serangan muncul.

Rasa tidak nyaman pada sendi berkepanjangan

Setelah rasa sakit yang paling parah mereda, beberapa ketidaknyamanan sendi dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Serangan selanjutnya cenderung berlangsung lebih lama dan memengaruhi lebih banyak sendi.

Peradangan dan kemerahan

Sendi yang terganggu menjadi bengkak, terasa lunak, menghangat, dan memerah.

Keterbatasan gerak

Seiring dengan berkembangnya asam urat, seseorang mungkin tidak dapat menggerakkan sendi secara regular.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami nyeri yang terjadi nyeri hebat dan tiba-tiba pada sendi, segera temui dokter. Gangguan asam urat yang tidak diobati dapat menyebabkan rasa sakit yang semakin parah dan kerusakan sendi.

Simak Video “Fuji Ngaku Kesulitan Syuting karena Idap Skoliosis
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Jakarta

Kesehatan fisik menjadi salah satu hal yang paling diperhatikan orang-orang dalam hidupnya. Pasalnya, jika fisik kita sehat, menjalani segala kegiatan dan aktivitas akan menjadi lebih mudah. Namun, ada hal lain yang tidak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik, yakni kesehatan psychological. Sebagian orang lupa atau bahkan menyepelekan masalah kesehatan psychological. Padahal kesehatan psychological juga sangat berpengaruh dalam berjalannya aktivitas kita sehari-hari.

Beruntung di tahun 2023 ini, masyarakat sudah mulai conscious mengenai pentingnya masalah kesehatan psychological. Salah satu masalah kesehatan psychological yang mungkin sebagian orang hadapi adalah anxiousness dysfunction.

Nervousness dysfunction bisa diartikan sebagai gangguan kecemasan. Nervousness dysfunction dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bekerja, belajar, dan berpartisipasi dalam aktivitas lainnya.

Kalian mungkin bertanya-tanya mengenai apa saja penyebab dari anxiousness dysfunction ini dan bagaimana untuk mengatasinya. Nah, untuk itu, simak artikel ini untuk mengetahui lebih dalam mengenai anxiousness dysfunction.

Pengertian Nervousness Dysfunction

Dikutip melalui psychiatry.org anxiousness dysfunction adalah gangguan kecemasan yang mengacu pada antisipasi terhadap kekhawatiran di masa depan. Nervousness atau kecemasan adalah reaksi regular terhadap stres. Kecemasan sendiri pada tingkat ringan dapat bermanfaat dalam beberapa situasi, sebagai contoh kecemasan dapat mengingatkan kita akan adanya bahaya dan membantu kita untuk mempersiapkan diri dan memperhatikan.

Nervousness dysfunction berbeda dengan perasaan gugup atau cemas yang regular dan melibatkan rasa takut atau cemas yang berlebihan.

Nervousness dysfunction adalah gangguan psychological yang paling umum. Gangguan ini mempengaruhi hampir 30 persen orang dewasa. Nervousness dysfunction lebih dari sekedar merasa gugup atau takut.

Gejala Nervousness Dysfunction

Gejala dari anxiousness dysfunction bisa berbeda-beda setiap orang, namun untuk gejala umumnya seperti berikut ini:

  1. Merasa gugup, cemas, gelisah,, dan tegang.
  2. Merasakan panik karena adanya bahaya yang akan datang atau malapetaka.
  3. Detak jantung meningkat daripada biasanya.
  4. Bernapas dengan cepat atau biasa disebut dengan hiperventilasi.
  5. Berkeringat sekujur tubuh.
  6. Badan terasa gemetar.
  7. Merasa lemah atau lelah.
  8. Kesulitan dalam berkonsentrasi.
  9. Mengalami kesulitan tidur atau insomnia.
  10. Pencernaan terganggu.
  11. Kekhawatiran berlebih sehingga kesulitan untuk mengendalikannya.
  12. Memiliki keinginan untuk menghindari hal-hal yang memicu kecemasan.

Penyebab Nervousness Dysfunction

Penyebab pasti dari anxiousness dysfunction hingga saat ini tidak diketahui. Hal ini membuat sulit untuk mencegah gangguan kecemasan atau memprediksi siapa yang akan mengalaminya.

Namun, banyak penelitian yang sudah dilakukan di bidang ini. Berikut ini beberapa faktor risiko terjadinya anxiousness dysfunction yang dilansir laman Clevelandclinic.

1. Chemical Imbalance atau Keseimbangan Kimiawi

Stres yang parah, berlebih, dan berlangsung lama dapat mengubah keseimbangan kimiawi yang mengendalikan suasana hati kamu. Sehingga dapat mempengaruhi kesehatan psychological.

