Jakarta

Perbincangan yang membandingkan dokter di dalam negeri dengan dokter luar negeri kerap menjadi topik hangat di kalangan warganet. Baru-baru ini, viral curhat sejumlah netizen yang membandingkan pengobatan di Penang, Malaysia.

Beberapa dari mereka mengaku mengeluarkan lebih banyak uang untuk bisa berobat di dalam negeri dibandingkan di Penang. Selain itu, pengobatan di Penang juga mereka sebut mampu menyembuhkan dalam waktu singkat dan minim tindakan tanpa memerlukan operasi.

“Baru denger cerita pengalaman pasien yang divonis 15 dokter harus ganti tempurung lutut (kurang lebih 150 juta), ambil second opinion ke Penang, ga perlu operasi, complete biaya pengobatan kurang lebih 50 jt sudah sama PP,” terang salah satu akun di Twitter.

“Satu lagi udah MRI di Indo divonis pergeseran tulang belakang. Di Penang cuma suruh pake koyo aja,” lanjut dia.

Tanggapan Kemenkes

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menyayangkan anggapan demikian. Menurutnya, secara kualitas, dokter di Indonesia tak kalah dengan luar negeri.

“Kita tahu ada sekitar 160 triliun rupiah yang dibelanjakan warga negara Indonesia kita untuk pengobatan di luar negeri. Sementara kalau kita lihat memang kompetensi dan kemampuan, sarana serta prasarana, kita sama baiknya,” tegas dr Nadia, saat dihubungi detikcom Selasa (30/5).

Meski fakta menunjukkan banyaknya jumlah warga negara RI yang memilih untuk berobat ke luar negeri setiap tahunnya, pemerintah saat ini terus mengupayakan pengembangan dan perbaikan layanan kesehatan agar seluruhnya bisa memiliki standar internasional. Dalam hal ini, sejumlah fasilitas kesehatan ternama di negara maju juga turut dijadikan acuan.

“Bekerja sama dengan fasilitas kesehatan internasional yang ternama, yang merupakan pusat rujukan international seperti Mayo Clinic, Cleveland, dan seterusnya.”

Kerja sama yang dimaksud adalah berupa switch data dan pendekatan layanan kepada masyarakat umum.

“Ini adalah untuk semakin memperkuat layanan fasilitas kesehatan dan SDM nakes kita,” pungkasnya.

NEXT: Penjelasan Dokter Spesialis Ortopedi

Simak Video “Kronologi Penganiayaan Dokter di Lampung Menurut Kemenkes
[Gambas:Video 20detik]