Tag: Otak

China Putar Otak Dongkrak Jumlah Populasi, Beri Insentif hingga Atur Mahar Nikah


Jakarta

China saat ini tengah ‘susah payah’ membuat warganya untuk memiliki anak. Dorongan untuk segera menikah dan memiliki anak setelah China mencatat rekor pernikahan terendah pada tahun lalu dengan 6,83 juta pernikahan.

Tidak hanya angka pernikahan yang anjlok, jumlah warga China juga mengalami penyusutan. Jumlah populasi warga China menurun untuk pertama kalinya dalam enam dekade menjadi 1,425 miliar jiwa.

Untuk mengatasi hal tersebut, China mulai menghapuskan aturan satu anak yang sempat berlaku pada pada tahun 2021. Adapun selain penghapusan aturan satu anak, China juga melakukan langkah-langkah lainnya. Misalnya seperti memberikan insentif pada orang yang mau memiliki anak.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Hangzhou dan beberapa perusahaan teknologi di China pada Februari mulai memberikan 2.800 greenback AS (Rp 43,7 juta) sebagai subsidi bagi orang tua yang baru memiliki anak ketiga. Selain itu, pemerintah kota Wenzhou juga memberikan subsidi sebesar 3000 yuan (Rp 6,5 juta) per anak pada calon orang tua.

Dikutip dari Insider, China juga mendorong masyarakat, khususnya wanita untuk segera menikah dan memiliki bayi pada usia yang lebih muda. Sebuah daerah di China bahkan menawarkan 1.000 yuan (Rp 2,1 juta) jika menikah di usia 25 tahun atau lebih muda.

Selain itu, sebuah kota bernama Daijiapu berencana memberlakukan aturan terkait tradisi mahar yang dinilai mahal dan memberatkan. Mirip dengan di Indonesia, ada tradisi di kota tersebut yang mengharuskan laki-laki untuk membayar calon mertuanya sebuah ‘hadiah pengantin’ untuk menunjukkan ketulusan dan kekayaan.

Pada bulan Maret, isu ini diangkat dalam Kongres Rakyat Nasional. Seorang delegasi dari Federasi Wanita Seluruh China mengusulkan agar pihak berwenang mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengatur hadiah pertunangan yang mahal dan memberatkan.

Simak Video “Populasi Negaranya Menyusut, Warga China Enggan Punya Banyak Anak
[Gambas:Video 20detik]
(avk/naf)

Curhat RS Tangani Pasien Mati Batang Otak, Terkendala Alat hingga Rujukan Ditolak

Jakarta

Netizen belakangan dibuat heboh oleh kasus bocah di Bekasi yang meninggal pasca menjalani operasi amandel. Pasalnya, bocah berinisial BA yang masih berusia 7 tahun itu meninggal gegara mati batang otak, yang sangat jarang terdengar terjadi akibat menjalani operasi amandel.

Pihak Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih, Bekasi, pun buka suara soal kondisi pasien. Komisaris RS Kartika Husada Jatiasih dr Nidya Kartika Yolanda menjelaskan mati batang otak secara regular memang bukan risiko operasi amandel, tetapi tetap mungkin terjadi tergantung kondisi medis pasien.

“Tidak, bukan secara regular. Tapi bisa jadi bukan dari operasi amandelnya sendiri. Kalau dari operasi amandelnya sendiri itu kan, mungkin ada dari yang lain-lainnya,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (3/10/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Badan masing-masing orang itu kan berbeda. Kita nggak tahu kondisi medis sebelumnya, reaksi si anak ini, itu kan bisa berbeda setiap orang,” sambungnya.

dr Nidya juga menceritakan kendala yang dialami saat menangani pasien BA. Ia mengungkapkan BA mengalami kejang-kejang tak lama setelah menjalani operasi amandel. Tim dokter yang menangani akhirnya menyimpulkan BA mengalami mati batang otak. Namun, mereka tidak bisa menentukan penyebab secara pasti lantaran tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai.

“Kita terkendala di alat-alat penunjang pemeriksaan, seperti MRI, CT Scan, itu tidak ada,” ucapnya.

