Tag: Tidur

Dakota Johnson Bisa Tidur 14 Jam Sehari demi ‘Waras’, Apa Nggak Kebanyakan?


Jakarta

Selebriti Dakota Johnson belum lama ini blak-blakan mengenai rutinitas hariannya. Dia mengaku, tidur adalah prioritas nomor satu dalam hidupnya.

Bintang “Fifty Shades of Gray” tersebut dalam wawancara dengan The Wall Avenue Journal mengatakan bahwa dia tidak bisa berfungsi dengan baik jika tidur kurang dari 10 jam. Wanita berusia 34 tahun itu juga mengatakan dia bisa tidur 14 jam sehari.

“Tergantung apa yang terjadi dalam hidup saya. Jika saya tidak bekerja, jika saya libur di hari Senin, maka saya akan tidur selama yang saya bisa. Tidur adalah prioritas nomor satu dalam hidup saya,” kata Johnson.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waktu tidur yang disarankan pada orang dewasa yakni 8 jam sehari. Tapi gimana kalau tidur sampai 14 jam?

Para ahli mengatakan jumlah tidur preferrred bervariasi tergantung individu, tapi tidur 14 jam bisa dibilang berlebihan.

“Ada kisarannya,” kata Shelby Harris, psikolog klinis berlisensi dan penulis “The Girls’s Information to Overcoming Insomnia: Get a Good Night time’s Sleep With out Counting on Remedy kepada USA Right now.

“Mayoritas orang tidur antara tujuh hingga sembilan jam setiap malam, tetapi ada beberapa orang yang berbeda, ada yang hanya membutuhkan enam jam dan ada yang mendekati 10 jam.”

Apakah ada yang namanya terlalu banyak tidur?

Meskipun banyak orang kesulitan untuk mendapatkan tidur yang cukup, ada kemungkinan juga mereka terlalu banyak tidur. Harris mengatakan waktu tidur berbeda-beda untuk setiap individu, tetapi lebih dari 10 jam kemungkinan besar berlebihan.

Hal ini dapat mengakibatkan perasaan “mabuk saat tidur”, atau terutama pusing di pagi hari.

“Beberapa orang mungkin merasa baik-baik saja jika mereka tidur lebih lama secara alami, namun seringkali orang yang tidur terlalu lama biasanya tidak merasa tidurnya menyegarkan,” ujarnya.

Simak Video “Perhatikan Durasi Tidur untuk Hindari Risiko Serangan Jantung
[Gambas:Video 20detik]
(kna/vyp)

Gejala Khas Diabetes yang Bisa Muncul Pagi Hari Setelah Bangun Tidur


Jakarta

Banyak orang memandang diabetes sebagai momok mengerikan. Sebab, berangkat dari kebiasaan yang seringkali tak disadari seperti banyak meminum minuman manis atau camilan bergula, pengidap diabetes berisiko mengalami komplikasi penyakit dengan risiko deadly.

Banyak yang memahami, bahwa gejala diabetes paling umum tak lain poliuri yakni sering buang air kecil, polifagi yakni mudah lapar, dan polidipsi berarti pasien muda haus. Namun di samping itu ada sejumlah gejala khas diabetes yang seringkali muncul pagi hari setelah seseorang bangun tidur. Apa saja?

Sederhananya, hati melepaskan gula darah untuk mempersiapkan tubuh menghadapi hari dengan aktif. Karena itulah, pengidap diabetes mungkin mengalami kadar glukosa tinggi di pagi hari.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada kemungkinan, mereka bangun tidur dengan gejala berupa dengan mulut dan tenggorokan kering, kandung kemih penuh bahkan setelah sering buang air kecil sepanjang malam, penglihatan kabur, lemas, dan lapar.

“Gejalanya akan sepanjang hari. Perihal gejala khusus pagi hari bisa berupa buang air kecil banyak, mungkin kalau malam bisa mengganggu tidur lalu bangun dengan mulut agak kering,” ungkap Direktur Pelaksana dan Konsultan, Ahli Diabetes di Pusat Spesialisasi Diabetes Dr Mohan, kata Dr R M Anjana, dikutip dari Hindustan Instances, Rabu (13/12/2023).

“Tapi selebihnya sama saja seperti gatal-gatal, capek, lemas, lapar berlebih, haus berlebih, dan ini bisa terjadi siang atau malam, berat badan turun, luka tak kunjung sembuh, gatal-gatal di kemaluan, semua itu sama gejala umum,” ujarnya lebih lanjut.

Simak Video “Peringatan Hari Diabetes Sedunia Besama Tropicana Slim
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)

6 Olahraga Mengecilkan Perut Buncit, Bisa Dilakukan Sebelum Tidur

Jakarta

Memiliki tubuh ideally suited adalah impian bagi banyak orang. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan berolahraga.

