Tag: Sih

Bakal Ada Booster COVID Ketiga, Berapa Lama Sih Proteksi Vaksin Menetap di Tubuh?

Jakarta

Menyusul kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia saat ini, pemerintah kini membuka kemungkinan diadakannya vaksinasi COVID-19 booster ketiga. Walaupun melihat situasi di RI kini, Direktur Jenderal Pelayanan Kementerian Kesehatan RI Azhar Jaya menyebut keterisian mattress occupancy charge (BOR) relatif rendah dibandingkan gelombang Corona sebelumnya.

“Kita sudah bersiap membuka vaksinasi massal kepada masyarakat, lagi proses juga vaksinasi lagi, untuk booster ketiga,” ungkap Azhar saat ditemui detikcom di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (12/12/2023).

Dalam kesempatan sebelumnya, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan dr Erlina Burhan, SpP(Okay) menyebut secara teori, tingkat proteksi yang diberikan vaksin COVID-19 kepada tubuh masyarakat memang menurun dengan sendirinya dalam waktu hitungan bulan setelah suntikan terakhir.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walhasil, penting untuk masyarakat terutama lansia dan pengidap komorbid mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 booster.

“Seiring waktu daya tahan tubuh atau titer antibodi kekebalan COVID-19 yang dihasilkan vaksin mulai declining, berkurang terutama setelah bulan ke-6 sampai ke-12,” jelas dr Erlina.

“Vaksinasi booster khususnya pada kelompok rentan, manula, dan orang-orang dengan daya tahan tubuh rendah ini saya kira perlu dianjurkan untuk mengurangi risiko infeksi dan beratnya penyakit,” imbuhnya.

dr Erlina menyebut ada kemungkinan gelombang COVID-19 di RI kali ini dipicu oleh penurunan antibodi masyarakat, lantaran sudah berbulan-bulan berlalu sejak masyarakat mendapatkan suntikan terakhir vaksin COVID-19.

dr Erlina tak yakin varian Corona Eris EG.5 menjadi ‘biang kerok’ tunggal kenaikan kasus COVID, varian ini sebenarnya sudah ditemukan di Indonesia sejak Juli. Namun saat itu, kasus COVID-19 tak meningkat meskipun varian ini telah ditemukan.

“Ada kemungkinan bahwa titer antibodi juga menurun karena sudah lama kita divaksin. Sudah lebih dari enam bulan dan secara teori harusnya (antibodi) menurun,” pungkas dr Erlina.

Simak Video “Antisipasi Jelang Nataru, Warga Diimbau Lengkapi Vaksinasi Covid-19
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)

Terkesan ‘Enteng’ Sih, tapi Rupanya Sedahsyat Ini Efek Jalan Kaki Cegah Diabetes


Jakarta

Tentu sudah banyak yang memahami, bahwa meskipun terkesan ringan, aktivitas berjalan kaki sebenarnya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Di antaranya, yakni mencegah risiko penyakit jantung. Lebih lagi sebuah penelitian terbaru menyebut, berjalan kaki dengan langkah cepat rupanya ampuh menekan risiko diabetes.

Penelitian tersebut diterbitkan pada 28 November 2023 di British Journal of Sports activities Medication. Para peneliti dari Universitas Semnan di Iran dan Imperial Faculty London di Inggris mengamati knowledge dari 10 penelitian berbeda termasuk complete lebih dari 500.000 peserta dari Amerika, Inggris, dan Jepang. Mereka membandingkan kecepatan berjalan partisipan dengan peluang mereka terkena diabetes tipe 2 selama rata-rata delapan tahun.

Para peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki kecepatan berjalan rata-rata, yang mereka definisikan sekitar 3 sampai 4 km per jam, memiliki risiko 15 persen lebih rendah terkena diabetes dibandingkan orang-orang yang memiliki kecepatan berjalan santai kurang dari 3 km per jam.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil penelitian juga menunjukkan, semakin cepat langkah seseorang berjalan kaki, semakin besar manfaatnya buat kesehatan. Para peneliti menemukan bahwa orang dengan kecepatan berjalan tercepat lebih dari 10 km per jam memiliki peluang 39 persen lebih rendah terkena diabetes.

