Jakarta –
Leukemia adalah kanker darah akibat tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih irregular. Leukemia dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.
Sel darah putih merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang diproduksi di dalam sumsum tulang. Ketika fungsi sumsum tulang terganggu, maka sel darah putih yang dihasilkan akan mengalami perubahan dan tidak lagi menjalani perannya secara efektif.
Sama seperti kanker lainnya, leukemia disebabkan oleh mutasi genetik di sel-sel darah yang membuatnya tumbuh menjadi tidak terkendali hingga membentuk tumor ganas. Bahayanya lagi, leukemia yang masih dalam stadium awal kerap tidak bergejala sehingga terlambat disadari dan mendapat penanganan.
Tapi pada beberapa kasus, gejala leukemia stadium awal bisa saja muncul dan menyerupai gejala penyakit biasa. Untuk memudahkan penanganan dan mencegah kondisinya semakin parah, yuk kenali 6 gejala leukemia stadium awal berikut.
Gejala Leukemia Stadium Awal
1. Luka Berdarah yang Sulit Mengering
Leukemia dapat menyerang trombosit, yakni sel darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. Trombosit ini pula yang membantu luka untuk kering dan tidak lagi mengeluarkan darah.
Tapi jika trombosit bermasalah, maka darah yang keluar lewat luka menjadi sulit berhenti. Selain itu, warna darah yang dikeluarkan tidak berwarna merah pekat seperti luka pada umumnya, melainkan merah terang.
2. Sering Mimisan
Sering mengalami mimisan? Waspada, hal tersebut bisa saja menjadi gejala leukemia.
Dikutip dari laman My Leukemia Crew, mimisan merupakan salah satu gejala yang paling sering terjadi pada leukemia stadium awal. Mimisan disebabkan oleh perkembangan sel darah putih yang tidak regular, sehingga menggantikan sel-sel yang sehat dalam sumsum tulang, termasuk trombosit.
Jika jumlah trombosit tidak cukup, maka darah akan sulit membeku. Inilah yang membuat pengidap leukemia kerap mengalami mimisan.
3. Sering Mengalami Memar dan Pendarahan
Memar dan pendarahan yang terjadi secara berulang juga bisa menjadi salah satu gejala leukemia stadium awal. Pada leukemia, sel darah putih yang bermutasi akan menyerang sel-sel sehat dalam tubuh, termasuk trombosit. Jika jumlah trombosit berada di bawah regular, maka dapat memicu terjadinya memar dan pendarahan.
Trombosit yang rendah juga membuat proses penyembuhan memar dan pendarahan menjadi lebih lama. Jika hal ini sering terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi fisik secara pasti.
4. Rentan Terkena Infeksi
Sel darah putih memiliki tugas untuk melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Tapi pada pasien leukemia, sel darah putih bermutasi dan malah menyerang sel-sel yang masih sehat.
Akibatnya, fungsi untuk melawan infeksi menjadi terbengkalai. Alhasil, virus, bakteri, dan zat asing lainnya dapat dengan mudah masuk dan menginfeksi tubuh.
5. Anemia
Anemia atau kurang darah terjadi akibat jumlah sel darah merah yang terlalu rendah. Pada pasien leukemia, anemia bisa terjadi lantaran sel darah putih yang telah bermutasi menyerang sel-sel darah merah dalam tubuh.
Akibatnya, pengidap leukemia juga kerap mengalami defisiensi sel darah merah. Gejala ini biasanya juga disertai kelelahan, wajah pucat, hingga sesak napas.
6. Nyeri Sendi dan Tulang
Pengidap leukemia stadium awal juga kerap mengalami nyeri pada persendian atau tulang bagian belakang. Rasa nyeri tersebut disebabkan oleh tumor yang terbentuk pada jaringan sumsum tulang belakang tempat diproduksinya sel darah. Ketika tumor tersebut menekan saraf di sekitarnya, maka dapat menimbulkan nyeri pada sendi atau tulang.
Simak Video “Leukemia Jadi Kasus Kanker Tertinggi pada Anak, Kenali Gejalanya!“
[Gambas:Video 20detik]
(ath/suc)
Leave a Reply