Olahraga memang dikenal sebagai metode paling ampuh untuk memangkas berat badan dan mengecilkan perut. Tak hanya itu, olahraga juga bisa membantu membentuk otot, sehingga penampilan fisik tampak semakin ‘estetik’.

Namun, mungkin tidak semua orang memiliki waktu luang untuk berolahraga. Kabar baiknya, olahraga mengecilkan perut buncit bisa dilakukan kapan saja, bahkan sebelum tidur.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi perlu diingat, lakukanlah olahraga mengecilkan perut buncit beberapa jam sebelum tidur agar tidak mengganggu kualitas dan waktu beristirahat. Selain itu, hindari juga olahraga yang bersifat terlalu berat.

Olahraga Sebelum Tidur untuk Menghilangkan Perut Buncit

1. Leg Increase

Umumnya, olahraga yang berhubungan dengan perut bertujuan untuk mengencangkan otot-otot yang ada di bagian tersebut. Dengan begitu, perut menjadi terlihat lebih ramping dan tidak melebar.

Nah, salah satu olahraga yang bisa dilakukan adalah leg elevate. Olahraga ini fokus untuk melatih otot perut bagian bawah. Cara melakukannya dimulai dengan berbaring telentang. Kemudian luruskan kedua kaki dan angkat perlahan ke atas dengan posisi lurus, sambil mengangkat pinggul setinggi mungkin.

2. Plank

Plank adalah olahraga yang efektif untuk mengencangkan otot-otot tubuh, termasuk perut. Cara melakukan plank adalah dengan memposisikan tubuh seperti akan push-up, kemudian letakkan kedua tangan dan siku lurus sejajar dengan bahu. Tahan posisi tersebut selama beberapa saat.

Usahakan untuk menjaga agar posisi tubuh sejajar dari kepala hingga ujung kaki selama melakukan plank. Untuk menambah intensitas, bisa juga dengan melakukan berbagai variasi plank, seperti facet plank atau elbow plank.

3. Glute Bridge

Glute bridge cocok dilakukan jika ingin mengencangkan perut dan bokong. Cara melakukan latihan ini adalah dengan berbaring telentang dengan lutut ditekuk. Kemudian, dorong pinggul ke atas sambil otot core dan bokong.

Tahan posisi tersebut selama beberapa detik, kemudian turunkan pinggul hingga mencapai lantai. Ulangi gerakan tersebut beberap kali.

4. Russian Twist

Russian twist merupakan salah satu olahraga dengan intensitas rendah yang cocok dilakukan sebelum tidur. Cara melakukannya pun tidaklah sulit.

Mulai dengan posisi duduk sambil mengangkat kedua kaki dan menekuk lutut. Miringkan tubuh bagian atas sedikit ke arah belakang, kemudian putar tubuh bagian atas ke kanan dan kiri secara bergantian. Genggam kedua tangan dan letakkan di atas perut untuk membantu menyeimbangkan posisi tubuh selama melakukan latihan ini.

5. Bicycle Crunches

Sesuai namanya, bicycle crunches adalah salah satu variasi dari gerakan crunches yang berfungsi untuk mengencangkan dan membentuk otot perut.

Untuk melakukan bicycle crunches, mulailah dengan posisi crunches biasa. Letakkan kedua tangan di belakang kepala, dan angkat kaki hingga betis dan paha membentuk sudut 90 derajat. Kemudian, lakukan gerakan seperti mengayuh sepeda hingga lutut kiri menyentuh siku kanan dan sebaliknya. Idealnya, lakukan gerakan ini sebanyak 12-20 kali repetisi dalam tiga set.

6. Push-up Maintain

Sama seperti plank, gerakan push-up maintain fokus untuk mengencangkan otot perut, bokong, paha, dan betis. Untuk melakukan latihan ini, mulailah dari posisi plank terlebih dahulu.

Alih-alih menggunakan siku sebagai tumpuan, posisikan kedua tangan seperti hendak push-up. Kemudian, turunkan tubuh secara perlahan dan tahan posisi tersebut selama mungkin.

Simak Video “Mematahkan Mitos Olahraga Malam Tak Baik
[Gambas:Video 20detik]
(ath/kna)

Jangan Langsung Tidur! 6 Hal Ini Wajib Dilakukan Usai Bercinta biar Miss V Sehat

Jakarta

Beberapa orang terbiasa langsung tidur sehabis bercinta saking lemasnya. Hati-hati, kebiasaan ini sebenarnya nggak dibenarkan lho secara medis. Sebab, ada hal-hal yang perlu dilakukan wanita sehabis bercinta biar Miss V tetap sehat.