Berangkat dari temuan tersebut peneliti menyimpulkan, penting untuk seseorang memikirkan kecepatan langkah. Namun untuk itu, diperlukan langkah-langkah persiapan agar jalan cepat ini bisa dilaksanakan dan manfaat kesehatan bisa dimaksimalkan.

Namun di samping itu, penelitian ini bersifat observasional. Artinya, penelitian ini tidak secara langsung menunjukkan bahwa berjalan kaki lebih cepat dapat menurunkan risiko diabetes. Di samping aktivitas jalan kaki, ada hal-hal lain yang bisa mempengaruhi risiko diabetes seseorang misalnya gaya hidup sehat, intensitas dan frekuensi berolahraga.

Simak Video “Peringatan Hari Diabetes Sedunia Besama Tropicana Slim
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Lutut Sering Bunyi saat Ditekuk, Bahaya Nggak Ya? Kata Dokter Sih Gini


Jakarta

Beberapa orang khawatir saat lututnya berbunyi saat ditekuk. Bunyi di lutut ini bisa terjadi saat meluruskan lutut, berjalan atau naik turun tangga.

Berbahaya nggak ya?

“Kalau lutut bunyi dan tidak sakit, nggak ada masalah. Suara ‘pop’ saat lutut ditekuk itu biasanya terjadi karena stretching. Biasanya bukan masalah yang besar,” kata Dr Azhar M Merican spesialis ortopedi dari Alty Orthopedic Malaysia.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suara lutut yang berderak biasanya tidak berbahaya dan mungkin saja merupakan akibat dari penuaan sendi. Suara ‘krek’ yang keluar dari lutut disebut dengan krepitus atau krepitasi.

Dikutip dari Very Nicely Thoughts, dalam kasus lutut bunyi, suaranya bisa timbul saat udara berada di ruang sendi dan menciptakan gelembung kecil. Hal ini bisa memicu suara ‘krek’ saat lutut digerakkan.

Meski biasanya tak menimbulkan banyak masalah, lutut berbunyi disertai rasa sakit perlu diwaspadai. Kondisi ini bisa jadi dipicu osteoarthritis, penyakit radang sendi akibat kerusakan jaringan tulang rawan yang melapisi tulang.

“Ada juga penyebab lutut bunyi karena torn meniscus atau meniskus robek, tapi itu jarang,” tutupnya.

Simak Video “Warga Palestina yang Terluka Akibat Serangan Israel Dibawa ke RS Gaza
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Segini Ukuran Regular Mr P Laki-laki Indonesia, Sebesar Apa Sih?

Jakarta

Penasaran berapa ukuran regular Mr P laki-laki di Indonesia? Ukuran penis memang menjadi hal yang krusial bagi banyak pria. Sebab, ukuran penis sering dikaitkan dengan ‘keperkasaan’ dan performa seksual.

Meski ukuran penis dan performa seksual sama sekali tidak memiliki kaitan, stereotip tersebut sudah sangat melekat. Karenanya, banyak pria yang merasa minder jika memiliki penis berukuran di bawah ‘rata-rata’.

Padahal, ukuran penis dipengaruhi banyak faktor, termasuk genetik. Maka dari itu, tidak aneh jika ukuran regular penis pria berbeda-beda di setiap negara. Lalu, bagaimana dengan ukuran rata-rata di Indonesia?


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah studi yang dipublikasikan oleh World Knowledge menganalisa rata-rata penis pria dari hampir 90 negara. Adapun peringkatnya ditentukan oleh panjang penis ketika dalam kondisi ereksi.

Penelitian tersebut mengungkapkan pria Indonesia memiliki rata-rata ukuran penis sekitar 11,67 cm. Bagaimana perbandingannya dengan negara lain?