Untuk itu, pihak rumah sakit berupaya merujuk BA ke rumah sakit dengan fasilitas yang lebih memadai. Mereka juga berupaya mendatangkan dokter-dokter dari kolegium masing-masing untuk melakukan pemeriksaan secara langsung kepada pasien BA. Namun sayangnya, dari lebih dari 80 rumah sakit yang dihubungi tidak ada satupun yang mau menerima BA.

“Alasannya tidak bisa membantu. Mungkin karena kondisi anak yang memang non-transferable, berisiko sekali kalau sampai di sana. Ini kan ada kasus hukum, di mana-mana rumah sakit tidak mau menerima karena takut terbawa-bawa. Di sana kesulitan kami sebenarnya,” tutur dr Nidya.

NEXT: Respons Terhadap Somasi Keluarga Pasien

Berpotensi Jadi Pandemi Baru, Virus Nipah Bisa Picu Radang Otak Akut


Jakarta

India telah menutup sekolah, kantor, dan transportasi umum serta memeriksa ratusan orang dalam upaya untuk melacak dan mengatasi wabah virus Nipah yang telah menewaskan dua orang. Virus ini dapat membunuh tiga dari empat orang yang terinfeksi dan para ahli menganggap virus ini berpotensi menimbulkan pandemi baru.

Dikutip dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Virus Nipah dapat ditularkan ke manusia dari hewan, seperti kelelawar dan babi, atau melalui makanan yang terkontaminasi. Virus ini juga dapat ditularkan secara langsung dari manusia ke manusia.

Hingga kini, belum ada pengobatan atau vaksin yang tersedia untuk manusia atau pun hewan. Penanganan utama untuk manusia adalah perawatan pendukung saja. Kasus penularan Nipah dari manusia ke manusia banyak terjadi di antara keluarga dan perawat orang yang terinfeksi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Infeksi pada manusia dapat berkisar dari infeksi tanpa gejala, infeksi saluran pernapasan akut, hingga peradangan otak (ensefalitis) yang deadly.

Orang yang terinfeksi akan mengalami gejala awal, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan sakit tenggorokan. Gejala-gejala tersebut dapat diikuti dengan pusing, mengantuk, perubahan kesadaran, dan tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan ensefalitis akut.

Ensefalitis dapat terjadi pada kasus yang parah. Kondisi ini dapat berkembang menjadi koma dalam waktu 24 hingga 48 jam.

Kebanyakan orang yang selamat dari ensefalitis akut akan sembuh complete, tetapi sekitar 20% pasien yang selamat mengalami konsekuensi neurologis residual seperti gangguan kejang dan perubahan kepribadian.

Tingkat kematian kasus ini diperkirakan mencapai 40% hingga 75%. Angka ini dapat bervariasi dari satu wabah ke wabah lainnya, tergantung pada kemampuan daerah setempat untuk melakukan pengawasan epidemiologi dan manajemen klinis.

Simak Video “Langkah India Usai 2 Orang Dilaporkan Meninggal Akibat Virus Nipah
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Penelitian Baru Mati Suri Ungkap Kondisi Otak Pasien saat ‘Sekarat’


Jakarta

Penelitian dari NYU Grossman Faculty of Drugs mencoba mengungkap apa yang dialami oleh pasien yang nyaris meninggal dunia. Berbagai pengakuan diungkapkan oleh pasien serangan jantung yang menjalani resusitasi jantung paru (RJP) saat mereka berada di ambang kematian.

Ada pasien yang merasa melihat sanak keluarganya, hingga mereka yang sekilas melihat jalan kehidupan, tetapi hanya dalam sekejap.

“Saya ingat ada sesosok makhluk terang berdiri di dekat saya. Sosoknya menjulang tinggi seperti menara kekuatan yang besar, namun hanya memancarkan kehangatan dan cinta,” ujar salah satu pasien dikutip dari NY Publish, Senin (18/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter umumnya berasumsi bahwa hanya sedikit aktivitas otak yang terjadi 10 menit setelah serangan jantung. Ketika jantung berhenti berdetak, otak akan kekurangan oksigen. Namun, penelitian ini justru mengungkapkan hal yang berbeda dari kondisi tersebut.