Mengalami banyak stres dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan anxiousness dysfunction.

2. Faktor lingkungan

Lingkungan biasanya menjadi salah satu faktor yang bisa menyebabkan anxiousness dysfunction. Lingkungan yang terlalu banyak memberi tekanan dan memberi trauma dapat memicu anxiousness dysfunction, terutama pada seseorang yang sudah mewarisi risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.

3. Keturunan

Keturunan merupakan salah satu faktor risiko anxiousness dysfunction. Nervousness dysfunction cenderung menurun dalam keluarga. Jika kamu memiliki anxiousness dysfunction bisa saja hal itu diwariskan oleh salah satu atau kedua orang tua kamu.

Macam-macam Nervousness Dysfunction

  • Obsessive Compulsive Dysfunction
  • Panic Dysfunction
  • Social Nervousness Dysfunction
  • Phobia
  • Gangguan Kecemasan Pasca Trauma
  • Generalised Nervousness Dysfunction

Cara Mengatasi Nervousness Dysfunction
1. Cari Tahu Tentang Nervousness
Mempelajari semua hal tentang anxiousness adalah hal yang penting untuk mengatasi terjadinya anxiousness dysfunction. Sebagai contoh, edukasi mencakup pemeriksaan fisiologi, seperti respons “lari atau melawan”, yang merupakan cara tubuh menghadapi bahaya yang akan datang. Bagi orang dengan gangguan kecemasan, respons ini dipicu secara tidak tepat oleh situasi yang pada umumnya tidak berbahaya. Edukasi adalah cara yang penting untuk meningkatkan kontrol terhadap anxiousness dysfunction.

2. Cepat Sadar
Ketika merasa cemas, seseorang dapat menghabiskan banyak waktu untuk terjebak dalam pikiran-pikiran yang memicu kecemasan. Dengan kesadaran, memandu kita untuk mengembalikan perhatian kita ke momen saat ini dan melepaskan diri dari pikiran-pikiran yang mungkin tidak membantu.

3. Melakukan Teknik Relaksasi
Seseorang yang merasa cemas hampir sepanjang waktu mengalami kesulitan untuk bersantai, tetapi mengetahui cara atau teknik untuk relaksasi dapat menjadi strategi yang bermanfaat. Teknik relaksasi meliputi:

Relaksasi otot progresif
Pernapasan perut
Latihan relaksasi isometrik

4. Melatih Teknik Pernapasan yang Benar
Gejala fisik dari anxiousness dysfunction dapat dipicu oleh hiperventilasi, yang meningkatkan kadar oksigen dan mengurangi jumlah karbon dioksida dalam darah. Karbon dioksida membantu dalam pengaturan reaksi tubuh terhadap kecemasan dan kepanikan. Akan sangat membantu bagi seseorang yang menderita kecemasan untuk belajar bernapas dari diafragma, bukan dari dada, untuk melindungi diri dari hiperventilasi.

Kuncinya adalah membiarkan perut kamu mengembang saat kamu bernapas. Kamu dapat memastikan bahwa kamu bernapas dengan benar dengan meletakkan satu tangan di perut bagian bawah dan tangan lainnya di dada. Pernapasan yang benar bisa dilihat melalui perut kami yang bergerak, bukan dada. Hal ini juga membantu memperlambat pernapasan kamu saat merasa cemas.

Teknik pernapasan perut mungkin sulit untuk dilakukan bagi sebagian orang. Tapi jangan khawatir ada beberapa teknik pernapasan lain yang bisa dicoba. Seperti menahan napas selama beberapa detik. Menahan nafas selama beberapa detik dapat membantu meningkatkan kadar karbon dioksida dalam darah kita.

5. Terapi Kognitif
Terapi kognitif berfokus pada perubahan pola pikir dan keyakinan yang terkait dan memicu terjadinya kecemasan. Sebagai contoh, seseorang dengan fobia sosial dapat memperburuk kecemasannya dengan pikiran negatif seperti, berpikiran bahwa semua orang menganggap dirinya tidak menyenangkan. Dasar dari terapi kognitif adalah perasaan. Perasaan dipicu melalui keyakinan yang akhirnya menghasilkan perilaku. Strategi kognitif ini dapat membantu kamu dalam memantau pembicaraan kamu, menantang ketakutan dan keyakinan yang tidak membantu, dan menguji realitas pikiran negatif.

