Jakarta

Hubungan seks merupakan hal yang penting untuk dilakukan pasangan suami istri. Tidak hanya baik untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga, hubungan seks rutin juga berkaitan erat dengan manfaat kesehatan.

Melakukan hubungan seks setidaknya sebulan sekali dapat mengurangi risiko seseorang mengalami kematian di usia muda. Hal tersebut terungkap dalam sebuah studi yang dilakukan untuk melihat keterkaitan frekuensi aktivitas seksual dengan kesehatan secara keseluruhan khususnya kesehatan kardiovaskular.

Studi tersebut dilakukan melalui survei melibatkan 4.565 partisipan berusia 20-59 tahun yang memiliki hipertensi pada tahun 2005 hingga 2014. Ukuran hasil dari penelitian ini adalah hubungan antara frekuensi hubungan seksual dengan semua penyebab kematian pada pasien muda dan paruh baya dengan hipertensi.

Studi tersebut menemukan bahwa dalam periode tindak lanjut rata-rata 68 bulan, 109 (2,23 persen) pasien meninggal tanpa sebab. Setelah penyesuaian penuh untuk pembaur potensial, frekuensi hubungan seksual merupakan faktor prediktif independen untuk semua penyebab kematian pada pasien muda dan paruh baya dengan hipertensi.

Peningkatan frekuensi aktivitas seksual mungkin memiliki efek protektif pada kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan. Hal ini juga menunjukkan hubungan frekuensi seks yang lebih rendah dan mortalitas semua penyebab yang lebih besar pada pasien muda dan paruh baya.

Lebih lanjut, studi tersebut juga menunjukkan bahwa orang dengan hipertensi yang melakukan hubungan intim setidaknya 12 kali setahun dapat mengurangi risiko setengah dari bahaya kematian dini.

Untuk kasus di Inggris, satu dari empat orang memiliki kondisi tersebut dan memiliki kemungkinan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Salah satu penulis studi tersebut Dr Jiahua Liang menyebutkan aktif di ranjang bersama pasangan bisa menjadi bentuk aktivitas fisik yang dapat mengurangi berbagai risiko penyakit tersebut.