Langkah-langkahnya pun sebenarnya nggak ribet kok! Hal sesimpel buang air kecil pun rupanya berpengaruh sekali untuk kesehatan Miss V. Dikutip dari Ladies Well being, inilah berbagai hal simpel yang harus dilakukan setelah bercinta untuk menjaga kesehatan vagina:

1. Buang air kecil

Simpel sih, tapi rupanya buang air kecil setelah bercinta punya peran yang penting sekali untuk menjaga kesehatan vagina. Saat seseorang berhubungan seks, bakteri dari rektum dapat mendekati uretra sehingga menyebabkan infeksi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bakteri yang secara mekanis berada di ujung uretra dibersihkan bersamaan dengan keluarnya urine. Tak heran, aktivitas buang air kecil sangat penting dilakukan usai bercinta.

2. Bersihkan vagina

Tidak perlu menggunakan pembersih mahal, cukup ambil waslap dengan air hangat dan usap lembut vagina bergerak dari depan ke belakang. Tak perlu melakukan double cleaning, karena vagina memiliki siklus pencucian internalnya sendiri untuk membuatkan tetap bersih dengan pH yang seimbang.

3. Berendam di bak mandi

Yang satu ini sifatnya memang bukan wajib. Namun tak ada salahnya memanjakan diri dengan berendam setelah berhubungan seks. Pasalnya, rutinitas menyenangkan ini juga bisa membantu mengurangi risiko infeksi.

4. Gunakan pakaian dalam katun yang longgar

Mengenakan pakaian dalam berbahan katun dan longgar membantu menjaga space kewanitaan untuk tetap kering. Celana dalam dengan bahan nilon dan ketat dapat menjebak kelembaban dan membantu pertumbuhan bakteri.

Ini Posisi Tidur Bayi yang Benar dan Aman, Perhatikan Ya Mothers

Jakarta

Meletakkan si kecil saat tidur tidak boleh sembarangan. Selain tempat tidurnya, posisi bayi juga menjadi hal penting untuk diperhatikan oleh orang tua.

Simak penjelasan mengenai posisi tidur bayi yang benar dan paling aman, serta hal yang perlu diperhatikan saat menidurkan si kecil.

Posisi Tidur Bayi yang Aman

Dilansir dari laman Nationwide Childbirth Belief, di tahun pertama kehidupannya atau new born, posisi tidur bayi yang benar adalah terlentang.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Membaringkan bayi dalam posisi terlentang menjadi salah satu cara terbaik untuk memastikan bayi tertidur seaman mungkin.

The American Academy of Pediatrics (AAP) dan United States Division of Well being and Human Providers (HHS), panduan tidur terlentang juga berlaku untuk bayi yang lahir prematur.

Alasan pentingnya menidurkan bayi secara terlentang dalam beberapa bukti, menunjukkan bahwa hal itu bisa secara signifikan mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak atau Sudden toddler dying syndrome(SIDS).

Pasalnya, bayi yang kadang-kadang diposisikan tidur miring atau menghadap ke depan kemungkinan berisiko tinggi SIDS.

Risiko SIDS tampaknya lebih tinggi dalam 6 bulan pertama bayi. Sebagian kasus besar terjadi pada usia bayi antara 6 bulan, 1 bulan, dan 4 bulan.

Cara untuk memastikan bayi tidur telentang yaitu dengan melakukan hal tersebut sejak hari pertama, dan terus dilakukan setiap kali tidur siang dan malam hari.

Apakah Posisi Bayi Tidur Tengkurap Aman?

Beberapa bayi dengan penyakit pernapasan terutama bayi prematur, mungkin perlu tidur tengkurap. Namun, tindakan tersebut hanya boleh dilakukan di rumah sakit atau lingkungan yang diawasi secara medis.

Pasalnya, beberapa orang khawatir jika tidur telentang akan membuat kepala bayi menjadi rata.Jika hal itu terjadi, namun biasanya hanya bersifat sementara.

Mendorong bayi agar berbaring dan bermain tengkurap saat bangun tidur juga bisa membantu mencegah hal tersebut.

Kekhawatiran lainnya juga ada yang menyebutkan, bahwa bayi yang tidur terlentang mungkin akan tersedak muntahan atau air liur. Namun, mengenai hal itu Nationwide Institutes of Well being (NIH) melaporkan bahwa tidak ada bukti atas hal itu.

Faktanya, NIH mengatakan bahwa bayi yang tidur telentang bisa mengeluarkan cairan dengan lebih efektif.