6. Terapi Perilaku
Komponen utama dari terapi perilaku adalah pemaparan. Terapi pemaparan melibatkan dengan sengaja menghadapi ketakutan kamu untuk menghilangkan kecemasan pada diri. Pemaparan memungkinkan kamu untuk melatih diri kamu sendiri untuk mendefinisikan kembali aspek bahaya atau ketakutan dari sebuah situasi.

7. Mengatur Pola Makan
Dengan mengatur pola makan, dapat mengatasi anxiousness dysfunction. Salah satu nutrisi penting yang perlu diperhatikan dalam mengatur pola makan adalah mineral magnesium.

Mineral magnesium membantu jaringan otot untuk rileks, dan kekurangan magnesium dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan insomnia. Asupan vitamin B dan kalsium yang tidak memadai juga dapat memperburuk gejala kecemasan. Pastikan pola makan kamu mencakup makanan seperti sereal gandum, sayuran hijau, dan produk susu rendah lemak.

Nikotin, kafein, dan obat-obatan stimulan (seperti yang mengandung kafein) memicu kelenjar adrenal kamu untuk melepaskan adrenalin, yang merupakan salah satu bahan kimia stres utama. Makanan lain yang harus dihindari termasuk garam dan bahan tambahan buatan, seperti pengawet. Sangat disarankan untuk memakan makanan yang masih segar.

8. Olahraga
Entah kesehatan fisik atau kesehatan psychological, olahraga menjadi salah satu cara yang cukup efektif dalam menghadapi keduanya. Gejala fisik dari kecemasan disebabkan oleh respons “lari atau melawan”, yang membanjiri tubuh dengan adrenalin dan pemicu stres lainnya. Olahraga dapat meningkatkan relaksasi. Usahakan untuk melakukan olahraga setidaknya tiga hingga empat kali setiap minggu, dan variasikan olahraga kamu untuk menghindari kebosanan.

9. Bersikap Jujur
Bersikap jujur berarti mengkomunikasikan segala kebutuhan, keinginan, perasaan, keyakinan, dan pendapat kamu kepada orang lain secara langsung. Seseorang dengan gangguan kecemasan mungkin mengalami kesulitan untuk bersikap jujur karena mereka takut akan konflik atau merasa bahwa mereka tidak memiliki hak untuk berbicara. Namun, berhubungan secara pasif dengan orang lain akan menurunkan rasa percaya diri dan memperkuat kecemasan.

10. Meningkatkan Self-Esteem
Orang dengan gangguan kecemasan seringkali memiliki shallowness yang rendah. Merasa tidak berharga dapat memperburuk kecemasan dalam banyak hal. Hal ini dapat memicu interaksi dengan orang lain dan menumbuhkan rasa takut akan di choose. Shallowness yang rendah mungkin juga terkait dengan dampak gangguan kecemasan pada kehidupan kamu.

11. Memecahkan Masalah
Beberapa orang dengan anxiousness dysfunction lebih sering mengkhawatirkan suatu masalah daripada secara aktif menyelesaikannya. Mempelajari cara menyelesaikan masalah dapat membantu mengatasi anxiousness dysfunction. Karena dengan begitu, kita bisa mengelola kecemasan dan rasa depresi kita.

12. Obat-Obatan
Penting untuk diingat bahwa obat-obatan merupakan tindakan jangka pendek, bukan sebagai solusi untuk anxiousness dysfunction. Studi penelitian menunjukkan bahwa terapi psikologis, seperti terapi perilaku kognitif, jauh lebih efektif daripada obat-obatan dalam mengelola gangguan kecemasan dalam jangka panjang. Dokter kamu mungkin akan meresepkan obat penenang atau antidepresan singkat untuk membantu kamu mengatasi gejala.

13. Mendapatkan Dukungan dari Keluarga atau Orang Sekitar
Dukungan dari keluarga, kerbat, teman dan orang sekitar sangat berpengaruh dalam mengatasi anxiousness dysfunction. Hal ini dikarenakan, dukungan dapat memungkinkan orang dengan anxiousness untuk merasa nyaman dan aman dalam bersosialisasi.

Nah demikian penjelasan yang bisa detikcom rangkum mengenai apa sih anxiousness dysfunction itu dan bagaimana gejala, penyebab, serta cara efektif dalam mengatasinya. Semoga artikel ini bermanfaat!

Simak Video “Studi China: Banyak Makan Gorengan Bisa Terkait dengan Depresi
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)

Gejala Diabetes di Pagi Hari saat Bangun Tidur, Waspadai Jika Alami Keluhan Ini

Jakarta

Penyakit gula atau diabetes dipandang sebagai momok mengerikan. Pasalnya di samping besarnya risiko komplikasi dan fatalitas, pada beberapa kasus, penyakit ini ada di tubuh seseorang tanpa memunculkan gejala yang jelas terlihat. Bahkan ada juga pasien yang sempat tidak mengalami gejala sama sekali.