“Ada tanda-tanda aktivitas otak regular dan mendekati regular yang ditemukan hingga satu jam setelah resusitasi,” ucap profesor kedokteran NYU Langone Well being Dr Sam Parnia yang juga penulis utama penelitian ini.

“Kami tidak hanya mampu menunjukkan kesadaran jernih. Kami juga mampu menunjukkan bahwa pengalaman ini begitu unik dan common. Kondisinya berbeda dari mimpi, ilusi, khayalan,” sambungnya.

Proses penelitian melibatkan 53 pasien yang selamat dari serangan jantung di 25 rumah sakit berbeda, Amerika Serikat dan Inggris. Peneliti mengatakan bahwa otak ternyata dapat bertahan lebih lama bila dibandingkan dengan keyakinan dokter sebelumnya.

“Otak kita sangat kuat dan lebih tahan terhadap kekurangan oksigen dari yang diperkirakan sebelumnya,” ujarnya.

Hampir 40 persen dari pasien yang terlibat melaporkan bahwa mereka memiliki ingatan atau pikiran yang sadar. Para pasien juga mengalami lonjakan gelombang otak gamma, delta, theta, alfa, dan beta yang terkait dengan fungsi psychological yang lebih tinggi.

“Terdapat potongan cerita naratif yang hidup pada orang-orang dengan pengalaman mendekati kematian. Kesadaran pasien menjadi lebih tinggi, lebih hidup, dan lebih tajam,” ujarnya.

Parnia mengatakan bahwa pasien mempunyai persepsi mereka terpisah dari tubuhnya dan kemudian bisa bergerak dalam ruangan rumah sakit. Mereka merasa sadar sepenuhnya.

Dalam keadaan tersebut, pasien bisa mengamati para dokter atau perawat yang sedang bekerja untuk menyelamatkan nyawa mereka. Namun, pengamatan mereka sepenuhnya tenang dan bebas dari rasa takut atau kesusahan.

Ilmu pengetahuan belum sepenuhnya memahami bagaimana atau mengapa pengalaman yang common ini dapat terjadi. Namun, Parnia yakin bahwa fokus kerja regular otak menjadi sangat rileks dan ‘tanpa hambatan’ ketika seseorang mengalami pengalaman nyaris mati.

“Biasanya ada sistem pengereman yang menghalangi kita mengakses seluruh aspek otak kita. Fungsi otak Anda yang lain berkurang,” ucap Parnia.

“Namun saat otak berhenti bekerja sebagai mekanisme pertahanan untuk mempertahankan dirinya saat serangan jantung, ‘remnya’ pun lepas. Pada momen tersebut orang mendapatkan aktivasi bagian otak lain yang tidak aktif,” sambungnya.

Menurut Parnia, kejadian tersebut membuat seseorang mendapatkan akses ke seluruh kesadaran dan hal-hal yang biasanya tidak dapat diakses seperti emosi, perasaan, pikiran, dan ingatan.

“Ini bukanlah halusinasi. Ini adalah pengalaman nyata yang terjadi dalam kematian,” pungkasnya.

Simak Video “Lebah Madu di AS Cetak Tingkat Kematian Tertinggi Kedua
[Gambas:Video 20detik]
(avk/naf)

Nasib Nahas Wanita Alami Pembengkakan Otak gegara Lada sampai Sempat Koma


Jakarta

Thais Medeiros asal Brasil mengalami pembengkakan otak yang serius setelah mengendus lada tremendous pedas. Akibatnya, ia sampai harus dirawat secara intensif di rumah sakit.

Tak lama setelah itu, Thais mengeluh sakit pada tenggorokannya. Wanita 25 tahun itu langsung dilarikan ke rumah sakit.

Ternyata efek setelah mengendus pickled goat pepper, jenis cabai atau lada yang memang pedas di wilayahnya itu, menimbulkan efek yang deadly. Hasil pemeriksaan menunjukkan Thais mengalami pembengkakan otak atau edema karena reaksi alergi terhadap cabai yang dihirup itu.