Cara Melakukan Posisi Tidur Bayi yang Benar

Dikutip laman Medical Information At present, berikut merupakan tindakan untuk memastikan bayi tidur dengan benar dan aman:

  • Pastikan untuk meletakkan bayi telentang untuk tidur.
  • Permukaan tempat tidur harus rata dan kokoh.
  • Gunakan tempat tidur bayi, keranjang bayi, atau tempat tidur bayi yang portabel.
  • Dorong waktu untuk bayi tengkurap dengan pengawasan saat bayi terjaga.
  • Tawarkan bayi dot yang bersih, namun jangan paksa jika si kecil tidak menginginkannya.
  • Pastikan tidak ada kabel ataupun benda menggantung lainnya di dekatnya.
  • Tutupi kasur dengan sprei.
  • Pakaikan bayi pakaian tidur, seperti karung tidur atau pakaian one-piece lainnya.
  • Pastikan tempat tidur bayi punya standar keselamatan.
  • Pertahankan suhu ruangan yang nyaman, dan hindari angin kencang atau panas yang berlebih.
  • Tetapkan rutinitas waktu tidur saat bayi berusia 4-6 bulan.
  • Berbagi kamar dengan bayi jika dirasa penting.

Jika orang tua melihat bayi yang baru lahir berguling tengkurap, sebaiknya membalikkan si kecil perlahan. Tak lama kemudian, bayi akan berguling dari belakang ke depan dan ke belakang lagi dengan sendirinya.

Umumnya, posisi bayi tengkurap merupakan pencapaian bayi capai sejak usia sekitar 5 bulan. Jika hal itu terjadi, orang tua bisa membiarkan mereka mencari posisinya sendiri.

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Menidurkan Bayi

Berikut ini hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan bila menidurkan bayi:

  • Memberi bantalan bemper, alas tidur longgar, bantal, boneka binatang, selimut, wedges, bean bag ataupun positioner di tempat tidur.
  • Membiarkan bayi tidur di kasur empuk, couch, atau kasur air.
  • Menutupi kepala bayi.
  • Membiarkan bayi terkena asap rokok.
  • Berbagi tempat tidur dengan bayi karena berisiko tertindih oleh orang dewasa yang menyebabkan mati lemas.
  • Menggunakan selimut atau penutup badan yang longgar.
  • Menempatkan bayi terlalu dekat dengan AC atau pemanas ruangan.
  • Memakaikan terlalu banyak pakaian.

Penting untuk dicatat, pastikan juga bayi memiliki banyak waktu tengkurap di siang hari ketika orang dewasa bisa mengawasinya.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko sindrom kepala datar (seperti plagiocephaly atau brachycephaly).

Itu tadi informasi mengenai posisi tidur bayi yang benar yakni dengan telentang saat tidur, bukan di depan atau samping.

Orang tua bisa selalu meletakkan bayi dalam posisi telentang saat tidur, kecuali apabila dokter menyarankan untuk tidak melakukannya karena alasan medis tertentu.

Simak Video “Kasus Nyeri Punggung Bawah Diprediksi Meningkat Ratusan Juta Tahun 2050
[Gambas:Video 20detik]
(khq/inf)

Sulit Tidur hingga Alami Jantung Berdebar saat Bangun, Apakah Sleep Apnea Dok?

Jakarta

Pertanyaan:

Halo Dok, saya pria usia 30 tahun dan sering mengalami sleep apnea. Tidur saya mudah terganggu dan jantung berdebar saat bangun.

Beberapa hari ini badan saya juga lemas, seperti tidak bertenaga. Apa yang terjadi sebenarnya Dok, apakah ini termasuk sleep apnea?


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya, penyebab sleep apnea itu apa saja dan bagaimana mengatasinya?

FK (pria, 30 tahun)

Jawaban:

Jadi yang dimaksud dengan Obstructive Sleep Apnea atau sleep apnea adalah gangguan pernapasan sewaktu tidur. Gejala yang terjadi pada malam hari saat tidur seperti:

  • Mendengkur atau loud night breathing
  • Henti napas saat tidur
  • Gasping atau sensasi seperti tersedak, seperti ada cairan lambung yang naik membuat tersedak sampai kadang-kadang pasien terbangun
  • Tidur yang tidak nyenyak

Kemudian gejala yang muncul pada siang hari, seperti:

  • Bangun pagi yang tidak segar, karena tidur yang tidak nyenyak
  • Bisa menyebabkan sakit kepala pada pagi hari
  • Tenggorokan yang sakit atau kering
  • merasa lelah dan lesu
  • Rasa ngantuk yang berlebihan

Untuk mengidentifikasi penyebab sleep apnea bisa, pasien harus dianalisis terlebih dulu seperti pemeriksaan fisik. Secara fisiologis regular, kita bernapas lewat hidung jadi kemungkinan adanya hambatan saat yang terjadi pada hidung akan dicari. Biasanya, dokter THT akan melakukan pemeriksaan endoskopi, dari hidung sampai laring akan dilihat apakah ada penyempitan atau tidak.