Mengacu pada Nationwide Well being Service (NHS) di Inggris, diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menghancurkan dan menyerang sel-sel yang memproduksi insulin. Sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau tidak bereaksi terhadap insulin sebagaimana mestinya.

Seringkali, orang dengan diabetes tipe 2 sama sekali tidak menyadari dirinya tengah mengidap diabetes selama bertahun-tahun lantaran memang tidak ada gejala yang terlihat sama sekali.

Namun di samping itu, ada satu gejala diabetes yang tidak diketahui banyak orang, yakni sering muncul kesemutan di pagi hari.

“Gula berlebih dalam darah dapat merusak ujung saraf, terutama saraf yang terletak paling jauh dari sumsum tulang belakang seperti kaki,” ungkap pihak UNC Well being Wayne dikutip dari Mirror Information UK, Senin (4/9/2023).

Kesemutan tersebut digambarkan seperti sensasi mati rasa atau terbakar di bagian kaki setelah seseorang bangun tidur. Kondisi itu masuk ke dalam daftar gejala diabetes bersamaan dengan tingginya frekuensi buang air kecil.

“Kebanyakan orang buang air kecil empat hingga tujuh kali dalam sehari. Jika seseorang sering pergi ke kamar mandi, terutama terbangun beberapa kali di malam hari, itu mungkin merupakan tanda bahwa ginjal bekerja lembur untuk membuang kelebihan gula dalam darah,” terangnya.

NEXT: Diabetes bisa bikin ‘moody’

Simak Video “Waspada Diabetes pada Anak
[Gambas:Video 20detik]

Benarkah Nyeri Tumit Jadi Gejala Asam Urat? Begini Faktanya

Jakarta

Rasa nyeri atau sakit pada kaki kerap dikaitkan dengan penyakit asam urat, termasuk pada bagian tumit. Kondisi ini bisa membuat orang yang mengalaminya kesulitan untuk berjalan.

Kadar asam urat tinggi dapat meningkatkan risiko penumpukan di jaringan persendian hingga memicu radang sendi. Kondisi ini ditandai dengan nyeri kaki, bengkak, kemerahan, dan gejala yang muncul pada jempol kaki. Lalu, apakah benar nyeri di bagian tumit juga termasuk gejala asam urat?

Dikutip dari laman Heel That Ache, asam urat kerap muncul di kaki dibandingkan bagian tubuh lainnya. Asam urat sangat sensitif terhadap suhu dingin, karena jauh dari jantung.

Saat menjalar ke seluruh tubuh hingga kaki, cairan asam urat akan mengkristal. Itu menyebabkan nyeri di persendian jempol kaki atau persendian tumit.

Meski begitu, nyeri asam urat khususnya pada tumit masih sangat jarang terjadi. Menurut spesialis ortopedi dan traumatologi dr Jessica Fiolin, SpOT, nyeri karena asam urat lebih sering muncul pada ibu jari kaki.

“Nyeri yang biasa disertai pembengkakan akibat asam urat umumnya dirasakan paling sering pada ibu jari kaki. Dan biasa ditandai dengan riwayat konsumsi makanan tinggi purin seperti daging merah, kacang-kacangan ataupun seafood,” kata dr Jessica pada detikcom, Selasa (29/8/2023).

“Meski begitu, penumpukan kristal purin di space tumit juga bisa terjadi, tetapi hanya pada kasus yang jarang terjadi,” sambungnya.

Nyeri pada tumit tidak hanya disebabkan oleh kadar asam urat yang tinggi saja. Ada kondisi lain yang bisa memicu keluhan di space tersebut, salah satunya yang paling umum adalah plantar fasciitis.

Plantar fasciitis adalah peradangan yang terjadi pada plantar fascia, yakni urat yang terdapat di telapak kaki. Mulai dari tulang tumit menuju ke pangkal jari kaki.

Dikutip dari Mayo Clinic, plantar fasciitis umumnya menyebabkan nyeri menusuk yang biasanya terjadi saat pertama kali melangkah di pagi hari. Saat bangun dan bergerak, rasa sakitnya biasanya berkurang.

Tetapi, rasa sakitnya mungkin muncul kembali setelah berdiri lama atau saat berdiri setelah duduk.

NEXT: Beda Nyeri Tumit Asam Urat dan Plantar Fasciitis