Jakarta – Orang yang bekerja atau tinggal di sekitar peternakan berisiko mengalami Q fever. Penyakit ini ditularkan dari hewan ternak ke manusia. Jika tidak diobati, dapat berakibat deadly.

Apa Itu Q Fever?

Q fever atau demam question adalah infeksi bakteri Coxiella burnetii yang ditularkan dari hewan ke manusia. Kondisi ini bisa akut atau kronis, dan biasanya tipe kronis bisa berakibat deadly.

Adapun hewan yang membawa bakteri tersebut adalah domba, kambing, sapi, dan ternak lainnya. Namun, telah ditemukan juga di banyak jenis hewan termasuk ikan, anjing, unta, dan marmut.

Infeksi ini disebut question karena ketika pertama kali diidentifikasi, penyebabnya masih menjadi misteri. Setelah penyebab teridentifikasi, sebutan q fever terus digunakan hingga kini.

Q fever dapat terjadi di belahan dunia mana pun. Pada 2014, 167 kasus Q fever dilaporkan di Amerika Serikat.

Jenis Q fever antara lain:

1. Q fever akut

Jenis ini lebih umum dan tidak begitu serius. Gejalanya mirip flu, termasuk nyeri otot dan suhu tubuh yang meningkat, atau demam. Gejala lain seperti pneumonia ringan atau hepatitis. Keduanya jarang terjadi.

Sebagian besar pasien Q fever akut sembuh complete dalam beberapa minggu tanpa pengobatan. Antibiotik dapat membantu meringankan gejala dalam beberapa hari. Namun, pada beberapa orang bisa menjadi kronis, terutama pada mereka yang memiliki kondisi kronis lainnya.

2. Q fever kronis

Kasus Q fever kronis jarang terjadi, tetapi lebih serius. Lapisan dalam jantung bisa meradang atau yang dikenal sebagai endokarditis. Hal ini dapat menyebabkan gagal jantung jika tidak diobati.

Prospek pasien dengan Q fever kronis bergantung pada apakah mereka memiliki akses ke antibiotik. Dengan perawatan tepat waktu, tingkat kelangsungan hidup adalah 90 persen. Orang dengan demam Q kronis umumnya harus minum antibiotik selama beberapa tahun untuk mencegah kekambuhan.

Gejala Q Fever

Gejala Q fever biasanya tidak muncul hingga sekitar 2-3 minggu setelah terpapar bakteri. Namun, ada kemungkinan orang terkena infeksi dan tidak menunjukkan gejala apa pun. Jika gejala muncul, umumnya ringan.

Gejala dapat bervariasi secara signifikan dari satu orang ke orang lain. Gejala umum Q fever ringan meliputi:

  • Demam tinggi
  • Menggigil atau berkeringat
  • Batuk
  • Nyeri dada saat bernapas
  • Sakit kepala
  • Tinja berwarna tanah liat
  • Diare
  • Mual
  • Sakit perut
  • Penyakit kuning
  • Nyeri otot
  • Sesak napas
  • Ruam (jarang terjadi)

Penyebab Q Fever

Q fever disebabkan oleh infeksi bakteri Coxiella burnetii. Bakteri ini biasanya ditemukan pada sapi, domba, dan kambing. Hewan-hewan menularkan bakteri melalui:

  • Air seni
  • Kotoran
  • Susu
  • Cairan setelah melahirkan

Zat-zat ini dapat mengering di dalam lumbung tempat debu yang terkontaminasi melayang di udara. Manusia terkena Q fever ketika mereka menghirup udara yang terkontaminasi.

Dalam kasus yang jarang terjadi, meminum susu yang tidak dipasteurisasi dapat menyebabkan infeksi. Bakteri tidak dapat menyebar langsung dari satu manusia ke manusia lainnya.

Faktor Risiko Q Fever

Orang-orang yang paling berisiko terkena infeksi antara lain:

  • Petani
  • Dokter hewan
  • Orang yang bekerja di sekitar domba
  • Orang yang bekerja di industri susu, fasilitas pengolahan daging, laboratorium penelitian dengan ternak, laboratorium penelitian dengan C. burnetii
  • Orang yang tinggal di atau dekat pertanian

Komplikasi Q Fever

Q fever akut dan kronis dapat menyebabkan komplikasi, meskipun lebih umum dan biasanya lebih serius pada yang kronis. Komplikasi meliputi:

  • Arteri yang melemah dan menonjol (aneurisma)
  • Fistula arteri, suatu kondisi yang menyebabkan aliran darah tidak benar
  • Peradangan jantung (endokarditis)
  • Jaringan parut di paru-paru Anda (fibrosis)
  • Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS)
  • Gagal jantung
  • Infeksi tulang (osteomielitis)
  • Keguguran
  • Berat lahir rendah

Prognosis Q Fever

Dokter mungkin menanyakan tentang pekerjaan atau jika pasien baru saja terpapar dengan peternakan atau hewan ternak.

Q fever didiagnosis dengan tes antibodi darah. Menurut CDC, tes antibodi sering tampak negatif dalam 7-10 hari pertama sakit.

Jika dokter mencurigai pasien memiliki infeksi kronis, mereka mungkin melakukan rontgen dada dan tes lain untuk melihat paru-paru, serta tes ekokardiogram untuk melihat katup jantung.

Pengobatan Q Fever

Q fever akut diobati dengan antibiotik. Sementara itu, q fever kronis sering diobati dengan kombinasi antibiotik dan obat antiradang, tetapi sulit diobati.

Jika telah didiagnosis mengidap Q fever dan memiliki riwayat kondisi katup jantung atau pembuluh darah, bicarakan dengan dokter tentang perawatan secara proaktif untuk mengurangi risiko Q fever kronis.

Antibiotik dapat menyembuhkan sebagian besar kasus Q fever akut. Sejumlah kecil orang dengan Q fever akut mungkin memiliki gejala yang berlangsung berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, bahkan dengan pengobatan. Q fever kronis bisa lebih sulit disembuhkan.

Kapan Harus ke Dokter?

Temui tenaga medis jika bekerja atau tinggal di sekitar sapi, kambing, atau domba dan mengalami gejala Q fever. Beri tahu juga tenaga medis jika memiliki gejala Q fever kronis dan mungkin pernah terpapar bakteri C. burnetii di masa lalu (walaupun sudah lama sekali).

Simak Video “Ini Beda Demam Babi Afrika dan Flu Babi
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)