Jakarta

Sejumlah pihak menolak penyebaran nyamuk berwolbachia yang rencananya dilakukan di lima kota termasuk Jakarta Barat hingga Semarang. Audiensi bersama terkait penolakan tersebut kemudian dilakukan di Gedung Bappenas, diterima Staf Ahli Khusus Menteri PPN/Kepala Bappenas Kemal Taruc.

Salah satu hal yang disorot kelompok kontra yakni ASPEK Indonesia hingga Presidium Discussion board Negarawan adalah kekhawatiran jangka panjang imbas penyebaran nyamuk berwolbachia, meski hasil riset di Yogyakarta menunjukkan efektivitas penurunan kasus demam berdarah dengue (DBD) sangat signifikan.

Kemal menyebut pihak Bappenas kemudian bakal memfasilitasi protes tersebut dengan diskusi bersama Kemenkes RI, juga para ahli terkait yang terlibat dalam riset nyamuk berwolbachia untuk menangkal DBD.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kita baru pertama ada diskusi terkait wolbachia, tapi kemarin sebelum ada diskusi ini kami mengundang peneliti di UGM untuk kita dengar dari beliau,” terangnya saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023).

Bappenas menurutnya tidak ingin hanya mendengar dari satu sisi, melainkan menerima masukan dari sisi penolakan untuk juga mempertimbangkan risiko penerapan inovasi baru tersebut. Pemerintah disebutnya perlu membuat peta mitigasi, pencegahan hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.

Meski tidak dirinci, kapan diskusi bersama pihak Kemenkes RI, tim yang menolak wolbachia, dilakukan, Kemal menyebut secepatnya bakal mengagendakan pertemuan tersebut.

“Iya sesegera mungkin lah, dari kemarin saya sudah minta pak Deputi sama staf-nya itu di Kemenkes RI untuk segera kontak, kita akan monitor itu,” sambungnya.

Dirinya menegaskan hingga kini belum ada pembicaraan langsung bersama Kemenkes RI terkait rencana penerapan nyamuk berwolbachia, mengingat posisinya adalah sebagai pilot undertaking. Kemenkes RI, dalam hal ini, juga tidak memiliki kewajiban untuk melapor ke Bappenas.

“Tapi ya untungnya kita mendengar ini, kita lalu sepakat dengan risikonya ini gimana ini, kita berangkat dari situ,” pungkasnya.

Simak Video “Kata Kemenkes soal Keamanan Program Pengendalian DBD Lewat Wolbachia
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)