Dikutip dari New York Put up, Thais sempat koma selama beberapa hari. Ibunya, Adriana Medeiros, mengatakan bahwa Thais itu juga memiliki penyakit bawaan termasuk bronkitis dan asma.

Kondisi Thais sempat membaik dan diperbolehkan pulang pada 31 Juli lalu. Tapi, empat hari kemudian ia harus dirawat lagi karena demam tinggi dan urine berwarna kemerahan.

Thais juga mengalami bronkospasme, yaitu kondisi penyempitan saluran pernapasan. Sampai saat ini, belum ada kabar pasti kapan wanita itu bisa pulang ke rumah.

Sebab, saat ini Thais masih tidak bisa berbicara atau berjalan. Dokter khawatir dia tidak dapat melanjutkan aktivitas normalnya karena masalah neurologis yang disebabkan oleh kekurangan oksigen.

Simak Video “Penjelasan Elon Musk Tentang Prosedur Pemasangan Chip Otak Miliknya
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)

Kisah Wanita Koma Imbas Pembengkakan Otak Parah usai Tak Sengaja Hirup Lada


Jakarta

Seorang wanita di Brasil mengalami pembengkakan otak yang serius hingga harus menjalani pengobatan di rumah sakit. Diketahui, kondisi itu terjadi setelah wanita bernama Thais Medeiros itu mengendus lada yang tremendous pedas.

Insiden terjadi pada bulan Februari, saat gadis berusia 25 tahun itu membantu pacarnya memasak makan malam untuk orang tua di rumahnya di Anápolis, Brasil tengah.

Situasinya menjadi lebih buruk setelah Thais mengendus acar lada kambing, jenis lada pedas yang populer di wilayah tersebut. Tak lama, wanita itu mengalami sakit tenggorokan dan dilarikan ke rumah sakit di Anápolis. Dia kemudian dipindahkan ke sebuah fasilitas di kampung halamannya, Goiânia.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Thais mengalami pembengkakan otak, yang dikenal sebagai edema. Para ahli meyakini hal itu disebabkan oleh reaksi alergi terhadap lada.

Dikutip dari New York Put up, penyakit yang dialami Thais sangat parah hingga membuatnya koma selama beberapa hari. Ibunya, Adriana Medeiros, mengatakan bahwa putrinya itu juga memiliki penyakit bawaan termasuk bronkitis dan asma.

Hingga pada 31 Juli, kondisi Thais mulai membaik dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Namun, sekitar empat hari kemudian Thais harus kembali dirawat karena mengalami demam tinggi dan urine berwarna kemerahan.

Setelah dirawat lagi, Thais sebenarnya sudah dijadwalkan pulang dari rumah sakit pada 10 Agustus. Tetapi, itu dibatalkan karena Thais mengalami bronkospasme, yakni penyempitan saluran udara di paru-paru.

Saat ini, belum ada kabar yang pasti kapan Thais bisa diperbolehkan pulang. Sebab, saat ini ia masih tidak dapat berbicara atau berjalan setelah kejadian tersebut.

Dokter khawatir dia tidak dapat melanjutkan aktivitas normalnya karena masalah neurologis yang disebabkan oleh kekurangan oksigen. Ibunya yang putus asa hanya ingin putrinya pulang.

“Anak-anak perempuan (yang lain) bertanya mengapa dia tidak pulang ke rumah, dan saya selalu memikirkannya,” kata Adriana.

“Saat saya membuatkan makanan yang dia sukai, saya ingat momen kami bersama dan itu sangat menyakitkan,” pungkasnya.

Simak Video “Penjelasan Elon Musk Tentang Prosedur Pemasangan Chip Otak Miliknya
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)

Gadis 19 Tahun Hampir Tewas gegara Infeksi Otak usai Pencet Jerawat


Jakarta

Seorang gadis remaja di China mengalami infeksi parah di otaknya setelah dia memencet jerawat di hidungnya dengan tangannya. Nyawanya bahkan hampir terenggut karena memencet jerawat.