Banyak faktor yang mempengaruhi, seperti ada sekat hidung yang membagi ruang hidung kanan dan kiri ada yg bengkok. Selain itu adanya pembesaran konka yang menyebabkan sumbatan, polip yang besar, ada amandel di belakang hidung atau adenoid, sumbatan napas, tumor atau tonsil membesar di bawah lidah, serta faring yang menyempit.

Cara mengatasinya:

  • Bisa melakukan tindakan korektif seperti pembedahan untuk mengatur saluran napas
  • Bisa dilakukan pemasangan tekanan oksigen

Jika mulai terlihat gejala-gejala tersebut dan telah dilakukan tindakan, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang yaitu sleep analysis check. Saat tidur, kita ukur kadar oksigennya, ada kenaikan tekanan darah atau tidak, nadinya tambah cepat atau tidak, apakah ada henti napas, atau apakah ini ada pengaruhnya dari perubahan posisi atau tidak.

Sebagai informasi, apnea index yang regular adalah kurang dari 5 atau sama dengan 5. Kalau yang ringan 5-15 kali dalam satu jam. Kalau yang moderat 15-30 kali dalam satu jam, dan kalau yang berat ada lebih dari 30 kali dalam satu jam.

dr Zainal Adhim, SpTHT KL, Subsp, LF (Okay), PhD

Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher Subspesialis Laring Faring

RS Pondok Indah – Pondok Indah

Tentang Konsultasi Kesehatan

Pembaca detikcom yang memiliki pertanyaan seputar kesehatan, dapat mengirimkan pertanyaan disertai keterangan nama, usia, dan jenis kelamin melalui kind Konsultasi detikHealth, KLIK DI SINI.

Identitas penanya bisa ditulis terang atau disamarkan, disesuaikan dengan keinginan pembaca. Kerahasiaan identitas dijamin.

Mau tahu kondisi psychological well being kamu? Coba ikutan tes psikologi DI SINI.

Simak Video “Penampakan RS Al Shifa, Pasien Tidur di Luar dengan Tenda Compang-camping
[Gambas:Video 20detik]
(sao/suc)

5 Manfaat Orgasme, Bisa Bikin Naik Temper dan Kualitas Tidur Makin ‘Jos’

Jakarta

Orgasme merupakan salah satu aspek penting dari berhubungan intim. Pasalnya, banyak orang menginterpretasikan orgasme sebagai ‘puncak’ kenikmatan dalam aktivitas seksual. Orgasme terjadi karena rangsangan seksual yang melibatkan otot, pembuluh darah, dan pelepasan zat kimia endorfin ynag membuat perasaan senang.

Namun, orgasme sebenarnya lebih dari sekadar kepuasan seksual, lho. Nyatanya, orgasme juga dapat meningkatkan kesehatan seseorang. Orgasme dapat meningkatkan suasana hati, menghilangkan stres, bahkan meringankan rasa sakit.

Lantas, apa saja sih manfaat orgasme? Dikutip dari Well being, berikut adalah 5 manfaat orgasme untuk kesehatan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Meningkatkan temper

Ketika orgasme, tubuh melepaskan banyak hormon perasaan senang ke dalam aliran darah. Hal ini membuat seseorang merasa lebih bahagia, lebih tenang, dan tidak stres. Mencapai klimaks juga membuat seseorang merasa lebih percaya diri yang pada akhirnya dapat berujung pada peningkatan suasana hati.

Menurut profesor kebidanan dan ginekologi di Boston College of Medication Dr Kate White, hormon-hormon perasaan senang tersebut termasuk oksitosin, dopamin, endorfin, serotonin, dan prolaktin. Namun, karena kurangnya penelitian, Dr White berkata bahwa tidak diketahui berapa lama manfaat peningkatan suasana hati ini dapat bertahan.

2. Membantu mengenal dan terhubung dengan tubuh

Orgasme dapat secara tidak langsung menunjukkan apa yang regular dan apa yang tidak regular dalam kesehatan seksual seseorang. Mencapai klimaks juga merupakan kesempatan untuk terhubung dengan tubuh sehingga seseorang dapat mengenali setiap perubahan yang mungkin mengindikasikan kondisi medis, seperti Infeksi Menular Seksual (IMS) atau infeksi jamur.

Mengalami orgasme juga menciptakan tingkat rasa nyaman pada tubuh. Tanpa tingkat kenyamanan tersebut, seseorang mungkin akan lebih ragu untuk berbagi informasi kesehatan dengan dokter.

