Jakarta

Seorang wanita di Kalimantan Timur mendadak viral setelah memperlihatkan wajahnya yang tampak ‘menggosong’. Dalam video yang diunggah di TikTok, dia mengungkapkan kondisi itu ia alami setelah menggunakan krim abal-abal bermerkuri.

Wanita yang bernama Tya itu menjelaskan kondisi tersebut mulai ia alami sejak akhir tahun lalu. Hasil pemeriksaan menunjukkan wajahnya yang ‘menggosong’ dampak dari pemakaian jangka panjang krim bermerkuri.

Berikut fakta-faktanya.

1. Awal Mula

Tya mengatakan efek samping yang dia rasakan baru muncul sekitar akhir tahun lalu, tepatnya ketika dia memutuskan untuk berhenti menggunakan krim bermerkuri.

“Jadi sebenarnya, pada saat aku berhenti, yang sebenarnya nggak langsung berhenti sepenuhnya, masih beberapa kali pakai, tapi di akhir tahun mulai kaya muncul flek-flek hitam,” ujarnya dalam akun TikTok @nurnnyas, dikutip atas izin yang bersangkutan, Sabtu (15/7/2023).

Kala itu, Tya mengira flek hitam pada wajahnya efek paparan sinar matahari.

“Aku pikir tu akibat kayak kena sinar matahari aja, karena kan aku memang kerjanya di lapangan ya, tapi kok lama-lama nggak mau hilang,” tuturnya.

2. Wajah Mulai ‘Gosong’

Meski sudah berhenti memakai krim bermerkuri, kondisi wajah Tya sudah tidak tertolong lagi. Flek hitam sudah terlanjur melebar ke hampir seluruh wajah, yang semula hanya muncul di beberapa bagian saja.

Tya sempat mencoba berbagai skincare dan perawatan di klinik, tapi hasilnya nihil.

3. Sempat Dikira Okronosis

Tya mengaku sempat mengira kondisi yang dialaminya sebagai okronosis. Okronosis adalah kondisi yang ditandai dengan adanya pigmentasi jaringan ikat, ligamen, tulang rawan, dan kulit.

Namun setelah berkonsultasi dengan dokter kulit, kondisi Tya dipastikan akibat penggunaan krim abal-abal yang memiliki kandungan merkuri tinggi.

4. Kondisi Terkini

Wajah ‘gosong’ yang dialami Tya tidak bisa disembuhkan begitu saja. Saat ini, dia melakukan perawatan dengan menggunakan obat yang diresepkan dokter.

“Sekarang pakai obat dari dalam yang diresepkan dokter sama serangkaian produk dokter juga,” ucapnya.

Tya juga mengimbau masyarakat agar selalu memerhatikan skincare yang dipakai berdasarkan resep dokter atau persetujuan BPOM RI.

“Sebagai pemakai skincare sekarang harus lebih conscious dalam memilih produk, utamakan BPOM dan isi kandungannya apakah sesuai dengan kebutuhan kulit atau tidak,” pungkasnya.

Simak Video “BPOM Temukan 1500 Produk Berbahan Merkuri, Bisa Memicu Kanker Kulit
[Gambas:Video 20detik]
(ath/naf)