Diberitakan Dailymail, gadis 19 tahun bermarga Yang itu mengeluh sakit terus menerus di bawah kulit sekitar mata kanannya setelah memencet jerawat di hidungnya.

Dia dilarikan ke rumah sakit di provinsi China timur Zhejiang beberapa hari kemudian setelah mengalami demam. Sementara itu mata kanannya juga menjadi sangat bengkak.

Setelah pemeriksaan, dokter mendiagnosisnya dengan trombosis sinus kavernosus, gumpalan darah di sinus kavernosus, yaitu ruang berongga yang terletak di bawah otak, di belakang setiap rongga mata. Bekuan darah dapat terjadi ketika infeksi menyebar ke sinus kavernosus dari hidung, sinus, telinga, atau gigi.

Kondisi ini dapat mengancam jiwa bahkan dengan perawatan yang cepat. Sebanyak satu dari tiga orang dengan kondisi tersebut dapat meninggal,

BACA JUGA

Dokter mengatakan bahwa infeksi Yang terjadi setelah dia memencet jerawat di ujung hidungnya, bagian dari space yang dikenal sebagai ‘Segitiga Kematian’ atau ‘Triangle of Dying’. ‘Segitiga Kematian’ membentang dari ujung hidung ke titik di kedua sisi bibir, kira-kira di mana lesung biasanya muncul.

Pakar medis memperingatkan bahwa mengorek kulit di dalam zona ini dapat berdampak serius bagi kesehatan secara keseluruhan.

“Gadis remaja itu dalam kondisi kritis saat dibawa ke rumah sakit,” kata Dr Han Kun, wakil direktur departemen neurologi, kepada Ningbo Night Information.

Dia mengalami demam 39 derajat Celcius sambil menunjukkan tanda-tanda berkembangnya meningitis. Beruntung setelah menerima serangkaian perawatan antibiotik, Yang dikatakan berada dalam kondisi stabil saat menjalani pemulihan di rumah sakit Ningbo.

BACA JUGA

Simak Video “Penjelasan Elon Musk Tentang Prosedur Pemasangan Chip Otak Miliknya
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Tak Pernah Dikubur, Otak Einsten Dipotong Jadi Ratusan-Dibuat Penelitian Ilmiah


Jakarta

Fisikawan legendaris Albert Einstein meninggal karena aneurisma perut pada usia 76 tahun pada 18 April 1955. Jenazahnya dikremasi dan abunya disebar di lokasi yang dirahasiakan.

Namun, bagian otaknya tidak ikut dikremasi. Sampai akhirnya, ahli patologi rumah sakit Princeton bernama Thomas Stoltz Harvey mengeluarkan otak Einstein dari tubuhnya, dan memotongnya menjadi 240 bagian.

Sebagian besar potongan otak itu disimpan dan diawetkan untuk keperluan pribadi lebih dari 40 tahun. Namun, sekitar 170 dari potongan otak Einstein itu dikembalikan ke College Medical Middle of Princeton.

Sebanyak 46 potongan tipis jaringan otak Einstein dipajang di Museum Sejarah Medis Mütter di Philadelphia. Namun, banyak potongan lainnya yang masih hilang.

Setelah sekian lama mengamati dan menelitinya, Harvey menganggap ada hal luar biasa secara fisik pada otak Einstein. Itu mungkin dapat menjelaskan kejeniusan Einstain.

Di tahun 1955, Harvey memerintahkan beberapa peneliti untuk memotong beberapa bagian otak menjadi 200 irisan jaringan extremely tipis. Masing-masing dipotong tidak lebih dari setengah lebar rambut manusia.

Harvey juga memajang irisan otak Einstein ke slide dan mendistribusikannya ke sejumlah peneliti yang tidak diketahui, tanpa izin dari keluarga Einstein. Ia membawa sebagian besar sisa otak itu di dalam toples melintas AS dan sebagian Kanada.

Beberapa waktu kemudian, Harvey kembali memindahkan bagian otak yang tersisa ke beberapa toples di rumahnya. Meski sampel otak itu sudah dibagikan pada peneliti yang tertarik, Harvey masih menyimpan sebagian besar otak Einstein hingga tahun 1998. Sampai akhirnya, ia mengembalikan sisa potongan otak ke Pusat Medis Universitas Princeton.