Dr White menjelaskan bahwa ketika seseorang tidak terbiasa atau tidak nyaman dengan alat kelaminnya, hal ini dapat menyebabkan mereka takut melakukan pemeriksaan panggul atau mencegah mereka untuk menyampaikan kekhawatirannya kepada dokter, sehingga berpotensi menunda perawatan dan pengobatan yang penting.

3. Meningkatkan kualitas tidur

Banyak orang mengatakan bahwa orgasme memunculkan rasa mengantuk. Tidak begitu jelas bagaimana orgasme menyebabkan rasa kantuk. Namun, terapis seks Rosara Torrisi, PhD menjelaskan bahwa hal ini kemungkinan akibat dari hormon-hormon relaksasi pasca orgasme yang beredar di seluruh tubuh atau karena orgasme mirip dengan relaksasi otot progresif.

Relaksasi otot progresif adalah teknik yang melibatkan mengepalkan sekelompok otot sekencang mungkin dan kemudian melepaskannya. Melepaskan ketegangan dapat membantu orang tertidur dengan cara yang sama seperti otot berkontraksi dan kemudian dilepaskan selama orgasme.

Namun, hal ini juga bisa jadi masalah pengkondisian yang dilakukan seseorang.

“Beberapa orang juga membangun kebiasaan orgasme sebelum tidur, jadi ini adalah bagian dari rutinitas tidur mereka. Oleh karena itu, tubuh mereka seperti tahu, oh! Ini artinya tidur,” jelas Torrisi.

Oh Ternyata Ini Alasan Kurang Tidur Bisa Bikin Badan Gendut!


Jakarta

Selain kurang berolahraga dan lebih suka rebahan, kebiasaan begadang atau kurang tidur juga bisa memicu kegemukan. Selain karena begadang bisa meningkatkan minat untuk nyemil di malam hari, kondisi tersebut juga bisa dipicu gangguan metabolisme lemak.

“Pada saat kita tidur malam, metabolisme di dalam lemak kita itu bekerja,” beber spesialis jantung dan pembuluh darah dr Dwita Rian Desandri, SpJP(Ok) dalam Webinar World Coronary heart Day 2023 di detikcom, Selasa (26/9/2023).

“Kalau kita bangun tengah malam atau kurang tidur, metabolisme lemak kita bisa terganggu sehingga kita akhirnya lebih gampang jadi gemuk, di samping memang kalau malam lebih gampang makan,” lanjutnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping itu, laman Healthline menjelaskan ketika seseorang kurang tidur, ada hormon yang terpantik untuk meningkatkan rasa lapar untuk mengonsumsi makanan, yakni ghrelin dan leptin. Hormon kortisol dapat meningkat bila tidak cukup tidur yang bisa memicu nafsu makan meningkat.

Kedua hormon, ghrelin dan leptin, akan terganggu kemampuannya dalam memberi sinyal lapar dan kenyang bagi tubuh. Ini sebabnya mereka yang hobi begadang lebih gampang nyemil di malam hari.

Ikuti jalan sehat ‘Indonesia Coronary heart Stroll 2023‘ di Plaza Tenggara GBK Senayan, Kamis (28/9/2023) pukul 06.00 WIB. Data selengkapnya DI SINI.

Simak Video “Perhatikan Durasi Tidur untuk Hindari Risiko Serangan Jantung
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)

Gejala Diabetes Ini Sering Muncul Pagi-pagi Setelah Bangun Tidur, Seperti Apa?

Jakarta

Penyakit diabetes kerap dipandang sebagai momok mengerikan. Sebab di samping besarnya risiko komplikasi, penyakit kini kerap tak terdeteksi pada fase awal. Pada banyak kasus, pengidap diabetes tak menyadari bahwa sebenarnya, tubuhnya tengah mengidap penyakit gula.

Seringkali terdengar, gejala paling umum dari diabetes adalah buang air kecil terus-menerus dan gampang haus. Namun rupanya selain itu, ada sejumlah gejala khas diabetes yang muncul pagi hari setelah seseorang baru bangun tidur. Salah satunya, kesemutan pada space kaki.

“Gula berlebih dalam darah dapat merusak ujung saraf, terutama saraf yang terletak paling jauh dari sumsum tulang belakang seperti kaki,” jelas pihak UNC Well being Wayne dikutip dari Mirror Information UK, Senin (4/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Digambarkannya, kesemutan akibat diabetes ini berupa sensasi mati rasa atau terbakar di bagian kaki yang sering kali muncul setelah bangun tidur. Kondisi ini biasanya dibarengi dengan gejala lain berupa peningkatan frekuensi buang air kecil.