Sayangnya, Indonesia masuk dalam peringkat terbawah bersama sejumlah negara Asia Tenggara lainnya. Kabar baiknya, rata-rata ukuran penis pria Indonesia adalah yang terpanjang dibandingkan pria-pria di negara Asia Tenggara. Berikut rinciannya:

  1. Indonesia – 11,67 cm
  2. Singapura – 11,53 cm
  3. Malaysia – 11,49 cm
  4. Vietnam – 11,47 cm
  5. Thailand – 11,45 cm
  6. Filipina – 10,85 cm
  7. Myanmar – 10,7 cm
  8. Kamboja – 10,04 cm

Sebagai catatan, daftar dari World Knowledge tidak mencantumkan rata-rata ukuran penis pria dari Brunei Darussalam, Laos, dan Timor Leste.

Negara Mana yang Memiliki Ukuran Mr P Terpanjang?

Lalu, negara mana dengan rata-rata ukuran penis pria terpanjang? Peringkat teratas jatuh kepada Ekuador dengan rata-rata ukuran penis 17,61 cm, diikuti oleh Kamerun, Bolivia, Sudan, Haiti, Senegal, Gambia, dan Kuba. Berikut daftar 10 negara dengan rata-rata ukuran penis terpanjang:

  1. Ekuador 17,61 cm
  2. Kamerun 16.67 cm
  3. Bolivia 16.51 cm
  4. Sudan 16,47 cm
  5. Haiti 16,01 cm
  6. Senegal 15, 89 cm
  7. Gambia 15,88 cm
  8. Belanda 15,87 cm
  9. Kuba 15,87 cm
  10. Zambia 15,78 cm

Simak Video “ Penjelasan Ilmiahnya soal Efek Pria Minum Semen 4 Kali Sehari
[Gambas:Video 20detik]
(ath/kna)

Sakit Punggung gegara Saraf Kejepit, Boleh Nggak Sih Diurut? Kata Dokter Begini

Jakarta

Hernia nukleus pulposus (HNP) atau saraf kejepit merupakan sebuah masalah kesehatan yang terjadi ketika bantalan ruas tulang belakang terdorong keluar dan menekan saraf tulang belakang. Kondisi ini umumnya terjadi pada punggung bagian bawah dan leher hingga menyebabkan rasa nyeri pada punggung pasien.

Dalam banyak kasus, masyarakat yang mengalami saraf terjepit menjalani prosedur urut untuk menyembuhkan masalahnya. Namun, apakah mengurut bagian tubuh yang nyeri akibat saraf terjepit dapat menyembuhkan?

Dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi dr Omar Luthfi, SpOT(Ok)-Backbone menjelaskan bahwa mengurut memijat tidak dapat menyembuhkan saraf kejepit. Bahkan, masalah saraf kejepit bisa menjadi lebih parah bila dilakukan pemijatan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pemijatan itu sebenarnya hanya bisa mengurangi rasa sakit. Tetapi tidak dapat menghilangkan sumber rasa sakit,” ucap dr Omar ketika ditemui detikcom beberapa waktu lalu.

dr Omar menuturkan bahwa pemijatan masih boleh dilakukan apabila nyeri yang ditimbulkan berasal dari otot. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui sumber nyeri punggungnya terlebih dahulu sebelum melakukan penanganan.

“Pijatan memang secara umum bisa membuat otot-otot kita lebih rileks,” sambungnya.

Kalau Terapi Kretek-kretek Boleh Nggak?

dr Omar menjelaskan bahwa bunyi yang muncul dari sendi-sendi terjadi akibat adanya gelembung udara dalam rongga-rongga sendi. Ketika sendi digerakkan, maka gelembung di dalam sendi tersebut bisa pecah dan berbunyi.

