Jakarta

Pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia melihat virus Nipah yang mebawah di India juga berpotensi muncul di Indonesia. Terlebih, virus yang berasal dari kelelawar buah ini lebih dulu menyebar di negara tetangga seperti Malaysia.

Bukan tidak mungkin, masuknya virus tidak terdeteksi lantaran masa inkubasi pasien Nipah, atau munculnya gejala pasca terpapar, terbilang lebih lama ketimbang COVID-19. Dalam beberapa kasus, bisa sampai satu bulan.

“Masa inkubasi nipah virus bisa satu bulanan, artinya ini yang membuat potensi sebaran ke negara lain dengan tingginya worldwide journey dan juga perdagangan ini yang membuat dunia ini semakin terkoneksi,” beber Dicky kepada detikcom, ditulis Senin (18/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dan tentunya ini apakah RI harus menutup penerbangan dari India? Tidak harus seperti itu, tapi sekali lagi penguatan pintu masuk negara itu harus terus dijaga,” sambungnya.

Artinya, pelancong yang terdeteksi mengeluhkan gejala dan berasal dari ‘pink zone’ suatu wabah, otomatis melakukan karantina untuk diobservasi terlebih dahulu sampai aman melanjutkan perjalanan.

Virus Nipah Lebih Mematikan

“Virus Nipah itu 70-80 kali lebih mematikan daripada SARS-CoV-2, kematiannya bisa sangat tinggi banyak, Nipah virus ini juga ada dalam daftar yang serius bisa menjadi wabah international,” jelas Dicky.

Meski begitu, penularan virus Nipah tidak secepat COVID-19, yakni terjadi melalui kontak erat dengan cairan tubuh kelelawar, babi, atau dari pasien yang terpapar. Bisa juga melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi, utamanya buah yang terkena kotoran maupun liur pembawa virus seperti kelelawar buah.

“Dan ini juga memberi pesan penting bahwa pendekatan One Well being menjadi sangat penting untuk diimplementasikan dan bukan hanya bentuk teori konsep, pertemuan, tapi betul-betul suatu program yang sangat merespon ancaman wabah yang semakin besar ini,” sambungnya.

Terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik dr Siti Nadia Tarmizi sebelumnya memastikan pemerintah sampai saat ini belum menemukan kasus virus Nipah, tetapi surveilans tetap diperkuat.

“Belum ya,” tegasnya saat dihubungi baru-baru ini.

Simak Video “Langkah India Usai 2 Orang Dilaporkan Meninggal Akibat Virus Nipah
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)