Jakarta

Geger aksi tipu daya seorang dokter gadungan di Surabaya, ‘dokter’ Susanto akhirnya terbongkar. Setelah diusut barulah ketahuan, Susanto adalah tamatan SMA yang mencomot knowledge dokter asli di Bandung, kemudian ia salah gunakan untuk melamar kerja sebagai dokter. Yang mengejutkan, aksinya itu telah ia lakukan selama dua tahun.

Aksi Susanto ini baru terbongkar gegara rumah sakit tempatnya berpraktik, RS Pelindo Husada Citra (PHC) Surabaya, hendak memproses perpanjangan kontak kerja. Kemudian, pihak RS menemukan ada ketidaksesuaian hasil foto dengan Sertifikat Tanda Registrasi yang dikirimkan oleh Susanto.

Rupanya, identitas yang dipakai oleh Susanto sebenarnya adalah milik dr Anggi Yurikno, seorang dokter di Rumah Sakit Umum Karya Pangalengan Bhakti Sehat Bandung.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana bisa knowledge dari dokter di Bandung digunakan oleh Susanto, kemudian dipakai untuk berpraktik sebagai dokter gadungan di Surabaya?

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Bandung dr A. Azis Asopari SpA, MM.kes. M.kes menjelaskan awalnya, dr Anggi Yurikno sendirilah yang melaporkan bahwa namanya dicatut dan digunakan oleh orang lain. Menindaklanjuti laporan tersebut, pihak IDI Kabupaten Bandung kemudian melakukan pencarian lebih lanjut hingga barulah ditemukan bahwa orang yang menggunakan knowledge dr Anggi berlokasi di Surabaya.

“(dr AY) melaporkan bahwa namanya dipakai oleh seseorang yang mengaku sebagai dokter. Kemudian kami mempelajari hal tersebut, dan ternyata memang ada nama yang dipakai anggota kami tersebut,” ungkap dr Aziz dalam konferensi pers, Kamis (15/9/2023).

“Kami meminta klarifikasi dengan pertama tentu saja dari database kami, dokternya betul atau tidak, NPA nya ada atau tidak, kemudian ijazahnya kami telusuri. Setelah kami yakin bahwa dokter yang melaporkan adalah anggota IDI Kab Bandung, maka kami menindak lanjuti dengan membentuk tim untuk pencarian,” imbuhnya..

Setelah diusut, barulah pihak IDI Kabupaten Bandung mengetahui bahwa dokter gadungan di Surabaya tersebut menggunakan knowledge dr Anggi untuk melamar kerja di salah satu klinik yang dimiliki oleh Freeport.

NEXT: Tanggapan dari IDI Surabaya