Ia menuturkan bahwa menyembunyikan sendi atau ruas-ruas tulang belakang hanya memberikan rasa nyaman tanda ada manfaat kesehatan lainnya. dr Omar menambahkan bahwa ‘kretek-kretek’ tulang punggung boleh dilakukan selama tidak memiliki masalah tulang belakang yang parah.

“Kalau dia tidak ada gangguan serius yang ada pada tulang belakang ya sebenarnya tidak apa-apa. Makanya kalau orang yang habis kretek-kretek itu kan badannya biasanya lebih enak gitu,” ujar dr Omar.

“Soal pengobatan kretek-kretek kalau sakitnya hebat banget itu kata saya jangan dikretek-kretek ya. Mendingan ke dokter dulu deh, dilihat dulu kondisinya diperiksa. Kalau misalnya dia memang masalah otot aja mau di chiropractic atau pijat nggakpapa ya. Kalau salah, takutnya nambah trauma,” pungkasnya.

Simak Video “KuTips: Pijat di Titik Ini untuk Atasi Mabuk Perjalanan Saat Mudik
[Gambas:Video 20detik]
(avk/kna)

Hari Kanker Payudara Sedunia Tanggal Berapa Sih? Kok Beda-beda

Jakarta

Hari Kanker Payudara Sedunia atau Worldwide Day In opposition to Breast Most cancers diperingati pada bulan Oktober setiap tahunnya. Bulan Oktober sendiri dikenal sebagai bulan kesadaran kanker payudara sedunia atau Breast Most cancers Consciousness Month. Sepanjang Oktober, masyarakat di seluruh dunia diajak untuk lebih perhatian terhadap salah satu penyakit paling mematikan sekaligus penyumbang kematian tertinggi bagi kaum wanita.

Berbagai organisasi dan pihak terkait akan menggelar beragam occasion untuk semakin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kanker payudara.

Sebenarnya tanggal berapa Hari Kanker Payudara Sedunia itu sendiri diperingati?


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Peringatan Kanker Payudara

Sebelum membahas sejarah Hari Kanker Payudara Sedunia, kenali dulu sejarah Bulan Kesadaran Kanker Payudara Sedunia. Peringatan ini mulai dirayakan sejak 1985. Dikutip dari Brevard Well being, peringatan ini pertama kali diinisiasi oleh American Most cancers Society yang bekerja sama dengan Imperial Chemical Industries (sekarang sudah menjadi bagian dari AstraZeneca yang memproduksi obat-obatan anti-kanker).

Bulan Kanker Payudara Sedunia dicanangkan karena keduanya melihat seberapa besar risiko kanker payudara, sehingga muncul inisiatif untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap penyakit tersebut.

Peringatan ini semakin mendapat perhatian masyarakat kala itu karena didukung oleh Betty Ford, istri dari Presiden AS ke-38 Gerald Ford. Betty Ford yang merupakan seorang penyintas kanker payudara menjadi salah satu sosok yang mendorong terwujudnya Hari Kanker Payudara Sedunia.

Lalu pada 1992, muncul inisiatif ‘pink ribbon’ atau pita pink yang digunakan sebagai simbol perayaan Bulan Kanker Payudara Sedunia. Ide ini dipopulerkan oleh perusahaan kosmetik Estee Lauder yang waktu membagikan 1,5 juta pita pink kepada masyarakat untuk memperingati momen tersebut.

Hari Kanker Payudara Sedunia Tanggal Berapa?

Kapan persisnya Hari Kanker Payudara Sedunia diperingati, hingga saat ini masih simpang siur. Laman Universidad de Mendoza menyebut 19 Oktober sebagai Worldwide day of combat towards breast most cancers atau Hari Internasional untuk Melawan Kanker Payudara.

Sementara itu, Nationwide Breast Most cancers Basis menyebut Jumat ketiga bulan Oktober sebagai Nationwide Mammography Day atau Hari Mamografi Nasional. Tahun ini, jatuh tanggal 20 Oktober 2023. Mamografi sendiri merupakan salah satu metode untuk deteksi dini kanker payudara.