“Kebanyakan orang buang air kecil empat hingga tujuh kali dalam sehari. Jika seseorang sering pergi ke kamar mandi, terutama terbangun beberapa kali di malam hari, itu mungkin merupakan tanda bahwa ginjal bekerja lembur untuk membuang kelebihan gula dalam darah,” jelasnya lebih lanjut.

Bikin Gampang ‘Moody’

Selain kedua gejala tersebut, perubahan suasana hati yang cepat juga bisa menjadi salah satu gejala diabetes. Sebab, kadar gula darah yang tidak stabil dalam tubuh dapat membuat beberapa orang mengalami emosi yang naik turun.

“Gula darah tinggi juga meniru gejala depresi seperti rendahnya dorongan energi dan keinginan untuk tetap di tempat tidur,” sambungnya.

Mengacu pada NHAS, gejala umum diabetes lainnya berupa sering haus, mudah lelah, penurunan berat badan, dan penurunan massa otot. Beberapa pasien juga mengalami sariawan, serta gatal di space sekitar penis dan vagina.

“Sangat penting untuk diabetes untuk prognosis sedini mungkin karena kemungkinan akan bertambah buruk jika tidak diobati dan dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang,” pungkasnya.

Simak Video “Waspada Diabetes pada Anak
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

9 Penyebab Susah Tidur dan Cara Mengatasinya

Jakarta

Susah untuk tidur di malam hari menjadi suatu hal yang cukup menjengkelkan. Bagaimana tidak, kita memiliki aktivitas yang harus dilakukan besok pagi, namun malamnya, kita kesulitan untuk tertidur. Padahal tidur yang cukup dan berkualitas akan sangat berpengaruh kepada aktivitas yang akan kita jalani.

Kesulitan untuk tidur dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan psychological. Kurang tidur juga dapat menyebabkan kamu menjadi sering mengalami sakit kepala atau sulit berkonsentrasi. Penyebab dari susah tidur pada umumnya disebabkan oleh stres, depresi, dan masalah kesehatan lainnya.

Untuk tahu lebih jelas mengenai tentang penyebab dan gejala dari susah tidur, simak artikel berikut ini.

Penyebab Susah Tidur

Menurut jurnal yang dipublish oleh American Psychiatric Affiliation (2013) penyebab dari susah tidur cukup beragam. Tergantung pada kondisi tubuh masing-masing orang. Berikut ini 9 penyebab susah tidur yang berhasil detikHealth rangkum.

1. Stres

Stres menjadi salah satu penyebab susah tidur. Stress bisa dipicu melalui kekhawatiran tentang pekerjaan, sekolah, kesehatan, keuangan, atau keluarga. Karena stress inilah, membuat pikiran kamu tetap aktif di malam hari sehingga susah untuk tidur.

2. Kesehatan Psychological

Kondisi kesehatan psychological, seperti nervousness, depresi, dan gangguan bipolar sering kali menimbulkan masalah tidur yang serius. Kesehatan psychological yang terganggu dapat memicu pikiran negatif yang membuat tidur menjadi terganggu.

3. Life-style

Kebiasaan dan rutinitas tidak sehat yang berkaitan dengan gaya hidup, seperti mengonsumsi makanan dan minuman tidak sehat dapat menyebabkan susah untuk tidur.

Makanan dan minuman yang tidak sehat contohnya adalah kafein, alkohol, dan kebiasaan hidangan cepat saji.

4. Kesehatan Fisik

Kesehatan fisik sangat berpengaruh kepada kualitas tidur yang baik. Pasalnya, jika fisik kamu sedang tidak baik-baik saja seperti mengalami nyeri atau kesakitan, pasti tidur pun akan terganggu.

Hampir semua kondisi yang menyebabkan nyeri dapat mengganggu tidur karena membuat kamu lebih sulit untuk berbaring dengan nyaman di tempat tidur.

5. Kebiasaan Tidur yang Buruk

Kebiasaan tidur yang buruk dapat membuat seseorang susah untuk tidur di malam hari. Kebiasaan buruk ini meliputi jadwal tidur yang tidak teratur, tidur siang hari, dan melakukan aktivitas yang menstimulasi otak sebelum tidur.

6. Makan Terlalu Banyak Sebelum Tidur

Makan makanan ringan sebelum tidur tidak menjadi masalah. Namun, apabila makan berat sebelum tidur akan menyebabkan kamu untuk susah tidur. Makan terlalu banyak bisa menyebabkan mulas sehingga kamu akan terjaga sepanjang malam.

7. PMS

Wanita yang sedang PMS cenderung susah untuk tidur. Hal ini dikarenakan perubahan hormon. Perubahan hormon dapat mempengaruhi suhu tubuh kamu dan produksi melatonin (hormon yang penting untuk tidur). Selain itu, perubahan suasana hati akibat PMS dapat mempersulit kamu untuk tidur nyenyak.