Nasib Keberadaan Otak Einstein

Saat ini, para ilmuwan hanya diperbolehkan melihat otak jenius jika mereka memberikan proposal yang sangat menarik kepada Pusat Medis.

Pada tahun 1985, beberapa studi pertama dipublikasi tentang foto dan sampel potongan otak yang didistribusikan Harvey. Studi ini menemukan adanya perbedaan kecil dalam struktur otak Einstein, dibandingkan dengan kelompok kontrol otak non-jenius.

Ini termasuk alur ekstra di lobus frontal Einstein, yakni bagian dari otak yang terkait dengan memori kerja dan perencanaan dan konsentrasi neuron yang lebih besar di space tertentu, memungkinkan pemrosesan informasi yang lebih cepat.

Sejauh ini, para peneliti yang ditawari irisan otak Einstein oleh Harvey sudah mengembalikannya lagi. Sementara, sebagian yang dikirim Harvey tidak pernah ditemukan lagi.

Simak Video “Penjelasan Elon Musk Tentang Prosedur Pemasangan Chip Otak Miliknya
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)

Mendadak Tremendous Sexy dan Agresif, Ternyata Pria Ini Idap Tumor Otak


Jakarta

Seorang pria menceritakan pengalamannya ketika didiagnosis mengidap tumor otak. Tanpa dia sadari, karakternya yang berubah dan tiba-tiba menjadi sangat bernafsu dan agresif adalah gejala tumor otak yang diidapnya.

“Kepribadian saya seperti berubah,” kata Shaun Turner dikutip dari NYPost, Rabu (5/7/2023).

Ayah dua anak asal Inggris ini pertama kali menyadari ada sesuatu yang salah pada dirinya pada 2014 setelah mengalami sejumlah gejala yang tidak biasa. Dia bisa sangat lelah sepanjang waktu dan di saat bersamaan menjadi sangat terangsang dan agresif.

Menurutnya hal ini sangat jauh dari kepribadiannya yang biasanya santai namun tetap berenergi.

Tidak hanya itu, Turner mulai kehilangan penglihatan dan indera penciumannya. Khawatir, istrinya kemudian memintanya melakukan tes dan dokter menemukan adanya anomali.

Tak lama setelah itu, dokter menemukan adanya tumor otak sebesar jeruk yang bersarang di kepalanya. Dia mengidap tumor otak yang berefek dengan gangguan penglihatan. Kondisi tersebut dilaporkan dapat menyebabkan penderitanya mengalami berbagai perubahan sikap.

Gejalanya termasuk perubahan suasana hati, agresi dan kehilangan hambatan atau pengekangan dan berperilaku dengan cara yang tidak dapat diterima secara sosial atau budaya.

“Sejujurnya, ketika saya tahu, itu tidak terasa nyata. Seluruh keluarga dan teman-teman saya sangat khawatir tentang hal itu sehingga saya merasa tidak dapat menunjukkan kelemahan apa pun atau hal itu mengganggu saya,” ujarnya.

Untungnya, Turner mengangkat tumornya pada tahun yang sama dan sekarang harus menjalani pemeriksaan rutin untuk melihat apakah ada kekambuhan.

Dia menjalani prosedur pengangkatan tumor, dan sekarang membutuhkan pemeriksaan rutin untuk memantau kesehatannya.

“Saya memiliki sikap positif dan benar-benar percaya saya akan baik-baik saja, tetapi di dalam hati saya ketakutan,” pungkasnya.

Simak Video “Curhat Aurelie Moeremans Idap Tumor Colli
[Gambas:Video 20detik]
(kna/vyp)

Direkomendasikan Dokter Saraf, Ini 5 Makanan yang Bisa Jaga Kesehatan Otak

Jakarta

Kondisi otak yang sehat dapat meningkatkan fokus di kala bekerja sekaligus mendongkrak produktivitas. Walhasil, penting sekali untuk menjaga kesehatan otak. Misalnya dengan menjaga asupan makanan.