Dikutip dari Breastcancer.org, pemerintah AS menetapkan 13 Oktober sebagai Hari Kesadaran Kanker Payudara Metastatik. Lalu pada 2021, Presiden Joe Biden juga menetapkan 17-23 Oktober sebagai Minggu Kesadaran Kanker Payudara Pria untuk mengingatkan akan bahaya penyakit tersebut bahkan terhadap kaum pria.

Sedangkan dikutip dari laman Diskominfo Jember, Wakil Ketua Lovepink Indonesia Tri Oetami mengatakan Hari Kanker Payudara Sedunia diperingati setiap tanggal 26 Oktober. Sejumlah wilayah di Indonesia juga mengikuti praktik ini dan ikut merayakan momen tersebut di tanggal 26 Oktober.

Jadi, mau ikut memperingati Hari Kanker Payudara Sedunia tanggal berapa?

Simak Video “Nunung Segera Jalani Operasi Pengangkatan Kanker Payudara
[Gambas:Video 20detik]
(ath/up)

Apa Sih yang Bikin Orang ‘Malas’ Jalan Kaki? Ini Pengakuan Mereka


Jakarta

Salah satu bentuk aktivitas fisik yang sederhana dan menyimpan banyak manfaat adalah jalan kaki. Walaupun kelihatannya sepele, jalan kaki punya banyak manfaat untuk kesehatan jantung.

Namun, pada kenyataannya tidak banyak yang melakukannya secara rutin sebagai olahraga. Apa sih yang membuat jalan kaki susah banget dilakukan, benarkah karena malas atau memang situasi dan sarananya tidak mendukung?

Seorang mahasiswi asal Bandung bernama Amelia (20) mengatakan bahwa membiasakan diri untuk berjalan kaki tidaklah mudah. Apalagi bila harus berjalan 10 ribu langkah setiap harinya. Menurutnya cuaca yang panas menjadi salah satu alasan banyak orang menjadi malas jalan kaki.

“Wah itu mah susah banget ya. Pasti sudah capek, panas, terus belum lagi pulang dari kampus sama misalkan orang-orang yang kerja sih susah ya. Tapi keren sih kalau memang ada yang bisa menurut aku,” ucap Amelia ketika ditemui detikcom, Selasa (26/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada dengan Amelia, menurut Dasep (60) kegiatan jalan kaki setiap hari dapat membuat stamina lebih terkuras. Terlebih cuaca Indonesia yang panas juga membuat orang lebih malas keluar untuk jalan kaki.

“Itu yang saya juga kadang alami (malas jalan kaki), makanya saya lebih banyak bersepeda. Kadang kalau jalan kaki perginya masih semangat, tapi pas pulang sudah malas. Bisa karena cuaca atau stamina juga, terus kalau gowes pulang bisa lebih cepat gitu ya,” ucap Dasep.

Walaupun masih ada banyak orang yang malas jalan kaki, hal tersebut tidak dirasakan oleh mahasiswa asal Lamongan bernama Yudha (21). Ia mengaku terbiasa jalan kaki setiap hari bahkan sudah bisa menjalani jalan kaki 10 ribu langkah sehari, namun ia bisa mengerti mengapa ada masih banyak orang yang malas jalan kaki.

Salah satunya adalah masalah waktu yang harus ditempuh ketika jalan kaki.

“Yang bikin orang malas mungkin pertama itu karena orang tersebut memiliki kendaraan dan mungkin mereka merasa jalan kaki akan memperlambat mengejar waktu,” ujarnya.

“Sebenarnya kalau saya yang perlu diatur itu waktunya, jadi kalau mau pergi ke suatu tempat ya harus berangkat lebih awal aja perginya untuk jalan kaki,” pungkasnya.

Ikuti jalan sehat ‘Indonesia Coronary heart Stroll 2023’ di Plaza Tenggara GBK Senayan, Kamis (28/9/2023) pukul 06.00 WIB. Data selengkapnya DI SINI.