8. Hamil

Kehamilan bisa menjadi salah satu penyebab susah tidur. Hal ini dikarenakan pada trimester pertama, wanita hamil sering tidur lebih lama, tetapi kualitas tidur mereka menurun. Setelah trimester pertama, complete waktu tidur menurun, dengan masalah tidur yang paling signifikan terjadi selama trimester ketiga.

9. Mengonsumsi Obat-obatan

Gangguan susah tidur terkadang merupakan efek samping dari berbagai jenis obat. Contohnya termasuk obat tekanan darah, obat anti-asma, dan antidepresan. Obat-obatan lain dapat menyebabkan rasa kantuk di siang hari yang dapat mengacaukan jadwal tidur seseorang. Bukan hanya minum obat yang dapat mengganggu tidur. Ketika seseorang berhenti minum obat, penarikan atau aspek lain dari reaksi tubuh dapat menyebabkan kesulitan tidur.

Gejala Gangguan Tidur

  1. Kesulitan tidur di malam hari
  2. Sering terbangun di malam hari
  3. Bangun terlalu pagi
  4. Tidak merasa cukup istirahat setelah tidur malam
  5. Kelelahan atau merasa ngantuk di siang hari
  6. Mudah tersinggung
  7. Kesulitan untuk memperhatikan
  8. Mengalami kesulitan untuk tetap terjaga saat duduk diam
  9. Terlihat lelah di mata orang lain
  10. Selalu membutuhkan kafein.

Macam-macam Gangguan Susah Tidur

Dilansir helpguide.org, berikut 4 macam gangguan susah tidur.

1. Insomnia

Insomnia merupakan ketidakmampuan untuk tidur atau tidur nyenyak di malam hari. Insomnia dapat disebabkan oleh stres, jet lag, kondisi kesehatan, obat yang kamu minum, atau bahkan jumlah kopi yang kamu minum. Insomnia juga dapat disebabkan oleh gangguan tidur atau gangguan suasana hati lainnya, seperti kecemasan dan depresi.

2. Sleep Apnea

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang umum, di mana pernapasan kamu berhenti sementara selama tidur, sehingga kamu sering terbangun. Jika kamu menderita sleep apnea, kamu mungkin tidak mengingat kejadian saat kamu terbangun, tetapi kamu mungkin akan merasa lelah di siang hari, mudah tersinggung dan tertekan, atau mengalami penurunan produktivitas.

3. Stressed Leg Syndrome (RLS)

Sindrom ini merupakan gangguan tidur yang menyebabkan seseorang memiliki keinginan yang tidak bisa ditahan untuk menggerakkan kaki di malam hari. Dorongan untuk bergerak terjadi ketika kamu sedang beristirahat atau berbaring. Hal ini biasanya disebabkan oleh sensasi tidak nyaman, geli, ataupun rasa sakit.

4. Narkolepsi

Narkolepsi adalah gangguan tidur yang melibatkan rasa kantuk yang berlebihan dan tidak terkendali di siang hari. Hal ini disebabkan oleh disfungsi mekanisme otak yang mengontrol tidur dan bangun. Jika kamu menderita narkolepsi, kamu mungkin bisa saja tiba-tiba tertidur saat sedang berbicara, bekerja, atau bahkan mengemudi.

Cara Mengatasi Susah Tidur

1. Perubahan Life-style

Salah satu cara untuk mengatasi susah tidur adalah dengan merubah gaya hidup kamu. Perubahan gaya hidup dapat meningkatkan kualitas tidur kamu. Beberapa contoh perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan yakni:

  • Menghindari mengonsumsi kafein dan alkohol
  • Batasi waktu tidur siang selama 30 menit saja, atau kalau memungkinkan tidak perlu tidur siang
  • Hindari aktivitas yang menstimulasi otak sebelum tidur
  • Maksimalkan waktu tidur selama 7-8 jam sehari.

2. Melakukan Pemeriksaan

Jika kamu merasa gangguan susah tidur ini mengganggu kamu, kamu perlu untuk memeriksakan kondisi kamu ke dokter. Misalnya, jika tidur kamu dipengaruhi oleh gangguan kecemasan atau depresi, dokter mungkin meresepkan obat anti-kecemasan atau antidepresan untuk membantu kamu mengatasi rasa cemas, stres, dan perasaan putus asa.

Nah demikian penjelasan mengenai penyebab, gejala, macam-macam dan cara mengatasi susah tidur yang bisa detikHealth rangkum. Semoga artikel ini bermanfaat!

Simak Video “Siapa Saja yang Disarankan untuk Jalani Meditasi?
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)