Terlebih, kesehatan otak yang buruk dapat menyebabkan pikun atau demensia. Gejala yang dapat muncul berupa susah mengingat, sulit beraktivitas dan kehilangan konsentrasi.

Lantas agar kesehatan otak bisa senantiasa terjaga, makanan apa saja yang perlu dikonsumsi? Sesuai rekomendasi dokter saraf, ternyata begini penjelasannya:

Salmon dan Sarden

Nutrisi: Asam lemak Omega-3

Ikan berminyak, termasuk salmon, mackerel, trout, sarden, herring dan teri kaya akan asam lemak omega-3 yang mendukung aliran darah ke otak, mendorong daya ingat dan mengurangi risiko penurunan kognitif.

Faktanya, sebuah penelitian besar terhadap lebih dari2.000 orang dewasa menemukan bahwa makan ikan dua kali seminggu tampaknya mengurangi risiko demensia hingga 44 persen.

Asam lemak omega-3 yang paling penting disebut EPA dan DHA.

“EPA terlibat dalam sintesis dan aktivitas neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin, dua hormon perasaan yang baik, dan EPA juga memiliki tindakan anti-inflamasi yang dapat melindungi sel-sel otak dari degenerasi,” kata ahli gizi Rob Hobson.

Telur dan Sayuran Hijau

Nutrisi: Vitamin B

Sayuran berdaun hijau, telur, daging, ikan, kacang-kacangan, semua vitamin B berperan dalam mendukung kesehatan otak, bertindak bersama untuk memungkinkan sel-sel otak kita bekerja lebih efisien.

“Vitamin B5 (asam pantotenat) berkontribusi pada kinerja psychological regular, sedangkan vitamin B1, B3, B6, B12, biotin, dan folat berkontribusi pada fungsi psikologis regular,” kata Hobson.

Vitamin ini juga dibutuhkan untuk produksi energi dalam sel-sel otak dan untuk meningkatkan suasana hati dan kejernihan pikiran.

Minyak Zaitun dan Kacang

Nutrisi: Vitamin E

Mendapatkan vitamin E dalam jumlah yang cukup akan membantu melindungi tubuh dan otak dari kerusakan akibat radikal bebas.

Biji-bijian, selai kacang dan minyak zaitun kaya akan vitamin E, antioksidan yang dapat membantu menetralisir radikal bebas yang dapat merusak sel dan jaringan.

Kubis Merah dan Anggur

Nutrisi: Flavonoid

Tumbuhan yang memiliki warna yang kaya dikemas dengan flavonoid, yang memiliki efek perlindungan pada otak.

Flavonoid dianggap bermanfaat karena membantu meningkatkan aliran darah ke otak. Walhasil, semakin banyak oksigen dan nutrisi, seperti glukosa sebagai sumber energi utama untuk neuron.

“Penelitian menunjukkan makan kaya akan senyawa ini dapat membantu meningkatkan daya ingat dan belajar sambil juga memperlambat hilangnya daya ingat yang berkaitan dengan usia,” kata Hobson.

Makanan kaya flavonoid lainnya termasuk coklat hitam, kacang-kacangan, bawang merah, jahe, teh hijau, seledri, peterseli, oregano, dan makanan kedelai (termasuk tahu, tempe, miso, dan edamame).

Gandum Utuh

Nutrisi: Serat

Biji-bijian utuh, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan buah-buahan kering mengandung serat yang dapat menyehatkan bakteri usus. Dengan begitu, kandungan ini dapat meningkatkan kesehatan dan suasana hati secara keseluruhan.

“Kami mulai menyadari betapa pentingnya mikroba ini karena mereka dapat membantu kita mengatur komunikasi usus-otak dengan cara yang bermanfaat bagi kesehatan otak dan psychological kita,” kata Hobson.

Suplemen probiotik juga merupakan cara yang berguna untuk menambahkan bakteri menguntungkan ke usus.

Simak Video “Sakit Usai Kepulangan Haji Ditanggung BPJS Kesehatan, Syaratnya?
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)