Simak Video “World Coronary heart Day 2023: Kenali Jantungmu, Sayangi Jantungmu
[Gambas:Video 20detik]
(avk/up)

Olahraga Jalan Kaki Masih Perlu Pantau Coronary heart Fee Nggak Sih? Dokter Bilang Gini

Jakarta

Jalan kaki menjadi olahraga murah meriah untuk menyehatkan badan. Berbeda dengan ngegym yang butuh perlengkapan khusus, hanya bermodalkan sepatu dan setelan olahraga, berjalan kaki dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Bahkan, jalan kaki juga bisa dilakukan dengan ‘nyeker’ alias telanjang kaki.

Meski umumnya termasuk olahraga intensitas ringan, bukan berarti tidak ada alat yang bisa menunjang aktivitas jalan kaki. Salah satu yang paling sering digunakan adalah alat untuk memantau coronary heart price atau detak jantung. Bentuknya pun beragam, mulai dari jam tangan, wristband, hingga aplikasi smartphone.

Namun, kenapa sih orang-orang juga perlu memantau coronary heart price saat jalan kaki?


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Bayushi Eka Putra, SpJP, mengungkapkan, ada masa saat jantung sudah mulai terbiasa dengan intensitas tertentu selama olahraga jalan kaki, sehingga tampak ‘monoton’. Peran alat pemantau coronary heart price yang memantau detak jantung, bisa membuat seseorang mengetahui kapan perlu meningkatkan intensitas atau ‘tantangan’ saat berjalan kaki sehingga efek olahraga terasa lebih ‘nendang’.

“Kalau kita sudah melakukan pemantauan coronary heart price, ketika kita berolahraga yang lebih berat, intensitas lebih berat, dan sudah terbiasa dengan beban seperti itu, nanti perhatiin coronary heart rate-nya akan turun,” ujarnya saat ditemui detikcom, Rabu (13/8/2023).

“Jadi kalau kita berolahraga, dan terbiasa berolahraga di zona itu, coronary heart price akan turun. Otomatis secara naluriah kita akan berusaha mencapai coronary heart price tersebut lagi dengan meningkatkan beban dari apa yang mau kita capai sebelumnya. Jadi pakai monitoring itu supaya kita bisa tahu badan kita sendiri,” sambungnya.

“Misalnya kita jalan nih, sudah sampai zona 2, 3, atau zona 4 bahkan, sudah tahan di situ. Terus jalan kaki sekitar setelah sebulan lagi, zona saya sudah turun nih pas jalan, padahal sama dengan yang sebelumnya. Karena badan kita sudah beradaptasi dengan hal tersebut. Saya berarti harus naikin lagi bebannya. Tujuannya di sana sebenarnya,” paparnya.

NEXT: Intensitas Jalan Kaki

Simak Video “World Coronary heart Day 2023: Kenali Jantungmu, Sayangi Jantungmu
[Gambas:Video 20detik]

Viral Cuplikan Sinetron ‘Tensi 143/165’ Bikin Gaduh, Normalnya Berapa Sih?

Jakarta

Sebuah video cuplikan movie atau sinetron yang memperlihatkan tensi darah pasien 143/165 baru-baru ini disorot publik. Adapun tensi darah yang ada di cuplikan tersebut menunjukkan tekanan diastolik lebih tinggi daripada sistolik.

Tak sedikit netizen yang turut menyoroti cuplikan movie atau sinetron tersebut. Beberapa mungkin ada yang terhibur dengan cuplikannya, namun ada juga yang menghujat lantaran pembuat movie disebut tak melakukan analysis terlebih dahulu sebelum membuat movie atau sinetron tersebut.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah sekaligus Ketua InaHRS, dr Sunu Budhi Raharjo, SpJP(Okay), PhD, mengatakan cuplikan yang menyatakan tensi 143/165 tersebut mustahil terjadi.

Sebab tekanan sistolik adalah tekanan saat jantung berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung berelaksasi sebelum kembali memompa darah. Hal inilah yang membuat tekanan sistolik lebih tinggi dibandingkan diastolik.

“Tidak mungkin. Karena sistol itu pada saat jantung mompa, pasti lebih tinggi daripada jantung relaksasi,” ucapnya saat ditemui Jakarta Barat, Selasa (29/8/2023).

Lantas, berapa sih nilai tekanan darah regular?

Perlu diketahui bahwa tekanan darah manusia ditentukan oleh elastisitas pembuluh darah, quantity darah, serta kemampuan jantung dalam melakukan kontraksi. Kondisi-kondisi tersebut berbeda pada setiap individu, tergantung dari usia dan kesehatan tubuh.

Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), tekanan darah regular pada dewasa biasanya sekitar 90 hingga 120 mmHg untuk tekanan sistolik, dan tekanan diastolik sekitar 60 hingga 80 mmHg.

Apabila hasil tekanan sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik di atas 80 mmHg atau lebih tinggi lagi, seseorang dapat dinyatakan mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Adapun seseorang yang terkena tekanan darah tinggi dapat mengalami kerusakan organ jantung, otak, ginjal, hingga mata. Karenanya, kondisi ini tak bisa diabaikan dan harus mendapatkan pertolongan segera.

Simak Video “Indra Bekti Punya Riwayat Hipertensi Setahun Terakhir
[Gambas:Video 20detik]
(suc/up)

Miss V Jadi Kendur gegara Keseringan Bercinta, Mitos atau Fakta Sih?


Jakarta

Banyak wanita, bahkan pria, percaya bahwa semakin sering seorang wanita melakukan hubungan seksual, vagina wanita tersebut akan menjadi kendur dan melebar. Padahal sebenarnya, anggapan ini tidak didukung oleh bukti medis yang kuat.

“Vagina bersifat elastis dan memiliki kemampuan untuk meregang selama berhubungan seks. Namun, ukurannya kembali regular setelah berhubungan. Berhubungan seks secara teratur, tidak peduli seberapa sering Anda melakukannya, tidak akan membuat vagina menjadi kendur,” jelas salah satu dokter kandungan terkemuka di Mumbai.

Ketika wanita merasa bergairah, tubuh biasanya secara alami menghasilkan pelumas untuk memudahkan penetrasi dan menjaga kenyamanan selama berhubungan seksual. Selesai aktivitas penetrasi, vagina secara alami akan kembali ke kondisi aslinya. Ini berarti, meskipun berhubungan seksual secara rutin, baik dengan frekuensi tinggi maupun rendah, vagina tidak akan mengalami kendur.

Perubahan pada space vagina mungkin terjadi ketika seorang wanita baru melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya. Selaput dara, yakni lapisan tipis yang menutupi pembukaan vagina, bisa robek pada saat itu. Namun, beberapa wanita mungkin telah mengalami robekan pada selaput dara sebelum berhubungan seksual, karena aktivitas fisik atau olahraga.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi vagina adalah proses persalinan atau melahirkan. Pada saat persalinan, kondisi vagina akan meregang untuk mempermudah kelahiran bayi. Beberapa wanita merasa bahwa setelah melahirkan, vaginanya tidak serapat sebelumnya. Akan tetapi, hal ini merupakan suatu proses alami yang terjadi sebagai bagian dari perubahan tubuh yang terjadi selama masa kehamilan dan persalinan.

Dengan demikian, frekuensi berhubungan seksual yang sering tidak menyebabkan vagina kendur. Tidak perlu khawatir tentang mitos yang berkaitan dengan vagina yang kendur. Umumnya, setiap wanita memiliki ukuran dan bentuk vagina yang berbeda, yang merupakan bagian dari keunikan setiap orang.

Simak Video “Kembali Bak Perawan dalam 30 Menit!
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)